MOTIVASI KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN

KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA SEMESTER II DI SDN 2 NGLANJUK KECAMATAN CEPU

KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Eny Sulastri

SDN 2 Nglanjuk Kecamatan Cepu Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Penelitian yang dilaksanakan dari bulan Januari 2018 s.d bulan April 2018 dengan tujuan kepala sekolah melaksanakan penelitian ingin meningkatkatkan kompetensi guru dalam: melaksanakan pembelajaran yang harus diawali menyusun rencana program pembelajaran penguasaan materi menyediakan media, yang diterapkan dalam pembelajaran,menyediakan media alat peraga mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif melaksanakan tindak lanjut untuk siswa yang belum mencapai keberhasilan Kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah untuk mewujudkan meningkatkan kompetensi guru,mempersiapkan berbagai macam keperluan sangat menunjang proses belajar mengajar sehingga mencapai hasil maksimal dalam kegiatan pembelajaran berhasil lebih baik dari yang dilaksanakan sebelumnya Hasil pemantauan dan penilaian 8 orang guru pada kegiatan pra siklus,hasil observasi yang dilaksanakan memperoleh penilaian kreteria baik 4 orang guru atau 50% nilai rata-rata 70, siklus I hasil observasi dan penilaian memperoleh penilaian kreteria amat baik 6 orang guru atau 75%,dan 2 orang guru memperleh penilaian kreteria cukup atau 25%, nilai rata-rata 73,siklus II semua mencapai ketuntasan nilai rata-rata 85 hasil yang signifikan.

Kata Kunci:    Motivasi kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

 Pendidikan di Indonesia yang dilaksanakan sekarang merupakan masa peralian karena perubahan kurikulum berbasis kompetensi dan mengacu pada KTSP Nasanius (1998) tahun 2006, kemudian perubahan kurikulum 2013 yang dilaksanakan bertahap berguna memperbaiki pembelajaran, karena kemerosotan kelulusan keluaran semua jenjang pendidikan tetapi belum dilaksanakan pada semua kelas sudah adanya revisi,sebenarnya kemorosan kualitas pendidikan bukan diakibatkan kurikulumnya tetapi kurangnya kemampuan kompetensi guru, karena banyaknya yang pensiun,kekurangan guru,mengakibatkan hasil lulusan belum mencapai standar yang diharapkan pada semua jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai pada sekolah menengah, baik umum, dan kejuruan di samping itu, semangat belajar siswa masih rendah.

 Kinerja kepala sekolah, untuk mempengaruhi guru, sebagai tenaga kependidikan karena masih belum memadai utamanya dalam bidang keilmuannya. guru sekolah dasar sebagai guru kelas harus mampu menguasai semua bidang,.ilmu Apalagi jumlah tenaga pendidik masih banyak tenaga kependidikan belum kinerja diantaranya belum berkualitas sesuai dengan bidang dan menyampaikan materi yang belum memadai, sehingga kurang mampu, melaksanakan tugas pokok yang berbobot dan berkualitas (Dahrin, 2000).

 Syaodih (1998) mengemukakan bahwa guru memegang peranan yang cukup penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. Lebih lanjut dikemukakannya guru adalah perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum untuk kemajuan pendidikan. Karena guru pengembang kurikulum yang mengalami perubahan maka guru perlu diberikan pelatihan semacam kemampuan untuk pengembangan ilmu yang sesuai dengan tuntutan dan kemajuan pendidikan, melakukan evaluasi, penilaian, melatih, memahami karakter siswa menjadi tanggung jawabnya untuk kemajuan sangat diperlukan dalam keberhasilan betapa penting meningkatkan aktivitas, kreatifitas, kualitas, kompetensi guru melaksanakan tugas untuk keberhasilan..

 Banyak faktor yang menyebabkan kurang kinerja seorang guru, sehingga pemerintah berupaya agar guru yang tampil adalah guru yang benar profesional mampu mengantisipasi tantangan jaman dalam dunia pendidikan. Memperhatikan peran guru melaksanakan tugas untuk mencapai keberhasilan pendidikan, keberadaan dan peningkatan profesi guru menjadi wacana yang sangat penting. Pendidikan menguasi Iptek yang sesuai dengan tuntutan guru profesional.Seorang guru harus mempunyai kemampuan yang baik dalam mengelola kegiatan belajar mengajar (KBM),mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar secara profesional.

 Kinerja bukan sekadar menyampaikan pengetahuan teknologi dan pengelolaan manajemen pendidikan, tetapi mengutakan perubahan,perilaku sikap, dalam pengembangan kinerja seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan tinggi tetapi memiliki tingkah laku yang dipersyaratkan.sebagai guru profesional sesuai harapan, pada dasarnya sangat ditentukan oleh Attitudenya yang berarti tataran kematangan penguasaan, mempersyaratkan Willingness dan Ability, secara intelektual maupun kondisi prima. Profesional dipandang sebagai proses yang dilaqksanakan.

Rumusan Masalah

 Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka kepala sekolah sebagai peneliti menyusun rumusan masalah sebagai berikut:

1.     Apakah kemampuan kinerja kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana program pembelajaran yang secara sistematis pada semester II di SDN 2 Nglanjuk tahun pelajaran 2018/2018 ?

2.     Apakah kemampuan kinerja kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai rencana program pada semester II di SDN 2 Nglanjuk tahun pelajaran 2018/2018 ?

3.     Apakah kemampuan kinerja kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru dan pristasi belajar siswa secara maksimal pada semester II di SDN 2 Nglanjuk tahun pelajaran 2018/2018 ?

 Tujuan Penelitian

 Setiap kegiatan yang direncanakan mempunyai tujuan yang ingin dicapai,pada penelitian, kepala sekolah sebagai peneliti berkeinginan:

1      Meningkatkan pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran di SDN 2 Nglanjuk.

2      Untuk mengetahui peningkatan pengembangan kompetensi guru dalam proses pembelajaran di SDN 2 Nglanjuk.

3      Untuk mengembangkan kemampuan kompetensi guru sebagai tenaga yang profesional di SDN 2 Nglanjuk.

4      Untuk mengembangkan cara berpikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan menemukan dan menciptakan sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain 

5      Agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna bagi siswa menghasil hasil belajar yang berkualitas.

6      Untuk memberikan motivasi pada suatu aktivitas yang mengkaitkan materi akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari pada kehidupan nyata.

7      Agar guru secara individu dapat menemukan mentrasfer informasi komplek dan menjadikan sebagai miliknya sendiri untuk kemajuan. 

Manfaat Penelitian

 Melaksanakan kegiatan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat meningkatkan pengembangan kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran

Manfaat Teoritis

 a   Penelitian dapat menambah pengembangan kompetensi guru dalam proses pembelajaran di SDN 2 Nglanjuk.

 b.  Penelitian menerapkan teori yang sesuai dengan materi sajian untuk mendapatkan pengalaman kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran dan hasil maksimal di SDN 2 Nglanjuk.

Manfaat Praktis

 Penelitian yang dilaksanakan kepala sekolah di SDN 2 Nglanjuk agar dapat bermanfaat:

a.     Penelitian yang dapat digunakan sebagai model untuk mengimplementasikan tentang pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran di SDN 2 Nglanjuk.

b.     Dalam mencapai keberhasilan maksimal yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur dari pembelajaran dilaksanakan guru di SDN 2 Nglanjuk.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

 Pengetahuan, keterampilan dan kecakapan manusia dikembangkan melalui belajar. banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh ketiga aspek dapat dilakukan melalui belajar di sekolah, diluar sekolah, ditempat bekerja, sewaktu bekerja, melalui pengalaman, dan kemampuan. merupakan pertemuan ilmiah dalam bidang sejenis (pendidikan) untuk menghasilkan karya nyata (Badudu, 1988: 403). Lebih lanjut, Harbinson (1973: 52) mengemukakan pendidikan dan pelatihan secara umum diartikan sebagai proses pemerolehan keterampilan dan pengetahuan yang terjadi di luar sistem persekolahan, sifatnya lebih heterogen dan kurang terbakukan tidak berkaitan dengan lainnya, karena memiliki tujuan yang berbeda.

Jarvis dalam Yamin (2008: 3) mengartikan profesional sebagai usaha yang menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik, dan prosedur berlandaskan intelektualitas. Kemampuan profesional meurut Yamin (2008: 5) mencakup penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan, dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya dan penghayatan landasan, wawasan kependidikan dan keguruan untuk dapat mendidik dengan baik penguasaaan proses kependidikan, keguruan dan siswa dapat memperoleh hasil belajar secara maksimal.

Pendapat Bruner (dalam Budiningsih, 2005:17 ) mengemukakan teori pembelajaran adalah preskriptif (bersifat memberikan ketentuan) dan teori belajar adalah deskriptif (gambaran). Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan utama teori belajar menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan di antara variabel yang menentukan hasil pembelajaran. Teori menaruh perhatian besar bagaimana seseorang dapat belajar. Sedangkan teori pembelajaran sebaliknya, teori menaruh perhatian bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar., dengan kata lain, teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variabel dispesifikasikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar (Budiningsih, 2005: 17).

Teori pembelajaran yang deskriptif menempatkan variabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai given, dan memberikan hasil pembelajaran sebagai variabel yang diamati.,kondisi dan metode pembelajaran sebagai variabel bebas dan hasil pembelajaran sebagai variabel tergantung. Sedangkan teori pembelajaran yang preskriptif, kondisi dan hasil pembelajaran ditempatkan sebagai variabel yang diamati, metode pembelajaran sebagai variabel tergantung. Teori preskriptif adalah gool oriented (untuk mencapai tujuan) yang diharapkan oleh sekolah, sedangkan teori deskriptif,gool free (untuk memeriksa hasil). Variabel yang diamati dalam pengembangan teori pembelajaran yang preskriptif, metode yang optimal untuk mencapai tujuan, sedangkan pengembangan teori pembelajaran deskriptif variabel yang diamati hasil sebagai efek dari interaksi antara metode dan kondisi (Budiningsih,2005: 17).

Manajemen yang baik memerlukan pengendalian efektif. Pengendalian diperlukan untuk memastikan bahwa aktivitas atau kegiatan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan dan pengendalian merupakan fungsi yang berpasangan, artinya pengendalian yang baik memerlukan perencanaan, sementara perencanaan yang baik memerlukan pengendalian. Perencanaan dan pengendalian sering diibaratkan sebagai sekeping mata uang yang terdiri dari dua sisi.manajemen yang baik kepala sekolah berhasil dalam pengelolaan manajemen di unit kerjanya.

Penelitian Yang Relevan

 Motivasi berasal dan kata latin yaitu: motifus yang berarti sebab, alasan dasar, pikiran dasar dorongan bagi seseorang untuk berbuat berbuat dapat menghasilkan gagasan baru Penelitian yang dilakukan oleh Warren Beasley, Jim Butller (2002) tentang kepemimpinan guru dalam pengembangan pendidikan science: pembelajaran yang bertolak dari sistem pendidikan Australia yang diterapkan di Filipina. Penelitian tersebut menjelaskan keberhasilan para pendidik profesional skala internasional bertempat tinggal sekolah.mereka dianggap mampu memberikan kualitas pembelajaran bagi siswa khususnya dalam pengembangan sistem pendidikan lokal. Pengembangan profesional telah diimplementasikan sebagai sebuah aktivitas dan keinginan guru Strategi pengembangan profesional sudah tidak menggunakan beberapa strategi dan mengembangkan potensi..

 Keberhasilan penelitian tidak terlepas dari peranan para tenaga pengajar yang semakin berkembang termasuk beberapa mata pelajaran khusus ilmu pengetahuan mampu memberikan warna tersendiri terhadap kualitas pendidikan yang sedang dilaksanakan untuk mencapai keberhasilan dibutuhkan kesadaran tinggi,bagi semua guru sangat berguna kemajuan dibidang pendidikan. Motivasi sebenarnya sangat dibutuhkan kesadaran lebih kuat untuk mewujudkan tujuan yang sudah ditentukan sekolah mencapai keberhasilan.

Kerangka Berpikir

 Dalam melaksanakan penelitian disusun kerangka konseptual tindakan sekolah sebagai berikut:

1.     Sebelum kepala sekolah memberikan motivasi kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran mash rendah.

2.     Motivasi kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai rencana program yang sudah ditentukan di SDN 2 Nglanjuk,Kecamatan Cepu,Kabupaten Blora.

3.     Motivasi yang tinggi meningkatkan kompetensi guru melaksanakan pembelajaran secara maksimal pada semester II di SDN 2 Nglanjuk Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora tahun pelajaran 2018/2018.

Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian,yang dilaksanakan kepala sekolah mengajukan hipotesis tidakan sebagai berikut:

1.     “Diduga motivasi meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana program pembelajaran yang secara sistematis pada semester II di SDN 2 Nglanjuk tahun pelajaran 2018/2018”.

2.     “Diduga motivasi meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai rencana program pada semester II di SDN 2 Nglanjuk tahun pelajaran 2018/2018”.

3.     “Diduga motivasi meningkatkan kompetensi guru dan pristasi belajar siswa yang maksimal pada semester II di SDN 2 Nglanjuk tahun pelajaran 2018/2018 ”.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

 Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Nglanjuk karena peneliti bertugas di sekolah tersebut sehingga data yang diperoleh selama mengadakan penelitian mudah didapatkan, karena sudah memahami lokasi penelitian.sehingga Informasi, data yang diperlukan mudah didapatkan. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yang dimulai dari bulan Januari 2018 sampai dengan bulan April 2018,dengan rincian jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut:

 

Subyek Penelitian

 Yang dijadikan subyek penelitian tindakan sekolah di SDN 2 Nglanjuk adalah semua guru kelas dan guru mata pelajaran yang berjumlah 8 orang untuk meningkatkan kompetensi guru melaksanakan proses pembelajaran.Penelitian mengamati guru dalam kegiatan proses pembelajaran menyiapkan berbagai media sarana, prasarana yang sesuai dan memadai melalui motivasi diharapkan dapat mencapai hasil secara maksimal

 Sumber Data.

 Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah data dapat diperoleh kondisi awal dijadikan sebagai bahan Kajian (Arikunto, 2002: 107). Menurut Lofland dan (Moleong, 2007: 157) Sumber data utama dalam penelitian kualitatif merupakan kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan dokumen hasil berbagai kegiatan, analisa analisa data (informan), peristiwa (aktivitas), dari tempat (lokasi), selama melaksanakan kegiatan dikaji sebagai dasar penelitian (Sutopo, 2002:50).

 Sumber data dalam penelitian imeliputi nara sumber dan dokumen. Nara sumber adalah sumber data berupa manusia (Sutopo, 2002:50). sumber data dalam penelitian..Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber informasi atau nara sumber, yaitu guru senior dari kegiatan. Penelitian dilaksanakan dalam kinerja proses pembelajaran..Dokumen berupa arsip, kegiatan berupa, hasil ahkir daftar nilai,dokumen foto kegiatan selama pembelajaran.

 Teknik Pengumpul Data

 Dalam teknik dan alat pengumpulan data, penelitian etnografi dengan penelitian kualitatif naturalistik diperoleh dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu metode yang bersifat interaktif dan yang non interaktif. Teknik interaktif terdiri dari wawancara dan pengamatan sedangkan yang non interaktif meliputi pengamatan,analisis, dokumen dan arsip. Sumber data dalam penelitian etnografi adalah “orang” (manusia) dengan perilakunya, peristiwa, arsip, dokumen dan benda yang lain (Sutopo, 1988; dalam Mantja, 2005: 55).

 Wawancara mendalam (in-depth interviewing) metode digunakan untuk wawancarai:mendapatkan informasi mengenai sekolah yang dipimpinnya, kurikulum digunakan, kerja sama sekolah dengan komite, kompetensi guru hambatan dalam melaksanakan manajemen sehingga dapat mencapai prestasi maksimal.

 Teknik observasi sering diartikan sebagai suatu kegiatan aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata di dalam pengertian psikologi observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2002: 133).

 Validasi Data

 Pada data yang dikumpulkan dalam penelitian harus diuji keabsahannya untuk memperoleh temuan yang akurat. Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian yang menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan (Moleong, 2007:331). Untuk memeriksa keabsahan data peneliti menggunakan teknik trianggulasi metode, trianggulasi sumber dan trianggulasi teori.

 Trianggulasi metode dilakukan menguji keabasahan data hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru, siswa dan dibandingkan dengan hasil pengamatan di sekolah, dokumen yang dikumpulkan selama penelitian,dengan dokumentasi Trianggulasi sumber dilakukan membandingkan hasil wawancara kepala sekolah dilakukan dengan guru. Trianggulasi teori untuk mengetahui hasil penelitian dilakukan dengan teori yang digunakan penelitian.

 Analisis Data

 Analisis data menurut Sutopo, (2002:88) adalah memberi nomor halaman, membuat daftar kategori koding, merancang penomoran unit-unitnya, dan membuat salinannya. Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:91) menjelaskan bahwa dalam proses analisis data kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

 Reduksi data pemusatan perhatian pada penyerderhanaan, tranformasi data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Selain itu, reduksi data juga dimaksudkan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisir data dengan cara yang sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

 Teknis analisis data adalah analisis data yang tertata dalam situs (Miles, Huberman, 1997: 137-155). Metode-metode dalam analisis ini guna menarik dan memverifikasi kesimpulan tentang situs tunggal, yaitu suatu fenomena dalam konteks terbatas yang membentuk satu “kajian kasus,” apakah itu kasus seorang individu dalam suatu satuan kelompok, satuan yang lebih luas seperti departemen, organisasi, atau komunitas. Teknik analisis adalah membangun sajian dengan mengembangkan format untuk menyajikan data kualitatif, menganalisis dan mengambil kesimpulan.

 Indikator Kinerja

 Peneliti menggunakan logika deduksi, dengan membandingkan teori yang melatar belakangi permasalahan. Data diperoleh melalui kegiatan mengumpulkan data yang ada diolah.Metode digunakan dalam analisis data kualitatif menganalisis data yang didasarkan pada kualitas data yang digunakan memecahkan permasalahan pokok penelitian, diuraikan dalam bentuk bahasa deskriptif naratif.dari penelitian dianalisis menggunakan metode kualitatif, mengelompokkan, menyeleksi data dari penelitian berdasarkan kebenarannya menggambarkan dan menyimpulkan hasilnya untuk menjawab permasalahan

.

 

 Prosedur Penelitian

 Bentuk penelitian tindakan bersifat koloboratif partisipatorik,melalui langkah-langkah perencanaan penelitian,melaksanakan kegiatan: dilakukan menyusun rencana kegiatan sampai tercapainya tujuan. Pada setiap akhir kegiatan setiap siklus dilakukan evaluasi dan refleksi. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana kegiatan dapat dicapai pada setiap tindakan. Berdasarkan evaluasi dan refleksi kemudian dilakukan penyempurnaan terhadap yang kurang, berguna mengatasi keseluruhan pengembangan kompetensi guru dalam proses pembelajaran.Perencanaan penelitian diperlukan perencanaan yang baik. Perencanaan dalam penelitian kesiapan instrumen meliputi lembar-lembar administrasi pengembangan kompetensi guru meningkatkan proses pembelajaran.

 Tindakan Penelitian dilaksanakan menggunakan langkah yang telah dibuat pengembangan kompetensi guru meningkatkan proses pembelajaran. Observasi dilakukan untuk melihat pelaksanaan apakah semua rencana yang telah dibuat dengan baik tidak ada penyimpangan- yang dapat memberikan hasil yang kurang maksimal tentang pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran. Analisis dan refleksi Hasil kegiatan yang dilaksanakan dianalisis sesuai prosedur ditetapkan dan tujuan dicapai pada penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kegiatan Pra Siklus

 Guru melaksanakan tugas profeional,bertanggungjaab,dalam kegiatan pembelajaran. harus memiliki standar kompetnsi dan kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luas dapat dipraktekkan melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. Melihat hasil yang dilakukan sebelumnya, maka seterusnya dilakukian siklus lanjutan agar dapat diperoleh hasil yang maksimal. diperoleh hasil pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran

 Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam kelas bagaimana kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran dilaksanakan: menyusun rencana program memperoleh kreteria baik penguasaan materi yang diajarkan kreteria baik menyusun media pembelajaran menerapkan dalam pembelajaran penilaian katagori baik, menyediakan alat peraga sesuai dengan materi memperoleh penilaian katagori baik penguasaan materi dalam melaksanakan pembelajaran penilaian katagori cukup mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif katagori cukup melaksanakan evaluasi cukup katagori baik tindak lanjut kinerja guru pada tabel di bawah ini.

Hasil Pemantauan dan Penilaian Pra Siklus

No.

Kategori

Interval

X

F

f(x)

Prosen%

Ket

1.

2.

3.

4.

Amat baik

Baik

Cukup

Kurang

86-100

70-85

59-69

£ 58

93

76

64

49

0

4

4

0

0

304

256

 0

0%

50%

50%

0%

 560: 8

= 70

Jumlah

 8

560

100%

(Baik)

 

Deskripsi Kegiatan Siklus 1

Guru melaksanakan tugas profeional,dalam kegiatan pembelajaran. memiliki standar kompetnsi kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luas dapat dipraktekkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. Melihat hasil yang dilakukan sebelumnya, maka seterusnya dilakukian siklus lanjutan agar dapat diperoleh hasil yang maksimal. diperoleh hasil pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran

 Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam kelas yang penting bagaimana kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran dilaksanakan menyusun rencana pembelajaran memperoleh kreteria baik penguasaan materi yang diajarkan kreteria baik menyusun media pembelajaran menerapkan dalam pembelajaran penilaian katagori baik, menyediakan alat peraga sesuai dengan materi memperoleh penilaian katagori baik penguasaan materi dalam melaksanakan pembelajaran penilaian katagori cukup mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif katagori cukup melaksanakan evaluasi cukup katagori baik tindak lanjut hasil penilaian kinerja guru dalam tabel berikut

Hasil Pemantauan dan Penilaian Siklus I

No.

Kategori

Interval

X

F

f(x)

Prosen%

Ket

1.

2.

3.

4.

Amat baik

Baik

Cukup

Kurang

86-100

70-85

59-69

£ 58

93

76

64

49

0

6

2

0

0

456

128

 0

0%

75%

25%

 0%

584: 8

= 73

Jumlah

 8

584

100%

(Baik)

 

Deskripsi Kegiatan Siklus II

 Pengembangan profesional untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran Pada dasarnya guru dapat melakukan instropeksi diri dalam mengelola siswa dengan baik dalam meningkatkan proses pembelajaran yang dilaksanakan melalui perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi secara berkesinambungan dalam mewujudkan tujuan

Guru memiliki kompetensi yang dimaksudkan memperbaiki kinerja melalui proses pembelajaran. Motivasi yang kuat dapat mengetahui cara proses belajar mengajar dengan baik, mampu menyusun perencanaan,melaksanakan kegiatan secara professional,namun perlu mendapatkan motivasi yang kuat dari setiap pribadi memiliki wawasan untuk memajukan pendidikan melalui berbagai jalan yang harus ditempuh.Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan, terlihat guru sudah lumayan berhasil dalam melaksanakan tugasnya, tetapi masih belum maksimal sesuai yang diinginkan. Melihat dilakukan pengamatan Hasil pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran hasil yang baik.hasil penilaian kinerja guru pada tabel berikut.

Hasil Pemantauan dan Penilaian Siklus II

No.

Kategori

Interval

X

F

f(x)

Prosen%

Ket

1.

2.

3.

4.

Amat baik

Baik

Cukup

Kurang

86-100

70-85

59-69

£ 58

93

76

64

47

4

4

0

0

372

304

0

 0

50%

50%

0%

0%

676: 8

= 85

Jumlah

 8

676

100%

(Baik)

 

Pembahasan Kegiatan Pra Siklus

Seorang guru yang professional perlu mengembangkan kemampuan untuk merancang mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat serta taraf perkembangan siswa memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran menjamin efektivitas pembelajaran. seorang guru memiliki kemampuan khusus, yang tidak mungkin dimiliki orang bukan guru. untuk meyakinkan guru sebagai pekerjaan professional, kalau ditinjau ciri pokok pekerjaan membutuhkan keahlian tertentu:

Pekerjaan profesional guru ditunjang sesuatu ilmu tertentu secara mendalam mungkin diperoleh darei lembaga pendidikan yang sesuai, sehingga kinerjanya didasarkan keilmuan yang dimilikinya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Suatu profesi menekankan kepada suatu keahlian dalam bidang tertentu secara spesifik sesuai dengan jenis profesinya, sehingga yang satu dengan lainnya dipisahkan secara dari perencanaan,pelaksanaan,observasi,dan refleksi kepala sekolah memberikan penilaian motivasi melaksanakan tugas masih rendah

Pembahasan Kegiatan Siklus I

 Tingkat kemampuan dan keahlian suatu profesi didasarkan kepada latar belakang pendidikan dialaminya diakui oleh masyarakat, sehingga semakin tinggi keahliannya dengan demikian semakin tinggi pula tingkat penghargaan yang diterimanya. profesi selain dibutuhkan oleh masyarakat juga memiliki dampak tehadap sosial kemasyarakatan, sehingga masyarakat memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap yang ditimbulkannya dari pekerjaan profesinya

 Sebelum penelitian tindakan sekolah pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran, terlihat kompetensi guru masih kurang belum menunjukkan hasil. Pada peningkatan proses pembelajaran masih belum efektif, sehingga masih sangat ketinggalan dalam prestasi sekolah. Sebelumnya guru tidak memenuhi standart yang ditetapkan dari dinas, kurang kedisiplinan yang tinggi, yang digunakan guru. dapat terlihat dimana hasil pengamatan tentang profesional guru mengalami peningkatan meskipun belum maksimal memperoleh hasil cukup untuk beberapa aspek yang ditentukan

Pembahasan Kegiatan Siklus II

 Berdasrkan penelitian yang dilakukan terdapat peningkatan kualitas pengembangan kompetensi guru meningkatkan proses pembelajaran akhirnya mengalami perubahan, dapat disimpulkan adanya pengembangan kompetensi meningkatkan proses pembelajaran pada peningkatan penelitian dapat kompetensi guru untuk mencapai prestasi yang baik. adanya peningkatan dalam kategori, kemudian kemajuan dengan kategori nilai cukup, dan terjadi ada hasil yang cukup baik pada kompetensi guru dengan kategori nilai baik, dan pada merupakan keberhasilan kinerja meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar melalui perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi

PENUTUP

Simpulan

 Berdasarkan hasil penelitian tindakan sekolah yang sudah dilaksanakan maka disusun simpulan sebagai berikut:

1.     Dalam kegiatan yang sudah meningkatkan kompetensi guru:menyusun rencana program pembelajaran penguasaan materi menyediakan media, menggunakan dalam pembelajaran,menyediakan alat peraga mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif melaksanakan tindak lanjut bagi yang belum mencapai keberhasilan

2.     Kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah untuk mewujudkan meningkatkan kompetensi guru,mempersiapkan berbagai macam keperluan sangat menunjang proses belajar mengajar sehingga mencapai hasil maksimal dalam kegiatan pembelajaran berhasil lebih baik dari yang dilaksanakan sebelumnya

3.     Hasil pemantauan dan penilaian jumlah 8 orang guru pada pra siklus,hasil observasi yang dilaksanakan memperoleh penilaian kreteria baik 4 orang guru atau 50% nilai rata-rata 70, siklus I hasil observasi dan penilaian memperoleh penilaian kreteria amat baik 6 orang guru atau 75%,dan 2 orang guru memperleh penilaian kreteria cukup atau 25%, nilai rata-rata 73 siklus II semua mencapai ketuntasan nilai rata-rata 85 hasil yang signifikan..

Saran

 Penelitian tindakan sekolah berhasil guru memahami aspek dan komponen yang di dalamnya dilaksanakan maka disarankan:

1      Pada penelitian membahas tentang pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses belajar mengajar dilaksanakan karena dengan adanya kerjasama memahami komponen pembelajaran dan ditindak lanjuti di sekolah

2      Sekolah melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan kompetensi guru semua sekolah dasar diharapkan mampu meningkatkan menerapkan metode kemampuan untuk kompetensi professional perilaku disiplin,tanggungjawab kerja sama dalam melaksanakan tugas membangun kerja sama dan motivasi guru sebagai tanggung jawab.

3      Kemampuan professional guru dikembangkan sesuaai perkembangan, perubahan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan semaksimal mungkin. guru dapat menjadi panutan bagi siswa, dan memberikan yang dianggap baik untuk siswa di tempat tugas menjadi kewajiban guru dalam mengemban tugasnya. dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.S., Suhardjono, Supardi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara-Jakarta

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Pustaka: Jakarta.

Sutopo,2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. UNS-Surakarta

Sutikno, Sobry M. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna. Kota Mataram. Penerbit: NTP Press.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Moleong L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya-Bandung

Mulyasa E. 2006. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya-Bandung

Mantja, W. 2008. Profesionalisasi Tenaga Kependidikan: Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang: Elang Mas.

Majid, Abdul, 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah. Bandung: Refika Aditama.

Yamin, M. 2008. Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Gaung Persada Press. Jakarta.

Zamroni. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah. PSAD Muhammadiyah: Jakarta