PEMBINAAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BAGI GURU-GURU

KELAS IV DAERAH BINAAN SATU

Juri

UPTD Pendidikan Kecamatan Godong

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah guru-guru kelas IV Dabin I setiap mengajar IPA menggunakan media pembelajaran. Guru-guru Dabin I berjumlah 9 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar instrument observasi KBM guru Sekolah Dasar. Unsur yang dinilai dalam observasi KBM meliputi 5 (lima) unsur yaitu: (1) melaksanakan KBM, (2) Kreatifitas siswa dalam memecahkan masalah, (3) Cara mengorganisasikan KBM (A), (4) cara mengorganisasikan KBM (B), dan (5) melaksanakan bimbingan dan menolong siswa dalam kesulitan belajar. Dalam observasi tersebut, rentang nilai adalah 1 sampai dengan 5, dengan penjelasan sebagai berikut: (1) sangat baik nilai 5, (2) baik nilai (4), cukup baik nilai 3, (4) kurang nilai 2, dan (5) sangat kurang nilai (1). Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran IPA, sangat diperlukan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan substansi materi yang dibahas. Dengan hasil penelitian tersebut, maka disarankan agar guru-guru kelas IV Dabin I UPTD Pendidikan Kecamatan Godong untuk selalu menggunakan media pembelajaran setiap mengajar IPA.

Kata-kata kunci: Pembinaan, PBM, Mapel IPA, Media Pembelajaran.


PENDAHULUAN

Pembelajaran berkualitas adalah pembelajaran yang ditunjukkan dengan dikuasainya materi pembelajaran oleh pendidik. Salah satu dukungan keberhasilan adalah penggunaan media pembelajaran atau alat peraga, baik benda-benda asli maupun tiruan yang relevan dengan konsep.

Disamping media pembelajaran yang merupakan salah satu sumber belajar yang penting, media pembelajaran juga dapat membantu para guru untuk memperjelas dan memvisualisasikan konsep kepada para peserta didik dalam mencapai ketrampilan tertentu.

Menurut pengamatan penulis melalui supervisi kepada guru kelas IV di daerah binaan satu (Dabin I) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, bahwa para guru belum memanfaatkan media/alat peraga secara maksimal. Untuk itu penulis berupaya melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Sekolah (PTS).

KAJIAN PUSTAKA

Jenis-jenis Media

Adapun berbagai jenis media, menurut Asep Hary H (2006) media diklasifikasikan menjadi dua yaitu: (a) Media sederhana (papan tulis, gambar, peta, poster …); (b) Media canggih (radio, film, televisi, komputer, …).

Menurut Tonsil dan Ball media dibedakan menjadi enam kelompok: (a) Grafis gambart cetak dan gambar diam; (b) Media proyeksi diam; (c) Media audio; (d) Media gambar hidup / film; (e) Media televisi; dan (f) Multimedia

Dari berbagai jenis media pembelajaran sederhana dapat dipilah menjadi tiga bagian: (a) Media visual adalah media yang hampa dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan; (b) Media audio adalah media yang hanya dapat didengar dengan indera pendengaran; dan (c) Media audio visual adalah media yang dapat didengar dan dapat dilihat.

Manfaat Media

Di dalam proses pembelajaran penggunaan media akan lebih bermanfaat baik bagi guru maupun siswa yaitu: (a) Penyampaian materi menjadi lebih baku; (b) Pembelajaran lebih menarik; (c) Pembelajaran lebih itneraktif karena dapat diterapkan teori belajar dan prinsip psychologis; (d) Lama pembelajaran dapat dipersingkat; (e) Kualitas hasil pembela-jaran dapat ditingkatkan; (f) Pembelajaran dapat diberikan kapan saja dan dimana saja sesuai keinginan; (g) Siswa akan bersikap positif terhadap materi yang dipelajari; dan (h) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif.

Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar merupakan program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai ilmiah pada siswa, serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Sejalan dengan itu maka tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar, antara lain: (1) Agar siswa memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar / lingkungan; (2) Agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari; (3) Agar siswa dapat / mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan sesuatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari; dan(4) Agar siswa mengenal dan dapat memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.

Kerangka Berpikir Penelitian

Dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, maka penggunaan media yang tepat adalah hal yang mutlak. Namun demikian guru-guru yang dalam binaan peneliti, yaitu di Daerah binaan I Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan masih sangan kurang, oleh sebab itu perlu dilakukan pembinaan secara berkelanjutan dalam rangka pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran.

Dengan pembinaan ini diharapkan semua guru kelas IV yang mengajar mapel IPA dapat memanfaatkan media pembelajaran yang sudah dimiliki sekolah. ini akan berdampak positif yaitu meningkatnya kualitas pembelajaran di kelas, yang pada gilirannya hasil belajar siswa menjadi meningkat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pra Siklus

Tabel 1 TABEL DATA NILAI PRASIKLUS GURU-GURU KELAS IV DABIN I UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN GODONG

No.

Nama Guru

Nilai Pra Siklus

Ket.

1

Wiwin Indarti, S.Pd.

1

2

Mujiyati, S.Pd.

1

3

Bagas Arum Yuni, S.Pd.

1

4

Fitriyani, S.Pd.

1

5

Sunaryo, S.Pd.

2

6

Desi Isna Hernayanti, S.Pd.

2

7

Yatmo, S.Pd.

1

8

Musyafirin

2

9

Fitri Wahyuningsih

1

Jumlah

12

Rata-rata

1,33

Siklus 1

Tabel 2 TABEL DATA NILAI SIKLUS I GURU KELAS IV DABIN I UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN ODONG

No.

Nama Guru

Nilai Pra Siklus

Ket.

1

Wiwin Indarti, S.Pd.

3

2

Mujiyati, S.Pd.

2

3

Bagas Arum Yuni, S.Pd.

2

4

Fitriyani, S.Pd.

3

5

Sunaryo, S.Pd.

2

6

Desi Isna Hernayanti, S.Pd.

3

7

Yatmo, S.Pd.

3

8

Musyafirin

3

9

Fitri Wahyuningsih

3

Jumlah

24

Rata-rata

2,67

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa nilai Siklus 1 yang mendapat nilai 3 ke atas baru mencapai 66,67% dengan rata-rata 2,67. Berdasarkan grafik di atas dari 9 guru yang mendapat nilai 2 tiga guru dan yang mendapat nilai 3 enam guru, dengan demikian pembinaan pada siklus 1 belum mencapai optimal, maka perlu diadakan pembinaan pada siklus II.

Siklus 2

Tabel 3 TABEL DATA NILAI SIKLUS II GURU KELAS IV DABIN I UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN GODONG

No.

Nama Guru

Nilai Siklus 2

Ket.

1

Wiwin Indarti, S.Pd.

4

2

Mujiyati, S.Pd.

4

3

Bagas Arum Yuni, S.Pd.

4

4

Fitriyani, S.Pd.

4

5

Sunaryo, S.Pd.

5

6

Desi Isna Hernayanti, S.Pd.

4

7

Yatmo, S.Pd.

5

8

Musyafirin

4

9

Fitri Wahyuningsih

3

Jumlah

37

Rata-rata

4,11

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa nilai Siklus II yang mendapat nilai 3 keatas 100 % dengan rata-rata 4,11. Berdasarkan grafik tersebut di atas dapat dilihat dari 9 guru yang mendapat nilai 3 satu guru, yang mendapat nilai 4 enam guru dan yang mendapat nilai 5 dua guru, dengan demikian pembinaan pada Siklus 2 telah berhasil.

Pembahasan

1. Pra Siklus

Berdasarkan pengamatan penulis, bahwa guru-guru kelas IV Dabin I UPTD Pendidikan Kecamatan Godong belum seluruhnya memanfaatkan media pembelajaran setiap mengajar mata pelajaran IPA. Hal ini ditunjukkan dari delapan guru kelas IV di Dabin I belum ada yang mendapatkan nilai cukup. Hal ini dapat dilihat penilaian penulis dengan menggunakan lembar observasi hasilnya sebagai berikut:

a. Guru yang mendapat nilai 1 enam orang guru berarti 66,67%.

b. Guru yang mendapat nilai 2 tiga orang guru berarti 33,33%.

Dengan demikian terbukti bahwa hasil prasiklus guru-guru kelas IV Dabin I belum seluruhnya memanfaatkan media pembelajaran dalam setiap mengajarkan IPA.

2. Siklus 1

Karena dalam kegiatan pra siklus guru-guru belum berhasil (belum memanfaatkan media pembelajaran) maka diadakan pembinaan pada siklus 1. Hasil pembinaan dan dilanjutkan penilaian maka dari 9 guru yang mendapat nilai 3 ke atas baru 6 orang guru, maka pembinaan pada siklus 1 sudah cukup baik.

Bila dilihat nilainya sebagai berikut:

a. Guru yang mendapat nilai 2 tiga guru berarti 33,33%

b. Guru yang mendapat nilai 3 enam guru berarti 66,67%

Oleh karena itu, pada siklus 1 sudah berhasil namun belum maksimal, maka masih perlu diadakan pembinaan lagi.

3. Siklus 2

Pada siklus 1 guru-guru diadakan pembinaan dengan cara bersama-sama di pusat kegiatan guru dan setelah itu diadakan penilaian dengan lembar observasi yang sama, ternyata dari guru-guru kelas IV yang mendapat nilai 3 ke atas sudah semuanya (9 guru). Jadi pembinaan guru siklus II sudah berhasil atau dengan kata lain, bahwa semua guru kelas IV Dabin I dalam mengajar IPA sudah memanfaatkan media pembelajaran. Jika dilihat nilai hasil pengamatan dengan menggunakan lembar instrumen observasi sebagai berikut:

a. Guru yang mendapat nilai 3 adalah 1 guru berarti 11,11%.

b. Guru yang mendapat nilai 4 adalah 6 guru berarti 66,67%.

c. Guru yang mendapat nilai 5 adalah 2 guru berarti 22,22%.

Dengan demikian memang benar bahwa kata-kata “one picture is wor a thousand word” (satu gambar akan lebih bermakna dari pada seribu kata). Karena hal itulah maka penulis mengharapkan agar setiap mengajar apapun guru-guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran.

SIMPULAN

Dari hasil pembinaan tentang pemanfaatan media pembelajaran bagi guru-guru kelas IV Sekolah Dasar Daerah Binaan Satu Jajaran UPTD Pendidikan Kecamatan Godong dapat disimpulkan.

a. Pemanfaatan media pembelajaran pada pra siklus guru-guru belum nampak menggunakan, baru sebatas memilih saja. Hasil penilaian dengan menggunakan instrumen observasi dari 9 (sembilan) guru kelas IV Dabin I yang mendapat nilai 3 belum ada.

b. Setelah diadakan pembinaan pada siklus 1 guru-guru sebagian besar sudah menggunakan media pembelajaran. Hasil penilaian dengan menggunakan instrumen observasi dari 9 (sembilan) guru yang mendapat nilai 3 sudah mencapai 66,67%.

c. Setelah diadakan pembinaan, pada siklus 2 guru-guru kelas IV Dabin I setiap mengajar sudah menggunakan media pembelajaran. Hasil penilaian observasi dari 9 (sembilan) guru sudah mendapat nilai 3 keatas berarti sudah berhasil.

SARAN

Berdasarkan simpulan diatas, maka guru-guru harus

a. Memanfaatkan media pembelajaran setiap mengajar Ilmu Pengetahuan Alam, karena dengan menggunakan media pembelajaran situasi pembelajaran akan lebih PAKEM.

b. Dapat membuat media pembelajaran sendiri walaupun sederhana dan dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

c. Berpedoman kata-kata “one picture is word a thausand word” artinya satu gambar akan lebih bermakna dari pada seribu kata.

DAFTAR PUSTAKA

Asep, Herry Hernawan dkk (2006) Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran: Universitas Terbuka.

Asyad, Azhar (2003) Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Press.

Martinis Yamin (2003) Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Cipayung: Gaung Persada Press.

Nur Heriyanto dan Abila Hamid (2003) Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Ngadino Y (1999) Media Pendidikan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.

 

Wardani I.G.A.K. (2003) Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka.