MODEL OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP AND ACADEMIC SUPERVISION TOWARD THE PERFORMANCE OF ISLAMIC EDUCATION PAI TEACHERS

 

Siti Kumaidah

Guru SDN Gotputuk

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja guru, 2) Pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja guru dan 3) Pengaruh model kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik terhadap kinerja guru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 orang dengan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan angket. Sedangkan teknik analisisnya adalah jdengan cara menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan 1) Kepemimpinan transformasional berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja guru PAI terutama dalam proses pembelajaran. 2) Supervisi akademik menunjukkan pengaruh yang positip dan signifikan terhadap kinerja guru PAI. 3) Kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik berpengaruh terhadap kinerja guru PAI. Kepemimpinan tranformasional dan supervisi akademik mempengaruhi variabel kinerja guru sebesar 93,6% sedangkan sisanya 6,4% dipengaruhi oleh variabel lain.

Keywords: Transformational leadership, Academic supervision, Teacher performance

 

PENDAHULUAN

Peningkatan mutu pendidikan melalui standarisasi dan profesionalisasi yang sedang dilakukan dewasa ini, menuntut pemahaman dari berbagai pihak terhadap perubahan yang terjadi dalam berbagai komponen sistem pendidikan. Perubahan kebijakan pendidikan dari sentralisasi menjadi desentralisasi telah menekankan bahwa pengambilan kebijakan berpindah dari pemerintah pusat (top government) kepada pemerintah daerah (districk government), yang berpusat di pemerintah kota dan kabupaten (E. Mulyasa, 2013: 1). Dengan demikian, kewenangan penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah berada dipundak pemerintah kota dan kabupaten.

 Dalam konteks otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan, keberhasilan dan kegagalan pendidikan di sekolah sangat bergantung pada guru, kepala sekolah, dan supervisor. Ketiga figur tersebut merupakan kunci yang menentukan serta menggerakkan berbagai komponen dan dimensi sekolah lain. Implementasi desentralisasi pendidikan menuntut pengawas untuk menunjukkan profesionalitasnya dan dituntut untuk mengembangkan sekolah yang efektif dan produktif, dengan penuh kemandirian dan akuntabilitas.

 Sekolah yang sukses atau berhasil tidak lepas dari kepemimpinan supervisornya, dan itupun tergantung pada jenis/tipe kepemimpinannya. Salah satu tipe kepemimpinan supervisor adalah tipe transformatif. Keberhasilan sekolah dapat dilihat dari prestasi yang telah dicapai oleh sekolah tersebut baik prestasi akademik maupun non akademik. Keberhasilan suatu sekolah tidak lepas dari pengawas dan guru.

Supervisor adalah salah satu tenaga pendidikan yang berperan strategis dalam rangka peningkatan mutu pendidikan karena pengawas berdasarkan tugas pokok supervisor Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Pendidikan Nasional, penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional Guru, Evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di Daerah khusus (Permen No. 21: 2010).

Pelaksanaan supervisi oleh supervisor diharapkan akan mampu mempengaruhi kinerja guru serta mampu meningkatkan dan mengembangkan potensi yang ada pada staf atau guru dalam kegiatan pemebelajaran di sekolah. Sejalan dengan fungsi supervisi pendidikan menurut P. Adam dkk, fungsi dari supervisi adalah untuk memajukan dan mengembangkan pengajaran sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan baik (Soetopo, 1984: 39).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi dan Heri Retnowati tentang pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah, pelaksanaan MBS dan pelaksanaan TU terhadap kualitas pendidikan SD/MI Depok Sleman (Wahyudi, 2014: 250-264). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatip dengan jenis penelitian korelasional. Dari analisis regresi berganda ditemukan pengaruh yang signifikan penerapan kepemimpinan transformasional kepala sekolah, manajemen berbasis sekolah dan pelaksanaan tugas tata usaha sekolah bersama-sama terhadap kualitas pendidikan. Merujuk pada uraian tersebut dapat dipahami bahwa mempunyai perbedaan substansi dengan tesis penulis, yaitu terletak pada tujuannya dalam kinerja guru PAI dan objek penelitian di Kabupaten Blora.

Naswan yang telah melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengungkap pelaksanaan supervisi akademik dalam meningkatkan provesionalisme guru pendidikan agama Islam (Naswan, 2006: iv). Metode Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif evaluatif. Hasil penelitian ditemukan dampak secara langsung maupun tidak langsung dari pelaksanaan supervisi akademik dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI. Perbedaan dari penulis ialah kepemimpinan transformasional dan kinerja serta objek tempat yang diteliti.

Dari beberapa tesis sejenis di atas terdapat persamaan dan perbedaan yang akan penulis lakukan. Persamaannya yaitu mengenai kepemimpinan dan kinerja guru, adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang lain adalah penulis lebih fokus pada kepemimpinan transformatif dan supervisi akademik dalam meningkatkan kinerja guru PAI SD.

Didasari oleh kerangka berfikir dan asumsi penelitian tersebut, diajukan hipotesis yang menujukkkan tentang “Pengaruh Model Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akademik Terhadap Kinerja Guru PAI SD Se- Kabupaten Blora Tahun 2017” sebagai berikut:

1.     Terdapat pengaruh yang signifikan model Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Guru PAI SD Se-Kabupaten Blora Tahun 2017.

2.     Terdapat pengaruh yang signifikan supervisi akademik terhadap Kinerja Guru PAI SD Se-Kabupaten Blora Tahun 2017.

3.     Terdapat pengaruh yang signifikan model Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru PAI SD Se-Kabupaten Blora Tahun 2017.

METODOLOGI

Dalam penelitian ini akan menggunakan metode campuran kuantitatif karena dalm menganalisa data menggunakan data-data numerical atau angka yang diolah dengan metode statistik, setelah diperoleh hasilnya kemudian dideskripsikan dengan menuraikan kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah dengan metode statistik tersebut. Studi yang dikembangkan dalam penelitian ini dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan (Sugiyono, 2003: 3). Pengambilan data dilakukan secara langsung terhadap model kepemimpinan transformasional, supervisi akademik, dan kinerja guru PAI SD Se- Kabupaten Blora.

Ditinjau dari tujuannya, penelitian ini juga dinamakan dengan penelitian korelasional, yakni penelitian yang bertujuan mencari pengaruh atau korelasi antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dalam hal ini peneliti akan mengungkap pengaruh variabel model kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik dengan kinerja guru PAI SD Se- Kabupaten Blora.

 Pengumpulan data penelitian ini melalui dokumentasi dan alat pengumpul data dalam bentuk angket. Angket merupakan daftar isian yang berupa pertanyaan ataupun pernyataan, dan responden tinggal memilih sesuai dengan kenyataan atau kehendak dari responden. Tujuan dari penggunaan angket adalah untuk mendapatkan data di lapangan dengan sampel yang homogen. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data jumlah anggota populasi, sedangkan angket digunakan untuk mengumpulkan data X1, X2, dan Y, yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban pilihan yang telah disediakan.

Dalam penelitian ini menggunakan tehnik analisis regresi, dan anlisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda yang dilakukan untuk menegetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat atau uji hipotesis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

 Data hasil penelitian ini terdiri dari data primer yang diperoleh melalui angket terhadap sampel guru PAI SD Se- Kabupaten Blora yang berjumlah 84 orang yang terdiri dari angket tentang kepemimpinan transformasional, supervisi akademik dan kinerja guru PAI.

Angket yang baik harus memenuhi syarat validitas. Untuk itu perlu diadakan pengujian validitas, uji validitas instrumen untuk mengukur sejauhmana ketepatan dan kecermatan instrumen (tes) dalam melakukan fungsi ukurannya. Hasil perhitungan uji validitas tiap butir pertanyaan dari masing-masing variabel sebagai berikut:

Rekapitulasi Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional, Supervisi Akademik dan Kinerja Guru PAI

Nilai r tabel pada tabel X1, X2 dan Y diperoleh n = 84 ;  = 5% diperoleh nilai r tabel sebesar 0,215. Menjelaskan dari masing-masing 10 butir pertanyaan yang diajukan pada tiap-tiap variabel Kepemimpinan Transformasional (X1), Supervisi Akademik (X2), dan Kinerja Guru PAI (Y) seluruhnya menunjukkan nilai r hitung > r tabel. Hal ini berarti masing-masing angket menunjukkan angket yang valid.

 Dalam Uji Reliabilitas ini akan diketahui sejauh mana tingkat kehandalan dari hasil suatu pengukuran dengan menggunkan butir pertanyaan yang terdapat pada variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) yang digunakan untuk memperoleh data sebagai dasar untuk melakukan analisis.

Tingkat kehandalan (df) yang digunakan adalah 5% kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut:

Bila r hitung       >          r tabel: berarti reliabel

Bila r hitung       <          r tabel: berarti tidak reliabel

r tabel dengan taraf signifikan (5%) n = 84 = 0,215. Dari perhitungan uji reliabilitas tiap variabel dengan menggunakan SPSS 17 diperoleh hasil sebagai berikut:

Rekapitulasi Uji Reliabilitas Variabel Kepemimpinan Transformasional, Supervisi Akademik dan Kinerja Guru PAI

Variabel

r hitung

r tabel

Kriteria

Kepemimpinan Transformasional Supervisor

0,828

0,215

Reliabel

Supervisi Akademik Supervisor

0,692

0,215

Reliabel

Kinerja Guru PAI

0,862

0,215

Reliabel

Sumber: Analisis Reliabilitas dengan SPSS 17.

Dari analisis reliabilitas pada tabel 4.2 menunjukkan nilai r hitung > r tabel. Dengan demikian angket dari masing-masing variabel Kepemimpinan Transformasional Supervisor (X1), Supervisi Akademik (X2), dan Kinerja Guru PAI (Y) menunjukkan angket yang reliabel.

 Analisis berganda berfungsi untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan dapat dirumuskan Y = a + b1x1 + b2x2 + e.                 Dari data yang diperoleh diadakan pengolahan dengan SPSS 17 menghasilkan analisis regresi seperti tabel di bawah ini.

Analisis Regresi coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

1.573

.930

 

1.691

.095

Kepemimpinan Transformasional

.783

.051

.764

15.470

.000

Supervisi Akademik Supervisor

.284

.060

.235

4.765

.000

Dependent Variable: KInerja Guru PAI (Y) Sumber: Output SPSS 17

 Analisis Regresi , perhitungan dengan menggunakan SPSS 17 memberikan hasil koefisien regresi dari masing-masing variabel diperoleh persamaan regresi dengan menggunakan regresi linier atas kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut:

Y = 1,573 + 0,783 X1 + 0,284 X2

Dimana:

Y      = Kinerja Guru PAI

X1      = Kepemimpinan Transformasional

X2     = Supervisi Akademik Supervisor

Dari persamaan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:

Pada konstanta (a) sebesar 1,573 yang bertanda positif untuk koefisien ini. Pada koefisien b1 sebesar 0,783 yang bertanda positif, berarti jika ada peningkatan Kepemimpinan Transformasional (X1) naik satu satuan maka Kinerja Guru PAI (Y) naik sebesar 0,783 tanpa ada faktor lain.

 Pada koefisien b2 sebesar 0,284 yang bertanda positif, berarti jika Supervisi Akademik (X2) naik satu satuan maka Kinerja Guru PAI (Y) naik sebesar 0,284 tanpa ada faktor lain.

 Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan dapat dilakukan uji t. Dari perhitungan SPSS 17 yang disajikan dalam tabel dapat dianalisis sebagai berikut:

Pengujian pengaruh Kepemimpinan Transformasional (X1) terhadap Kinerja Guru PAI (Y) bila variabel yang lain dianggap konstan. Dimana Ho menyatakan bahwa variabel Kepemimpinan Transformasional Supervisor (X1) tidak berpengaruh terhadap variabel Kinerja Guru PAI (Y) dan Ha bahwa variabel Kepemimpinan Transformasional (X1) berpengaruh terhadap Kinerja Guru PAI (Y). Kemudian menentukan nilai t tabel dengan menggunakan = 5% dengan uji atau sisi = 0,05 dengan tingkat kebebasan (df) = n – k – 1 = 84 – 2 – 1 = 81 maka diperoleh nilai t tabel: 1.664 Sedangkan nilai t hitung sebesar 15.470

Dengan melihat besarnya t hitung = 15.470 dan nilai t tabel = 1,664 dimana nilai t hitung > t tabel atau 15.470 > 1,664 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berabti Ha yang menyatakan ada pengaruh antara Kepemimpinan Transformasional (X1) terhadap Kinerja Guru PAI (Y) dapat diterima.

Pengujian Supervisi Akademik (X2) terhadap Kinerja Guru PAI (Y) jika variabel yang lain dianggap konstan. Dimana Ho menyatakan bahwa variabel Supervisi Akademik (X2) tidak berpengaruh terhadap terhadap variabel Kinerja Guru PAI (Y) dan Ha menyatakan bahwa variabel Supervisi Akademik (X2) berpengaruh terhadap terhadap variabel Kinerja Guru PAI (Y). Kemudian menentukan nilai t tabel dengan menggunakan = 5% dengan uji satu sisi = 0,05 dengan tingkat kebebasan (df) = n – k – 1 = 84 – 2 – 1 = 81 maka diperoleh nilai t tabel: 1,664 sedangkan nilai t hitung sebesar: 4.765.

 Dengan melihat besarnya t hitung = 4.765 dan nilai t tabel = 1,664 dimana nilai t hitung > t tabel atau 4.765 > 1,664 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti Ha yang menyatakan ada pengaruh antara Supervisi Akademik (X2) terhadap Kinerja Guru PAI (Y) dapat diterima.

 Pengujian pengaruh variabel Kepemimpinan Transformasional (X1) dan Supervisi Akademik Supervisor (X2) secara serempak terhadap variabel Kinerja Guru PAI (Y). Untuk itu dibuktikan dengan menggunakan uji F, sehingga diperoleh kesimpulan yang cukup beralasan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan perhitungan SPSS 17 dari tabel ANOVA berikut ini.

Analisis Regresi (Uji F

Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

545.237

2

272.619

607.750

.000a

Residual

36.334

81

.449

 

 

Total

581.571

83

 

 

 

Predictors: (Constant), Supervisi Akademik Supervisor, Kepemimpinan Transformasional

    Dependent Variable: Kinerja Guru PAI

 Sumber: output SPSS 17

Dari tabel 4.4 dapat dilakukan pengujian sebagai berikut ini:

Pada hipotesis Ho menyatakan bahwa Kepemimpinan Transformasional (X1) dan Supervisi Akademik Supervisor (X2) secara serempak tidak berpengaruh terhadap Kinerja Guru PAI (Y), dan Ha menyatakan bahwa Kepemimpinan Transformasional (X1) dan Supervisi Akademik Supervisor (X2) secara serempak berpengaruh terhadap Kinerja Guru PAI (Y). Kemudian menentukan F tabel dengan menggunakan tingkat keyakinan  = 5% dengan tingkat kebebasan (df) = (k); (n-k) – 1 = (2); (84 – 2) – 1 = 2 ; 81 maka diperoleh nilai F tabel = 3,109 sedangkan nilai F hitung sebesar 607,750.     

 Dengan melihat besarnya nilai F hitung = 607,750 dan nilai F tabel = 3,109 dan dimana nilai F hitung > F tabel atau 607,750 > 3,109 dan F hitung terletak pada daerah terima, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti Ha menyatakan bahwa Kepemimpinan Transformasional (X1) dan Supervisi Akademik Supervisor (X2) secara serempak berpengaruh terhadap Kinerja Guru PAI (Y) diterima. Dan juga nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari = 0,05. Maka hasil pengujian pada variabel Kepemimpinan Transformasional (X1) dan Supervisi Akademik Supervisor (X2) secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Guru PAI (Y).

 Nilai Adjusted R Square dimaksudkan untuk mengetahui berapa persen (%) sumbangan atau kontribusi dari variabel bebas (independen) yaitu dapat dilihat pada tabel berikut ini.

 

Nilai Adjusted R Square Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.968a

.938

.936

.670

            Predictors: (Constant), Supervisi Akademik Supervisor, Kepemimpinan Transformasional

Sumber: output SPSS 17

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,936 artinya bahwa secara bersama-sama variabel independen yaitu Kepemimpinan Transformasional (X1), Supervisi Akademik Supervisor (X2) mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Guru PAI (Y) sebesar 93,6% dan sisanya 6,4% adalah kontribusi dari faktor-faktor lain atau diluar variabel penelitian ini.

 Berdasarkan analisis regresi dihasilkan angka konstanta positif sebesar 1,573 hal ini berarti dengan asumsi bahwa variabel Kepemimpinan Transformatif Supervisor (X1) dan Supervisi Akademik (X2) dianggap konstan atau tetap maka kinerja guru PAI menunjukan atau mempunyai nilai positif sebesar 1,573 artinya bahwa terdapat faktor lain yang juga berpengaruh terhadap hasil belajar, indikasi dari kinerja guru PAI yang menunjukkan nilai positif juga dapat dilihat dari sebagian besar guru dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan hasil pembuatan RPP, administrasi pembelajaran serta proses penilaian baik secara angka maupun non angka juga terselesaikan sangat baik.

Dari hasil analisis koefisien regresi variabel diperoleh hasil yang positif sebesar 0,783 hal ini berarti bahwa dengan adanya pengaruh variabel Kepemimpinan Transformasional akan meningkatkan kinerja guru PAI atau dapat dikatakan bahwa Kepemimpinan Transformasional ini berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja huru PAI terutama dalam proses pembelajaran. Indikasinya dapat dilihat dari tanggapan responden mengenai angket yang sudah penulis ajukan dan di isi oleh responden yang terkandung isi hasil kepemimpinan transformasional menjadikan guru mampu melakukan Variasi dalam mengajar, model dan metode dalam mengajar dan pemakaian perpustakaan.

Dari hasil analisis koefisisen regresi variabel supervisi akademik diperoleh hasil yang positif sebesar 0,284, yang bararti bahwa dengan adanya pengaruh variabel supervisi akademik Supervisor akan meningkatkan kinerja guru PAI, hal ini menunjukkan bahwa supervisi akademik yang dilakukan supervisor mampu menunjukkan pengaruh signifikan pada kinerja guru PAI. Indikasinya menunjukkan bahwa hasil supervisi akademik menjadikan guru dalam melaksanakan kinerja penuh perasaan senang, perhatian terhadap siswa dan aktif dalam proses belajar mengajar di kelas serta aktif organisasi guru seperti MGMP dan KKG.

Implementasi keterkaitan Kepemimpinan Trasformasional dan Supervisi Akademik Supervisor Terhadap Kinerja Guru PAI

SIMPULAN

 Kepemimpinan Transformasional Supervisor ini berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja guru PAI terutama dalam proses pembelajaran. Kepemimpinan transformasional supervisor menjadikan guru memiliki karakter profesional, mampu melakukan Variasi dalam mengajar, model dan metode dalam mengajar dan pemakaian perpustakaan.

Supervisi akademik yang dilakukan supervisor mampu menunjukkan pengaruh signifikan pada kinerja guru PAI. Indikasinya menunjukkan bahwa hasil supervisi akademik menjadikan guru dalam melaksanakan kinerja penuh perasaan senang, perhatian terhadap siswa dan aktif dalam proses belajar mengajar di kelas serta aktif organisasi guru KKG.

 Perpaduan dari model kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Seorang supervisor hendaknya mampu memahami dan mengembangkan model kepemimpinan dan model supervisi yang sesuai karakteristik daerah dan binaan masing-masing.

 Mengingat keterbatasan peneliti dan luasnya jangkauan yang diteliti maka hasil penelitian yang diperoleh tersebut dapat dijadikan acuan awal bagi peneliti selanjutnya.

REFERENSI

Mulyasa. (2013) Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Naswan. (2006) “Pelaksanaan Supervisi Akademik Dalam Meningkatkan Provesionalisme Guru Pendidikan Islam”, Tesis, IAIN Salatiga.

Soetopo Hendiyat & Wasty Soemanto. (1984). Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Sugiyono. (2003). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.