Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Model Two-Stay Two-Stray Berbantu Multi Media
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI STRUKTUR TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI MODEL TS-TS (TWO-STAY TWO-STRAY) BERBANTU MULTI MEDIA PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI TRITUNGGAL SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017
Suci Nuryani
Guru Kelas IV SD Negeri Tritunggal
Abstrak
Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Struktur Tumbuhan dan Fungsinya melalui Model TS-TS (Two-Stay Two-Stray) Berbantu Multi Media pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tritunggal Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/ 2017. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Tritunggal, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Tritunggal dengan jumlah 25 siswa, yang terdiri dari 13 laki-laki dan 12 perempuan. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, tes dan dokumentasi. Alat pengumpulan data penelitian ini adalah lembar observasi, butir soal dan daftar nilai. Data penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Analisis data penelitian ini dengan ketercapaian indikator kinerja pada setiap siklus. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Hasil penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Struktur Tumbuhan dan Fungsinya melalui Model TS-TS (Two-Stay Two-Stray) Berbantu Multi Media pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tritunggal Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/ 2017 meningkat.
Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam, Struktur Tumbuhan, Model TS-TS (Two-Stay Two-Stray), Multi Media.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap negara. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara.
Secara umum, mutu pendidikan di Indonesia masih memprihatinkan dan menurut berbagai kalangan masih tertinggal dibandingkan dengan negara lain, bahkan di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan juga Vietnam. Hasil belajar yang dicapai siswa jauh di bawah harapan kita bersama. Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama meningkatkan mutu pendidikan nasional agar dapat melampaui, paling tidak sejajar dengan negara lain. Berkaitan dengan masalah tersebut, pembelajaran yang ada di setiap jenjang lembaga pendidikan sampai saat ini masih banyak mengalami kendala.
Sekolah Dasar (SD) merupakan tahap awal anak menerima pendidikan formal, dalam hal ini pembelajaran yang menarik sangatlah penting diterapkan. Karena diharapkan selain kemampuannya bertambah, mengembangkan keterampilan yang dimiliki juga mampu memecahkan masalah kehidupan yang dihadapinya kelak. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah terdapat hambatan dan permasalahan. Hambatan terhadap proses pembelajaran yang muncul dapat bersifat umum maupun khusus. Pernyataan tersebut dapat berasal dari siswa, guru, atau ketika proses pembelajaran yang digunakan masih menggunakan model pembelajaran konvensional, yakni ceramah dan pembelajaran didominasi guru. Siswa hanya menyalin apa yang dikerjakan guru, sehingga dalam proses pembelajaran berlangsung siswa kurang aktif terlibat dan pembelajaran dirasa kurang bermakna dan interaksi antara siswa terbatas. Hal tersebut kurang menunjang suasana dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan kejenuhan dan bosan pada diri siswa, sehingga menyebabkan banyak siswa yang tidak tertarik dalam proses pembelajaran.
Pemahaman dan pengetahuan orang tua terhadap pembelajaran di sekolah yang sangat rendah merupakan kendala lain bagi siswa. Siswa menemui kesulitan belajar di rumah atau mengerjakan tugas rumah tidak ada yang bisa membantu mengatasi, sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar di rumah. Rendahnya motivasi siswa untuk belajar akan mengakibatkan prestasi belajar yang rendah pula. Salah satu masalah yang dirasakan penulis dalam pembelajaran pada siswa Kelas IV SD Negeri Tritunggal adalah rendahnya hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.
Ketidakberhasilan siswa dalam pembelajaran dialami oleh siswa Kelas IV SD Negeri Tritunggal ditunjukkan bahwa hasil belajar masih berada di bawah KKM dengan nilai rata-rata kelas 57, nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 10. Rendahnya siswa menguasai materi pembelajaran akan berdampak menurunnya mutu pendidikan. Hal ini sangat disadari oleh penulis sehingga perlu melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas IV SD Negeri Tritunggal Kecamatan Rembang Semester 1 tentang pokok bahasan mendeskripsikan struktur dan fungsi bagian tumbuhan yang dirasakan hasil belajarnya sangat mengecewakan.
Menurut Huda (2013: 207), Metode TS-TS (Two-Stay Two-Stray) digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia peserta didik. Metode TS-TS merupakan system pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Metode ini juga melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik.
Berdasarkan masalah yang dikemukakan tersebut, penulis perlu melakukan perbaikan dalam proses pengajaran, diantaranya dengan menerapkan perbaikan yang menekankan pada keaktifan siswa agar potensi yang dimiliki berkembang maksimal. Dalam penelitian ini model yang akan diterapkan di SD Negeri Tritunggal adalah TS-TS. Melalui pembelajaran tipe TS-TS siswa dapat mengasah kemampuan bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih luas permasalahan dengan penelitian yang berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Struktur Tumbuhan dan Fungsinya melalui Model TS-TS (Two-Stay Two-Stray) Berbantu Multi Media pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tritunggal Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/ 2017.â€
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Tritunggalyang berada di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Tritunggal, Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Sedangkan jumlah muridnya adalah 25 siswa, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
Metode pengumpulan data dengan observasi selama proses pembelajaran dan tes setelah proses pembelajaran selesai. Selain itu, metode pengumpulan data lainnya adalah dokumentasi. Sedangkan alat pengumpulan data adalah lembar observasi dan butir soal tes. Penelitian ini dirancang untuk dua siklus yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pada Siklus I diawali dengan pembagian kelompok, terbentuk lima kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari lima anggota. Tugas kelompok adalah sama. Tugas kelompok berupa pertanyaan tunggal tentang bentuk-bentuk daun. Dalam pembelajaran tersebut, dua anggota dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain dan tiga anggota tetap di dalam kelompok. Tiga anggota tersebut berbagi hasil kerja dengan tamu. Dua anggota yang bertamu terus bertamu ke setiap kelompok hingga kembali ke kelompoknya. Pembelajaran diakhiri dengan presentasi dan koreksi. Hasil belajar pada Siklus I dengan ketuntasan sebesar 60%.
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran pada Siklus II merupakan kelanjutan dan pembaruan dari pembelajaran pada Siklus I dengan pembagian kelompok yang sama, begitu juga dengan tugas kelompok yang sama. Tugas kelompok berupa pertanyaan tunggal tentang fungsi bunga yang ditampilkan dengan film tentang tumbuhan dengan berbagai bentuk dan warna bunga yang beragam. Film tersebut juga menampilkan beberapa hewan yang terdapat maupun hinggap di sekitar bunga. Dalam pembelajaran tersebut, dua anggota yang berbeda dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain dan tiga anggota tetap di dalam kelompok. Tiga anggota tersebut berbagi hasil kerja dengan tamu. Dua anggota yang bertamu terus bertamu ke setiap kelompok hingga kembali ke kelompoknya. Pembelajaran diakhiri dengan presentasi dan koreksi. Hasil belajar pada Siklus II dengan ketuntasan sebesar 92%.
Pembahasan
Pembelajaran pada Siklus I, siswa dan kelompoknya langsung mengerjakan tugas kelompok. Pembelajaran tanpa menggunakan media. Guru masih berfungsi sebagai sumber belajar yang dominan sesuai dengan penjelasan materi. Namun, pembelajaran lebih aktif sesuai dengan aktivitas belajar siswa yang bertamu dari satu kelompok ke kelompok lain, termasuk berbagi hasil kerja dengan tamu.
Pembelajaran pada Siklus II, siswa dan kelompoknya memperhatikan film tentang tumbuhan dengan berbagai bentuk dan warna bunga yang beragam yang juga menampilkan beberapa hewan yang terdapat maupun hinggap di sekitar bunga, kemudian mengerjakan tugas kelompok. Pembelajaran dengan menggunakan media, sehingga konkrit dan menarik. Guru sudah berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran yang menggunakan film sesuai dengan materi. Pembelajaran semakin aktif sesuai dengan aktivitas belajar siswa yang meningkat dan kualitas pembelajaran itu sendiri.
Hasil belajar pada Siklus I dengan ketuntasan sebesar 60%. Sedangkan hasil belajar pada Siklus II dengan ketuntasan sebesar 92%. Hasil belajar tersebut sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran. Hasil belajar tersebut juga memenuhi indikator kinerja dimana ketuntasan melebihi ketuntasan klasikal sebesar 75%.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Struktur Tumbuhan dan Fungsinya melalui Model TS-TS (Two-Stay Two-Stray) Berbantu Multi Media pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tritunggal Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/ 2017 meningkat. Aktivitas belajar semakin meningkat dan hasil belajar memenuhi indikator kinerja dimana ketuntasan melebihi ketuntasan klasikal sebesar 75%.
Saran
Saran dalam penelitian ini adalah guru diharapkan untuk menggunakan model pembelajaran TS-TS (Two-Stay Two-Stray) berbantu multi media pada saat proses pembelajaran karena model pembelajaran TS-TS (Two-Stay Two-Stray) berbantu multi media meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik dan mampu mengaktifkan peserta didik pada proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Bandung: Rineka Cipta.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Indrastuti, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Bogor: Yudistira.
Ramadian, dkk. 2013. Efektivitas Model Pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa di SMA. (online) http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/1226/pdf (diaksespada31 Agustus 2016).
Safari. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas Dirjend Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
Suciati, dkk. 2005. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Utami, Dwi Tyas. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV. Jakarta: Erlangga Esis.
Wardhani, dkk. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardhani, dkk. 2005. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardhani, dkk. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray disertai Media Audio-Visual Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 7 Surakarta. (online) http://eprints.uns.ac.id/13633/1/1404-3125-1-SM.pdf (diaksespada31 Agustus 2016).
Wibawa, Basuki. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas Dirjend Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
Winataputra, Udin S. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wiriaatmaja, Rochiawati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Zainul, Asmawi dan Mulyana, Agus. 2005. Tes dan Asesmen di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.