Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Melalui Students Teams Achievement Division
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA PADA MATERI KPK DAN FPB MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
DI SD NEGERI KEMADU KECAMATAN SULANG
KABUPATEN REMBANG
PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Sri Lestari
Guru Kelas V A SD Negeri Kemadu
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas V A pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD) di SD Negeri Kemadu Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung di SD Negeri Kemadu Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek penelitian adalah siswa Kelas V A yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 11 laki-laki dan 9 perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes terdiri dari tes tertulis dan lisan. Teknik non tes terdiri dari observasi dan dokumentasi. Alat pengumpulan data menggunakan tes formatif, lembar observasi dan foto kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif. Prosedur penelitian menggunakan model Siklus yang berlangsung dalam 2 siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Indikator yang digunakan dalam menentukan keberhasilan adalah aktivitas belajar termasuk kategori tinggi (B), nilai rata-rata memenuhi 65 dan ketuntasan memenuhi 75%.Hasil penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas V A pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD) di SD Negeri Kemadu Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 meningkat. Pada Siklus I, perhatian termasuk kategori tinggi, keberanian menjawab termasuk kategori sedang, keberanian bertanya termasuk kategori sedang dan kerja kelompok termasuk kategori tinggi. Pada Siklus II, perhatian termasuk kategori tinggi, keberanian menjawab termasuk kategori tinggi, keberanian bertanya termasuk kategori tinggi dan kerja kelompok termasuk kategori tinggi. Pada Siklus I, nilai rata-rata sebesar 64,9 dan ketuntasan memenuhi 50%. Pada Siklus I, nilai rata-rata sebesar 78,25 dan ketuntasan memenuhi 80%.
Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, KPK, FPB, Model Pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD).
PENDAHULUAN
Bentuk nyata dari upaya meningkatkan pembelajaran adalah mengubah cara pembelajaran yang konvensional. Terkait peranan pendidikan yang sangat penting, maka penyelenggaraan pendidikan pada setiap jenjangnya harus sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan demi tercapainya tujuan pendidikan. nasional. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD), kurikulum yang digunakan saat ini, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dimana terdapat sejumlah mata pelajaran yang harus dicapai oleh siswa sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Salah satu mata pelajaran yang ditetapkan sesuai dengan KKM-nya, yaitu mata pelajaran Matematika.
Matematika mengkaji benda abstrak yang disusun dalam suatu sistem aksiomatis dengan menggunakan simbol (lambang) dan penalaran deduktif (Sutawija dalam Aisyah dkk, 2007: 1). Menurut Hudoyo (dalam Aisyah dkk, 2007: 1), Matematika berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis, sehingga Matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Sebagai guru, dalam mengajarkan Matematika kepada peserta didik yang lebih diutamakan, yaitu cara menanamkan pengetahuan konsep-konsep dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan konseptual mengacu pada pemahaman konsep, sedangkan pengetahuan prosedural mengacu pada keterampilan melakukan suatu algoritma atau prosedur menyelesaikan soal-soal matematika. Memahami konsep saja tidak cukup karena dalam praktik kehidupan sehari-hari siswa memerlukan keterampilan Matematika.
Dalam pembelajaran Matematika yang dilakukan oleh siswa dibutuhkan kerja sama antar siswa agar pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik dan materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa tanpa siswa harus bertanya pada guru. Teman kelompok mereka juga dapat dijadikan tempat untuk menyelesaikan masalah Matematika secara bersama.
Kondisi pembelajaran yang hanya mengandalkan guru sebagai tempat bertanya tanpa adanya interaksi antar siswa dan tanpa menerapkan model pembelajaran yang inovatif juga terjadi dalam proses pembelajaran Matematika Kelas V A SD Negeri Kemadu. Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran di Kelas V A yang berjumlah 20 siswa pada materi KPK dan FPB hanya 30% siswa (6 anak) yang mampu mencapai KKM 65. Rata-rata kelas baru mencapai 51,25.
Dalam pembelajaran Matematika pada materi KPK dan FPB membutuhkan kerja sama yang dilakukan oleh siswa. Komunikasi yang dilakukan dalam pembelajaran tidak hanya dengan guru, tetapi dengan siswa juga sangat berpengaruh. Karakteristik siswa SD yang masih membutuhkan bantuan dalam melakukan sesuatu juga berpengaruh dalam pembelajaran yang dilakukan di kelas. Siswa SD membutuhkan seseorang untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran KPK dan FPB. Bantuan tersebut tidak hanya dari guru tetapi dari teman mereka sendiri.
Siswa SD juga sangat menyenangi penghargaan. Dalam model pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD) ada tahap dimana diberikan penghargaan kepada setiap kelompok yang baik, sehingga penghargaan tersebut dapat memicu semangat belajar siswa dan pembelajaran akan berhasil. Dengan pembelajaran yang menyenangkan akan meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik serta guru lebih kreatif dalam menggunakan model pembelajaran yang inovatif. Dengan penggunaan model STAD, siswa diajak untuk ikut terlibat dalam pembelajaran yang dilakukan guru karena siswa dapat melihat langsung proses operasi hitung dengan menggunakan papan bilangan, sehingga siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung di SD Negeri Kemadu Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek penelitian adalah siswa Kelas V A yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 11 laki-laki dan 9 perempuan.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes terdiri dari tes tertulis dan lisan. Teknik non tes terdiri dari observasi dan dokumentasi. Alat pengumpulan data menggunakan tes formatif, lembar observasi dan foto kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif. Prosedur penelitian menggunakan model Siklus yang berlangsung dalam 2 siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Indikator yang digunakan dalam menentukan keberhasilan adalah aktivitas belajar termasuk kategori tinggi (B), nilai rata-rata memenuhi 65 dan ketuntasan memenuhi 75%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD) di Siklus I dengan materi menghitung KPK. Dalam pembelajaran tersebut dibentuk 4 kelompok yang terdiri dari 5 anggota. Pertemuan pertama adalah mengerjakan tugas kelompok. sedangkan pertemuan kedua adalah mengerjakan kuis individual. Keberhasilan dalam pembelajaran tidak mendapat penghargaan.
Aktivitas belajar siswa di Siklus I adalah perhatian termasuk kategori tinggi, keberanian menjawab termasuk kategori sedang, keberanian bertanya termasuk kategori sedang dan kerja kelompok termasuk kategori tinggi.
Hasil belajar siswa di Siklus I adalah nilai rata-rata sebesar 64,9 dan ketuntasan memenuhi 50%.
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD) di Siklus II dengan materi menghitung FPB. Dalam pembelajaran tersebut dibentuk 5 kelompok yang terdiri dari 4 anggota. Pertemuan pertama adalah mengerjakan tugas kelompok. sedangkan pertemuan kedua adalah mengerjakan kuis individual. Keberhasilan dalam pembelajaran mendapat penghargaan.
Aktivitas belajar siswa di Siklus II adalah perhatian termasuk kategori tinggi, keberanian menjawab termasuk kategori tinggi, keberanian bertanya termasuk kategori tinggi dan kerja kelompok termasuk kategori tinggi.
Hasil belajar siswa di Siklus II adalah nilai rata-rata sebesar 78,25 dan ketuntasan memenuhi 80%.
Pembahasan
Model pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD) dalam penelitian ini secara bertahap dan berkelanjutan dan semakin berkembang. Pertemuan pertama adalah penugasan dimana siswa dan kelompoknya mengerjakan tugas kelompok. Sedangkan pertemuan kedua adalah kuis dimana siswa mengerjakan tugas individual. Selain itu, pembelajaran juga dilakukan dalam kelompok yang semakin banyak, sehingga jumlah anggota semakin sedikit. Sesuai dengan pengembangan kelompok tersebut, aktivitas belajar siswa semakin meningkat.
Pada Siklus I, siswa belajar dalam 4 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 anggota. Sedangkan pada Siklus II, pengembangan kelompok terbentuk 5 kelompok yang terdiri dari 4 anggota. Anggota yang semakin sedikit ini semakin meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Analisis aktivitas belajar siswa sesuai dengan grafik sebagai berikut:
Grafik 1. Analisis aktivitas belajar siswa.
Sesuai dengan analisis aktivitas belajar siswa tersebut, maka aktivitas belajar siswa termasuk kategori tinggi dan memenuhi indikator kinerja.
Model pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD) dalam penelitian ini secara bertahap dan berkelanjutan dan semakin berkembang ini sangat fokus dengan materi. Siswa belajar dalam kelompok maupun secara individual, sehingga pemahaman konsep dan keterampilan Matematika semakin kuat. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan.
Analisis hasil belajar siswa sesuai dengan grafik sebagai berikut:
Grafik 2. Analisis hasil belajar siswa.
Sesuai dengan analisis hasil belajar siswa tersebut, maka hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata lebih besar KKM dan ketuntasan lebih besar daripada 75% dan memenuhi indikator kinerja.
Model pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD) memberikan pengalaman belajar kepada siswa berupa pengalaman pada proses belajar melalui kegiatan kerja kelompok yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung dari permasalahan yang diajukan guru untuk memecahkan masalah. Dalam pemecahan masalah ditunjukkan dengan meningkatnya keaktifan siswa bekerjasama dalam bekerja kelompok. Proses belajar yang dialami siswa sesuai dengan pendapat Gagne dan Berliner (dalam Rifa’i dan Anni, 2009: 82) bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat dari pengalaman. Proses belajar yang dilakukan siswa mengakibatkan adanya perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang dialami siswa sebagai hasil belajar ditandai dengan pemahaman siswa terhadap materi KPK dan FPB yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik. Selain itu pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Model pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD) meningkatkan aktivitas belajar. Selama proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk menemukan cara pemecahan masalah dengan bekerja sama dalam kelompoknya, menjadikan siswa meningkatkan perilaku yang positif terhadap diri sendiri, teman sebaya, orang dewasa dan pembelajaran pada umumnya.
Dari hasil penelitian ini, maka diketahui bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas V A pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD) di SD Negeri Kemadu Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 meningkat. Peningkatan tersebut memenuhi indikator kinerja.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas V A pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD) di SD Negeri Kemadu Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 meningkat.
Saran
Saran penelitian ini sebagai berikut:
1. Guru hendaknya mengoptimalkan peran sebagai fasilatator dalam pembelajaran.
2. Sekolah hendaknya mengembangkan model pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD), khususnya penghargaan bagi kelompok yang berhasil.
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Soli dan Sulo, Lipu La Sulo. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Aisyah, Nyimas dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Anni, Catharina Tri dkk. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.
Aqiib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi; Suhardjono dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
BSNP. 2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Chaniago, Defriachmad. 2010. Aktivitas Belajar. Online: http://id.shyoong.com/5/10/2010/aktivitas belajar/
Muhsetyo, Gatot dkk. 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka Press.
Munib, Achmad 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT UNNES Press.
Poerwanti, Endang dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Rifa’i, Achmad dan Anni, Catharina Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.
Siddiq, M. Djauhar; Munawaroh, Isniatun dan Sungkono. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Supinah. 2008. Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual dalam Melaksanakan KTSP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.
Tarigan, Daitin. 2006. Pembelajaran Matematika Realistik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Yonny, Acep dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia.