PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR DALAM PELAJARAN IPA TENTANG GERAK BENDA MATERI AJAR SEMESTER 2 PADA SISWA KELAS III SDN KAJAR

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Munfidatun Nafisah

Guru Kelas III SDN Kajar

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan Metode Demonstrasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa Kelas III SDN Kajar dalam pelajaran IPA tentang Gerak Benda materi ajar Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 dan meningkatkan hasil belajar siswa Kelas III SDN Kajar Tahun Pelajaran 2016/2017 dalam pelajaran IPA materi ajar Semester 2 tentang Gerak Benda. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Rancangan PTK ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Waktu penelitian ini adalah awal sampai pertengahan Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017. Tempat penelitian ini adalah Kelas III SDN Kajar yang beralamat di Desa Kajar, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas III SDN Kajar sebanyak 21 siswa, terdiri 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data penelitian ini dengan teknik tes dan non tes. Validasi data penelitian dilakukan dengan cara trianggulasi data. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis diskriptif komparatif, yaitu membandingkan capaian hasil belajar siswa antar siklus maupun indikator kerja. Hasil penelitian ini adalah penerapan metode demonstrasi meningkatkan hasil belajar siswa Kelas III SDN Kajar dalam pelajaran IPA tentang Gerak Benda materi ajar Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017.

Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Hasil Belajar, IPA, Gerak Benda.

 

PENDAHULUAN

Dalam konteks pendidikan tidak terlepaskan dari pemahaman akan pembelajaran. Karena pada dasarnya pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa.

Pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi siswa dan kreatifitas guru. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar, dan mengurangi kesulitan beban materi ajar.

Kurang tepat dalam menentukan strategi dan metode pembelajaran yang dilakukan guru akan berakibat pada kurang maksimal, bahkan kegagalan pelaksanaan pembelajaran. Uraian tersebut seperti yang peneliti alami saat melakukan pembelajaran IPA pada siswa Kelas III SDN Kajar Dinas Pendidikan Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2016/2017 materi ajar Semester 2 tentang Gerak Benda. Kegagalan pembelajaran yang peneliti lakukan tercermin dari data analisis hasil belajar siswa pada pembelajaran awal yang menunjukkan fakta bahwa dari 21 siswa Kelas III SDN Kajar, hanya 7 (33,3%) siswa saja yang mampu mendapatkan nilai sesuai atau melebihi batas nilai ketuntasan dalam pelajaran IPA, yaitu 70. Dari data capaian hasil belajar diketahui capaian rata-rata klasikal hanya 59. Hal tersebut sesuai dengan hasil identifikasi masalah, yaitu guru cenderung dominan menerapkan metode ceramah dan tanya jawab dalam menyampaikan materi ajar, perhatian guru terfokus pada aktifitas siswa pandai selama proses pembelajaran dan Aktifitas bertanya maupun menjawab didominasi siswa pandai.

Diantara komponen yang sangat berpengaruh dalam menunjang keberhasilan pembelajaran adalah pemilihan dan penerapan metode yang tepat. Diantara banyak metode yang mampu mendekatkan siswa dengan materi ajar yang dipelajarinya adalah metode demonstrasi.

Metode demonstrasi pada umumnya guru lebih berperan karena guru mempertunjukkan atau memperlihatkan tentang bagaimana cara mengerjakan sesuatu. Metode demonstrasi dapat dilakukan hampir pada semua mata pelajaran.

Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut, guru menerapkan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA tentang Gerak Benda. Dengan penerapan metode demonstrasi diharapkan meningkatkan hasil belajar IPA tentang Gerak Benda siswa Kelas III SDN Kajar.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Rancangan PTK ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting).

Waktu penelitian ini adalah awal sampai pertengahan Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017. Tempat penelitian ini adalah Kelas III SDN Kajar yang beralamat di Desa Kajar, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas III SDN Kajar sebanyak 21 siswa, terdiri 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

Teknik pengumpulan data penelitian ini dengan teknik tes dan non tes. Validasi data penelitian dilakukan dengan cara trianggulasi data. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis diskriptif komparatif, yaitu membandingkan capaian hasil belajar siswa antar siklus maupun indikator kerja.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran pada Siklus I dengan demonstrasi oleh guru tentang berbagai gerak benda, yaitu menggelinding, jatuh, mengalir, memantul, berputar, sedangkan siswa bersama dengan kelompok regu kerjanya masing-masing memperhatikan. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok regu kerja yang memperhatikan demonstrasi, mengerjakan tugas dan melaporkan hasil tugas.

 

Aktivitas belajar siswa pada Siklus I sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pembelajaran Siklus I.

No

Aktivitas belajar siswa

Banyak siswa

Persentase

1

Memperhatikan penjelasan guru

16

76%

2

Berani bertanya

4

19%

3

Berani menjawab pertanyaan guru

12

57%

4

Aktif dalam demonstrasi kelompok

18

86%

5

Pasif dalam demonstrasi kelompok

3

14%

6

Gaduh dalam kelas

12

57%

7

Tidak memperhatikan penjelasan guru

12

57%

 

Hasil belajar pada Siklus I, dari 21 siswa Kelas III SDN Kajar, hanya 11 (52,3%) siswa saja yang mampu mendapatkan nilai sesuai atau melebihi batas nilai ketuntasan dalam pelajaran IPA, yaitu 70. Dari data capaian hasil belajar diketahui capaian rata-rata klasikal hanya 65,2.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II dengan demonstrasi oleh kelompok regu kerja secara bergiliran sesuai bimbingan dari guru tentang hal-hal yang mempengaruhi gerak benda, yaitu berat-ringan benda, bentuk benda dan permukaan benda (kasar-halus), sedangkan siswa bersama dengan kelompok regu kerjanya masing-masing memperhatikan. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok regu kerja yang demonstrasi, secara bergiliran, memperhatikan demonstrasi, mengerjakan tugas dan melaporkan hasil tugas.

Aktivitas belajar siswa pada Siklus II sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pembelajaran Siklus II.

No

Aktivitas belajar siswa

Banyak siswa

Persentase

1

Memperhatikan penjelasan guru

16

76%

2

Berani bertanya

4

19%

3

Berani menjawab pertanyaan guru

12

57%

4

Aktif dalam demonstrasi kelompok

18

86%

5

Pasif dalam demonstrasi kelompok

3

14%

6

Gaduh dalam kelas

2

9,5%

7

Tidak memperhatikan penjelasan guru

5

19%

 

Hasil belajar pada Siklus II, dari 21 siswa Kelas III SDN Kajar, 19 (90,4%) siswa saja yang mampu mendapatkan nilai sesuai atau melebihi batas nilai ketuntasan dalam pelajaran IPA, yaitu 70. Dari data capaian hasil belajar diketahui capaian rata-rata klasikal sebesar 82.

Pembahasan

Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA tentang Gerak Benda dengan demonstrasi dan memperhatikan demonstrasi, kemudian mengerjakan tugas dan melaporkan hasil tugas. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok regu kerja yang terdiri dari 4-5 anggota.

Pembelajaran pada Siklus I dengan demonstrasi oleh guru tentang berbagai gerak benda, yaitu menggelinding, jatuh, mengalir, memantul, berputar, sedangkan siswa bersama dengan kelompok regu kerjanya masing-masing memperhatikan.

Pembelajaran pada Siklus II dengan demonstrasi oleh kelompok regu kerja secara bergiliran sesuai bimbingan dari guru tentang hal-hal yang mempengaruhi gerak benda, yaitu berat-ringan benda, bentuk benda dan permukaan benda (kasar-halus), sedangkan siswa bersama dengan kelompok regu kerjanya masing-masing memperhatikan.

Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA tentang Gerak Benda meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik pada Siklus I maupun Siklus II. Hal tersebut sesuai dengan hasil pengamatan pada tabel 4 dan tabel 7. Selain itu, pembaruan tindakan dengan melibatkan siswa dengan demonstrasi oleh kelompok regu kerja secara bergiliran sesuai bimbingan dari guru semakin meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA tentang Gerak Benda meningkatkan hasil belajar siswa, baik pada Siklus I maupun Siklus II. Hal tersebut sesuai dengan ketuntasan dan capaian rata-rata klasikal dalam pelajaran IPA. Pada Siklus I ketuntasan sebesar 52,3% dan capaian rata-rata klasikal sebesar 65,2. Pada Siklus II, ketuntasan sebesar 90,4% dan capaian rata-rata klasikal sebesar 82.

PENUTUP

Kesimpulan

1.     Pemilihan model dan metode pembelajaran yang tepat berpengaruh terhadap capaian hasil belajar siswa.

2.     Proses pembelajaran yang mengedepankan aktifitas siswa dalam belajar, mampu meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan penguasaan materi ajar siswa.

3.     Penerapan metode demonstrasi meningkatkan hasil belajar siswa Kelas III SDN Kajar dalam pelajaran IPA tentang Gerak Benda materi ajar Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017.

Saran

1.     Bagi guru hendaknya senantiasa meningkatkan kualitas proses pembelajaran dengan metode, model dan strategi belajar yang memudahkan siswa dalam belajar.

2.     Bagi guru hendaknya menerapkan metode demonstrasi dalam penyampaian materi ajar sebagai salah satu solusi dalam melakukan perbaikan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Lentera Cendikia.

Djamarah, Zain A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumantri, Mulyani dan Permana, Johar. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Maulana.

Sutarno, Nono. 2008. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka Press.

Tampubolon, S. 2014. Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Pendidik dan Keilmuan. Jakarta: Erlangga.

Trianto. 2007. Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wardani, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka Press.

Winarno, Surahmad 1997 Evaluasi dan Hasil Belajar. Jakarta: Universitas Terbuka Press.

Winataputra, Udin S, dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka Press.