PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

BERBANTUAN KARTU MASALAH UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR PPKn PADA MATERI SISTEM DEMOKRASI

DI KELAS X MIPA 3 SMA NEGERI 7 SEMARANG

 

Desy Tri Idialisanti

SMA Negeri 7 Semarang

 

ABSTRAK

Hasil belajar yang dicapai mencerminkan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Permasalahan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada materi sistem demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang yang belum optimal dibandingkan kelas-kelas lainnya. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor seperti pembelajaran masih didominasi oleh peran guru yang lebih aktif dibandingkan dengan siswa (teacher oriented). Selain itu juga penggunaan media pembelajarannya kurang variatif. Peneliti menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan hasil belajar PPKn dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah pada materi sistem demokrasi. Penerapan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah dalam pembelajaran PPKn pada siklus I dan siklus II di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang menunjukkan pengaruh yang berarti dengan adanya penerapan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah pada materi sistem di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa (hasil belajar kognitif) mengalami peningkatan dari pretest ke posttest. Pada pretest siklus I memperoleh persentase sebesar 30.56% dan setelah dilakukan posttest siklus I meningkat persentasenya sebesar 72.22%. Sedangkan pada pretest siklus II memperoleh persentase sebesar 36.11% lalu setelah dilakukan posttest siklus II meningkat menjadi 83.33%. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa (hasil belajar kognitif) dalam pembelajaran PPKn melalui penerapan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah pada materi sistem demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang.

Kata Kunci: Think Talk Write, Kartu Masalah, Hasil Belajar , PPKn

 

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Di abad 21 ini seorang guru diharuskan untuk profesional serta mampu berkreatifitas dalam menjalankan peranannya sebagai pendidik dalam rangka menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centred approach). Pembelajaran yang berpusat pada siswa menjadi orientasi guru masa kini karena sesuai anjuran dalam Kurikulum 2013 dimana peran siswa harus lebih banyak dalam pembelajaran. Siswa diminta bisa menemukan makna pembelajaran melalui partisipasi aktifnya dalam kegiatan proses belajar mengajar.

Ketika proses belajar mengajar berlangsung siswa berinteraksi dengan komponen instrumental pendidikan seperti guru, materi, media, sarana dan model mengajar. Proses belajar terjadi berkat siswa yang memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar (Dimyati dan Mudjiono, 2009:7). Pembelajaran yang berjalan di sekolah akan berhasil jika dari diri siswa dan lingkungan sekitarnya memiliki konstribusi yang baik. Sedangkan produk dari pembelajaran yang menjadi indikator untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar adalah hasil belajar. Hasil belajar yang dicapai mencerminkan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran.

Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti ditemukan permasalahan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMA Negeri 7 Semarang.Permasalahan yang dimaksud disini berkaitan dengan perolehan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada materi sistem demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang yang belum optimal dibandingkan kelas-kelas lainnya. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor seperti pembelajaran masih didominasi oleh peran guru yang lebih aktif dibandingkan dengan siswa (teacher oriented). Disana juga belum menerapkan model-model pembelajaran cooperative, yang bisa mengajak siswa untuk belajar bersama-sama dan berpikir bersama serta saling berdiskusi menyelesaikan suatu permasalahan. Selain itu juga penggunaan media pembelajarannya kurang variatif.

Menurut Suprijono (2009:46), model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Think Talk Write merupakan model pembelajaran yang didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial. Model pembelajaran yang diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin (dalam Miftahul Huda,2013:218) ini pada dasarnya dibangun melalui berpikir, berbicara, dan menulis. Alur model pembelajaran Think Talk Write dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca. Selanjutnya, berbicara dan membagi ide(sharing) dengan temannya sebelum menulis. Model ini merupakan model yang dapat melatih kemampuan berpikir dan berbicara peserta didik.

Adapun kartu masalah disini digunakan sebagai media dalam pemnbelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang pada materi sistem demokrasi. Keunggulan penggunaan media kartu masalah menurut Herman Hudojo (2003:109) antara lain: 1) siswa akan gemar menyelesaikan masalah-masalah yang didasarkan pada pengalamannya sendiri karena dituntut mengerjakan menurut kemauannya, 2) prinsip psikologi terpenuhi yaitu konsep/ generalisasi berjalan dari hal yang konkret ke abstrak, 3) siswa dapat menemukan konsep sehingga memungkinkan untuk mentransfer ke masalah lainnya yang relevan, serta 4) meningkatkan aktivitas siswa, karena memungkinkan saling bekerja sama dalam arti pertukaran ide. Melalui kartu-kartu masalah, siswa akan menyerap konsep-konsep pembelajaran dan menyelesaikan masalah-masalah. Dengan demikian siswa akan mampu mengembangkan keterampilan berpikir untuk memecahkan masalah hingga akhirnya dapat meningkatkan hasil belajarnya.

RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

a.     Bagaimana penerapan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalahpada materi sistem demokrasi di kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang?

b.     Apakah dengan penerapan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalahdapat meningkatkan hasil belajar PPKn pada materi sistem demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang?

TUJUAN PENELITIAN

Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PPKn menggunakan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah pada siswa Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang.

MANFAAT PENELITIAN

Bagi Siswa

Dengan penerapan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah, siswa dapat menerima pengalaman belajar yang bervariasi, mengembangkan kemampuan berpikir siswa lebih kritis dan logis, menumbuhkan rasa percaya diri siswa, saling bekerjasama dan berkolaborasi dalam kelompok, memberikan penanaman konsep yang benar dan sebagai bekal untuk jenjang pendidikan selanjutnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

Bagi Guru

Memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah yang dapat dijadikan pedoman atas pembelajaran yang telah dilakukan, meningkatkan keterampilan guru dalam mengembangkan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif, sebagai sarana bagi guru untuk evaluasi diri terhadap proses pembelajaran yang berlangsung selama ini.

Bagi Sekolah

Menambah pengetahuan bagi guru-guru SMA N 7 Semarang tentang model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah serta memberi kontribusi yang lebih baik dalam perbaikan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

LANDASAN TEORI

Hasil Belajar

Hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran disebut hasil belajar. Hasil belajar berupa perubahan tingkah laku, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan. Menurut Rifa’i Ahmad dan Chatarina Anni (2011:85) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu, apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep.

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.Menurut Gagne hasil belajar berupa informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. (Suprijono 2012:5).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku, kemampuan, keterampilan, sikap siswa sebagai output yang diperoleh setelah mengalami proses belajar. Hasil belajar yang akan diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif. Nilai hasil belajar kognitif siswa akan diperoleh melalui pretest dan posttest pada setiap siklusnya mengenai materi sistem demokrasi.

Model Pembelajaran Think Talk Write

a.         Model Pembelajaran Think Talk Write

Think Talk Write merupakan model pembelajaran yang didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial. Model pembelajaran yang diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin (dalam Miftahul Huda,2013:218) ini pada dasarnya dibangun melalui berpikir, berbicara, dan menulis. Alur kemajuan model pembelajaran Think Talk Write dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca. Selanjutnya, berbicara dan membagi ide(sharing) dengan temannya sebelum menulis. Model ini merupakan model yang dapat melatih kemampuan berpikir dan berbicara peserta didik. Mampu membangun pemikiran dalam menciptakan ide, mengungkapkan ide dan berbagi ide dengan temannya, dan menulis hasil pemikiranya tersebut dalam proses belajar.

b.     Langkah-Langkah Model Pembelajaran Think Talk Write

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pelakasanaan model pembelajaran Think Talk Write ini menurut Jumanta Hamdayana (2014:219) adalah sebagai berikut:

1)    guru membagikan lembar kerja siswa yang memuat soal yang harus dikerjakan oleh siswa serta petunjuk pelaksanaannya.

2)    siswa membaca masalah yang ada dalam lembar kerja siswa dan membuat catatan kecil secara individu tentang apa yang ia ketahui dan tidak ketahui dalam masalah tersebut.

3)    guru membagi siswa dalam kelompok kecil (3-5 siswa).

4)    siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satukelompoknya untuk membahas isi catatan dari hasil catatan (talk). Dalam kegiatan ini mereka menggunakan bahasa dan kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan ide-ide dalam diskusi. Diskusi diharapkan dapat menghasilkan solusi atas soal yang diberikan.

5)    dari hasil diskusi, peserta didik secara individu merumuskan pengetahuan berupa jawaban atas soal (berisi landasan dan keterkaitan konsep, metode, dan solusi) dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri. Di dalam tulisannya, peserta didik menghubungkan ide-ide yang diperolehnya melalui diskusi.

6)    perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusi kelompok.

Kartu Masalah

Menurut Herman Hudojo (2003:106) cara menyusun kartu masalah harus memenuhi kriteria berikut:

a.     materi harus diarahkan ke menemukan konsep atau generalisasi.

b.     materi harus menarik.

c.     petunjuk yang ditulis di kartu harus jelas.

d.     tampilan kartu harus menarik, mengutamakan bentuk dan warna.

Kerangka Berpikir

Tindakan perbaikan yang peneliti lakukan pada pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang adalah melalui penerapan model pembelajaran Think Talk Writeberbantuan kartu masalah untuk meningkatkan hasil belajar PPKn pada materi sistem demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang. Lebih jelasnya mengenai kerangka berpikir dapat dilihat pada

HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write Berbantuan Kartu Masalah Dapat Meningkatkan Hasil Belajar PPKn Pada Materi Sistem Demokrasi Di Kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 7 Semarang.

METODE PENELITIAN

Tempat Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 7 Semarang, Jl. Untung Suropati, Ngaliyan, Bambankerep, Ngaliyan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 selama kurang lebih 5 bulan.Terhitung dari bulan Juli 2017 sampai dengan November 2017.Rentang waktu tersebut dimulai dari tahap persiapan hingga penyusunan laporan hasil penelitian.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah Siswa Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah 36 orang siswa yang terdiri dari 24 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik Tes

Teknik tes adalah teknik yang digunakan sebagai alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu.

 Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi atau mengamati pelaksanaan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah pada materi sistem demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang. Supaya pengamatan lebih valid, maka peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran PPKn sebagai observernya ketika penerapan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah pada materi sistem demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang.

 

ALAT PENGUMPULAN DATA

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa Instrumen soal tes dan lembar observasi.

Instrumen Soal Tes

Soal-soal tes yang berupa tes tertulis digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang pada materi sistem demokrasi dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah.Hasil belajar siswa dapat dikatakan tuntas apabila memenuhi syarat KKM yaitu ≥75

Lembar Observasi

Lembar observasi menerapkan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah pada materi sistem demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang yang didapat dari hasil perolehan yang diisi pada lembar observasi. yang telah disediakan.

TEKNIK ANALISIS DATA

Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif.

Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus.Masing-masing siklus terdiri atas empat tahap yang dilaksanakan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru saat pembelajaran pada Siklus I di kelas X MIPA 3 mendapat pengamatan atau observasi dan penilaian dari observer.

Paparan Hasil Belajar Siswa Siklus I

Hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari hasil analisis nilai evaluasi pada pembelajaran siklus I. Bentuk instrumen yang digunakan dalam lembar evaluasi berupa pilihan ganda. Adapun hasil belajar kognitif siswa pada siklus I dapat menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar secara klasikal pada pembelajaran PPKn melalui penerapan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah pada materi sistem demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang memperoleh ketuntasan hasil belajar klasikal siklus I dengan persentase sebesar 30.56% (pretest) dan 72.22% (posttest). Jumlah siswa yang tuntas pretest siklus I adalah 11 siswa dengan persentase ketuntasan 30.56% sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas pretest siklus I adalah 25 siswa dengan persentase ketidaktuntasan 69.44%. Adapun untuk jumlah siswa yang tuntas posttest siklus I adalah 26 siswa dengan persentase ketuntasan 72.22% sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas posttest siklus I adalah 10 siswa dengan persentase ketidaktuntasan 27.78%.

Paparan Hasil Belajar Siswa Siklus II

Hasil belajar kognitif siswa siklus II pada pembelajaran PPKn melalui penerapan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah pada materi sistem demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang diperoleh data sebagai analisis hasil belajar kognitif siklus II menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar secara klasikal pada pembelajaran PPKn melalui penerapan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah pada materi sistem demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang memperoleh ketuntasan hasil belajar klasikal siklus II dengan persentase sebesar 30.56% (pretest) dan 72.22% (posttest). Jumlah siswa yang tuntas pretest siklus II adalah 13 siswa dengan persentase ketuntasan 36.11% sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas pretest siklus I adalah 23 siswa dengan persentase ketidaktuntasan 63.89%. Adapun untuk jumlah siswa yang tuntas posttest siklus II adalah 30 siswa dengan persentase ketuntasan 83.33% sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas posttest siklus II adalah 6 siswa dengan persentase ketidaktuntasan 16.67%.

PEMBAHASAN

Pemaknaan Temuan Penelitian

Pemaknaan temuan penelitian didasarkan pada hasil belajar siswa siklus I dan siklus II pada pembelajaran PPKn melalui penerapan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah pada materi Sistem Demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang. Pemaknaan temuan penelitian dilakukan dengan mengaitkan hasil observasi dan refleksi dengan kajian teori yang relevan.

Model pembelajaran Think Talk Write Berbantuan Kartu Masalah yang telah terlaksana pada siklus I dan siklus II saat pembelajaran PPKn di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarag dapat melatih siswa untuk mampu membangun pemikiran dalam menciptakan ide, mengungkapkan ide dan berbagi ide dengan temannya, serta dapat menuliskan hasil pemikiranya dengan baik, sistematis dan kritis.

Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi hasil penelitian peningkatan hasil pembelajaran PPKn melalui penerapan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah pada materi sistem demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang sebagai berikut:

1)    Implikasi Teoritis

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, implikasi teoritis dari penelitian ini adalah adanya temuan-temuan positif ke arah perbaikan dalam pembelajaran PPKn. Penelitian ini membuka wawasan guru serta dapat digunakan untuk meningkatkan hasil pembelajaran PPKn melalui penerapan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah pada materi sistem demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang.

2)    Implikasi Praktis

Implikasi praktis dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas, sehingga dapat memacu guru dan peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis guna meningkatkan hasil belajar siswa.

3)    Implikasi Pedagogis

Implikasi pedagogis dari penelitian ini berupa keterkaitan hasil penelitian dengan pembelajaran, yaitu memberikan diagram yang jelas tentang peningkatan hasil belajar PPKn yang dipengaruhi berbagai faktor, antara lain adalah penerapan model pembelajaran Think Talk Write dan media pembelajaran yang digunakan berupa kartu masalah.

 

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.Menurut Gagne hasil belajar berupa informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. (Agus, Suprijono 2012:5). Hasil belajar yang digunakan pada penelitian ini yaitu pada ranah kognitif. Hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran PPKn melalui penerapan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah pada materi sistem demokrasi di Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 7 Semarang diperoleh dengan menggunakan soal evaluasi kognitif.

 ketuntasan klasikal hasil belajar siswa (hasil belajar kognitif) mengalami peningkatan dari pretest ke posttest.Pada pretest siklus I memperoleh persentase sebesar 30.56% dan setelah dilakukan posttest siklus I meningkat persentasenya sebesar 72.22%. Sedangkan pada pretest siklus II memperoleh persentase sebesar 36.11% lalu setelah dilakukan posttest siklus II meningkat menjadi 83.33%. Setelah mencapai indikator keberhasilan denngan persentase 83.33% (untuk hasil posttest) di siklus II maka dapat dikatakan penelitian ini telah berakhir karena indikator keberhasilan dari penelitian ini telah tercapai.

Saran

a)    Guru sebaiknya selalu memberikan variasi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, guru memanfaatkan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan mulai mengurangi metode pembelajaran konvensional seperti metode ceramah.

b)    Penggunaan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah dapat digunakan sebagai bahan masukan peneliti lain untuk melakukan penelitian yang serupa atau bahan perbandingan dengan model pembelajaran lainnya dan memperkaya pengetahuan dan literatur khususnya tentang metode-metode pembelajaran yang ada saat ini.

c)      Model pembelajaran Think Talk Write berbantuan kartu masalah dapat digunakan untuk melatih siswa menjadi lebih aktif untuk berintertaksi baik interaksi dengam guru dan juga interaksi dengan siswa yang lainnya, serta lebih peduli kepada teman

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Iskandar. 2012. Panduan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru. Jakarta:PT Bestari Buana Murni.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

_____. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

_____. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2011.Media Pembelajaran.Jakarta: Rajawalli Pers.

Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: CV Yrama Widya. Bandung.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi.Bandung: PTRefika Aditama.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia

Hamdayana, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Ghalia.Bogor: Ghalia Indonesia.

Huda,Miftahul.2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hudojo,Herman. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, CommonTextbook. Malang: FMMIPA UNM.

Sukmadinata, Nana Syaodih.2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suprijono,Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.Yogyakarta: PustakaPelajar.

Suprijono, Agus. 2012. Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung: Alfabeta

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 24 Tahun 2006 TentangStandarIsi.

Purwanto, Ngalim. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. RemajaRosdakarya. Riduwan.2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian.Bandung: Alfabeta

Rifa’I Ahmad dan Chatarina Anni. 2011.Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Siregar, Eveline dan Hartini Nara.2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Proses Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suhendar, Dadang. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.

UU Nomor 20 Tahun 2003 TentangSistem Pendidikan Nasional.