Metode Everyone Is Teacher Untuk Meningkatkan Partisipasi dan Hasil Belajar
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT TUBUH MANUSIA SISWA KELAS IV SEMESTER 1
DI SDN BENDUNGAN 3 KECAMATAN KEDAWUNG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Budiharti
SDN Bendungan 3 Kecamatan Kedawung
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia di SD Negeri Bendungan 3 melalui metode pembelajaran Everyone Is Teacher tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari 2xpertemuan dengan 4 tahapan setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan partisipasi dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia di SD Negeri Bendungan 3 melalui metode pembelajaran Everyone Is Teacher tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator partisipasi belajar siswa kelas IV pada tiap siklus yaitu 1) Keterlibatan siswa dalam belajar sebesar 53,33%, 66,67%, 93,33%, 2) Kesediaan dan kemauan siswa sebesar 46,67%, 60,00%, 80,00%, 3) Keaktifan siswa dalam belajar sebesar 53,33%, 66,67%, 86,67%, dan 4) Menjawab pertanyaan/berpendapat sebesar 40,00%, 53,33%, 80,00%.
Kata kunci: metode pembelajaran Everyone Is Teacher, partisipasi belajar, hasil belajar, IPA materi Alat Tubuh Manusia
PENDAHULUAN
Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Diknas, 2011)
IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep prinsip saja, tetapi juga merupakan satuan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar memahami alam sekitar secara ilmiah.
Berdasarkan hasil observasi sebelum penelitian (pra siklus) siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Bendungan 3 tahun pelajaran 2018/2019 pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia diperoleh hasil nilai partisipasi belajar dan hasil belajar IPA siswa yang masih rendah. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator partisipasi belajar siswa kelas IV yaitu 1) Keterlibatan siswa dalam belajar sebesar 53,33%, 2) Kesediaan dan kemauan siswa sebesar 46,67%, 3) Keaktifan siswa dalam belajar sebesar 53,33%, dan 4) Menjawab pertanyaan/berpendapat sebesar 40,00%. Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar IPA siswa 74,00 dengan prosentase 60,00%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai partisipasi dan nilai hasil belajar IPA pada tiap siklus adalah 74,29 dengan prosentase 60,00%.
Maka dari itu diperlukan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menarik bagi peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang mampu meningkatakan prestasi belajar siswa adalah model everyone is teacher (setiap orang adalah guru) adalah model yang sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Model ini memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan – kawannya. Dengan strategi ini siswa yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif. (Hizyam Zaini,2004:63).
Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan di lapangan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Everyone Is Teacher dapat meningkatkan partisipasi belajar IPA materi Alat Tubuh Manusia siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019?†(2) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Everyone Is Teacher dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Alat Tubuh Manusia siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019?â€
Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penulisan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Everyone Is Teacher terhadap peningkatan partisipasi belajar siswa kelas IV semester 1 pada mata pelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019. (2) Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Everyone Is Teacher terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada mata pelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019.
LANDASAN TEORI
Tinjauan Tentang Partisipasi Belajar
Menurut Keit Davis dalam Sastroputro (1989:35) menyatakan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta tanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. George Terry dalam Winardi menyatakan bahwa partisipasi adalah turut sertanya seseorang baik secara mental maupun emosional untuk memberikan sumbangan-sumbangan pada proses pembuatan keputusan, terutama mengenai persoalan dimana keterlibatan pribadi orang yang bersangkutan melaksanakan tanggung jawabnya untuk melakukan hal tersebut (Winardi, 2002:149).
Partisipasi siswa dalam pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran (Mulyasa, 2004:156). partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta didik dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.
Tinjauan Tentang Hasil belajar
Masalah belajar adalah masalah bagi setiap manusia dengan belajar memperoleh keterampilan,kemampuan sehingga terbentuklah sikap dan bertambahlah ilmu pengetahuan. Jadi hasil belajar itu adalah suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha menguasai kecakapan jasmani dan rohani disekolah yang diwujudkan dalam bentuk report pada setiap semester.
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Menurut Slameto (2002: 2) belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannyaâ€. Belajar diarahkan untuk membangun kemampuan berfikir dan kemampuan menguasai materi pelajaran. Pengetahuan merupakan sumber dari luar diri, tetapi dekonstruksi dalam diri individu siswa.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 77) menyatakan bahwa “hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan yang sudah diterima oleh siswaâ€. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.†Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar.
Dari devinisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang.
Metode Pembelajaran Everyone Is Teacher
Model pembelajaran ini sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Model pembelajaran ini memberi kesempatan kepada setiap siswa atau mahasiswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan – kawannya. Dengan model pembelajaran ini, siswa yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.
Keunggulan dari model pembelajaran everyone is teacher yaitu dapat meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya pencapaian tujuan yang meliputi: kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan pendapat – pendapatnya setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan dan lain – lain.
Hakikat Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu pengetahuan yang tersusun terbimbing dan sistematis. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa: “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuanâ€.
Menurut Sutrisno, Leo, dkk, (2007: 1.19) Ilmu Pengetahuan Alam merupakan “usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar, dan dijelaskan dengan penalaran yang valid sehingga dihasilkan kesimpulan yang betulâ€. Pada hakikatnya, IPA dapat dipandang dari segi produk, proses dan dari segi pengembangan sikap. Artinya, belajar IPA memiliki dimensi proses, dimensi hasil (produk), dan dimensi pengembangan sikap ilmiah. Ketiga dimensi tersebut bersifat saling terkait. Ini berarti bahwa proses belajar mengajar IPA seharusnya mengandung ketiga dimensi tersebut (Sulistyorini, Sri, dkk, 2007: 9).
Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diinformasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto (2010: 104), anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas. Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diinformasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto (2010: 104), anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (Suharsimi Arikunto, 2002: 165). Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Dengan metode pembelajaran Everyone Is Teacher dapat meningkatkan partisipasi belajar pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia siswa kelas IV semester 1 di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Dengan metode pembelajaran Everyone Is Teacher dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia siswa kelas IV semester 1 di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Bendungan 3 Tahun 2018/2019 selama ± 5 bulan yaitu pada 03 Agustus 2018 sampai 29 Desember 2018. Subjek penelitian dibagi menjadi dua, sebagai berikut: subjek pelaku tindakan yaitu guru sebagai peneliti dan subjek penerima tindakan adalah siswa kelas IV semester 1 di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan jumlah 15 siswa yang terdiri 8 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2011: 47) penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif (kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang yang diamati) dan digunakan untuk meneliti kondisi alamiah. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rubiyanto (2011: 97) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk pencermatan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas untuk meningkatkan suatu hal di mana guru telah menentukan fokus permasalahan, tindakan yang harus dilakukan, dan menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan tersebut.
Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam beberapa siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection), begitu seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (indikator keberhasilan). Prosedur penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin (dalam Rubiyanto, 2011: 109) dengan modifikasi.
Jenis Dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data berupa partisipasi belajar dan hasil belajar IPA materi Alat Tubuh Manusia. Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan sebagai instrument untuk melakukan observasi, tes, dan dokumentasi.
2. Sumber Data
Menurut Arikunto (2010: 172) sumber data dalam penelitian adalah “subyek dari mana data diperolehâ€. Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: (a) Sumber data pokok (primer), (b) Sumber data sekunder.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, alat pengumpulan data akan menentukan kualitas penelitian. Agar memperoleh data yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, maka penelitian ini menggunakan teknik untuk mengumpulkan data yaitu observasi, dokumentasi, lembar kerja dan tes.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Butir soal, digunakan sebagai instrumen pengakuan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia melalui tes pada tiap akhir siklus pembelajaran.
2. Lembar pedoman observasi, digunakan untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran.
3. Lembar unjuk kerja, digunakan untuk menilai partisipasi belajar dan hasil belajar siswa ketika dalam pembelajaran.
Validitas Data
Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi. Moleong (2012:330) mengemukakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Sedangkan Sukardi (2006:106) mengemukakan bahwa triangulasi dapat diartikan sebagai kombinasi beberapa metode atau sumber data dalam sebuah studi tunggal. Untuk menjadikan data yang akurat dan tepat maka dalam penelitian ini digunakan triangulasi: (1) Triangulasi Sumber, (2) Triangulasi Teknik.
Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan Hasil belajar
Hasil belajar IPA materi Alat Tubuh Manusia siswa kelas IV semester 1 mencapai ketuntasan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75. Dengan jumlah siswa yang tuntas harus ≥ 75%.
Indikator Keberhasilan Partisipasi belajar
Penelitian ini akan diakhiri setelah 75% siswa telah mengalami peningkatan partisipasi belajar IPA yang berdampak pada peningkatan nilai atau hasil belajar IPA siswa kelas IV semester 1 di dalam kelas. Dengan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Pada kondisi awal sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan, pada hari Sabtu, 25 Agustus 2018 partisipasi belajar dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Bendungan 3 masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari beberapa indikator yaitu:
1. Masih terdapat permasalahan yang ditemui pada diri siswa, antara lain: Siswa menunjukkan sikap jenuh dan bosan saat pembelajaran berlangsung, ditunjukkan dengan siswa mengobrol sendiri dan mengganggu temannya, masih ragu-ragu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, tidak berani tampil di depan kelas, dan kurang antusias saat merespon tindakan guru.
2. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator partisipasi belajar siswa kelas IV yaitu 1) Keterlibatan siswa dalam belajar sebesar 53,33%, 2) Kesediaan dan kemauan siswa sebesar 46,67%, 3) Keaktifan siswa dalam belajar sebesar 53,33%, dan 4) Menjawab pertanyaan/berpendapat sebesar 40,00%.
3. Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar IPA siswa 74,00 dengan prosentase 60,00%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai partisipasi belajar dan nilai hasil belajar IPA pada tiap siklus adalah 74,29 dengan prosentase 60,00%
Deskripsi Siklus I
Pada siklus I ini banyak siswa yang masih kaku dan malu untuk berbicara dalam presentasi. Selain itu, kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan masih banyak yang kurang. Tidak sedikit juga siswa yang jawabannya tidak sesuai yang ditanyakan. Namun pada siklus I ini terlihat lebih ada peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan. Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi secara individu untuk mengetahui hasil belajar siswa. Banyak siswa yang masih bekerjasama dalam mengerjakan soal evaluasi yang.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tersebut diatas, dapat diketahui bahwa pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia yang dilaksanakan dengan menerapkan metode pembelajaran Everyone Is Teacher pada siklus I dapat ditarik kesimpulan meskipun masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi presentasi, tetapi partisipasi belajar dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan sampai pada tindakan siklus I.
Refleksi Tindakan Siklus I
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I diketahui bahwa tindakan yang dilakukan peneliti berupa penerapan metode pembelajaran Everyone Is Teacher ternyata dapat meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia dibandingkan hasil kondisi awal. Meskipun peningkatan tersebut belum signifikan karena belum mencapai indikator yang diharapkan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I ini yaitu masih perlu diadakan perbaikan pada putaran selanjutnya karena hasil yang dicapai belum maksimal. Rencana tindakan siklus I perlu di revisi, dan hasilnya akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tindakan siklus II.
Deskripsi Siklus II
Pada siklus II ini sudah banyak siswa yang mengalami peningkatan partisipasi belajar dan hasil belajar. Banyak siswa yang sudah tidak malu ataupun kaku dalam menanyakan materi, bertanya hal-hal yang belum jelas, mengerjakan tugas dengan baik, dalam berbicara menyampaikan pendapat ketepatan, kelancaran, dan kenyaringan berbicara sudah semakin meningkat, dan melaksanakan kerjasama kelompok dengan baik. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga membuat kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan dan mengasyikkan. Selain itu juga terjadi hubungan lebih baik antar siswa, mereka lebih menghargai temannya dan membantu dalam melaksanakan tugas kelompok.
Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi secara individu untuk mengetahui hasil belajar pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia. Banyak siswa yang sudah percaya diri dan mandiri dalam mengerjakan soal evaluasi, tidak bekerjasama dengan temannya lagi. Sehingga hasil belajar siswa juga meningkat atau lebih baik dari siklus sebelumnya.
Refleksi Tindakan Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II diketahui bahwa tindakan yang dilakukan peneliti berupa penerapan metode pembelajaran Everyone Is Teacher dapat meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia kelas IV semester 1. Peningkatan partisipasi belajar siswa tersebut telah mencapai mencapai indikator yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi kolaborasi dengan rekan guru lain diperoleh beberapa hasil refleksi antara lain:
1. Guru dapat menerapkan metode pembelajaran Everyone Is Teacher secara optimal, sehingga partisipasi belajar siswa meningkat.
2. Guru telah mampu menyampaikan materi ajar dengan baik sehingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
3. Guru mampu mengkondisikan kelas dengan baik.
4. Keseluruhan siswa merasa senang dalam proses pembelajaran sehingga suasana pembelajaran efektif dan menarik perhatian siswa dalam pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia.
5. Siswa telah melaksanakan tugasnya dengan baik selama proses pembelajaran.
6. Partisipasi belajar siswa dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia mengalami peningkatan yang signifikan.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Siklus I
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia di SD Negeri Bendungan 3 tahun pelajaran 2018/2019 dari pra siklus ke siklus I. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus I diperoleh hasil penilaian tiap indikator partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia yang dilakukan siklus I diketahui 1) Keterlibatan siswa dalam belajar sebesar 66,67%, 2) Kesediaan dan kemauan siswa sebesar 60,00%, 3) Keaktifan siswa dalam belajar sebesar 66,67%, dan 4) Menjawab pertanyaan/berpendapat sebesar 53,33%. Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar IPA siswa 82,67 dengan prosentase 73,33%.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Siklus II
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia di SD Negeri Bendungan 3 tahun pelajaran 2018/2019 dari siklus I ke siklus II. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus II diperoleh hasil penilaian tiap indikator partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia yang dilakukan siklus II diketahui 1) Keterlibatan siswa dalam belajar sebesar 93,33%, 2) Kesediaan dan kemauan siswa sebesar 80,00%, 3) Keaktifan siswa dalam belajar sebesar 86,67%, dan 4) Menjawab pertanyaan/berpendapat sebesar 80,00%. Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar IPA siswa 89,33 dengan prosentase 93,33%.
Dan rata-rata nilai akhir pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia yang diperoleh dari rata-rata nilai partisipasi belajar dan nilai hasil belajar pada kegiatan siklus II adalah 92,79 dengan prosentase 100%. Dan terjadi peningkatan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia dari siklus I ke siklus II.
Berdasarkan data pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat diketahui bahwa setiap siklus mengalami peningkatan. Dan dari data akhir yang diperoleh dari siklus II prosentase partisipasi belajar dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia di SD Negeri Bendungan 3 adalah 100% sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sebesar 75%.
PENUTUP
Simpulan
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan pendekatan metode pembelajaran Everyone Is Teacher dapat meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia di SD Negeri Bendungan 3 tahun pelajaran 2018/2019. Peningkatan terjadi untuk masing-masing indikator partisipasi belajar dan untuk nilai hasil belajar IPA materi Alat Tubuh Manusia.
2. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata partisipasi belajar dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia dari rata-rata nilai dasar 74,29 naik menjadi 85,08 pada siklus I dan 92,79 pada siklus II. Dilihat dari rata-rata kenaikan pada setiap siklus maka dapat dikatakan bahwa prosentase peningkatan dari pra siklus 60,00% naik menjadi 73,33% pada siklus I, dan naik menjadi 100% pada siklus II.
3. Dengan demikian melalui metode pembelajaran Everyone Is Teacher maka partisipasi belajar dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPA materi Alat Tubuh Manusia semester 1 di SDN Bendungan 3 tahun pelajaran 2018/2019 mengalami peningkatan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian kelas IV semester 1 tahun pelajaran 2018/2019 di SD Negeri Bendungan 3 yang telah dilaksanakan dalam peningkatan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 melalui pendekatan metode pembelajaran Everyone Is Teacher , maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut:
Bagi kepala sekolah
Kepala sekolah perlu mengikutsertakan guru dalam program-program pelatihan yang lebih spesifik dengan mengacu pada kompetensi-kompetensi guru yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan guru dan perkembangan dalam strategi dan metode pembelajaran.
Bagi guru
a. Guru hendaknya mampu memilih metode mengajar yang tepat dan menarik agar proses pembelajaran dikelas dapat berlangsung secara efektif dan efisien dan menyenangkan salah satunya adalah pendekatan metode pembelajaran Everyone Is Teacher.
b. Sebelum menjelaskan materi hendaknya guru memberikan motivasi, memberitahukan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan serta dalam menjelaskan materi hendaknya guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
Bagi Peneliti Berikutnya
Mengingat dalam penelitian tindakan kelas IV ini masih banyak kekurangan maka kepada peneliti berikutnya sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut lagi dengan materi dan metode yang tertentu guna mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosda Karya.
Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta..
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP PGSD.
Sudjana, Nana. 2009. Penelitiandan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sulistyorini, Sri, dkk. 2007. Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar Dan Penerapannya Dalam KTSP. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sutrisno, Leo, dkk. 2007. Pembelajaran IPA SD. Konsorsium PJJ Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.