Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model Kooperatif Tipe STAD
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS V SDN KEMADU KECAMATAN SULANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Sri Winarsih
Guru Kelas V SDN Kemadu
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPA materi Pesawat Sederhana melalui model kooperatif tipe STAD siswa Kelas V SDN Kemadu Kecamatan Sulang Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung di SDN Kemadu Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian adalah siswa Kelas V yang berjumlah 25 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes terdiri dari tes tertulis dan lisan. Teknik non tes terdiri dari observasi. Alat pengumpulan data menggunakan soal dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif. Prosedur penelitian menggunakan model Siklus yang berlangsung dalam 2 siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Indikator yang digunakan dalam menentukan keberhasilan adalah nilai rata-rata memenuhi 65 dan ketuntasan memenuhi 75%. Hasil penelitian ini adalah hasil belajar IPA materi Pesawat Sederhana melalui model kooperatif tipe STAD siswa Kelas V SDN Kemadu Kecamatan Sulang Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 meningkat. Hasil belajar pada Siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 66,4 dan ketuntasan sebesar 52%. Hasil belajar pada Siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 76,3 dan ketuntasan sebesar 80%.
Kata Kunci: Hasil Belajar, IPA, Pesawat Sederhana, STAD.
PENDAHULUAN
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Depdiknas, 2008: 147).
Permasalahan dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN Kemadu Kecamatan Sulang adalah minimnya fasilitas, seperti media dan sumber belajar, guru tidak menggunakan model multi metode dan inovasi, pembelajaran sering tidak menggunakan model kelompok, kurang memberikan penguatan, baik berupa pujian, tepuk tangan maupun hadiah, sehingga siswa merasa bosan, kurang konsentrasi dan kurang menguasai materi.
Data hasil evaluasi siswa Kelas V Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah, yaitu 65. Data hasil belajar menunjukkan nilai rata-rata dalam ulangan harian materi Pesawat Sederhana hanya 48,8. Dari 25 siswa yang mampu mencapai KKM sangat rendah, yaitu 4 anak atau 16%.
Model STAD didasarkan pada prinsip bahwa para siswa bekerja bersama-sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap belajar teman-temannya dalam tim dan juga dirinya sendiri. Kelebihan dalam model STAD antara lain siswa memiliki dua bentuk tanggung jawab belajar yaitu belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar, siswa saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran oleh rekan sebaya (peer teaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru, pengelompokan siswa secara heterogen membuat kompetisi yang terjadi di kelas menjadi lebih hidup, prestasi belajar yang baik bisa didapatkan oleh semua anggota kelompok, kuis yang terdapat pada langkah pembelajaran membuat siswa lebih termotivasi, kuis dapat meningkatkan tanggung jawab individu karena nilai akhir kelompok dipengaruhi nilai kuis yang dikerjakan secara individu, adanya penghargaan dari guru, kelompok yang nilai kurang dapat memperbaiki nilai dalam kelompok tersebut dan mengurangi sifat individualistis siswa seperti; tertutup terhadap teman, kurang memberi perhatian terhadap teman sekelas, berinteraksi hanya dengan teman tertentu, ingin menang sendiri dan sebagainya.
Sesuai dengan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran dan kelebihan yang terdapat dalam model STAD, maka tindakan dalam pembelajaran IPA materi Pesawat Sederhana melalui model kooperatif tipe STAD. Dalam pembelajaran tersebut, siswa melakukan demonstrasi, mengerjakan tugas kelompok dan mengikuti kuis individual serta menerima penghargaan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung di SDN Kemadu Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian adalah siswa Kelas V yang berjumlah 25 siswa.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes terdiri dari tes tertulis dan lisan. Teknik non tes terdiri dari observasi. Alat pengumpulan data menggunakan soal dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif. Prosedur penelitian menggunakan model Siklus yang berlangsung dalam 2 siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Indikator yang digunakan dalam menentukan keberhasilan adalah nilai rata-rata memenuhi 65 dan ketuntasan memenuhi 75%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pada Siklus I tentang penggolongan jenis pesawat sederhana. Siswa dan kelompoknya mengidentifikasi beberapa peralatan rumah tangga sesuai dengan fungsinya dan letak beban, titik tumpu dan titik kuasa. Hasil dari tugas kelompok tersebut dilanjutkan dengan demonstrasi oleh perwakilan kelompok sesuai dengan fungsinya di depan kelas. Pembelajaran dengan menganalisis letak letak beban, titik tumpu dan titik kuasa ini menentukan penggolongan jenis pesawat sederhana, yaitu golongan pertama, kedua atau ketiga.
Pembelajaran pada Siklus I dengan kuis dan penghargaan berupa tepuk tangan bagi siswa yang menjawab dengan benar. Kuis dengan menentukan penggolongan jenis pesawat sederhana pada peralatan rumah tangga yang dimaksud. Sedangkan hasil belajar pada Siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 66,4 dan ketuntasan sebesar 52%.
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran pada Siklus II tentang prinsip kerja pesawat sederhana. Siswa dan kelompoknya mengidentifikasi prinsip kerja beberapa peralatan rumah tangga sesuai dengan fungsinya dan letak beban, titik tumpu dan titik kuasa. Hasil dari tugas kelompok tersebut dilanjutkan dengan demonstrasi oleh perwakilan kelompok sesuai dengan fungsinya dengan kelompoknya masing-masing. Pembelajaran dengan menganalisis prinsip kerja pesawat sederhana, yaitu bidang miring, katrol dan roda berporos sesuai dengan kelebihannya masing-masing.
Pembelajaran pada Siklus II dengan kuis dan penghargaan berupa tepuk tangan bagi siswa yang menjawab dengan benar. Kuis dengan menentukan prinsip kerja jenis pada peralatan rumah tangga yang dimaksud bila tidak menggunakan pesawat sederhana dan menggunakan pesawat sederhana. Sedangkan hasil belajar pada Siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 76,3 dan ketuntasan sebesar 80%.
Pembahasan
Dalam pembelajaran tentang prinsip kerja pesawat sederhana melalui model kooperatif tipe STAD adalah pembelajaran dalam kelompok kecil. Sesuai dengan jumlah dan karakteristik siswa, ada 5 kelompok yang terdiri dari 5 anggota. Dalam pembelajaran tersebut, siswa melakukan demonstrasi dan mengerjakan tugas kelompok, kemudian mengikuti kuis individual dengan materi yang relevan dengan tugas kelompok tersebut.
Sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran, komposisi kelompok selalu sama dan penghargaan berupa pujian kepada siswa yang menjawab kuis dengan benar. Pujian tersebut adalah tepuk tangan oleh seluruh siswa. Siswa yang bersangkutan berdiri di depan kelas, kemudian seluruh siswa memberikan tepuh tangan sesuai dengan petunjuk dari guru.
Pada Siklus I, demonstrasi oleh perwakilan kelompok di depan kelas, sehingga kurang intensif. Sedangkan pada Siklus II, demonstrasi oleh perwakilan kelompok dengan kelompoknya masing-masing, sehingga sangat intensif. Intensivitas demonstrasi ini semakin melibatkan siswa dalam menganalisis pesawat sederhana sesuai dengan golongan dan prinsip kerjanya. Sesuai dengan intensivitas demonstrasi ini, hasil belajar mengalami peningkatan sesuai dengan grafik di bawah ini.
Grafik 1. Analisis hasil belajar.
Sesuai dengan grafik di atas, hasil belajar mengalami peningkatan. Nilai rata-rata meningkat dan memenuhi indikator dimana nilai rata-rata lebih besar daripada KKM sebesar 65. Nilai rata-rata sebesar 76,3 lebih besar daripada KKM sebesar 65. Ketuntasan meningkat dan memenuhi indikator dimana ketuntasan lebih besar daripada 75%.
Peningkatan hasil belajar tersebut sesuai dengan pembelajaran melalui model kooperatif tipe STAD. Pembelajaran tidak hanya berlangsung secara klasikal, tetapi juga dalam kelompok dengan tugas kelompok yang ditunjang dengan demonstrasi dan secara individual dengan kuis dan penghargaan. Pembelajaran ini menarik dan menyenangkan bagi siswa. Sesuai dengan pembelajaran tersebut, siswa mencapai hasil belajar yang semakin baik. Hasil belajar tersebut juga memenuhi indikator kinerja. Sesuai dengan peningkatan hasil belajar tersebut, pembelajaran melalui model kooperatif tipe STAD berhasil meningkatkan hasil belajar sesuai dengan indikator kinerja.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA materi Pesawat Sederhana melalui model kooperatif tipe STAD siswa Kelas V SDN Kemadu Kecamatan Sulang Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 meningkat sesuai dengan indikator kinerja.
Saran
Saran dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Guru supaya mempersiapkan pembelajaran dengan matang sesuai dengan peralatan rumah tangga yang beragam yang sesuai dengan berbagai jenis pesawat sederhana.
2. Guru supaya menyusun petunjuk demonstrasi dan tugas yang runtut.
3. Guru supaya mengembangkan penghargaan secara bermakna, misalnya hadiah alat tulis, nilai tambahan, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Sutrisni. 2007. Penerapan Teknik STAD dalam Pembelajaran Matematika. Jakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Metro.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Hasan, Fuad. 1981. Kamus Istilah Psikologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ischak. 2004. Pendidikan IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka Press.
Kasbolah. 2001. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Nur, Muhammad. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah Universitas Negeri Surabaya.
Purwanto, Ngalim. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Slavin, Robert. 1994. Cooperative Learning: Theory, Research and Practice (Second Edition). London: Allyand Bacon.
Srini, M. Iskandar, 2001, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sutopo. 2007. Penerapan Model Pembelajaran tipe STAD pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Semarang: Jurnal Penelitian Universitas Negeri Semarang Press.