Motivasi dan Kemampuan Kepala Sekolah Meningkatkan Kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran
MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH
MENINGKATKAN KINERJA GURU
MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN SEMESTER II
DI SDN 2 CABEAN KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Martono
Kepala Sekolah SDN 2 Cabean Kecamatan Cepu Kabupaten Blora
ABSTRAK
Penelitian yang dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Januari 2020 s.d bulan April 2020 memiliki tujuan untuk memperbaiki Hasil pengematan kegiatan jumlah 8 orang pada pra siklus dalam menyusun program melaksanakan program kegiatan, menyampaikan materi,evaluasi, penilaian tindak lanjut,hasil yang diperoleh adalah 2 orang atau 25% memperoleh kreteria sangat baik,2 orang atau 25% memperoleh kreteria baik,2 orang atau 25% memperoleh kreteria cukup dan 2 orang atau 25% masih memperoleh kreteria kurang Hasil pengematan kegiatan guru siklus I dalam menyusun program melaksanakan program kegiatan, menyampaikan materi,evaluasi, penilaian tindak lanjut,hasil yang diperoleh guru 3 orang atau 37,5% memperoleh kreteria sangat baaik,3 orang atau 37,5% memperoleh kreteri baik,dan 2 orang atau 25%, mengalami peningkatan. Hasil pengematan kegiatan guru siklus II dalam menyusun program melaksanakan program kegiatan,menyampaikan materi,evaluasi, penilaian tindak lanjut,hasil yang diperoleh 4 orang atau 50% memperoleh kreteria sangat baik,dan 4 orang 50% memperoleh kreteria baik,menunjukkan keberhasilan kepala sekolah memberikan mativasi kepada guru meningkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran
Kata Kunci: Motivasi dan kemampuan kepala sekolah meningkatkan kinerja guru Melaksanakan pembelajaran
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berbagai motivasi merupakan pikiran dasar,dorongan,perasaan atau kehendak,dan keinginan yang menimbulkan perubahan perilaku individu. Perubahan perilaku timbul proses memerlukan gerakan perilaqku individu kepada tujuan,gerakan pemberi daya, pengagerak, mengarahkan, menopang tingkah laku,dari dalam dan luar atau instrisik dan ekstrinsik, intensif, stimulus atau semua perihal fisik dan psikologis dari berbagai motivasi selalu berhubungan dengan kebutuhan,keinginan dorongan yang menjadi menjadi penyebab seseorang guru berusaha untuk berbuat terbaik dalam mencapai tujuan tertentu mencapai keberhasilan melaksanakan tugas.
Kemampuan kepala sekolah memiliki konsep personil kependidikan yang memiliki peran besar dalam mencapai keberhasilan pengelolaan sekolah. Akan tetapi pada posisi lain, guru memiliki peran yang besar dalam keberhasilan proses belajar mengajar kelas. Guru kelas/mata pelajaran akan dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar, membangkitkan potensi siswa dan melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggungjawab apabila ia merasa puas dengan pengelolaan kepala sekolah. Oleh karena pengelolaan kepala sekolah itu sangat penting karena sebagian publik figur segala hal yang berkaitan dengan perilaku, pengambilan dan penentuan kebijakan, cara pengelolaan sekolah berkomunikasi mendapat banyak perhatian dari berbagai kalangan. Dengan demikian, apabila manajemen sekolah yang tidak tersusun tidak terprogram dengan baik, maka sekolah akan gagal dalam melaksanakan semua kegiatan yang ada di sekolah.
Keberhasilan atau kegagalan sekolah dalam menampilkan kinerja secara memuaskan banyak tergantung pada kualitas pengelolaan kepala sekolah. Sejauh mana kepala sekolah mampu menampilkan pengelolaan yang baik langsung terhadap kinerja sekolah. Kinerja sekolah ditunjukkan oleh iklim kehidupan sekolah, etos belajar, semangat kerja guru, prestasi belajar siswa, dan kemampuan sekolah secara keseluruhan.yang dilakukan menunjukkan eratnya hubungan antara mutu pengelolaan kepala sekolah dengan aspek kehidupan sekolah seperti kemampuan sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku siswa. beberapa studi di Indonesia dikutip berikut ini:
Namun menurut Supriadi (1996) korelasi meningkatnya mutu pemBinaan keimanan dan ketaqwaan (Imtaq) siswa di sekolah dengan menurunnya frekuensi perilaku menyimpang siswa. Sekolah yang sebelum dikenal mempunyai reputasi yang kurang baik (para siswa sering melakukan tindakan kurang terpuji dan perilaku belajarnya kurang terfokus pada kegiatan akademis) semakin meningkat kinerjanya sejalan dengan makin intensifnya pembinaan akhlak siswa. Begitu pula sekolah yang pada awalnya sudah dikenal mempunyai reputasi yang baik semakin meningkat pada kinerjanya untuk mencapai tujuan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalan penelitian disusun rumusan masalah sebagai berikut:
- Apakah motivasi dan kemampuan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru menyusn rencaa program pembelajaran semester II di SDN 2 Cabean tahun pelajaran 2019/2020 ?
- Apakah motivasi dan kemampuan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru melaksanakan pembelajaran semester II di SDN 2 Cabean tahun pelajaran 2019/2020.?
- Apakah motivasi dan kemampuan kepala sekolah dapat meningkakan kinerja guru menerapkn metode pembelajaran sesuai dengan materi yang disajikan semester II di SDN 2 Cabean tahun pelajaran 2019/2020 ?.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalan penelitian disusun rumusan masalah sebagai berikut:
- Apakah motivasi dan kemampuan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru menyusn rencaa program pembelajaran semester II di SDN 2 Cabean tahun pelajaran 2019/2020 ?
- Apakah motivasi dan kemampuan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru melaksanakan pembelajaran semester II di SDN 2 Cabean tahun pelajaran 2019/2020.?
- Apakah motivasi dan kemampuan kepala sekolah dapat meningkakan kinerja guru menerapkn metode pembelajaran sesuai dengan materi yang disajikan semester II di SDN 2 Cabean tahun pelajaran 2019/2020 ?.
Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan kepala sekolah diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
- Informasi yang diperoleh dapat menjadi bahan pertimbangan pengambil kebijakan dalam pembinaan guru di SDN 2 Cabean.
- Secara ilmiah dapat memberikan sumbangan ilmu sebagai sumber daya manusia yang dapat berkembang sesuai perubahan
- Secara praktis untuk meningkatkan kemampuan kinerja guru terhadap perubahan sekolah yang dipimpin.
- Hasil penelitian dapat menambah wawasan menyusu konsep baru mengenai kinerja dalam pengelolaan sekolah.
- Motivasi dan kemampuan kinerja guru dapat menghasilkan hasil belajar siswa secara optimal
- Motivasi dan kemampuan dapat menumbuhkan semangat dalam kinerja guru menyelesaikan tugas..
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
Kajian Teori
Kepala sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab yang banyak di antara memberikan motivasi kepada anggota organisasi supaya bersedia bekerja lebih giat dan penuh tanggungjawab. termasuk tugas yang sulit karena motivasi itu sendiri dan tidak bisa berlaku untuk umum. Istilah motivasi berasal dan kata latin yaitu: motifus yang berarti sebab, alasan dasar, pikiran dasar dorongan bagi seseorang untuk berbuat menemukan ide pokok yang besar terhadap tingkah laku manusia (Kartono 1979:32). Menurut Siswanto (2008:120), motivasi adalah setiap perasaan atau kehendak dan keinginan yang sangat memefektivitasi kemauan individu sehingga individu didorong untuk berperilaku dan bertindak, merupakan kekuatan yang menimbulkan perilaku individu, setiap tindakan atau kejadian berubahnya perilaku seseorang, proses menentukan gerakan atau perilaku individu kepada tujuan. sejalan dengan pendapat Hasibuan (1993:95), motivasi sebagai pemberi daya penggerak yang dapat menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja dan berintegrasi dengan segala untuk mencapai tujuan.
Nawawi (1997:14), motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi penyebab seorang melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukan secara sadar, meskipun tidak tertutup kemungkinan bahwa dalam keadaan terpaksa seseorang melakukan sesuatu kegiatan yang tidak disukai, sehingga kekuatan didorong oleh sesuatu yang tidak disukai berupa kegiatan yang terpaksa dilakukan cenderung berlangsung tidak efektif dan efisien. Motivasi dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah pendorong perilaku yang bersumber dalam diri
Penelitian Yang Relevan
Kepala sekolah dalam jabatan berfungsi sebagai Motivator, Edukator, Manajer,Administrator, Supervisor. Namun yang akan dibahas dalam bidang motivator kepala sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: bekerja dengan, dan melalui orang lain, pengertian orang lain tidak lain hanya para guru, siswa, dan orang tua siswa, melainkan termasuk atasan kepala sekolah, para kepala sekolah lain serta pihak- yang perlu berhubungan bekerja sama. mempertanggung jawabkan, keberhasilan dan kegagalan suatu cerminan langsung keberhasilan atau kegagalan kepala sekolah.dengan waktu dan sumber yang terbatas kepala sekolah mampu menghadapi persoalan, dengan segala keterbatasan
Kerangka Berfikir
Dalam penelitian kepala sekolah sebagai peneliti menyusun kerangka berfikir sebagaiberikut:
1 Kepala sekolah belum memberikan motivasi semangat kinerja guru dalam tugas masih rendah.
2 kemampuan motivasi kepala sekolah meningkatkan kinerja guru dalam melnyusun pembelajaran semester II di SDN 2 Cabean
3 Kemampuan motivasi kepala sekolah meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran semester II di SDN 2 Cabean
Hipotesis Tindakan
Kepala sekolah sebagai peneliti menyusun hipotesis tindakan sebagai berikut:
- Diduga motivasi dan kemampuan kepala sekolah terdapat peningkatan kinerja guru menyiapkan perangkat pembelajaran semester II di SDN 2 Cabean,tahun pelajaran 2019/2020.
- Diduga motivasi dan kemampuan kepala sekolah terdapat peningkatan kinerja guru melaksanakan pembelajaran semester II di SDN 2 Cabean tahun pelajaran 2019/2020.
- Diduga motivasi dan kemampuan kepala sekolah terdapat peningkatan kinerja guru melaksanakan evaluasi semester II di SDN 2 Cabean tahun pelajaran 2019/2020.
METODE PENELITIAN
Seting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Cabean karena peneliti bertugas di sekolah tersebut sehingga data yang diperoleh selama mengadakan penelitian mudah diperoleh karena sudah memahami lokasi tempat penelitian.sehingga informasi, data yang diperlukan mudah dalam mengumpulkan.Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yang dimulai dari bulan Januari 2020 sampai dengan bulan April 2020,dengan rincian jadwal penelitian sudah di atur kepala sekolah.
Subyek Penelitian
Yang dijadikan subyek penelitian tindakan sekolah di SDN 2 Cabean Kecamatan Cepu adalah kepala sekolah guru kelas dan guru mata pelajaran yang berjumlah 8 orang untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.Penelitian mengamati guru dalam proses pembelajaran menyiapkan yang diperlukan rencana program pembelajaran, media sarana, prasarana yang sesuai dan memadai,menyiapakan untuk buku murid dan pegangan,lembar kerja siswa, lembar soal untuk melaksanakan tes formatif, lembar observasi,untuk mencatat kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran,kepada guru dan siswa,supaya tidak terjadi kesalahan yang sama seperti sebelumnya melalui motivasi diharapkan dapat mencapai hasil secara maksimal sesuai yang diharapkan
Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah data dapat diperoleh kondisi awal dijadikan sebagai bahan Kajian (Arikunto, 2002: 107). Menurut Lofland dan (Moleong, 2007: 157) Sumber data utama dalam penelitian kualitatif merupakan kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan dokumen hasil berbagai kegiatan, analisa analisa data (informan), peristiwa (aktivitas), dari tempat (lokasi), selama melaksanakan kegiatan dikaji sebagai dasar penelitian (Sutopo, 2002:50).
Sumber data dalam penelitian imeliputi nara sumber dan dokumen. Nara sumber adalah sumber data berupa manusia (Sutopo, 2002:50). sumber data dalam penelitian..Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber informasi atau nara sumber, yaitu guru senior dari kegiatan. Penelitian dilaksanakan dalam kinerja proses pembelajaran..Dokumen berupa arsip, kegiatan berupa, hasil ahkir daftar nilai,dokumen foto kegiatan dan pengamatan.
Tehnik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data, kegiatan penelitian etnografi dengan penelitian kualitatif naturalistik diperoleh sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu metode yang bersifat interaktif dan yang non interaktif. Teknik interaktif terdiri dari wawancara dan pengamatan sedangkan yang non interaktif meliputi pengamatan,analisis, hasil dokumen dan arsip. Sumber data dalam penelitian etnografi adalah “orang” (manusia) dengan perilaku, peristiwa, arsip, dokumen dan benda yang lain (Sutopo, 1988; dalam Mantja, 2005: 55).
Validasi Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian harus diuji keabsahannya untuk memperoleh temuan yang akurat. Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian yang menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data itu (Moleong, 2007:331). Untuk memeriksa keabsahan data peneliti dengan menggunakan teknik trianggulasi metode, trianggulasi sumber trianggulasi teori.yang diperoleh selama penelitian.
Analisis Data
Tahap dalam analisis data menurut Sutopo, (2002:88) adalah memberi nomor halaman, membuat daftar kategori koding, merancang penomoran unit-unitnya, dan membuat salinannya. Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:91) menjelaskan bahwa dalam proses analisis data kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Indikator Kinerja
Peneliti menggunakan logika deduksi, dengan membandingkan teori yang melatar belakangi permasalahan. Data diperoleh melalui kegiatan mengumpulkan semua data yang ada akan diolah.Metode digunakan dalam analisis data kualitatif yaitu menganalisis data yang didasarkan pada kualitas data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan pokok penelitian, kemudian diuraikan dalam bentuk bahasa deskriptif naratif.dari penelitian dianalisis menggunakan metode kualitatif, mengelompokkan menyeleksi data kegiatan penelitian berdasarkan kebenarannya menggambarkan dan menyimpulkan hasilnya untuk menjawab permasalahan
Prosedur Penelitian
Perbaikan proses pembelajaran dilaksanakan, siklus I dan siklus II melalui 4 tahapan:perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting). dilaksanakan memperbaiki kegiatan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Diskripsi Kegiatan Guru Pra Siklus
(Planning) Perencanaan semua kegiatan harus melalui penyusunan progran dengan jelas arah dan tujuan secara jelas yang ingin dicapai disusun indikator, (Action) Tindakan,selama melaksanakan kegiatan menggunakan media yang sesuai dengan materi,karena memberikan motivasi kepada siswa untuk memperhatikan guru ketika memberikan penjelasan,sehingga diperoleh hasil yang maksimal (Obseving) Observasi dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran dilaksanakan supaya mengetahui kelebihan dan kekurangan (Reflecting) Refleksi. dilaksanakan setelah mengetahui hasil yang sudah dicapai untuk melaksanakan kegiatan lebih baik memperbaiki kekurangan penyusunan program,melaksanakan program,sesuai perencanaan yang sudah tersusun.
Diskripsi Kegiatan Guru Siklus I
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para siswa, dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan kemampuan untuk mencapai suatu tujuan. melihat hasil pra siklus yang telah dilakukan sebelumnya, maka seterusnya dilakukian siklus lanjutan agar dapat diperoleh hasil yang maksimal. pada kegiatan nanti agar diperoleh hasil lebih baik,kemampuan guru dalam peningkatan proses pembelajaran di SDN 2 Cabean perlunya diberikan pembinaan melalui motivasi.
Diskripsi Kegiatan Guru Siklus II
Kegiatan guru yang perlu dilaksanakan untuk evaluasi dirinya sendiri tentang kemampuan dalam peningkatan proses pembelajaran di SDN 2 Cabean. guru harus dapat melakukan instropeksi diri dalam mengelola kelas baik tentang proses pembelajaran maupun tentang manajemen administrasi. agar dalam peningkatan proses pembelajaran dilakukan. yang ada tidak jauh berbeda dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi
Pembahsan
Pembahasan Kegiatan Guru Pra Siklus
Sebelumnya guru tidak mematuhi aturan yang ditetapkan, kurang kemampuan yang tinggi, tidak ada upaya yang digunakan guru. dapat terlihat hasil pengamatan kemampuan guru masih kurang memperoleh penilaian masih perlu diberikan pembinaan. motivasi, pengembangan,supaya dapat menerapkan dalam melaksanakan tugas dapat lebih baik karena belum menunjukkan hasil yang maksimal. Hasil pengamatan 2 orang atau 25% memperoleh kreteria sangat baik,2 orang atau 25% memperoleh kreteria baik,2 orang atau 25% memperoleh kreteria cukup dan 2 orang atau 25% masih memperoleh kreteria kurang
Pembahasan Kegiatan Guru Siklus I
Kegiatan menyusun Perencanaan (Planning) semua kegiatan melalui penyusunan progran dengan jelas arah dan tujuan secara jelas yang ingin dicapai disusun indikator, (Action) Tindakan,selama melaksanakan kegiatan menggunakan media sesuai materi,karena memberikan motivasi kepada siswa untuk memperhatikan guru ketika memberikan penjelasan,sehingga diperoleh hasil yang maksimal (Obseving) Observasi dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran dilaksanakan supaya mengetahui kelebihan dan kekurangan (Reflecting) Refleksi. dilaksanakan guru melaksanakan tugas pokok hasilnya guru 3 orang atau 37,5% memperoleh kreteria sangat baaik,3 orang atau 37,5% memperoleh kreteri baik,dan 2 orang atau 25% masih memperoleh kreteria cukup, masih perlu diberikan pembinaan supaya hasil kinerja yang dicapai berhasil maksimal
Pembahasan Kegiatan Guru Siklus II
Penelitian menggunakan langkah,(Planning) Perencanaan semua kegiatan harus melalui penyusunan progran dengan jelas arah dan tujuan secara jelas dicapai disusun indikator, (Action) Tindakan,selama melaksanakan kegiatan menggunakan media sesuai dengan materi,karena memberikan motivasi siswa memperhatikan guru ketika memberikan penjelasan,sehingga diperoleh hasil yang maksimal (Obseving) Observasi dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran dilaksanakan supaya mengetahui kelebihan dan kekurangan (Reflecting) Refleksi.dilaksanakan mengetahui hasil yang sudah,tercapai Hasil pengamatan siklus II yang diperoleh 4 orang atau 50% memperoleh kreteria sangat baik,dan 4 orang 50% memperoleh kreteria baik menunjukkan keberhasilan guru melaksanakan kegiatan
PENUTUP
Simpulan
Kepala sekolah melaksanakan penelitian, tindakan sekolah dalam meningkatkan kinerja guru memberikan motivasi dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut:
- Hasil pengematan kegiatan guru pra siklus dalam menyusun program melaksanakan program kegiatan,menyampaikan materi,evaluasi, penilaian tindak lanjut,hasil yang diperoleh adalah 2 orang atau 25% memperoleh kreteria sangat baik,2 orang atau 25% memperoleh kreteria baik,2 orang atau 25% memperoleh kreteria cukup dan 2 orang atau 25% masih memperoleh kreteria kurang
- Hasil pengematan kegiatan guru siklus I dalam menyusun program melaksanakan program kegiatan,menyampaikan materi,evaluasi, penilaian tindak lanjut,hasil yang diperoleh guru 3 orang atau 37,5% memperoleh kreteria sangat baaik,3 orang atau 37,5% memperoleh kreteri baik,dan 2 orang atau 25%, mengalami peningkatan.
- Hasil pengematan kegiatan guru siklus II dalam menyusun program melaksanakan program kegiatan,menyampaikan materi,evaluasi, penilaian tindak lanjut,hasil yang diperoleh 4 orang atau 50% memperoleh kreteria sangat baik,dan 4 orang 50% memperoleh kreteria baik,menunjukkan keberhasilan kepala sekolah memberikan mativasi guru meningkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran
Saran
Keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan di SDN 2 Cabean maka memberikan saran sebagai berikut:
- Bagi sekolah perlu meningkatkan kemampuan melalui memberikan motivasi kepada guru mendapatkan respon baik perlu diterapkan di SDN 2 Cabean sehigga diharapkan meningkatkan dan menentukan gaya yang tepat dalam pengelolaan sesuai dengan karakter bawahan serta lebih banyak melibatkan guru untuk merancang kebijakan sekolah dalam meningkatkan kualitas kegiatan sekolah.
- Bagi guru, hasil pengolahan data dapat diketahui motivasi kerja dan kemampuan mendapatan respon baik terhadap kinerja guru di SDN 2 Cabean,dalam menyusun, program, melaksanakan program, evaluasi, penilaian sehingga guru dapat meningkatkan pelayanan terhadap siswa
- Bagi peneliti, hasil pengolahan data dapat diketahui dalam penelitian motivasi kerja mempunyai dampak terhadap kinerja guru di SDN 2 Cabean maka kegiatan yang sudah berjalan baik untuk dikembangkan dalam kegiatan untuk waktu mendatang supaya sekolah lebih berpristasi.
DAFTAR PUSTAKA
As’ad, M. 1998. Seri Manajemen Sumber Daya Manusi Phsikologi Industri. Bandung: Penerbit Alumni.
Ametembun, 1980. Supervisi Pendidikan: Penuntun Bagi Pembina Pendidikan Kepala Sekolah & Guru-guru. Malang: IKIP Malang.
Asnawi, S. 2007. Teori Motivasi Dalam Pendekatan Psikologi dan Organisasi, Jakarta: Cetakan Ke-3, Studia Press.
Burhanuddin. 1999. Pengelolaan dalam Rangka Pemberdayaan Sumber Daya Manusia di Dalam Organisasi, Jurnal Manajemen Pendidikan, 29 (1): 43-51.
Chandrawati.(2009).kompetensi, peran dan tugas kepala sekolah dalam manajemen kurikulum [online]. Tersedia: http:// chandrawati.wordpress.com/2009/06/ 02/kompetensi-peran-dan-tugas-kepala-sekolah-dalam-manajemen-kurikulum.html [23 Okto ber 2011]
Choto, Aan. (2010).Peranan Kepala Sekolah [online]. Tersedia: http:// aanchoto.com/2010/10/ peranan-kepala-sekolah.html [23 Oktober 2011]
Davis, K & Newstrom. J.W. 1996. Perilaku Dalam Organisasi, Jakarta: Jilid A, Terjemahan Agus Dharma. Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Manajemen Meningkatkan Mutu Berbasis Sekolah. Buku 1 Konsep dan Pelaksanaan. Depdiknas.
Dessler, Gary, 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid I, PT. Prenhalindo, Jakarta.
Dharma. A. 1986. Gaya Pengelolaan yang efektif bagi manager, Bandung: CV. Sinar Baru.