Optimalisasi Kemampuan Mendeskripsikan Benda Melalui Permainan Tebak Kata
OPTIMALISASI KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN BENDA
MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA SISWA KELAS I
SD NEGERI KAJAR KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Tasmini
Guru Kelas I SD Negeri Kajar
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalisasi permainan tebak kata dalam peningkatan kemampuan mendeskripsikan benda dan menganalisa optimalisasi permainan tebak kata terhadap kemampuan mendeskripsikan benda. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pelaksnaaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Pengamatan dan (4) Refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas I SD Negeri Kajar sebanyak 24 anak, yang terdiri yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data adalah teknik non tes dan teknik tes. Teknik analisis data penelitian ini adalah model interaktif. Hasil penelitian ini adalah Pada Kondisi Awal, 11 siswa (46%) mencapai ketuntasan dan 13 siswa (54%) belum mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata sebesar 73. Pada Siklus I, 15 siswa (62,5%) mencapai ketuntasan dan ada 9 siswa (37,5%) belum mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata sebesar 76. Pada Siklus II, 24 siswa (100%) mencapai ketuntasan dan tidak ada siswa (0%) belum mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata sebesar 85. Dengan demikian, optimalisasi permainan tebak kata meningkatkan kemampuan mendeskripsikan benda dan hasil belajar siswa Kelas I SD Negeri Kajar Tahun Pelajaran 2015/2016.
Kata Kunci: Kemampuan Mendeskripsikan, Benda, Permainan, Tebak Kata.
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam rangka berinteraksi dengan lingkungannya. Penggunaan bahasa sudah menjadi hal yang dianggap wajar dalam kehidupan sehari-hari. Artinya setiap orang akan menggunakan bahasa untuk menjalani kehidupannya.
Anak (siswa Kelas I SD) dalam berinteraksi dengan lingkungannya masih terbatas pada apa yang dikenalnya di sekitar dirinya dan keluarganya. Faktor usia berpengaruh terhadap perkembangan perbendaharaan kata, sehingga anak cenderung dapat mengatakan maupun mendeskripsikan sesuatu yang dikenalnya saat itu. Pengenalan sesuatu tersebut baik secara riil maupun dalam bentuk visual (gambar). Perumusan deskripsi tersebut masih sederhana sebatas yang dia tahu dari sudut pandang bentuk dan warna. Guru maupun orang dewasa lainnya dapat mengembangkan kemampuan anak menggambarkan suatu objek tertentu dengan memberi pertanyaan maupun pernyataan lain yang lebih luas, misalnya dari sudut pandang fungsi maupun bahan dasar objek tersebut dibuat.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi pokok mendeskripsikan benda, hasil belajar yang dicapai oleh siswa Kelas I SD Negeri Kajar Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang belum memuaskan. Hasil yang dicapai setelah pembelajaran dari 24 siswa adalah 11 siswa (46%) mencapai ketuntasan dan ada 13 siswa (54%) belum mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata sebesar 73.
Siswa SD (terutama Kelas I) dalam perkembangannya adalah dalam fase bermain. Kodrat anak yang suka bermain ini dapat disalurkan dalam suatu kegiatan pembelajaran di kelas. Guru dapat membawa siswa dalam suasana permainan agar siswa tidak bosan dan tertekan dalam pembelajaran. Dalam rangka meningkatkan keterampilan mendeskripsikan suatu benda, maka peneliti menggunakan permainan tebak kata. Dengan permainan ini anak akan tertarik dan merasa tertantang, sehingga mereka akan berusaha memecahkan persoalan yang diajukan oleh guru, baik berupa tebakan maupun menjelaskan ciri khas suatu benda yang telah dikenal oleh anak. Dengan permainan tebak kata, disamping dapat membangkitkan motivasi siswa untuk ingin tahu terhadap sesuatu, juga dimaksudkan untuk menunjang keterampilan berbahasa, baik mendengar, menulis, membaca maupun mendengarkan. Dalam permainan ini, semua unsur keterampilan berbahasa tersebut akan dilakukan oleh anak.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR), yaitu penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran.
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kajar Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Secara geografis SD Negeri Kajar berada di Desa Kajar dalam wilayah Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Desa Kajar terletak sekitar 12 km sebelah timur dari Kabupaten Rembang. Waktu penelitian ini adalah awal Semester I pada Tahun Pelajaran 2015/2016.
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas I SD Negeri Kajar Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 24 anak, yang terdiri yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
Teknik pengumpulan data adalah teknik non tes dan teknik tes. Teknik analisis data penelitian ini adalah model interaktif.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pada Siklus I diawali dengan menyanyikan lagu Topi Saya Bundar dan dilanjutkan dengan tanya-jawab tentang lagu tersebut. Dalam pembelajaran tersebut, perwakilan siswa mengambil kertas dengan teks sesuai dengan deskripsi benda dan siswa lainnya menyimak. Selanjutnya, setiap siswa menentukan jawaban sesuai dengan deksripsi benda tersebut. Kegiatan tersebut berlangsung sesuai dengan banyaknya kertas dengan teks yang tersedia. Sesuai dengan pembahasan, siswa mengetahui hasil tugasnya tersebut.
Hasil yang dicapai pada pembelajaran Siklus I adalah dari 24 siswa adalah 15 siswa (62,5%) mencapai ketuntasan dan ada 9 siswa (37,5%) belum mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata sebesar 76.
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran pada Siklus II diawali dengan menyanyikan lagu Naik Kereta Api dan dilanjutkan dengan tanya-jawab tentang lagu tersebut. Dalam pembelajaran tersebut, perwakilan siswa mengambil amplop dengan deskripsi benda pada sampul amplop dan siswa lainnya menyimak. Selanjutnya, setiap siswa menentukan jawaban sesuai dengan deksripsi benda tersebut. Kegiatan tersebut berlangsung sesuai dengan banyaknya amplop yang tersedia. Sesuai dengan pembahasan, siswa mengetahui hasil tugasnya tersebut. Dalam pembahasan tersebut, siswa mengkoreksi hasil tugasnya dan memperhatikan gambar benda yang terdapat dalam amplop.
Hasil yang dicapai pada pembelajaran Siklus II adalah dari 24 siswa adalah 24 siswa (100%) mencapai ketuntasan dan tidak ada siswa (0%) belum mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata sebesar 85.
Pembahasan
Tindakan dalam penelitian ini adalah mengoptimalkan permainan tebak kata. Siswa secara individual menebak benda sesuai dengan deskripsi tentang benda tersebut. Dalam pembelajaran tersebut, perwakilan siswa membaca deskripsi teks dan siswa lainnya menyimak. Begitu seterusnya hingga deskripsi teks terbaca semua, kemudian siswa menjawab dan mengikuti pembahasan untuk mengetahui hasil tugasnya tersebut.
Pembelajaran pada Siklus I, permainan tebak kata masih bersifat abstrak karena benda tersebut tidak ditampilkan secara konkrit. Antara deskripsi benda dengan benda bukan kesatuan karena deskripsi benda berupa kalimat-kalimat dalam kertas yang dibaca oleh setiap perwakilan siswa dan benda yang dimaksud dalam kunci jawaban berupa teks saja. Sedangkan pembelajaran pada Siklus II, permainan tebak kata bersifat konkrit karena benda tersebut ditampilkan secara konkrit berupa gambar yang dimasukan ke dalam amplop. Antara deskripsi benda dengan benda merupakan kesatuan karena deskripsi benda berupa sampul amplop yang dibaca oleh setiap perwakilan siswa dan gambar yang dimasukan ke dalam amplop.
Pembelajaran pada Siklus I cukup menarik karena siswa tertantang dalam menebak benda sesuai dengan deskripsi. Namun benda yang dimaksud tidak ditampilkan dalam bentuk dan wujud yang asli. Hal ini menyebabkan daya tarik permainan dalam pembelajaran tersebut masih terbatas. Selain itu, siswa hanya mampu mendeksripsikan benda tersebut terbatas sesuai dengan deskripsi yang dibaca. Sedangkan pembelajaran pada Siklus II semakin menarik karena benda tersebut ditampilkan dalam bentuk dan wujud yang asli. Hal ini menyebabkan daya tarik permainan dalam pembelajaran tersebut semakin bertambah. Selain itu, siswa semakin mampu mendeksripsikan benda tersebut sesuai dengan bentuk dan wujud tersebut.
Dengan mengoptimalkan permainan tebak kata, kemampuan mendeskripsikan benda semakin bagus dan hasil belajar semakin meningkat. Sesuai dengan evaluasi hasil belajar, nilai rata-rata dan prosentase ketuntasan meningkat. Pada Kondisi Awal, 11 siswa (46%) mencapai ketuntasan dan 13 siswa (54%) belum mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata sebesar 73. Pada Siklus I, 15 siswa (62,5%) mencapai ketuntasan dan ada 9 siswa (37,5%) belum mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata sebesar 76. Pada Siklus II, 24 siswa (100%) mencapai ketuntasan dan tidak ada siswa (0%) belum mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata sebesar 85.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah permainan tebak kata dapat meningkatkan kemampuan mendeskripsikan benda pada siswa Kelas I SD Negeri Kajar Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2015/2016.
Saran
Saran dalam penelitian ini adalah 1) guru supaya menyiapkan berbagai benda yang beragam yang sesuai dengan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari dan menyusun deskripsi yang singkat, 2) siswa supaya berpendapat tentang benda tersebut, sehingga kemampuan mendeskripsikan benda semakin meningkat, 3) sekolah supaya mengembangkan permainan tebak benda dalam pembelajaran lainnya, sehingga pembelajaran berkualitas dengan inovasi yang menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Prastya, Joko Tri. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Anggoro, Toha dkk. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Aswan, Asep Effendi, dkk. 2004. Bina Bahasa dan Sastra Indonesia, Jakarta: Erlangga.
Ginting, Abdurrahman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.
Hernawan, Asep Herry dkk. 2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Herry, dkk. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Univsersitas Terbuka.
Nasution, Nehi dan Suryanto, Adi.2009. Evaluasi Pengajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Santoso, Puji dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Setiawan, Denny dkk. 2011. Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Supardi dan Suhardjono. 2012. Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Andi.
Suryabrata, Sumadi. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suwandi, Joko. 2007. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Surakarta: Qinant.