Penerapan Metode Giring Tuntas
PENERAPAN METODE GIRING TUNTAS
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MEMBACA SURAT AL-KAUTSAR, AN-NASHR, DAN AL-ASHR
PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Abdul Halim
SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucakwangi Pati
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca surat Al Kautsar, An-Nashr, dan Al-Ashr melalui penerapan metode giring tuntas di SDN Pucakwangi 03 kecamatan Pucakwangi, kabupaten Pati. Peneitian ini merupakan penelitin tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, yang masing-masing siklus trdiri atas empat kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penerapan Metode “Giring Tuntas” dalam pembelajaran membaca surat Al-Kausar, An-Nashr, Al-Ashr bagi siswa kelas IV SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati berjalan dengan lancar, Media pembelajaran dapat memudahkan pemahaman konsep, dan Kartu Ayat dimanfaatkan siswa untuk bermain kelompok dengan cara: kartu dikocak dibagi dalam satu kelompok disusun menjadi surat, dibaca bersama pemberian medali bintang bagi yang cepat selesai.
Kata-kata kunci: Metode Giring Tuntas, Kemampuan Membaca, surat Al-Kausar, An-Nashr, Al-Ashr.
PENDAHULUAN
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan pada pasal 19 mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interak–tif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisi–pasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kretivitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Sejalan dengan hal tersebut maka diharapkan guru menerapkan berba–gai strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, metode, dan teknik pembe–lajaran secara spesifik. Ciri model pembe–lajaran yang baik meliputi adanya keterli–batan intelektual. Emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap. Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif, kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran, guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan moti–vator kegiatan belajar peserta didik, serta penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran.
Dalam kenyataannya, hasil pembe-lajaran siswa-siswi kelas IV SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati adalah sebagai berikut: Sis-wa yang tuntas 10 siswa (26,3%), se-dangkan yang belum tuntas 28 siswa (73,7%), nilai tertinggi 95 dan nilai teren-dah 42. Rata-rata kelas 65.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti berupaya meningkatkan kemampuan mem–baca surat Al-Kautsar, An-Nashr dan Al-Ashr dengan metode “Giring Tuntas”. Me–tode tersebut merupakan perpaduan anta–ra metode Make a Match dan metode Jigsaw. Pelaksanaan metode “Giring Tun–tas” siswa diajak (digiring) untuk belajar dengan multimedia. Setelah itu siswa dibuat kelompok untuk bermain kartu ayat antar kelompok ada turnamen untuk menyusun kartu ayat menjadi surat Al-Kautsar, An-Nashr dan Al-Ashr.
Berdasarkan latar belakang terse–but di atas maka peneliti merumuskan per–masalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana cara penerapan metode “Giring Tuntas” da–lam membaca surat Al-Kautsar, An-Nashr dan Al-Ashr pada siswa kelas IV semester II SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati tahun pelajaran 2013/2014?; (2) Apakah metode “Giring Tuntas” dapat meningkatkan kemampuan membaca surat Al-Kautsar, An-Nashr dan Al-Ashr pada siswa kelas IV semester II SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati tahun pelajaran 2013/2014?
Atas dasar rumusan masalah terse–but, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: (1) Ingin menerapkan metode “Giring Tuntas” dalam pembelajaran mem–baca surat Al-Kautsar, An-Nashr dan Al-Ashr bagi siswa kelas IV semester II SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucak–wangi Kabupaten Pati tahun pelajaran 2013/2014; (2) Meningkatkan kemampuan membaca surat Al-Kautsar, An-Nashr dan Al-Ashr bagi siswa kelas IV semester II SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucak–wangi Kabupaten Pati tahun pelajaran 2013/2014.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Metode “Giring Tuntas”
Metode “Giring Tuntas” adalah me-tode perpaduan antara metode Jigsaw dengan metode Make a Match, langkah-langkah pelaksanaannya sangat fleksibel tetapi tidak meninggalkan aturan sebagai berikut: (1) Dalam menyampaikan materi pembelajaran guru harus menyiapkan power point sebagai media pembelajaran; (2) Siswa dibuat kelompok-kelompok besar pada siklus I dan kelompok kecil pada siklus II dan setaranya, setiap kelompok dibagi secara acak menurut tingkatan-ting-katan yang berbeda; (3) Guru memba-cakan aturan bermain kartu ayat, siswa mengocok kartu ayat lalu dibagikan kepada kelompoknya. Setelah itu siswa bermain kartu ayat sambil menyusun kartu ayat menjadi surat, kelompok yang paling cepat menyusun kartu ayat menjadi surat Al-Kausar, An-Nashr atau Al-Ashr lalu memba-ca bersama-sama satu kelompok sebagai tanda sudah selesai menyusun; dan (4) Mengerjakan soal-soal evaluasi baik tertulis maupun praktik membaca, menulis dan menghafal.
Media Pembelajaran
Arif S. Sadiman dkk (2009: 6) mengungkapkan bahwa media adalah se–gala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima pesan sehingga dapat merang–sang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.
Heinich dkk (Azhar Arsyad, 2007: 4) mengungkapkan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. TV, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksi–kan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengan–dung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan dasar yang sangat diperlukan demi berha–silnya proses pendidikan dan usaha pengajaran di sekolah. Kedudukan media sangat penting karena pada hakikatnya pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi. Dalam proses komunikasi me–dia pembelajaran sebagai salah satu sum–ber belajar yang dapat menyalurkan pesan untuk membantu mengatasi keterbatasan seperti perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, daya indera, cacat tubuh, atau hambatan jarak geografis, waktu, dan lain-lain.
Pengertian Kartu Ayat
Kartu menurut Soeharto (Suwarni, 2000: 25) diartikan sebagai salah satu ide yang menyampaikan pendapat konsep dalam bentuk tertulis. Kartu termasuk dalam media grafis, yaitu betuk flash cards.
PENELITIAN YANG RELAVAN
Beberapa hasil penelitian yang re–lavan dengan penelitian ini adalah:
1. Diyarko (2008) penelitian berjudul “Tri–sakti” metode (metode pembelajaran dengan media, kerja kelompok, turna–men) untuk meningkatkan hasil belajar matematika. Hasil penelitian menun–jukkan bahwa dengan metode Trisakti secara nyata meningkatkan hasil bela–jar matematika program linear pada siswa kelas II SMK II Semarang dengan rata-rata hasil belajar siklus I 65,42. Ketuntasan sebesar 50%. Siklus II meningkat menjadi 20,4%, rata-rata belajar 78,76 dan prestasi ketuntasan 76%. Siklus II meningkat sebesar 6,11% rata-rata hasil belajar 83,58 dan 94% siswa telah mencapai ketuntasan belajar. Perubahan belajar disebabkan tingginya aktivitas siswa yang mencapai 82,22% siklus II 82,82% siklus III 84,29%.
2. Nyumi (2010) dalam penelitian yang berjudul “upaya meningkatkan kemam–puan membaca kalimat melalui pe–mamfaatan alat peraga kartu huruf dan kartu kata”. Hasil peneliti menunjukkan peningkatan hasil belajajr Bahasa Indonesia kelas I pada semester I SD Negeri Kediren I. Pada kondisi awal dengan metode ceramah hasil belajar mencapai rata-rata 5,1. Pada siklus II rata-rata mencapai 7,6. Ternyata siswa lebih mampu menerima konsep peng–gunaan alat peraga dengan dibentuk kelompok kecil dibanding dengan kelompok besar (sumber dari jurnal pendidikan Widyatama, LPMP Sema–rang edisi september 2010, 259).
3. Kuswanto (2008) dalam penelitian yang berjudul: Peningkatan Minat Bela–jar IPS Melalui Metode Permainan di SMPN 2 Purwojati Kebupaten Banyu–mas. Data pembelajaran diproleh dari tes dan pengamatan untuk memban–dingkan minat belajar IPS meningkat dengan metode permainan TTS ular tangga. Skor minat belajar berdasarkan indikator minat siklus rerata 59,0% siklus II rerata 68,8%, siklus III rerata 82,0%, siklus IV rerata 91,3%.
4. Resti Apriliani (2010) penelitian tindak-an kelas berjudul “upaya meningkatkan prestasi belajar IPS melalui metode bermain “Kartu Pintar” pada siswa ke–las V Sekolah Dasar Negeri Kemirirejo 3 Magelang”. Penelitian ini mengun–kapkan bahwa penggunaan metode bermain Kartu Pintar dapat mening–katkan prestasi belajar IPS. Pening–katan prestasi belajar pada siklus I sebesar 21,43% dan siklus II sebesar 15,71%. Indikator keberhasilan peneli–tian tercapai dalam setiap siklus.
Dengan adanya temuan-temuan di atas penulis menindaklanjuti penelitian yang terkait dengan metode bermain dengan judul “Penerapan Metode Giring Tuntas untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Surat Al-Kautsar, An-Nashr, dan Al-Ashr pada Siswa Kelas IV Semester II SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucakwangi Pati Tahun Pelajaran 2013/ 2014.
Kerangka Berpikir
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada materi hafalan dan memahami surat-surat pendek selama ini banyak siswa yang kesulitan, maka perlu strategi peningkatan prestasi belajar dengan metode “Giring Tuntas” untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca surat Al-Kautsar, An-Nashr, dan Al-Ashr.
Ayat-ayat yang ditampilkan pada suatu media pembelajaran pada dasarnya untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman konsep yang memungkinkan peserta didik lebih mudah memahami ayat Al-Qur’an yang disampaikan dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan ayat-ayat dalam media mampu menarik perhatian serta minat peserta didik untuk belajar. Siswa kelas IV Sekolah Dasar berusia sekitar 10 tahun masih tergolong anak yang masih suka bermain. Dengan demikian, metode yang sesuai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah metode “Giring Tuntas”. Penggunaan multimedia, kartu ayat yang digunakan siswa dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dengan prisip bermain sambil belajar. Saat siswa asyik bermain tanpa sadar telah belajar. Jika kegiatan bermain tidak menggangu esensi belajar mereka.
Kegiatan pembelajaran yang menggunakan multimedia dan kartu ayat memerlukan keterampilan dan ingatan yang baik sehingga siswa aktif dan dapat menjalangkan permainan dengan lancar. Sifat aktif siswa mampu meningkatkan minat belajar, prestasi belajar, serta meningkatkan rasa percaya diri. Metode “Giring Tuntas” merupakan metode belajar yang dapat dikatakan baru bagi siswa karena pada umumnya guru masih menggunakan metode ceramah atau konvensional, sehingga siswa lebih tertarik untuk mencoba serta berbagai pengalamannya dengan teman sebaya yang dapat mendatangkan pujian dari teman sebayanya tersebut. Pujian yang diperoleh akan menambah semangat belajar siswa.
Metode “Giring Tuntas” dapat digunakan siswa untuk lebih mudah menyerap atau memahami pesan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Metode belajar ini dapat menjadikan siswa lebih aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan tidak membosankan sehingga kemampuan siswa dalam membaca surat Al-Kautsar, An-Nashr, Al-Ashr dapat meningkat.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka hipotesis yang diajukan adalah Penggunaan metode “Giring Tuntas” dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan membaca surat Al-Kautsar, An-Nashr, Al-Ashr pada siswa kelas IV semester II SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati tahun pelajaran 2013/2014.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dalam kelas di SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati pada bulan Januari, Februari, Maret 2014. Sekolah ini berada di Jalan Raya Pucakwangi-Winong KM 1 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati, yang terdapat 6 ruang kelas, 1 ruang guru, kamar mandi, ruang musholla, ruang perpustakaan, ruang UKS, dan ruang kesenian.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014. Siswa kelas IV yang beragama Islam ada 38 anak, laki-laki 24 anak dan perempuan 14 anak. Peneliti juga sebagai guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati dibantu seorang guru sebagai kolaborator sekaligus sebagai pengamat selama penelitian tindakan kelas berlangsung.
Sumber Data
Sumber data yang pertama terdiri dari perolehan nilai kemampuan belajar siswa kelas IV sebelum dan sesudah menggunakan metode bermain kartu ayat dan juga perolehan nilai dari kemampuan membaca, menulis, mengartikan surat Al-Kautsar, An-Nashr dan Al-Ashr dengan menggunakan metode “Giring Tuntas”.
Sumber data yang kedua hasil observasi terhadap siswa dan guru Pendidikan Agama Islam selama aktivitas Penelitian Tindakan Kelas dan didukung oleh dokumen-dokumen yang terkait dengan Penelitian Tindakan Kelas bagi siswa kelas IV SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Tes, Observasi, dan Wawancara. Tes dan wawancara dilakukan sendiri oleh peneliti, sementara observasi dilakukan oleh teman sejawat.
Validasi Data
Validasi data dari hasil prestasi belajar yang dilakukan terhadap instrumen tes atau butir soal untuk mengetahui validasi teoritik dan validasi empirik. Validasi data dari hasil observasi dikumpul–kan dan dianalisis dengan triangulasi.
Teknik Analisis Data
Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan mereduksi data yaitu merangkum, memfokuskan data dan fakta pada hal-hal yang penting dan terpola serta menghapus data yang tidak terpola seperti pedoman obsevasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan hasil wawancara. Kemudian data hasil reduksi dianalisis sehingga mudah untuk dipahami. Hasil tes dideskripsikan dalam data konkret, berdasarkan skor minimal, skor maksimal sehingga diperoleh nilai rata-rata.
Untuk mengukur kemampuan sis–wa dalam menguasai materi pelajaran tersebut di atas pelaksanaan evaluasi setiap akhir tindakan/ pertemuan dalam siklus. Berdasarkan hasil evaluasi pada akhir tindakan yang dikerjakan siswa, setiap indikator tersebut diberi skor/ nilai kemudian didapat skor untuk setiap siswa. Setelah itu, ditentukan skor rata-rata dengan cara menjumlahkan semua skor siswa dan membaginya dengan banyaknya siswa yang mengikuti tes.
Indikator Kinerja
Kondisi akhir yang diharapkan secara umum guna dapat menyajikan proses belajar mengajar dengan metode “Giring Tuntas” dengan baik, inovatif merangsang, menantang dan membang–kitkan motivasi siswa. Secara khusus dapat meningkatkan kemampuan membaca surat Al-Kautsar, An-Nashr dan Al-Ashr sehingga siswa dapat mencapai ketuntasaan belajar.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus, setiap siklus terdiri perenca-naan, tindakan dan observasi, serta reflek-si. Tindakan pada siklus I, didasarkan pada kondisi awal, tindakan siklus II merupakan hasil refleksi siklus I, demikian seterusnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS–ANNYA
Diskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan wawancara dan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh data sebagai berikut: (1) Respon siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam rendah; (2) Pada waktu pembelajaran Pendidikan Agama Islam berlangsung, siswa kurang aktif dan tidak bergairah sehingga prestasinya rendah; (3) Guru mendominasi kegiatan pembelajaran (teacher’s centered); (4) Siswa kurang memiliki kemauan untuk bertanya kepada guru kecuali jika siswa ditanya oleh guru; dan (5) Kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan untuk men-dorong siswa aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi hasil mulai 85-100 tidak ada, rentang nilai 70- 84 ada 3 siswa (7,89%) nilai tinggi ada 1 siswa yang tuntas dengan nilai 80. Rentang nilai 55-69 ada 8 siswa (21,05%) nilai cukup tetapi belum tuntas. Rentang nilai 40-54 ada 10 siswa (26,31%) kategori kurang/ belum tuntas. Rentang nilai 0-39 ada 17 siswa (44,73) dengan nilai sangat kurang/ belum tuntas. Jadi kemampuan siswa dalam mebaca surat Al-Kautsar, An-Nashr dan Al-Ashr sebagian besar belum tuntas 37 siswa (97,4%), sedang yang tuntas baru 1 siswa (2,6%). Rata-rata 3 kelas prasiklus 38,7. Rata-rata kelas nilai prasiklus siswa kelas IV SD Negeri Pucakwangi 03 masih jauh dari KKM yang harus dicapai yaitu 75.
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Berdasarkan hasil observasi, rentang nilai 95-100 ada 5 siswa (13,2%) dengan kategori nilai sangat tinggi/ tuntas. Rentang nilai 85-94 ada 17 siswa (44,7%) dengan nilai sangat tinggi. Nilai 75-84 ada 11 siswa (28,9%) kategori tinggi/ tuntas dan rentang nilai 65-74 ada 5 siswa (13,2%) ketegori cukup tetapi belum tuntas karena KKM yang harus di capai 75. Rata-rata nilai 84,7, nilai tertinggi 96,5, nilai terendah 64. Siswa yang tuntas 33 (86,8% siswa yang belum tuntas ada 5 (13,2%). Jadi hasil belajar siklus I nilai rata-rata kelas 84,7 sedang nilai hasil Uus I dan prasiklus rata-rata kelas 51,9, bararti ada peningkatan 84,7 -51,9 = 32,8 (86,3%).
Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada akhir siklus I, secara umum kegiatan pembelajaran Pendidikana Agama Islam dengan metode ”Giring Tuntas” bagi siswa kelas IV SD Negeri Pucakwangi 03 berjalan lancar sebagian besar siswa telah mencapai KKM yang ditentukan akan tetapi masih ada lima siswa yang belum mencapai standar ketuntasan maka guru/ peneliti memantapkan hasil belajar yang telah diperoleh pada siklus I dengan mengadakan siklus yang ke II.
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Berdasarkan pengamatan observer pada pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II menunjukkan bahwa guru sudah baik dalam menerapkan metode ”Giring Tuntas” dibandingkan dengan siklus I karena telah ada perbaikan dari siklus sebelumnya.
Hasil kemampuan siswa dalam memahami materi membaca surat An-Nashr pada siklus II pertemuan 1 dan 2 yang terdiri dari nilai tulis dan nilai praktik membaca, menulis, menghafal surat An-Nashr dapat dilihat pada berikut: rentang nilai 95-100 ada 11 siswa (28,9%) kategori nilai sangat tinggi/ tuntas, rentang nilai 85-94 ada 14 siswa (36,8%) nilai sangat tinggi. Nilai 75-84 ada 11 siswa (28,9%) kategori tinggi/ tuntas, rentang nilai 65-74 ada 8 siswa (21,1%) ketegori cukup nilai cukup/ belum tuntas, rentang nilai 55-64 ada 2 siswa (5,3%) kategori nilai kurang/ belum tuntas. Nilai rata-rata kelas 87,3nilai tinggi 100, nilai terendah 58, siswa yang tuntas 33 (86,8%) siswa yang belum tuntas 5 (13,2%). Jadi hasil belajar siklus II dengan nilai rata-rata kelas 87,3 sedang nilai hasil prasiklus 51,9 berarti ada peningkatan 87,3-51,9=35,4 (93,2%).
Refleksi Siklus II
Dalam kegiatan refleksi, guru dan observer mengevaluasi implementasi tin-dakan dan menganalisis dampak imple-mentasi tindakan yang telah dilaksanakan dalam dua pertemuan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sebarapa besar peningkatan prestasi siswa dalam pelajar Pendidkan Agama Islam dengan metode ”Giring Tuntas” pada siklus II.
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III
Hasil kemampuan siswa dalam memahami materi membaca surat Al-Ashr pada siklus III pertemuan 1 dan 2 yang terdiri dari nilai tulis dan nilai praktik membaca, menulis, menghafal surat Al-Nashr dapat dilihat pada rekap nilai padaikut: rentang nilai 95-100 ada 16 siswa (42,1%) kategori nilai sangat tinggi/ tuntas, rentang nilai 85-94 ada 10 siswa (26,3%) nilai sangat tinggi/ tuntas, rentang nilai 75-84 ada 9 siswa (23,7%) kategori tinggi/ tuntas. Rentang nilai 65-74 ada 3 siswa (7,9%) ketegori nilai cukup/ belum tuntas, rentang nilai. Nilai rata-rata kelas 90,2, nilai tinggi 100, nilai terendah 65, siswa yang tuntas 35 (92,1%) siswa yang belum tuntas 3 (7,9%). Jadi hasil belajar siklus III dengan nilai rata-rata kelas 90,2 sedang nilai hasil prasiklus 51,9 berarti ada peningkatan 90,2-51,9=38,3 (100,8%).
Refleksi Siklus III
Hasil refleksi siklus III dirasa sudah cukup memuaskan, karena indikator keberhasilan dalam penelitian ini sudah tercapai. Semua data yang telah didiskrip-sikan dari hasil pengamatan dan hasil tes siswa merupakan hasil implikasi tindakan yang dilakukan. Dalam hal ini guru menganggap bahwa dari semua hasil yang telah diperoleh telah menjawab permsa-lahan yang diajukan dalam penelitian ini. Penggunaan metode ”Giring Tuntas” dalam pembelajaran membaca surat Al-Kautsar, An-Nashr, Al-Ashr pada siswa kelas IV SD Negeri Pucakwangi 03 mendapat tanggap-an positif baik guru maupun siswa.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tin-dakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati, dapat disimpulkan sebagai berikut: Penerapan Metode “Giring Tuntas” dalam pembelajaran membaca surat Al-Kausar, An-Nashr, Al-Ashr bagi siswa kelas IV SD Negeri Pucakwangi 03 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati berjalan dengan lancar, Media pembelajaran dapat memudahkan pemahaman konsep, dan Kartu Ayat dimanfaatkan siswa untuk bermain kelompok dengan cara: kartu dikocak dibagi dalam satu kelompok disusun menjadi surat, dibaca bersama pemberian medali bintang bagi yang cepat selesai.
Saran
Berdasarkan simpulan peneliti da–pat memberikan saran demi kemajuan penelitian:
1. Metode “Giring Tuntas“ dapat dijadikan alternatif dalam kegiatan pmbelajaran.
2. Kelas yang jumlah siswanya banyak dalam kerja kelompok pasti kurang kondusif, maka sebaiknya dibuat kelompok kecil yang jumlahnya antara 4 sampai 5 siswa dan kerja kelompok dilaksanakan di luar kelas sehingga waktu yang tersedia tidak dikurangin untuk menata meja dan kursi.
3. Dalam membuat Power Point dan Kartu Ayat desainnya yang menarik dan tidak membosankan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, F (2004) Pendidikan Agama Islam kelas IV Sekolah Dasar. Jakarta Yudhistira
Agus Supriyono (2011) Comperative Learning Teori dan Implikasi Paikem. Yogyakarta Pustaka Pelajar
Andang Ismail. (2006) Education Games. Yogyakarta: Pilar Media
Anggani Sudono. (2000) Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: Grasindo.
Anik Pamilu. (2007) Mengembnagkan Kreatifitas dan Kecerdasan Anak. Yogyakarta: Citra Media.
Arif S Sadiman dkk. (2009) Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Asni Ilham. (1997) “Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Metode Bermain”. Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar, Nomor 6 tahun 11,1998.
Azhar Arsyad. (2007) Media Pemelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Basyiruddin Usman dan Asnawir. (2002) Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Dakir.(1993) Dasar-dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Daniel Muijs dan David Reynolds. (2008) Effektiv Teaching Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pepagri.(1984) Al-Qur’an dan Terjemah. Jakarta: Yayasan Penyelanggaraan Penterjemah Pentafsir Al-Qur’an.
Dimyati dan Mudjiono. (2007) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke Cipta.
Dwi Sunar Prasetyo. (2007) Membedah Psikologi Bermain Anak. Yogyakarta: Think.
Dwi Siswoyo dkk. (2007) Ilmu Pendidikan. Yogayakarta: UNY Press.
Jurnal Pendidikan. (2011) Widyatama. Semarang: LPMP Jawa Tengah.
Mayke S Tedjasaputra. (2001) Bermain, Mainan, Permainan. Jakarta: PT Grasindo.
Mulyani Sumantri dan Jihar Permana. (1998/1999). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.
Noehi Nasution. (1992) Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi.
Oemar Hamalik. (1996) Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Slavin,Robert. (2008) Cooperative Learning Terjemahan. Bandung: Nusa Media.
Sri Subarinah. (2006) Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Suharsimi Arikunto et al. (2007) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarata: PT.Bumi Aksara.
S.Nasution. (2005) Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Farsa dkk. (1978) Bimbingan Membaca Al-Qur’an Bagi Siswa. Jakarta: Depag RI.
Theo Riyanto dan Martin. (2004) Pendidikan Pada Usia Dini. Jakarta: PT.Grasindo Anggota kapi.
Wina Sanjaya.(2008) Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.