Pembinaan Kemampuan Guru dalam menyusun program remedial
PEMBINAAN KEMAMPUAN GURU
DALAM MENYUSUN PROGRAM REMEDIAL
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE CLCK SEMESTER II DI SDN 1 BERGOLO KEC. NGAWEN
TAHUN PELAJARAN 2015/2015
Paryono
SDN 1 Bergolo Kec. Ngawen
ABSTRAK
Untuk menangani anak-anak berkebutuhan khusus, khususnya anak-anak berkesulitan belajar matematika di SDN Bergolo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora perlu penanganan yang serius sehingga anak-anak tersebut dapat berkembang secara optimal. Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan guru-guru yang menangani anak berkesulitan belajar ini juga memerlukan pembinaan. Permasalahan pembinaan guru selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan guru serta situasi dan kondisi lingkungan yang ada. Pembuatan program remedial bagi anak berkesulitan belajar matematika juga menimbulkan permasalahan-permasalahan disekolah untuk itu kepala sekolah dituntut untuk melakukan pembinaan yang efektif dan efisien. Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) merupakan sarana termudah untuk meneliti, menyempurnakan dan mengevaluasi pembinaan guru dalam menbuat program remedial bagi anak berkesulitan belajar matematika. Adapun tindakan yang dilakukan adalah memberikan pembinaan guru dengan model CLCK (contoh, latih, coba dan kembangkan) dalam menyusun program remedial bagi anak-anak kesulitan belajar matematika. Penelitian ini dilakukan 2 siklus (2 kali pertemuan masing-masing siklus) dengan melibatkan semua guru kelas.dan guru mapel kepala sekolah memberikan contoh program remedial, melatih guru menyusun program remedial, guru-guru mencoba dan mengembangkan menyusun program remedial. Pengumpulan data diambil melalui dokumentasi hasil pembinaan guru selama penelitian berlangsung dengan tidak mengesampingkan observasi, evaluasi, analisis, dan interpretasi terhadap jalannya kegiatan tindakan sekolah.
Kata Kunci: Kemampuan Guru Program Remedial, model CLCK
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Penuntasan wajib belajar pendidikan dasar merupakan prioritas dalam program pembangunan pendidikan nasional dan juga merupakan bagian dari pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Kita menyadari bahwa bangsa Indonesia sedang berhadapan dengan era globalisasi ekonomi terbuka dan persaingan bebas serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi yang sangat pesat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan hak dan kewajiban seluruh warga negara Indonesia. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya melalui pendidikan sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang potensial. Agar setiap warga negara dapat mengenyam pendidikan yang di harapkan, maka Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk meningkatkan pendidikan sepanjang hayat guna memperoleh pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sesuai dengan potensi masing-masing individu.
Moch. Sholeh (2004:IV) menyebut–kan bahwa pemerintah dan masyarakat penyelenggara pendidikan telah banyak melakukan usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penyusunan proses belajar mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik dengan system yang tersetruktur
Upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun program remedial adalah melalui Pembina–an guru. Menurut Hamzah (2011:169) mengemukakan bahwa pembinaan guru adalah serangkaian usaha bantuan kepada guru yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas sekolah, penilik sekolah, serta pembina lainnya bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar.
Rumusan Masalah
1. Apakah melalui pembinaan kemampu–an guru dalam menyusun program remedial pembelajaran matematika melalui metode CLCK semester II di SDN 1 Bergolo Kec. Ngawen Tahun Pelajaran 2015/2015 ?.
2. Apakaah setelah kepala sekolah melak-sanakan pembinaan dapat meningkat-kan kemampuan guru dalam menyusun program remedial pembelajaran mate-matika melalui metode ( CLCK ) semes-ter II di SDN Bergolo pada tahun pelajaran 2015/2015 ?
Manfaat Penelitian
1. Bagi guru sebagai informasi tambahan pengetahuan tentang menyusun program remedial bagi anak berke–sulitan belajar matematika di sekolah inklusi SDN Bergolo.
2. Bagi peneliti sebagai suatu pengalaman yang berharga dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembuatan program remedial bagi anak berkesulit–an belajar matematika di sekolah .
3. Bagi Sekolah sebagai referensi yang dapat dipelajari untuk pengayaan program remedial dalam pembelajaran matematika semester II di SDN Bergolo
4. Sebagai pengembangan keprofesien untuk memperoleh penilaian angka kridit jabataban fungsional guru .
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Remedial
Karakteristik siswa dalam satu kelas sangat beragam, sehingga dalam belajar siswa ada sebagian, mengalami masalah. Masalah-masalah yang timbul dari kondisi sekolah menurut Majid (2008:235) antara lain: kurikulum kurang sesuai, guru kurang menguasai bahan pelajaran, metode mengajar kurang sesuai, alat-alat dan media pengajaran kurang sesuai. Akibat dari permasalahan tersebut ada beberapa anak yang prestSasinya kurang dari harapan atau tidak mencapai KKM.
Pengertian Pembinaan Guru dengan Metode CLCK
Menurut Depdiknas (2002:152) pembinaan adalah cara membina dengan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Sesuai dengan pengertian tersebut maka pembinaan guru adalah cara membina guru dengan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Selanjutnya Hamzah (2011:169) menge–mukakan bahwa pembinaan guru adalah serangkaian usaha bantuan kepada guru yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas sekolah, penilik sekolah, serta pembina lainnya bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar.
Kerangka Pikir
Penuntasan wajib belajar pendidik–an dasar bagi anak yang memerlukan pelayanan pendidikan khusus diakomodasi melalui pendekatan “Pendidikan Inklusi” dengan berpedoman pada azaz pemerata–an serta peningkatan kepedulian terhadap anak-anak yang memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Agar anak-anak berkebutuhan khusus yang mendapat pelayanan pendidikan inklusi dapat berkembang secara optimal, maka sekolah harus melaksanakan upaya-upaya yang masimal. Salah satu tindakan guru adalah melakukan remedial teaching.
METODE PENELITIAN TINDAKAN
Penelitian ini dilaksanakan pada sekolah yang melaksanakan di SDN Bergolo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2015/2015. Adapun subjek penelitian adalah guru di SDN Bergolo yang memberikan remedial pembelajaran matematika guru (kelas 1 s.d 6).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
SDN Bergolo kepala sekolah melaksanakan pembinaan guru dalan menyusun program remedial pembelajaran matematika melalui metode CLCK untuk meningkatkan hasil belajar Karena hasil belajar matematika selalu rendah dan nilainya belum mencapai KKM, maka mereka perlu di berikan remedial teaching. Agar dapat memberikan remedial secara optimal dan terarah, maka guru harus menyusun program remedial
Untuk menyusun program remedial agar dapat membantu anak berkembang secara optimal, maka kita sebagai guru harus mngetahui kesulitan/hambatan-hambatan yang dialami siswa. Kesulitan bagi anak-anak berkesulitan belajar matematika antara lain: kesulitan dalam operasi penjumlahan, pengurangan, perka-lian dan pembagian.
Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Penilaian Program Remedial Siklus I , II dan III
No |
Indikator |
Rata-Rata Skor |
||
Siklus I |
Siklus II |
Siklus III |
||
1 |
Merumuskan tujuan |
4.33 |
4.,66 |
5,00 |
2 |
Menentukan metode |
3.00 |
4,,66 |
4.50 |
3 |
Menentukan langkah-langkah |
3.00 |
5.00 |
4.50 |
4 |
Menentukan cara memotivasi |
3.00 |
5.00 |
4.50 |
5 |
Bahan berpedoman pada karakteristik siswa |
3.33 |
4.83 |
4.50 |
6 |
Bahan sesuai kesulitan siswa |
4.17 |
4.66 |
4.50 |
7 |
Bahan tersesusun sesuai teraf kemampuan berpikir siswa |
3.67 |
4,66 |
4.50 |
8 |
Pengaturan ruang kelas |
4.00 |
4.16 |
4.00 |
9 |
Menentukan alokasi waktu |
4.00 |
4.16 |
4.50 |
10 |
Menentukan cara siswa aktif |
4.00 |
4.16 |
4.50 |
11 |
Menentukan pengembangan alat |
3.50 |
4.00 |
4.50 |
12 |
Menentukan media |
4.00 |
4.00 |
4.50 |
13 |
Menentukan sumber |
4.00 |
4.00 |
4.00 |
14 |
Menentukan bentuk/prosedur penilaian |
4.00 |
4.00 |
4.50 |
15 |
Menyusun alat penilaian |
4.00 |
4.00 |
4.50 |
Jumlah |
56.00 |
65.85 |
67,50 |
|
Rata-Rata |
3.73 |
4,,25 |
4.,50 |
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Melalui pembinaan kemampuan guru dalam menyusun program remedial pembelajaran matematika melalui metode CLCK semester II di SDN 1 Bergolo Kec. Ngawen Tahun Pelajaran 2015/2015 .
2. Setelah kepala sekolah melaksanakan pembinaan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun program remedial pembelajaran matematika melalui metode ( CLCK ) semester II di SDN Bergolo pada tahun pelajaran 2015/2015
Berdasarkan penilaan penyusunan program remedial bagi anak-anak berkesulitan belajar matematika yang dibuat oleh 6 orang guru memperoleh nilai rata-rata 3.73 kurang baik pada siklus I , nilai rata-rata 4,39 baik pada siklus II.,dan nilai rara-rata 4,50 amat baik siklus III
Saran-saran
1. Bagi para guru yang siswanya belum mencapai KKM agar menyusun program remedial dan mencarikan cara termudah dalam memahami materi pembelajaran khususnya bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar matematika.
2. Bagi Kepala Sekolah melalui pembinaan dapat memberikan bimbingan kepada guru-guru untuk menyusun program remedial dengan pendekatan CLCK dalam pembelajaran matematika.
3. Bagi peneliti lanjutan, penelitian ini dapat diteliti dengan kajian yang lebih luas sehingga hasilnya akan lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Bandung: CV Yrama Widya.
Asrori, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima.
Berit H. Johnsen dan Miriam D. Skjorten, 1935. Pendidikan Kebutuhan Khusus Sebuah Pengantar. Terjemahan oleh Susi Septaviana Rakhmawati, 2003. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Depdiknas, 2002.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka
Dirjen PMPTK, 2008a. Pedoman Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research)Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas Sekolah SMA/SMK. Jakarta: Depdiknas, Ditjen PMPTK.
Dirjen PMPTK, 2008b. Petunjuk Teknis Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research)Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas Sekolah SMA/SMK. Jakarta: Depdiknas, Ditjen PMPTK.
Purwanto, E. dan Suhairi H.N. 1996. Bimbingan Konseling Anak Luar Biasa. Jakarta: Depdikbud.
Ekodjatmiko, 2007. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.
Fish John & Evans Jennifer, 1995, Managing Special Education (codes, charters, and competition) , Buckingham, Open University Press.
Foreman, Phil. 2000, Integration And Inclusive In Action 2nd Edition, Australia: Nelson Thomson Learning, Victoria.
Uno, Hamzah B. 2011. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajaryang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara
Harwell J. M., 1998, Complete Learning Disabilities handbook New Second Edition, California, USA: The Center for Applied Research in Education,.Majid, Abdul, 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moch Sholeh Y.A. Ichrom, 2004. Menjadikan Lingkungan Inklusif ramah terhadap pembelajaran (LIRP). Jakarta: Direktorat Pendidikan Luar Biasa, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyono, 2003. Morfologi Bahasa Indonesia, Modul IND A.06 Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjendikdasmen, Depdiknas
Nasichin, 2001. Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Direktorat Pendidikan Luar Biasa, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Paimin. Joula Ekaningsih, 1998. Agar Anak Pintar Matematika. Jakarta: Puspa Swara
Suharsimi A. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi A., 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Usman M.U. dan Lilis S. 2001. Upaya Optimalisasi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Usman M.U. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.