Penerapan Model Mind Mapping
PENERAPAN MODEL MIND MAPPING
PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI
JENIS PEKERJAAN PESERTA DIDIK KELAS III SDN 1 SARIMULYO
DI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Supeni
Guru Kelas III di SDN 1 Sarimulyo
ABSTRAK
Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan masih lemah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan Model Mind Mapping di Kelas III SDN 1 Sarimulyo di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan dan kemampuan peserta didik Kelas III SDN 1 Sarimulyo di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan penerapan Model Mind Mapping. Tempat dalam penelitian ini di SDN 1 Sarimulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, khususnya di Kelas III. Waktu dalam penelitian ini pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 sesuai dengan jadwal pelajaran dan jadwal kegiatan penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik di Kelas III di SDN 1 Sarimulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, terdiri dari 17 anak putra dan 17 anak putri, sehingga keseluruhan ada 34 anak. Alat pengumpulan data terdiri dari lembar pengamatan, dokumentasi dan alat evaluasi pembelajaran. Prosedur dalam penelitian ini menggunakan model siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi dalam dua siklus. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian yaitu 1) Penerapan Model Mind Mapping dengan pendekatan belajar kelompok, 2) Penerapan Model Mind Mapping dengan menganalisis gambar, presentasi oleh perwakilan kelompok dan pembahasan dengan diskusi kelas, 3) Penerapan Model Mind Mapping memperkuat kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan.
Kata Kunci: Model Mind Mapping, Pembelajaran, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pekerjaan
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Materi IPS pada awal Semester II di Kelas III adalah jenis pekerjaan. Pada pembelajaran IPS di SDN 1 Sarimulyo masih berlangsung klasikal yang berpusat pada guru dan berorientasi pada buku teks dan LKS. Peran guru sangat dominan dalam menjelaskan materi secara lisan.
Pada pembelajaran IPS di SDN 1 Sarimulyo menyebabkan peserta didik menjadi pasif karena hanya mendengarkan dan menjawab, tanpa bertanya atau berpendapat. Peserta didik hanya fokus pada penjelasan materi, mengerjakan tugas dan mencatat. Akibatnya adalah kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan masih lemah. Hal ini sesuai dengan pembahasan materi yang tidak lancar dan berlangsung satu arah.
Evaluasi pembelajaran IPS di SDN 1 Sarimulyo, guru melakukan ulangan harian yang terdiri dari delapan soal isian singkat dan satu soal uraian. Dari hasil analisis nilai ulangan harian diketahui nilai rata-rata sebesar 57,79 dengan persentase ketuntasan sebesar 29,41%. Sesuai dengan hasil analisis nilai ulangan harian ini diketahui bahwa kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi jenis pekerja-an masih lemah. Hal ini berkaitan dengan aktifitas belajar peserta didik yang pasif dan pembelajaran yang berpusat pada guru dengan berorientasi pada buku teks dan LKS.
Identifikasi Masalah
Penulis mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran, yaitu 1) Pembelajaran berlangsung klasikal dengan metode cera-mah, 2) Pembelajaran berpusat pada guru dengan berorientasi pada buku teks dan LKS, 3) Aktifitas belajar peserta didik cen-derung pasif, hanya fokus pada penjelasan materi, mengerjakan tugas dan mencatat, 4) Kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan masih lemah, sehingga pembahasan materi yang tidak lancar dan berlangsung satu arah.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Model Mind Mapping di Kelas III SDN 1 Sarimulyo di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan?
2. Bagaimana kemampuan peserta didik Kelas III SDN 1 Sarimulyo di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan penerapan Model Mind Mapping?
Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan penerapan Model Mind Mapping di Kelas III SDN 1 Sari-mulyo di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan.
2. Mendeskripsikan kemampuan peserta didik Kelas III SDN 1 Sarimulyo di Semester II Tahun Pelajaran 2014/ 2015 dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan penerapan Model Mind Mapping.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
Mind Mapping adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak. Mind Mapping merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak. Mind Mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita (Buzan, 2004: 3-4).
Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibat-kan proses kognitif (Syah, 2010: 90). Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktifitas mental itu terjadi karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungan yang disadari (Sanjaya, 2006: 112).
Belajar diartikan sebagai perubah-an perilaku yang relatif tetap sebagai hasil pengalaman. Disini tidak termasuk per-ubahan perilaku yang diakibatkan oleh kerusakan atau cacat fisik, penyakit, obat-obatan atau perubahan karena proses kematangan (Sobur, 2010: 218).
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah pengetahuan yang melekat pada diri sese-orang tentang seluk-beluk hidup bermasya-rakat berkenaan dengan kebutuhan terten-tu, sifat-sifat orang lain, tempat yang pernah dikunjungi, hal-hal yang baik dan buruk, hal-hal yang salah serta yang benar dalam hidup bermasyarakat (Sumaatma-dja, 2007: 13).
Pendidikan IPS berfungsi mengem-bangkan keterampilan, terutama keteram-pilan sosial dan keterampilan intelektual. Keterampilan sosial yaitu keterampilan me-lakukan sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan hidup bermasyarakat, seperti bekerja sama, bergotong-royong, meno-long orang lain yang memerlukan dan melakukan tindakan secara cepat dalam memecahkan persoalan sosial di masyara-kat. Sedangkan keterampilan intelektual yaitu keterampilan berfikir, kecekatan dan kecepatan memanfaatkan pikiran, cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan sosial di masyarakat. Hal yang lain dari fungsi IPS sebagai pendidikan, yaitu mengembangkan perhatian dan kepedulian sosial anak didik terhadap kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat (Suma-atmadja, 2007: 16).
Kerangka Berpikir
Penerapan Model Mind Mapping dengan pembelajaran kelompok. Peserta didik belajar bersama dalam kelompok dengan mengerjakan tugas kelompok me-lalui diskusi. Pembelajaran dilanjutkan de-ngan pembahasan tugas kelompok dimana peserta didik berpendapat. Aktifitas belajar peserta didik meningkat. sesuai dengan aktifitas belajar tersebut diharapkan ke-mampuan peserta didik dalam meng-identifikasi jenis pekerjaan menjadi kuat.
Hipotesis
Penerapan Model Mind Mapping diduga memperkuat kemampuan peserta didik Kelas III SDN 1 Sarimulyo di Semes-ter II Tahun Pelajaran 2014/2015 dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penulis merupakan peneliti dalam penelitian ini.
Setting Penelitian
Tempat dalam penelitian ini di SDN 1 Sarimulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupa-ten Blora, khususnya di Kelas III dimana penulis merupakan guru Kelas III yang melakukan tindakan dalam pembelajaran. Waktu dalam penelitian ini pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 sesuai dengan jadwal pelajaran dan jadwal kegiatan penelitian.
Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik di Kelas III di SDN 1 Sari-mulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, terdiri dari 17 anak putra dan 17 anak putri, sehingga keseluruhan ada 34 anak.
Data dan Alat Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini berkaitan dengan kegiatan belajar dan hasil belajar oleh peserta didik sesuai dengan tindakan yang dilakukan penulis dalam pembela-jaran. Data berupa aktifitas belajar dan hasil belajar. Sedangkan alat pengumpulan data adalah 1) Lembar pengamatan, 2) Dokumentasi, 3) Alat evaluasi pembelajar-an.
Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini menggunakan model siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam penelitian ini, penulis menyusun prosedur penelitian selama dua siklus.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Deskripsi Kondisi Awal
Pembelajaran IPS di SDN 1 Sari-mulyo pada Kondisi Awal berlangsung kla-sikal dengan metode ceramah dan berpu-sat pada guru dengan berorientasi pada buku teks dan LKS. Aktifitas belajar peserta didik cenderung pasif, hanya fokus pada penjelasan materi, mengerjakan tugas dan mencatat. Akibatnya adalah kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan masih lemah. Hal ini sesuai dengan pembahasan materi yang tidak lancar dan berlangsung satu arah.
Guru melakukan evaluasi pembela-jaran pada pertemuan keempat dengan ulangan harian. Peserta didik mengerjakan delapan soal isian singkat dan satu soal uraian. Guru melakukan koreksi bersama, sehingga mengetahui hasil belajar. Dari hasil analisis nilai ulangan harian diketahui nilai rata-rata sebesar 57,79 dengan persentase ketuntasan sebesar 29,41%. Sesuai dengan analisis hasil belajar dalam nilai ulangan harian, maka kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan masih lemah. Hal ini berkaitan dengan aktifitas belajar peserta didik yang pasif dan pembelajaran yang berpusat pada guru dengan berorientasi pada buku teks dan LKS.
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pada Siklus I dengan Model Mind Mapping. Pembelajaran dengan mengerjakan tugas kelompok yang berbeda-beda dengan menganalisis gam-bar jenis pekerjaan bersama kelompok. Pembelajaran menjadi menarik dengan gambar-gambar yang menunjukan jenis pekerjaan.
Pada Siklus I, peran peserta didik dalam pembelajaran menjadi lebih aktif dengan belajar dalam kelompok, mulai berpendapat, bertanya, menjawab dan bekerja sama mengerjakan tugas kelom-pok. Selain itu, perwakilan peserta didik juga melakukan presentasi di depan kelas. Dengan pembelajaran Model Mind Mapping dan peran tersebut, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa. Pada Siklus I, peran guru dalam pembelajaran sebagai fasilitator dan mediator dengan melakukan pembagian kelompok, menyusun tugas kelompok dan membimbing pembahasan. Guru melakukan pembagian kelompok secara spontan, dimana peserta didik yang duduk berdekatan membentuk kelompok dengan mengatur meja dan kursi. Hasilnya diperoleh tujuh kelompok, terdiri dari empat-lima anak dalam setiap kelompok.
Guru menyusun tugas kelompok yang menampilkan gambar jenis pekerjaan. Setiap kelompok memperoleh tugas kelom-pok yang berbeda-beda. Pada pertemuan pertama, beberapa kelompok memperoleh tugas kelompok jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan kelompok yang lain memperoleh tugas kelompok jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa. Pada pertemuan kedua berlaku sebaliknya, sehingga setiap kelompok mendapat tugas kelompok jenis pekerjaan yang menghasil-kan barang dan jasa. Guru membimbing pembahasan dengan melibatkan peserta didik melalui presentasi, tanya-jawab dan berpendapat, kemudian memberikan catat-an akhir. Pembahasan difokuskan pada pembelajaran, sehingga lebih mendalam.
Pada Siklus I, hasil belajar lebih baik dengan nilai rata-rata sebesar 68,53 dan ketuntasan sebesar 61,76%.
Keberhasilan pada Siklus I diantaranya 1) Pembelajaran aktif dan kooperatif dengan belajar kelompok, 2) Pembelajaran berlangsung menarik dengan tugas kelompok yang menampilkan jenis pekerjaan, 3) Peserta didik terlibat dalam pembelajaran secara aktif dengan belajar dalam kelompok, melakukan presentasi dan pembahasan, 4) Kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi jenis pekerja-an menjadi kuat.
Permasalahan yang masih terjadi pada Siklus I diantaranya 1) Kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan dalam tugas kelompok masih terbatas, 2) Peserta didik masih pasif dalam belajar kelompok, khususnya dalam tanya-jawab, 3) Peserta didik masih malu dan belum percaya diri dalam presentasi, 4) Peserta didik masih malu dan belum percaya diri dalam pembahasan, khususnya dalam tanya-jawab, 5) Persentase ketuntasan belum memenuhi 75%.
Perbaikan tindakan diantaranya 1) Melakukan pembagian kelompok menurut kepandaian, sehingga aktif dalam belajar kelompok, mengidentifikasi tugas kelompok secara kreatif dan berani dan percaya diri dalam presentasi, 2) Melakukan presentasi secara bersamaan sesuai dengan jenis tugas kelompok yang sama.
Deskripsi Siklus II
Pada Siklus II, pembelajaran ham-pir sama dengan Siklus I dengan pem-bagian kelompok menurut kepandaian. Pada Siklus II, tugas kelompok sama untuk dua kelompok, sehingga hanya membutuh-kan empat jenis tugas kelompok. Selain itu, presentasi juga dilakukan secara berpa-sangan oleh perwakilan kelompok yang memperoleh jenis tugas kelompok yang sama.
Pada Siklus II, peran peserta didik dalam pembelajaran semakin aktif karena susunan kelompok menurut tingkat kecerdasan meningkatkan aktifitas belajar dalam kelompok. Begitu juga dengan pre-sentasi dan pembahasan yang berlangsung aktif, lancar dan menarik. Dengan pembe-lajaran Model Mind Mapping dan peran tersebut, peserta didik menjelaskan pen-tingnya memiliki semangat dalam bekerja dan contoh ciri-ciri semangat bekerja. Pada Siklus II, peran guru sebagai fasilitator semakin meningkat dengan pembagian kelompok baru menurut kepandaian. Pem-bagian kelompok secara spontan memang mudah dan cepat, namun aktifitas belajar dalam kelompok berbeda-beda. Inilah yang menyebabkan permasalahan baru dalam pembelajaran.
Guru menyusun tugas kelompok yang sama. Pada pertemuan pertama, beberapa kelompok memperoleh tugas kelompok orang yang tidak bersemangat dalam bekerja dan kelompok yang lain memperoleh tugas kelompok gambar orang yang bersemangat dalam bekerja. Pada pertemuan kedua berlaku sebaliknya, sehingga setiap kelompok mendapat tugas kelompok yang berbeda. Dengan tugas kelompok yang sama, masing-masing kelompok saling melengkapi dalam meng-analisis pentingnya memiliki semangat dalam bekerja dan contoh ciri-ciri sema-ngat bekerja. Hasilnya adalah presentasi dan pembahasan yang berlangsung aktif, lancar dan menarik.
Pada Siklus II, hasil belajar lebih baik dengan nilai rata-rata sebesar 76,91 dan ketuntasan sebesar 91,17%.
Keberhasilan pada Siklus II diantaranya 1) Pembelajaran aktif, ko-operatif dan kreatif dalam belajar kelompok dengan pembagian kelompok menurut ke-pandaian, 2) Presentasi secara berpasang-an berlangsung aktif dan menarik, 3) Peserta didik berani dan percaya diri dalam presentasi dalam berpendapat pada pembahasan, 4) Kemampuan peserta didik dalam menjelaskan pentingnya memiliki semangat dalam bekerja dan contoh ciri-ciri semangat bekerja menjadi kuat.
Permasalahan yang masih terjadi pada Siklus I diantaranya 1) Belajar kelom-pok, presentasi dan pembahasan masih didominasi oleh beberapa peserta didik, khususnya yang pandai, 2) Hasil tugas kelompok relatif sama dan belum kreatif.
Pembahasan
Pembelajaran dengan Model Mind Mapping dengan pendekatan belajar kelompok. Hasilnya adalah tujuh kelompok yang terdiri dari empat-lima anak dalam setiap kelompok. Peserta didik dan kelompoknya mengerjakan tugas kelompok dengan menganalisis gambar yang me-nampilkan pekerjaan. Pada setiap pertemu-an, peserta didik dan kelompoknya mem-peroleh tugas kelompok yang berbeda. Pembelajaran dilanjutkan dengan presen-tasi oleh perwakilan kelompok dan pembahasan dengan diskusi kelas. Aktifitas belajar meningkat dengan belajar kelompok, presentasi dan pembahasan.
Pada Siklus I, pembagian kelompok secara spontan menurut tempat duduk yang berdekatan. Tugas kelompok berbeda-beda pada setiap pertemuan bagi setiap kelompok. Presentasi dilakukan oleh setiap perwakilan kelompok secara individu.
Pada Siklus II, pembagian kelom-pok diperbarui menurut kepandaian dan diperoleh susunan kelompok yang berbeda. Tugas kelompok memang berbeda-beda pada setiap pertemuan, namun tugas kelompok yang sama hanya pada dua kelompok. Presentasi juga dilakukan secara berpasangan oleh perwakilan kelompok dengan tugas kelompok yang sama.
Pembelajaran dengan Model Mind Mapping meningkatkan aktifitas belajar peserta didik secara individual dan kelompok. Dalam pembelajaran, peserta didik tidak lagi mendengarkan penjelasan dari guru, tetapi menganalisis gambar sebagai cara mencatat secara kreatif dan efektif. Pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi oleh perwakilan kelompok dan pembahasan dengan diskusi kelas, sehingga peserta didik semakin menguasai materi. Terakhir, guru memberikan catatan. Dengan demikian, peserta didik belajar secara aktif, kreatif, kooperatif dan efektif.
Peserta didik belajar bersama dengan kelompoknya menganalisis gambar dalam pembelajaran dengan Model Mind Mapping. Analisis tersebut mencakup nama pekerjaan, tempat bekerja, peralatan untuk bekerja, cara bekerja dan hasil pekerjaan. Analisis tersebut dapat dikembangkan secara kreatif. Dengan demikian, peserta didik mengetahui hubungan dan sifat pada gambar menurut hasil analisis.
Sesuai dengan analisis data peneli-tian di atas, penulis memperoleh hasil penelitian, yaitu 1) Penerapan Model Mind Mapping dengan pendekatan belajar ke-lompok, 2) Penerapan Model Mind Mapping dengan menganalisis gambar, presentasi oleh perwakilan kelompok dan pembahas-an dengan diskusi kelas, 3) Penerapan Model Mind Mapping memperkuat kemam-puan peserta didik dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan.
PENUTUP
Simpulan
1. Penerapan Model Mind Mapping dapat dilakukan dengan pendekatan belajar kelompok menurut kepandaian.
2. Penerapan Model Mind Mapping membutuhkan tugas kelompok dengan menganalisis gambar yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.
3. Penerapan Model Mind Mapping memperkuat kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi jenis pekerjaan.
Saran
1. Bagi guru supaya melakukan pemba-gian kelompok dengan jumlah genap, sehingga presentasi secara berpasang-an untuk tugas kelompok yang sama maupun berbeda semakin menarik dan saling melengkapi.
2. Bagi peserta didik supaya kreatif dan percaya diri dalam menganalisis tugas kelompok, sehingga kemampuan mengidentifikasi jenis pekerjaan dapat berkembang dan semakin kuat.
3. Bagi sekolah supaya mengembangkan pembelajaran Model Mind Mapping.
DAFTAR PUSTAKA
Ansori, Muhammad. 2013. Penerapan Model Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Karangasem Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2012/2013. Salatiga: Skripsi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Buzan, Tony. 2004. Mind Map untuk Meningkatkan Kreatifitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Nursa’ban, Muhammad dan Rusmawan. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sardirman, A. M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sobur, Alex. 2010. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Sumaatmadja, Nursid. 2007. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Jakarta: Universitas Terbuka.
Sunarso dan Kusuma, Anis. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Suwinda, Martin. 2011. Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi melalui Model Pembelajaran Mind Mapping pada Siswa Kelas IV SDN 04 Purwodadi Banyuwangi Tahun Pelajaran 2010/2011. Jember: Skripsi, Universitas Jember.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wahidmurni. 2010. Pengembangan Kurikulum IPS dan Ekonomi di Sekolah/Madrasah. Malang: UIN Maliki Press.
Wulandari, Riska. 2013. Peningkatan Aktifitas Pembelajaran IPS melalui Penerapan Model Mind Mapping pada Siswa Kelas V SDN 04 Dersalam Kudus. Kudus: Skripsi, Universitas Muria Kudus.