Penerapan Metode Drill Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa
PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG FPB DAN KPK BAGI SISWA KELAS VI-B
SDN 1 KLOPODUWUR TAHUN 2017/2018
Puji Rahayu
SDN 1 Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora
ABSTRAK
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat pemahaman siswa pada mata pelajaran matematika khususnya tentang FPB dan KPK melalui penerapan metode Drill bagi siswa kelas VI-B SDN 1 Klopoduwur pada semester 1 tahun pelajaran 2017/2018. Tempat penelitian tindakan kelas ini adalah SDN 1 Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora pada kelas VI-B dengan jumlah siswa 36 anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan pelaksanaan tindakan sebanyak 2 siklus. Dalam pelaksanaan tindakan, dibagi dalam empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes tertulis. Pengumpulan data diambil dari dokumentasi lembar observasi dan dokumentasi daftar nilai serta rekapitulasi hasil belajar yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Untuk memvalidasi data yang dikumpulkan dibuat lembar observasi dan kisi-kisi soal ulangan. Hasil penelitian, pada kondisi awal nilai rata-rata 63,50. Dari KKM yang ditetapkan yaitu 70, jumlah siswa yang mampu memenuhi KKM sebanyak 9 siswa (45%). Pada siklus I, nilai rata-rata meningkat menjadi 72,00 dan jumlah siswa yang mampu memenuhi KKM menjadi 15 siswa (75%). Pada siklus II, nilai rata-rata kembali mengalami peningkatan menjadi 76,50 dan jumlah siswa yang memenuhi KKM menjadi 17 siswa (85%).
Kata Kunci: pembelajaran matematika, fpb, kpk, metode drill
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) secara umum sekarang ini belum berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini terjadi karena berbagai faktor antara lain: kurikulum yang selalu berganti sebelum kurikulum yang lama selesai disosialisasikan, guru yang tidak sesuai dengan profesinya, siswa, media pembelajaran, sarana prasarana dan lain-lain. Agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien diperlukan strategi yang tepat. Guru merupakan ujung tombak dalam pendidikan, tentunya mempunyai peranan penting dalam menerapkan strategi pembelajaran supaya menghasilkan pembelajaran yang maksimal. Untuk itu dibutuhkan seorang guru yang profesional, yaitu guru yang mampu merencanakan pembelajaran yang baik, memilih strategi dan metode mengajar yang tepat, memilih alat bantu mengajar yang tepat, mengelola kelas yang baik, mengevaluasi pembelajaran, dan dapat menemukan dan mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi.
Proses belajar mengajar dikatakan berhasil jika guru mampu mengubah sikap, tingkah laku dan pengetahuan anak. Dari segi pengetahuan anak dikatakan berhasil jika siswa mampu menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Anak minimal mampu mencapai nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Karena KKM yang ditetapkan di SDN 1 Klopoduwur untuk mata pelajaran matematika kelas VI-B adalah 70, maka siswa SDN 1 Klopoduwur Kecamatan Banjarejo minimal harus mendapat nilai 70 jika ingin belajarnya dikatakan tuntas.
Setelah mengadakan refleksi diri terhadap pembelajaran matematika yang ada di kelas VI-B SDN 1 Klopoduwur, ternyata banyak dijumpai kekurangan. Hal ini dapat dilihat ketika guru menyampaikan materi tentang FPB dan KPK, dari 20 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM hanya 9 anak. Sedangkan rata-rata kelasnya juga masih di bawah KKM yaitu hanya 63,50.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, penulis berusaha melakukan Penelitian Tindakan Kelas, dengan harapan hasil belajar matematika siswa kelas VI-B SDN 1 Klopoduwur dapat ditingkatkan. Tindakan yang akan diberikan dalam penelitian ini sebagai langkah meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi FPB dan KPK adalah penerapan metode Drill. Dengan metode Drill siswa dilatih secara berulang-ulang menyelesaikan berbagai soal. Pengerjaan soal dengan bimbingan guru secara berulang-ulang akan membiasakan anak untuk menghadapi soal dengan materi sejenis. Akhirnya, peneliti menetapkan judul penelitian yaitu: “Penerapan Metode Drill Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Matematika Tentang FPB Dan KPK Pada Siswa Kelas VI-B SDN 1 Klopoduwur Tahun 2017/2018â€.
Rumusan Masalah
Dari identifikasi dan analisis masalah pembelajaran, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah metode Drill dapat meningkatkan pemahaman siswa mata pelajaran matematika tentang FPB dan KPK pada siswa Kelas VI-B SDN 1 Klopoduwur tahun pelajaran 2017/2018?â€
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar matematika tentang FPB dab KPK pada siswa kelas VI-B SDN 1 Klopoduwur tahun pelajaran 2017/2018 melalui penerapan metode Drill.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Guru
a. Meningkatkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dikelas
b. Mengetahui kelebihan dan kekurangan guru dalam mengajar
c. Membantu guru mengatasi permasalahan dalam pembelajaran,
d. Sebagai perbandingan guru dalam melakukan perbaikan pembelajaran khususnya mata pelajaran matematika tentang FPB dan KPK.
e. Menjadikan guru lebih percaya diri dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat bagi Siswa
a. Meningkatkan proses/hasil belajar siswa
b. Tumbuhnya motivasi siswa alam proses pembelajaran
c. Tumbuhnya sikap kerja sama dan saling menghargai antar teman.
3. Manfaat bagi Institusi
a. Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri para gurunya, telah berhasil pula meningkatkan kualitas sekolah tersebut
b. Hubungan kolegial yang sehat yang tumbuh dari rasa saling membutuhkan akan menumbuhkan iklim kerja sama yang kondusif untuk memajukan sekolah;
c. Berbagai strategi dan teknik dapat dihasilkan dari sekolah ini untuk disebarluaskan ke sekolah lain
d. Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan/kemajuan bagi guru dan pendidikan di sekolah tersebut.
KAJIAN PUSTAKA
Landasan Teori
Pengertian FPB dan KPK
FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) adalah faktor persekutuan yang paling besar dari bilangan-bilangan tersebut. Atau dengan istilah lain bahwa FPB dari suatu bilangan adalah bilangan yang paling besar yang dapat membagi bilangan-bilangan tersebut dengan hasil bulat. Masalah FPB merupakan masalah yang komplek, karena ada beberapa materi prasyarat yang harus dikuasai anak sehingga dapat mencari FPB dengan cara faktorisasi prima.
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) adalah bilangan kelipatan persekutuan yang paling kecil dari 2 bilangan atau lebih. Jadi KPK merupakan suatu bilangan yang merupakan kelipatan dari dua atau lebih bilangan tersebut, tetapi bilangan tersebut adalah bilangan kelipatan paling kecil.
Pengertian Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi bermakna sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Didalam proses pembelajaran guru harus memiliki strategi agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Salah satu dari unsur strategi pembelajaran adalah menguasai teknik-teknik penyajian atau metode mengajar (Djamarah, 2002: 39).
Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Adapun ciri-ciri metode mengajar yang baik adalah: (1) mengundang rasa ingin tahu murid;(2) menantang murid untuk belajar; (3) mengaktifkan mental, fisik dan psikis murid; (4) memudahkan guru; (5) mengembangkan kreativitas murid, dan (6) mengembangkan pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari.
Berdasarkan karakteristik siswa di SDN 1 Klopoduwur dan karakteristik materi pembelajaran FPB dan KPK, penulis menggunakan metode drill atau latihan berulang untuk meningkatkan pemahaman anak dalam meguasai materi FPB dan KPK.
Teori Belajar yang mendukung Pembelajaran Matematika
Dalam melaksanakan pembelajaran di SD, banyak teori belajar yang dapat digunakan sebagi acuan. Pemikiran teori belajar ini, tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan materi yang akan disampaikan.
Menurut Edward I, Thorndike (1874 – 1949) yang dikenal dengan teori latihan (Drill Theori). Dalam teori ini menyatakan bahwa pada hakikatnya belajar merupakan proses pembentukan hubungan stimulus dan respon. Ikatan stimulus (soal) dan respon (jawab) bisa dicapai oleh siswa dengan latihan ulang (drill).
Menurut Hoover (Wisnubrata, 1990) mengungkapkan bahwa experintal learning terjadi apabila siswa secara pribadi bertanggung jawab atas proses pengetahuan, keterampilan dan/sikap dalam situasi belajar yang ditandai olah taraf keterlibatan sangat aktif, baik secara kognitif, efektif, maupun psikomotorik. Definisi tersebut mengandung empat syarat: (1) siswa mempunyai tanggung jawab pribadi untuk belajar apa yang ingin dicapai; (2) lebih hanya sekedar melibatkan proses-proses kognitif; (3) tujuan belajarnya meliputi aspek keterampilan dan aspek afektif, disamping tujuan yang sifatnya tradisional, yaitu mengembangkan pengetahuan; (4) bagaimanapun juga siswa itu aktif dalam proses belajar baik secara fisik maupun secara psikologis.
Menurut Engen (1949) mengatakan bahwa dalam situasi yang bermakna selalu terdapat tiga usur yaitu: (1) ada suatu kejadian (event), benda (object) atau tindakan (action); (2) adanya simbol (lambang/notasi/gambar) yang digunakan sebagai persyaratan yang mewakili unsur pertama di atas; (3) adanya individu yang menafsirkan simbol-simbol mengacu kepada unsur pertama di atas.
Metode Drill dan Latihan
Menurut Houston metode mengajar yang efektif untuk pembelajaran siswa sekolah dasar adalah metode drill dan latihan. Drill adalah penyampaian pelajaran melalui pengulagan atau repetisi sampai bahan itu dikuasai anak. (Winataputra, 2003). Dengan metode latihan atau drill, siswa akan banyak berlatih keterampilan dalam mencari FPB dan KPK sehingga semakin lama mereka akan semakin mahir.
Kerangka Berpikir
Pada awal pembelajaran siswa belum dapat mengubah menentukan FPB dan KPK, terbukti dengan hasil evaluasi, nilai ketuntasan belajar hanya masih banyak yang belum mencapai KKM yang ditentukan. Penggunaan metode drill bertujuan untuk melatih siswa terampil dalam mencari FPB dan KPK, sehingga membantu siswa untuk menyelesaikan masalah dalam soal. Penulis berharap dalam pembelajaran Matematika dengan kompetensi dasar menentukan FPB dan KPK suatu bilangan dengan menggunakan metode drill akan membantu kemampuan siswa dalam memahami konsep sehingga hasil belajar meningkat.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teoritis dan kerangka berpikir, hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penggunaan metode drill dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang FPB dan KPK pada siswa kelas VI-B SDN 1 Klopoduwur tahun pelajaran 2017/2018.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan mulai Agustus sampai dengan bulan November 2017. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 karena materi FPB dan KPK diberikan pada semester 1. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VI-B SDN 1 Klopoduwur pada tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 20 anak
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, dan tes tertulis. Adapun alat untuk mendapatkan data tentang minat belajar matematika adalah lembar observasi, soal tes tertulis, dan angket minat siswa.
Pemahaman siswa terhadap materi FPB dan KPK pada siklus I dan pemahaman siswa terhadap materi FPB dan KPK pada siklus II dikumpulkan menggunakan observasi, angket, dan tes tertulis. Agar data yang diperoleh valid perlu divalidasi isinya dengan cara menyusun lembar observasi, angket dan kisi-kisi sebelum membuat butir soal.
Penelitian ini dilaksanakan dengan mengunakan metode penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan PTK. Untuk mengatasi permasalahan yang dijadikan objek penelitian, peneliti menetapkan pelaksanaan tindakan sebanyak dua tindakan dalam dua siklus. Adapun langkah-langkah dalam setiap siklus tindakan adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pra Siklus
Data awal hasil belajar siswa atau disebut data kondisi awal adalah sebagai berikut:
Tabel Hasil Ulangan Pra Siklus
No |
Nilai Ulangan |
Jumlah Siswa |
1. |
30 |
1 |
2. |
40 |
1 |
3. |
50 |
3 |
4. |
60 |
6 |
5. |
70 |
4 |
6. |
80 |
4 |
7. |
90 |
1 |
Jumlah |
20 |
|
Rata-rata |
63,50 |
|
Tuntas |
9 |
|
Tidak Tuntas |
11 |
Hasil ulangan Pra Siklus menunjukkan 1 anak mendapat nilai 30; 1 anak mendapat nilai 40; 3 anak mendapat nilai 50; 6 anak mendapat nilai 60; 4 anak mendapat nilai 70; 4 anak mendapat nilai 80; dan 1 anak mendapat nilai 90.
Pada pembelajaran Pra Siklus, semua siswa kelas VI-B hadir yaitu 20 siswa. Dengan hasil ulangan di atas, jika dihitung rata-rata kelasnya adalah 63,50. Jumlah siswa yang mampu mencapai KKM yang ditetapkan(70) adalah 9 anak (45%). Sejumlah 11 anak (55%) tidak tuntas belajar.
Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada bulan September 2017. Pada siklus I ini peneliti menerapkan metode Drill dalam pembelajaran dengan harapan siswa terbiasa menghadapi berbagai bentuk soal tentang FPB dan KPK. Hasil belajar matematika siswa setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan. Berikut ini tabel hasil belajar pada ulangan harian siklus I:
Tabel Hasil Ulangan Siklus I
No |
Nilai Ulangan |
Jumlah Siswa |
1. |
40 |
1 |
2. |
50 |
1 |
3. |
60 |
3 |
4. |
70 |
7 |
5. |
80 |
5 |
6. |
90 |
2 |
7. |
100 |
1 |
Jumlah |
20 |
|
Rata-rata |
72,00 |
|
Tuntas |
15 |
|
Tidak Tuntas |
5 |
Hasil ulangan Siklus I menunjukkan 1 anak mendapat nilai 40; 1 anak mendapat nilai 50; 3 anak mendapat nilai 60; 7 anak mendapat nilai 70; 5 anak mendapat nilai 80; 2 anak mendapat nilai 90; dan 1 anak mendapat nilai 100.
Pada pembelajaran Siklus I, semua siswa kelas VI-B hadir yaitu 20 siswa. Dengan hasil ulangan di atas, jika dihitung rata-rata kelasnya adalah 72,00. Jumlah siswa yang mampu mencapai KKM yang ditetapkan(70) adalah 15 anak (75%). Sejumlah 5 anak (25%) tidak tuntas belajar.
Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada bulan Oktober 2017. Pada siklus II peneliti masih menerapkan metode Drill dalam pembelajaran. Hasil belajar matematika siswa setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan. Berikut ini tabel hasil belajar pada ulangan harian siklus II:
Tabel Hasil Ulangan Siklus II
No |
Nilai Ulangan |
Jumlah Siswa |
1. |
50 |
1 |
2. |
60 |
2 |
3. |
70 |
7 |
4. |
80 |
5 |
5. |
90 |
3 |
6. |
100 |
2 |
Jumlah |
20 |
|
Rata-rata |
76,50 |
|
Tuntas |
17 |
|
Tidak Tuntas |
3 |
Hasil ulangan Siklus II menunjukkan 1 anak mendapat nilai 50; 2 anak mendapat nilai 60; 7 anak mendapat nilai 70; 5 anak mendapat nilai 80; 3 anak mendapat nilai 90; dan 2 anak mendapat nilai 100.
Pada pembelajaran Siklus I, semua siswa kelas VI-B hadir yaitu 20 siswa. Dengan hasil ulangan di atas, jika dihitung rata-rata kelasnya adalah 76,50. Jumlah siswa yang mampu mencapai KKM yang ditetapkan(70) adalah 17 anak (85%). Sejumlah 3 anak (15%) tidak tuntas belajar.
Pembahasan
Dari deskripsi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode Drill mampu meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran matematika tentang FPB dan KPK. Tingkat pemahaman siswa yang semula sangat rendah menjadi sangat tinggi, terbukti dari hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II yang meningkat dibandingkan pra siklus yang belum menggunakan metode Drill. Berikut ini tabel perbandingan hasil ulangan pada pembelajatran Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II:
Tabel Perbandingan Hasil Ulangan
No |
Nilai Ulangan |
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
1. |
30 |
1 |
0 |
0 |
2. |
40 |
1 |
1 |
0 |
3. |
50 |
3 |
1 |
1 |
4. |
60 |
6 |
3 |
2 |
5. |
70 |
4 |
7 |
7 |
6. |
80 |
4 |
5 |
5 |
7. |
90 |
1 |
2 |
3 |
8. |
100 |
0 |
1 |
2 |
Rata-rata |
63,50 |
72,00 |
76,50 |
Dari perbandingan hasil ulangan harian di atas, dapat disajikan tabel perbandingan ketuntasan belajar pada pembelajaran Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II sebagai berikut:
Tabel Perbandingan Ketuntasan Belajar
Kategori |
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
Tuntas |
45% |
75% |
85% |
Tidak Tuntas |
55% |
25% |
15% |
Ketuntasan belajar pada pembelajaran pra siklus adalah 45%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan menerapkan metode Drill, ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 75%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat lagi menjadi 85%. Rata-rata ulangan harian siswa juga mengalami peningkatan. Pada pra siklus rata-rata ulangan harian siswa adalah 63,50. Pada siklus I meningkat menjadi 72,00 dan pada siklua II kembali meningkat menjadi 76,50.
PENUTUP
Simpulan
Dari hasil penelitian yang dikumpulkan pada pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Drill mampu meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran matematika tentang FPB dan KPK bagi siswa kelas VI-B SDN 1 Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora pada semester 1 tahun pelajaran 2017/2018.
Saran
Disarankan kepada siswa untuk turut aktif dalam pembelajaran, terutama ketika guru sedang menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dengan harapan hasil belajar yang diraih dapat meningkat. Dengan berhasilnya penelitian ini, disarankan kepada teman-teman guru untuk turut serta menerapkan metode-metode pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Pihak sekolah diharapkan selalu membantu apabila ada guru yang berinisiatif melakukan penelitian tindakan kelas serta memberikan apresiasi positif karena akan mampu meningkatnya kualitas pendidikan di sekolah. Kepada pihak perpustakaan diharapkan dapat menyimpan laporan hasil penelitian tindakan kelas ini agar nantinya dapat dijadikan sebagai bahan referensi guru lain dalam melakukan penelitian tindakan kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Karso, dkk. 1998. Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka
Winataputra, S. Udin,dkk. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Universitas Terbuka
Wisnubrata. 1983. Materi Dasar Pendidikan Program Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Bumi Aksara