PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

REALISTIC MATHEMATIES EDUCATION (RME)

DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGENAI MENGHITUNG LUAS BANGUN DATAR DAN LUAS SEGI BANYAK

DI KELAS V SD NEGERI SUKOHARJO REMBANG

DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK

 

Sulastri

Guru Kelas V SD Negeri Sukoharjo

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Realistic Mathematies Education (RME) tentang Menghitung Luas Bangun Datar dan Luas Segi Banyak di Kelas V SD Negeri Sukoharjo Rembang dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok dan menganalisis penerapan model pembelajaran Realistic Mathematies Education (RME) terhadap hasil belajar tentang Menghitung Luas Bangun Datar dan Luas Segi Banyak di Kelas V SD Negeri Sukoharjo Rembang dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok.Penelitian merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di Kelas V SD Negeri Sukoharjo Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang dan berlangsung pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian sebanyak 42 anak yang terdiri dari 21 putra dan 21 putri. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan non tes. Alat pengumpulan data berupa soal ulangan harian dan lembar observasi. Data yang terkumpul berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik analisis data dengan deskriptif komparatif sesuai dengan indikator kinerja.Hasil penelitian adalah penerapan model pembelajaran Realistic Mathematies Education (RME) dalam kelompok besar dan kelompok kecil dapat meningkatkan hasil belajar siswa mengenai Menghitung Luas Bangun Datar dan Luas Segi Banyak di Kelas V SD Negeri Sukoharjo Rembang dengan menggunakan Metode Diskusi Kelompok.

Kata Kunci:   Realistic Mathematies Education (RME), Hasil Belajar Siswa, Luas Bangun Datar, Luas Segi Banyak, Metode Diskusi Kelompok.

 

PENDAHULUAN

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi perkembangan bangsa dan negara.Secara tidak langsung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dicapai melalui pembangunan bidang pendidikan seperti yang diatur dalam pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam mewujudkan tujuan nasional. Sebuah lembaga pendidikan adalah tempat untuk mendidik Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia itu sendiri. Di lembaga pendidikan, siswa memperoleh berbagai ilmu pengetahuan yang masing-masing berguna untuk membekali anak didik. Pengetahuan dapat diperoleh melalui sebuah proses pembelajaran.

Ilmu pengetahuan dapat berupa ilmu pasti maupun ilmu sosial, selain itu siswa juga mendapat pendidikan budi pekerti. Prosesnya berlangsung melalui pembelajaran dan tidak setiap proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik sehingga hasilnya juga tidak sama. Dalam pembelajaran guru menyampaikan pesan berupa materi kepada siswa. Keberhasilan proses pembelajaran dapat diketahui dari hasil evaluasi yang akan menunjukkan paham atau tidaknya siswa terhadap materi yang diberikan. Guru dan siswa sama-sama memegang peranan penting sehingga diperlukan kerjasama yang baik. Karakter mata pelajaran tertentu juga dapat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Setiap mata pelajaran pasti memiliki karakter khusus, misalnya karakter antara Matematika dan IPS sangat berbeda apalagi dengan Penjaskes. Matematika sebagai mata pelajaran yang mendapat perhatian dari banyak pihak karena dianggap sulit, identik dengan angka-angka yang rumit.

Fenomena tersebut juga terjadi di SD Negeri Sukoharjo Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang, khususnya Kelas V, rata-rata siswa merasa takut dengan Matematika walaupun sejak Kelas I SD sudah mendapat pelajaran Matematika. Rasa takut tersebut menjadi kendala yang besar dalam pembelajaran karena siswa cenderung tidak menyukai Matematika. Siswa menjadi tidak bersemangat pada jam pelajaran Matematika dan kesulitan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan guru. Penjelasan-penjelasan materi dalam Matematika tidak dapat dipahami oleh siswa. Berdasarkan rekap nilai ulangan harian dapat diketahui rata-rata siswa kelas V memiliki nilai yang kurang bagus, ada juga siswa yang nilainya di bawah KKM Matematika.

Dalam pembelajaran Matematika kompetensi Materi menggunakan Menghitung Luas Bangun Datar dan Luas Segi Banyak di Kelas V SD Negeri Sukoharjo pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa penguasaan siswa terhadap materi pelajaran masih rendah. Dari 42 siswa, yang mendapatkan nilai 75 ke atas yang telah tuntas 4 siswa (9,52%), sementara 38 siswa (90,47%) mendapat nilai di bawah 75 atau belum tuntas. Nilai rata-rata kelas 48,8.

Identifikasi masalah menyatakan bahwa: 1) siswa kurang antusias dan kurang aktif dalam pembelajaran, 2) siswa belum memahami cara mencari Penggunaan Menghitung Luas Bangun Datar dan Luas Segibanyak, 3) siswa dengan motivasi belajar yang rendah, 4) guru belum menggunakan alat peraga.

Menurut Zulkardi (2001) RME atau pendidikan Matematika realistik adalah pembelajaran yang bertitik tolak dari hal-hal yang real/nyata bagi siswa. Menekankan keterampilan ‘proses of doing mathematics’. Pembelajaran dengan pendekatan ini diawali dengan memberikan persoalan kontekstual atau masalah-masalah yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari oleh siswa. Hal ini sejalan dengan pandangan Dienes (dalam Ruseffendi, 1981: 135) mengenai pendekatan pembelajaran dan mengajar yang semestinya dilakukan yaitu siswa belajar Matematika melalui memanipulasi benda-benda konkrit dan membuat abstraksinya dari konsepnya atau strukturnya.

Berdasarkan pemikiran tersebut, guru akan mengadakan perbaikan pada proses pembelajaran. Strategi yang ditempuh adalah dengan menerapkan metode baru, yaitu RME (Realistic Mathematic Education). Metode yang baru dapat mengatasi rasa bosan pada siswa, sehingga dapat meningkatkan semangat belajarnya. Guru berharap siswa dapat mengubah pandangannya terhadap Matematika dan hasil akhir yang diharapkan adalah meningkatnya hasil belajar siswa.

 

METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di Kelas V SD Negeri Sukoharjo Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang dan berlangsung pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian sebanyak 42 anak yang terdiri dari 21 putra dan 21 putri.

Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan non tes. Sesuai dengan teknik tes, alat pengumpulan data berupa soal ulangan harian yang terdiri dari soal pilihan ganda, isian dan uraian. Sedangkan teknik non tes, alat pengumpulan data berupa lembar observasi. Data yang terkumpul berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik analisis data dengan deskriptif komparatif sesuai dengan indikator kinerja.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus I

Penerapan Model Pembelajaran Realistic Mathematies Education (RME) dalam kelompok besar. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 7 anggota. Pembelajaran ditunjang dengan media berupa bangun datar dengan berbagai bentuk dan ukuran. Sesuai dengan materi, siswa dan kelompoknya menerima tugas untuk menyusun dan menghitung luas segi banyak berupa bangun datar gabungan.

Aktivitas belajar siswa pada Siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 3,1 yang termasuk cukup. Sedangkan hasil belajar dengan nilai rata-rata sebesar 75 dan ketuntasan sebesar 59,5% dimana 25 siswa yang tuntas.

Deskripsi Siklus II

Penerapan Model Pembelajaran Realistic Mathematies Education (RME) dalam kelompok kecil. Siswa dibagi menjadi 10-11 kelompok yang terdiri dari 2-4 anggota. Ada 10 kelompok terdiri dari 4 anggota dan siswanya hanya 1 kelompok yang terdiri dari hanya 2 anggota. Pembentukan kelompok sesuai dengan posisi tempat duduk yang saling berdekatan. Pembelajaran ditunjang dengan media berupa bangun datar dengan berbagai bentuk dan ukuran. Sesuai dengan materi, siswa dan kelompoknya menerima tugas untuk menyusun dan menghitung luas segi banyak berupa bangun datar berpotongan.

Aktivitas belajar siswa pada Siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 4,8 yang termasuk baik. Sedangkan hasil belajar dengan nilai rata-rata sebesar 88,8 dan ketuntasan sebesar 90,47% dimana 38 siswa yang tuntas.

Pembahasan

Penerapan Model Pembelajaran Realistic Mathematies Education (RME) dalam kelompok, baik kelompok besar maupun kelompok kecil. Sesuai dengan kelompok tersebut, siswa berdiskusi tentang tugas dengan media berupa bangun datar dengan berbagai bentuk dan ukuran. Sesuai dengan media tersebut, siswa dan kelompoknya membentuk segi banyak, baik bangun datar gabungan maupun bangun datar berpotongan. Sesuai dengan analisis dalam membentuk segi banyak tersebut, siswa dan kelompoknya bangun-bangun datar yang menyusunnya.

Penerapan Model Pembelajaran Realistic Mathematies Education (RME) dalam kelompok dengan metode diskusi kelompok ini meningkatkan aktivitas belajar siswa. Sesuai dengan hasil observasi, aktivitas belajar siswa meningkat dari cukup pada Siklus I menjadi baik pada Siklus II. Hal tersebut sesuai dengan pembelajaran yang ditunjang dengan media dimana siswa dan kelompoknya menganalisis segi banyak, baik bangun datar gabungan maupun bangun datar berpotongan.

Penerapan Model Pembelajaran Realistic Mathematies Education (RME) dalam kelompok dengan metode diskusi kelompok ini meningkatkan hasil belajar siswa. Sesuai dengan nilai ulangan harian, hasil belajar siswa meningkat. Pada Siklus I, nilai rata-rata sebesar 75 dan ketuntasan sebesar 59,5% dimana 25 siswa yang tuntas. Pada Siklus II, nilai rata-rata sebesar 88,8 dan ketuntasan sebesar 90,47% dimana 38 siswa yang tuntas. Peningkatan hasil belajar tersebut memenuhi indikator kinerja yang ditentukan, yaitu nilai rata-rata lebih besar daripada KKM dan ketuntasan lebih besar daripada 75%.

Peningkatan hasil belajar siswa tersebut sesuai dengan penerapan Model Pembelajaran Realistic Mathematies Education (RME) yang sangat sesuai dengan pelajaran Matematika. Daya tarik pada Model Pembelajaran Realistic Mathematies Education (RME) sesuai dengan karakteristiknya, yaitu masalah bersifat kontekstual, menggunakan model, melibatkan kontribusi siswa, melibatkan interaktivitas dan terintegrasi dengan topik pembelajaran lainnya. Atas dasar tersebut, maka hasil belajar meningkat dan memenuhi indikator kinerja yang ditentukan.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Realistic Mathematies Education (RME) dapat meningkatkan hasil belajar siswa Mengenai Menghitung Luas Bangun Datar dan Luas Segi Banyak di Kelas V SD Negeri Sukoharjo Rembang dengan menggunakan Metode Diskusi Kelompok. hasil belajar sesuai dengan nilai ulangan harian meningkat, sehingga memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.

Saran

Saran dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.     Guru supaya menerapkan model pembelajaran Realistic Mathematies Education (RME) dalam pembelajaran Matematika.

2.     Siswa supaya mendesain berbagai bangun datar dengan berbagai bentuk dan ukuran untuk mengkreasikan bangun datar gabungan maupun berpotongan.

3.     Sekolah supaya menyediakan bahan untuk membuat berbagai bangun datar dengan berbagai bentuk dan ukuran.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

 

Djamarah, S. B. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Madjid, A. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, W. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Singarimbun, M dan Sofyan, E. 2005. Metode Penelitian Survai. Yogyakarta: LP3ES.

Soenarjo. 2008. Matematika 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

—. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.