Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Metode Examples Non Examples
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MATERI HIDUP RUKUN DALAM PERBEDAAN DENGAN METODE EXAMPLES
NON EXAMPLES PADA PESERTA DIDIK KELAS I SDN TRITUNGGAL
DI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Jumari
Guru Kelas I SDN Tritunggal
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Materi Hidup Rukun dalam Perbedaan dengan Metode Examples Non Examples di Kelas I SDN Tritunggal pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dan 2) Menganalisis hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Materi Hidup Rukun dalam Perbedaan dengan Metode Examples Non Examples di Kelas I SDN Tritunggal pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tempat penelitian adalah SDN Tritunggal, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu penelitian adalah dua bulan, mulai minggu kedua bulan Juli sampai minggu kedua bulan September yang bertepatan dengan periode awal Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian adalah peserta didik Kelas I SDN Tritunggal, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak sembilan belas peserta didik, terdiri dari delapan putra dan sebelas putri. Data penelitian adalah aktifitas belajar dan hasil belajar dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Materi Hidup Rukun dalam Perbedaan. Alat pengumpulan data adalah lembar pengamatan, tugas kelompok, soal ulangan harian dan foto kegiatan penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Prosedur penelitian adalah tindakan dengan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Hasil penelitian adalah 1) Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Materi Hidup Rukun dalam Perbedaan dengan Metode Examples Non Examples dengan mengerjakan tugas kelompok dalam kelompok kecil dengan menganalisis gambar berdasarkan kategori contoh yang benar dan kategori contoh yang salah, 2) Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Materi Hidup Rukun dalam Perbedaan dengan Metode Examples Non Examples meningkatkan aktifitas belajar peserta didik secara individual maupun kolektif, 3) Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Perubahan Benda dengan Metode Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Materi Hidup Rukun dalam Perbedaan dengan Metode Examples Non Examples meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Hidup Rukun, Perbedaan, Metode Examples Non Examples.
PENDAHULUAN
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada hakikatnya merupakan pendidikan yang mengarah pada terbentuknya warga negara yang baik dan bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai dan dasar negara Pancasila. PKn dimaksudkan untuk membentuk peserta didik yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dan melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.
Dalam pembelajaran PKn materi Hidup Rukun dalam Perbedaan di Kelas I SDN Tritunggal pada awal Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 bersifat klasikal, sehingga peserta didik pasif sebagai obyek dalam pembelajaran. Selain itu, pembelajaran hanya menggunakan buku teks sebagai sumber belajar utama tanpa ditunjang dengan media pembelajaran yang relefan. Keterbatasan buku teks adalah tampilan yang tidak menarik dan materi bersifat hafalan, sehingga peserta didik menjadi tidak berminat dan tidak memahami konsep materi dengan kuat. Dengan demikian, pembelajaran masih jauh dari standar yang ideal.
Setelah beberapa kali pertemuan, penulis melaksanakan ulangan harian dimana peserta didik mengerjakan sepuluh soal pilihan ganda. Dari hasil koreksi diketahui hasil belajar dengan nilai rata-rata sebesar 58,94 yang lebih kecil daripada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah sebesar 70 dan persentase ketuntasan sebesar 47,36% yang belum memenuhi persentase ketuntasan minimal sebesar 75%. Dengan demikian, hasil belajar termasuk jelek.
Menurut Hamdayama (2014: 97), Metode Examples Non Examples adalah metode yang membelajarkan peserta didik untuk mengerti dan menganalisis sebuah konsep dengan menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Metode ini bertujuan mendorong peserta didik untuk belajar berpikir secara kritis dengan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam gambar yang disajikan. Sedangkan menurut Suprijono (2009: 125), Metode Examples Non Examples adalah metode yang membelajarkan peserta didik dengan gambar untuk diamati dan dianalisis, kemudian membentuk kelompok dan berdiskusi kelompok dimana hasilnya dicatat dan dibacakan. Pembelajaran dilanjutkan dengan guru menjelaskan materi dan peserta didik melengkapi kekurangan hasil diskusi kelompok serta diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
Penelitian Nike Oktavia pada tahun 2014 berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bangun Datar Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non Examples di Kelas V SD Negeri 42/IV Kota Jambi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran Matematika dan berlangsung dalam tiga siklus. Subyek penelitian adalah siswa Kelas V SD Negeri 42/IV Kota Jambi yang terdiri dari 15 putra dan 15 putri. Hasil penelitian adalah peningkatan nilai rata-rata. Pada Siklus I, nilai rata-rata sebesar 54. Pada Siklus II, nilai rata-rata sebesar 70. Pada Siklus III, nilai rata-rata sebesar 84,3.
Penelitian Felicita Fadhlilla pada tahun 2015 berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan Pengamatan melalui Model Examples Non Examples dengan Media Audiovisual pada Siswa Kelas V SDN Sukorejo 02 Semarang. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan berlangsung dalam tiga siklus. Subyek penelitian adalah siswa Kelas V SDN Sukorejo 02 Semarang yang terdiri dari 20 putra dan 19 putri. Teknik pengumpulan data dengan tes dan nontes. Teknik analisis data dengan deskriptif statistik dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah peningkatan aktifitas siswa dan ketuntasan belajar klasikal. Pada Siklus I, aktifitas siswa sebesar 24,5 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 77%. Pada Siklus II, aktifitas siswa sebesar 28,6 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 82%. Pada Siklus III, aktifitas siswa sebesar 33,5 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 87%.
Sesuai dengan karakteristik peserta didik yang berada pada tahap awal perkembangan dan tertarik dengan segala sesuatu yang menarik, maka penulis melakukan pembaruan dalam pembelajaran dengan Metode Examples Non Examples. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik bergabung dalam kelompok kecil menganalisis gambar dan bekerja sama mengerjakan tugas kelompok. Dalam pembahasan hasil tugas kelompok dengan diskusi kelas, peserta didik bertanya, menjawab dan berpendapat.
Pembelajaran dengan Metode Examples Non Examples membutuhkan tugas kelompok, sehingga peserta didik belajar secara aktif dan kooperatif. Tugas kelompok menampilkan gambar-gambar konkrit yang menarik, sehingga berbeda dengan materi dalam buku teks. Tugas kelompok dengan menganalisis gambar berdasarkan kategori contoh yang benar dan kategori contoh yang salah, sehingga peserta didik berpikir dan memahami konsep.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penulis melakukan tindakan dalam penelitian menggunakan Metode Examples Non Examples. Penulis merupakan Guru Kelas I yang melakukan tindakan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Materi Hidup Rukun dalam Perbedaan.
Tempat penelitian adalah SDN Tritunggal, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, yang beralamat di Desa Tritunggal. Tempat penelitian berada di pesisir pantai dan berdekatan dengan kantor pemerintahan. Waktu penelitian adalah dua bulan, mulai minggu kedua bulan Juli sampai minggu kedua bulan September yang bertepatan dengan periode awal Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian adalah peserta didik Kelas I SDN Tritunggal, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak sembilan belas peserta didik. Subyek penelitian terdiri dari delapan putra dan sebelas putri.
Data penelitian adalah aktifitas belajar dan hasil belajar dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Materi Hidup Rukun dalam Perbedaan. Alat pengumpulan data adalah lembar pengamatan, tugas kelompok, soal ulangan harian dan foto kegiatan penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Prosedur penelitian adalah tindakan dengan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pada Siklus I dengan mengerjakan tugas kelompok. Peserta didik menganalisis gambar berdasarkan kategori contoh yang benar dan kategori contoh yang salah secara aktif dan kooperatif. Gambar yang berdasarkan kategori contoh yang benar ditempelkan pada lembar kerja, dilengkapi dengan keterangan dan ditampilkan oleh perwakilan kelompok di depan kelas. Tugas kelompok berfungsi sebagai sumber belajar dan media pembelajaran dengan gambar konkrit yang menarik.
Aktifitas belajar pada Siklus I termasuk kategori aktif dan kooperatif. Peserta didik menganalisis gambar dalam tugas kelompok secara aktif dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok secara kooperatif. Dalam diskusi kelas, peserta didik bertanya secara sangat aktif, menjawab dengan sangat aktif dan berpendapat dengan aktif.
Hasil belajar pada Siklus I dalam tugas kelompok masih ada kesalahan, sehingga hasil tugas kelompok tidak benar semua. Sedangkan hasil belajar dalam nilai ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 72,63 dan persentase ketuntasan sebesar 73,68%.
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran pada Siklus II merupakan kelanjutan dan perbaikan dari pembelajaran pada Siklus I. Peserta didik mengerjakan tugas kelompok dengan susunan kelompok yang sama. Jenis dan bentuk tugas kelompok sama dengan pembelajaran pada Siklus I. Tugas kelompok dengan tingkat kesulitan yang semakin meningkat karena mempunyai kategori yang hampir sama.
Aktifitas belajar pada Siklus II termasuk kategori aktif dan kooperatif. Peserta didik menganalisis gambar dalam tugas kelompok secara aktif dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok secara kooperatif. Dalam diskusi kelas, peserta didik bertanya secara sangat aktif, menjawab dengan sangat aktif dan berpendapat dengan sangat aktif.
Hasil belajar pada Siklus II dalam tugas kelompok benar semua, sehingga tidak ada yang salah. Sedangkan hasil belajar dalam nilai ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 85,26 dan persentase ketuntasan sebesar 100%.
Pembahasan
Dalam penelitian ini, tugas kelompok berfungsi sebagai sumber belajar dan media pembelajaran dengan gambar konkrit yang menarik. Dengan demikian, fungsi buku teks sebagai sumber belajar utama semakin berkurang. Bahkan, tugas kelompok tersebut mempunyai kelebihan dengan tampilan gambar konkrit yang menarik. Hal tersebut berbeda dengan buku teks dengan keterbatasan tampilan gambar animasi yang kurang menarik.
Dalam penelitian ini, pembelajaran dengan Metode Examples Non Examples dalam kelompok kecil dengan memperhatikan aktifitas belajar, hasil belajar dan jumlah peserta didik. Sedangkan tugas kelompok dengan menganalisis gambar secara aktif dan bekerja sama secara kooperatif menganalisis gambar berdasarkan kategori contoh yang benar dan kategori contoh yang salah, sehingga menjadi hasil tugas kelompok. Waktu untuk mengerjakan tugas kelompok hanya selama sepuluh menit dan dilanjutkan dengan diskusi kelas untuk mengkoreksi hasil tugas kelompok dan pembahasan.
Pada Siklus I, tugas kelompok terdiri dari tiga kategori contoh yang benar dan satu kategori contoh yang salah. Sedangkan pada Siklus II, tugas kelompok terdiri dari dua kategori contoh yang benar dan dua kategori contoh yang salah. Selain itu, tingkat kesulitan juga meningkat.
Pembelajaran dengan Metode Examples Non Examples meningkatkan aktifitas belajar peserta didik secara individual maupun kolektif. Peserta didik menganalisis gambar secara aktif dan bekerja sama secara kooperatif. Dengan susunan kelompok yang sama, peserta didik semakin aktif dan kooperatif dalam mengerjakan tugas kelompok. Hal tersebut sudah terjadi pada Siklus I dan pada Siklus II meningkat.
Hal yang sama juga terjadi pada diskusi kelas dalam pembahasan dimana aktifitas belajar peserta didik secara individual menigkat. Pada Siklus I, peserta didik bertanya secara sangat aktif, menjawab dengan sangat aktif dan berpendapat dengan aktif. Sedangkan pada Siklus II, peserta didik bertanya secara sangat aktif, menjawab dengan sangat aktif dan berpendapat dengan sangat aktif.
Dalam penelitian ini, hasil belajar adalah nilai ulangan harian. Peserta didik mengerjakan sepuluh soal pilihan ganda. Pada Siklus I, hasil belajar dalam nilai ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 72,63 dan persentase ketuntasan sebesar 73,68%. Sedangkan pada Siklus II, hasil belajar dalam nilai ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 85,26 dan persentase ketuntasan sebesar 100%. Dengan demikian, hasil belajar meningkat, baik hasil tugas kelompok sebagai hasil belajar kelompok dan nilai ulangan harian sebagai hasil belajar individual.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Materi Hidup Rukun dalam Perbedaan dengan Metode Examples Non Examples di Kelas I SDN Tritunggal pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan mengerjakan tugas kelompok dalam kelompok kecil dengan menganalisis gambar dan mengikuti pembahasan dalam diskusi kelas.
2. Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Materi Hidup Rukun dalam Perbedaan dengan Metode Examples Non Examples di Kelas I SDN Tritunggal pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 meningkat dengan nilai rata-rata sebesar 85,26 dan persentase ketuntasan sebesar 100%.
Saran
1. Bagi guru supaya menyusun tugas kelompok dengan jumlah gambar yang lebih banyak dan memperhitungkan keterangan sesuai dengan gambar sebagai hasil tugas kelompok, sehingga tugas kelompok semakin berbobot.
2. Bagi peserta didik supaya aktif dalam diskusi kelas, sehingga terlibat dalam pembelajaran secara aktif, baik dalam bertanya, menjawab maupun berpendapat.
3. Bagi sekolah supaya melaksanakan pembelajaran dengan Metode Examples Non Examples dengan memperhatikan aktifitas belajar, hasil belajar dan jumlah peserta didik maupun karakteristik materi dalam mata pelajaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Fadhlilla, Felicita. 2015. Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan Pengamatan melalui Model Examples Non Examples dengan Media Audiovisual pada Siswa Kelas V SDN Sukorejo 02 Semarang. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, tidak dipublikasikan.
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia.
Oktavia, Nike. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bangun Datar Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non Examples di Kelas V SD Negeri 42/IV Kota Jambi. Jambi: Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi, tidak dipublikasikan.
Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sekolah Dasar (SD). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winataputra, Udin. 2008. Materi dan Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sekolah Dasar (SD). Jakarta: Universitas Terbuka.