MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 DOROKANDANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DALAM PELAJARAN PKn TENTANG KERJA SAMA ASEAN

 

Supindiyah

Guru PKn Kelas VI SDN 2 Dorokandang

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan Model Pembelajaran Make a Match pada siswa Kelas VI SDN 2 Dorokandang Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 dalam Pelajaran PKn tentang Kerja Sama ASEAN dan menganalisis penerapan Model Pembelajaran Make a Match terhadap hasil belajar siswa Kelas VI SDN 2 Dorokandang Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 dalam Pelajaran PKn tentang Kerja Sama ASEAN.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di Kelas VI SD Negeri 2 Dorokandang dan berlangsung pada periode awal Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018, yaitu pada bulan Januari sampai bulan Februari tahun 2018. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VI SD Negeri 2 Dorokandang yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 8 laki-laki dan 14 perempuan. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan teknik tes dan teknik non tes. Alat pengumpulan data data penelitian ini adalah lembar observasi dan soal ulangan harian. Teknik analisis data penelitian ini adalah teknik deskriptif komparatif. Prosedur penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Make A Match yang berlangsung dalam 2 siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II.Hasil penelitian ini adalah penerapan Model Pembelajaran Make a Match pada meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI SDN 2 Dorokandang Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 dalam Pelajaran PKn tentang Kerja Sama ASEAN. Hasil belajar pada Siklus I dengan ketuntasan sebesar 40,9% dan nilai rata-rata sebesar 64,5. Hasil belajar pada Siklus II dengan ketuntasan sebesar 84,5% dan nilai rata-rata sebesar 86,36.

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Make A Match Hasil Belajar, PKn, Kerja Sama ASEAN.

 

PENDAHULUAN

Pendidikan seharusnya dapat memberikan bekal pengalaman dan kesadaran siswa untuk menjalankan kehidupan serta memecahkan masalah di masyarakat. Upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional tidak bisa dipisahkan dengan peningkatan dan pengadaan guru yang profesional.

Sesuai dengan tuntutan profesi yang disandangnya, seorang guru diharapkan mampu menyajikan sebuah pembelajaran yang efektif dan berdaya guna dengan berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Kondisi di lapangan saat ini anak didik belajar dari guru dan buku teks saja, monolog dan bersifat rutinitas belaka, kurang variasi dan miskin improvisasi. Untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif dan berdaya guna, guru diharuskan memilki kemampuan-kemampuan pengajaran yang medukung proses keberhasilan pembelajaran yang dilakukan.

Peneliti sebagai Guru PKn juga mengalami permasalahan dalam melaksanakan pembelajaran. Permasalahan timbul saat peneliti melakukan analisis terhadap capaian hasil tes formatif siswa yang menunjukkan kekurang berhasilan dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan sedikitnya siswa yang mampu memperoleh nilai ketuntasan yang telah ditetapkan. Dimana dari 22 siswa hanya 4 atau 18,18% siswa saja mampu mendapatkan nilai sesuai atau melebihi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, yaitu 75 dengan capaian nilai rata-rata klasikal hanya 54.

Dari hasil identifikasi masalah terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, temuan-temuan berupa kelemahan dan kekurangan pelaksanaan pembelajaran adalah 1) sebagian besar siswa belum mampu menyerap materi ajar yang disampaikan peneliti selama proses belajar, 2) Media pembelajaran yang digunakan peneliti dalam menyampaikan materi ajar tidak optimal, 3) Guru kurang mampu membangkitkan semangat bertanya siswa, 4) Guru menyampaikan maetri ajar terlalu cepat, 5) Metode ceramah yang digunakan belum sesuai dalam menyampaikan materi ajar.

Model pembelajaran Make A Match merupakan salah satu model mencari pasangan yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapannya dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya. Keberhasilan Model pembelajaran Make A Match ini juga dicapai oleh Muati dalam pembelajaran PKn pada siswa Kelas IV dan Sumarjono dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa Kelas III.

Sesuai dengan permasalahan tersebut, penelitian menerapkan model pembelajaran Make A Match dalam pembelajaran PKn tentang Kerja Sama ASEAN. Dalam pembelajaran tersebut, siswa bersama kelompok maupun secara berpasangan menentukan kesesuaian antara pertanyaan dengan jawaban. Penerapan model pembelajaran Make A Match diharapkan meningkatkan hasil belajar.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di Kelas VI SD Negeri 2 Dorokandang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018. Peneltian ini berlangsung pada periode awal Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018, yaitu pada bulan Januari sampai bulan Februari tahun 2018. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 2 Dorokandang yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 8 laki-laki dan 14 perempuan.

Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dalam 2 cara, yaitu teknik tes dan teknik non tes. Alat pengumpulan data data penelitian ini adalah lembar observasi dan soal ulangan harian. Teknik analisis data penelitian ini adalah teknik deskriptif komparatif. Prosedur penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Make A Match.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus I

Penerapan model pembelajaran Make A Match pada Siklus I sesuai dengan materi tentang berbagai bentuk kerja sama negara-negara ASEAN. Masing-masing siswa bersama kelompoknya menerima kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Sesuai dengan waktu yang ditentukan, masing-masing kelompok menganalisis materi pada kartu yang diterima dan menentukan pasangan antara kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang sesuai. Model pembelajaran tersebut berlangsung hingga 2 kali dan dilanjutkan dengan pembahasan. Aktivitas dalam diskusi kelompok masih didominasi siswa pandai dan mulai merata oleh seluruh anggota. Sedangkan hasil belajar pada Siklus I dengan ketuntasan sebesar 40,9% dan nilai rata-rata sebesar 64,5.

Deskripsi Siklus II

Penerapan model pembelajaran Make A Match pada Siklus II sesuai dengan materi tentang peran Indonesia dalam kerja sama negara-negara ASEAN. Masing-masing siswa menerima kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Sesuai dengan waktu yang ditentukan, masing-masing siswa menganalisis materi pada kartu yang diterima dan menentukan pasangan antara kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang sesuai. Model pembelajaran tersebut berlangsung hingga 2 kali dan dilanjutkan dengan pembahasan. Pada tahap 1, hanya melibatkan 10 siswa yang menerima kartu. Sedangkan pada tahap 2, melibatkan 12 siswa yang menerima kartu.

Aktivitas dalam diskusi secara berpasangan berlangsung menyenangkan. Sedangkan hasil belajar pada Siklus II dengan ketuntasan sebesar 84,5% dan nilai rata-rata sebesar 86,36.

Pembahasan

Penerapan model pembelajaran Make A Match bersama kelompok dan secara berpasangan. Pada Siklus I, pembelajaran dalam kelompok dan berlangsung 2 kali. Sesuai dengan jumlah kelompok yang terbentuk sebanyak 5, sehingga ada 1 kartu pertanyaan dengan 1 kartu jawaban dan 1 kartu pertanyaan lainnya dengan 2 kartu jawaban. Pembelajaran ini berlangsung juga 2 kali. Sedangkan pada Siklus II, pembelajaran secara berpasangan dengan jumlah pasangan yang terbentuk sebanyak 11. Pembelajaran tersebut juga berlangsung 2 kali. Pada tahap 1 hanya melibatkan 10 siswa, sehingga terbentuk 5 kelompok. pada tahap 2 melibatkan 12 siswa lainnya, sehingga terbentuk 6 kelompok.

Penerapan model pembelajaran Make A Match pada Siklus I dengan aktivitas belajar yang masih didominasi siswa pandai dan mulai merata oleh seluruh anggota. Pada Siklus II, siswa mulai berlangsung menyenangkan yang semakin merata oleh seluruh siswa.

Penerapan model pembelajaran Make A Match meningkatkan hasil belajar siswa. Pada Siklus I, ketuntasan sebesar 40,9% dan nilai rata-rata sebesar 64,5. Pada Siklus II, ketuntasan sebesar 84,5% dan nilai rata-rata sebesar 86,36. Hasil belajar tersebut semakin meningkat dan lebih baik daripada hasil belajar pada Kondisi Awal dengan ketuntasan sebesar 18,18% dan nilai rata-rata sebesar 54. Sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran, maka hasil belajar meningkat dan memenuhi indikator kinerja. Dengan demikian, tujuan penelitian tercapai.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.     Penerapan Model Pembelajaran Make a Match pada siswa Kelas VI SDN 2 Dorokandang Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 dalam Pelajaran PKn tentang Kerja Sama ASEAN berlangsung dalam kelompok dan secara berpasangan.

2.     Penerapan Model Pembelajaran Make a Match meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI SDN 2 Dorokandang Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 dalam Pelajaran PKn tentang Kerja Sama ASEAN dengan ketuntasan sebesar 84,5% dan nilai rata-rata sebesar 86,36.

Saran

Saran dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.     Guru supaya menerapkan Model Pembelajaran Make a Match dnegan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang sama secara berulang, sehingga siswa menerima kartu yang berbeda-beda.

2.     Guru supaya mengembangkan Model Pembelajaran Make a Match dengan poin bagi siswa yang berhasil menentukan pasangan kartu dengan benar.

3.     Guru supaya menerapkan Model Pembelajaran Make a Match dalam pembelajaran lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Supriawan, Dedi dan Surasega, A. Benyamin. 1990. Strategi Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.

Depdiknas. 2006. Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan. Online http://farhanzen.wordpress.com

Amin, Itihat Zainul. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas Terbuka Press.

—. 2005. Materi Pokok Pendidikan Kewarganegaraan 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka Press.

Abin, Syamsuddin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim Penyusun Dosen Metodologi Penelitian. 2013, Panduan Penyusunan Dan Mekanisme Penyelesaian Skripsi. Tuban: Lembaga Penelitian Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban.

Wardani, IGK. 2007. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Cet 20. Jakarta: Universitas Terbuka Press.

Winataputra, Udin. 2004. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka Press.