PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

TENTANG MENGUMPULKAN DAN MENGOLAH DATA

PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SD NEGERI 2 SUMBERJO

DI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Sumiyati

Guru Kelas VI SD Negeri 2 Sumberjo

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif pada pembelajaran matematika tentang mengumpulkan dan mengolah data pada peserta didik Kelas VI SD Negeri 2 Sumberjo Rembang Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika tentang mengumpulkan dan mengolah data pada peserta didik Kelas VI SD Negeri 2 Sumberjo Rembang Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan penerapan model pembelajaran kooperatif.Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan pada pembelajaran matematika tentang mengumpulkan dan mengolah data dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Peneliti adalah guru di tempat penelitian, yaitu SD Negeri 2 Sumberjo Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu penelitian diawali pada bulan November 2016 dan diakhiri pada bulan Desember 2016. Subyek penelitian adalah peserta didik Kelas VI SD Negeri 2 Sumberjo Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Jumlah dari subyek penelitian ini adalah 26 anak yang terdiri dari 12 peserta didik laki – laki dan 14 peserta didik perempuan. Metode pengumpulan data adalah teknik tes dan non tes. Penelitian ini menggunakan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II.Hasil penelitian ini adalah berdasarkan data penelitian, analisis penelitian dan pembahasan di atas adalah penerapan model pembelajaran kooperatif meningkatkan peran peserta didik dalam pembelajaran. Selain itu dengan menyelesaikan tugas kelompok, peserta didik dapat bekerja sama, mengadakan tanya jawab dan mencari tahu cara mengumpulkan data secara riil, sehingga peserta didik menjadi aktif dan hasil belajar juga meningkat. Nilai rata – rata ulangan harian sebesar 80. Persentase nilai ulangan harian peserta didik yang sesuai dengan KKM (70) sebesar 100%.

Kata Kunci:   Model Pembelajaran Kooperatif, Hasil Belajar, Matematika, Pengumpulan dan Pengolahan Data.

 

PENDAHULUAN

Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI. No. 20 Th. 2003). Tujuan ini dituangkan dalam tujuan pembelajaran matematika, yaitu melatih cara berfikir dan bernalar, mengembangkan aktifitas kreatif, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan. Matematika merupakan bidang ilmu yang strategis untuk membentuk generasi yang siap menghadapi era global yang penuh dengan kompetitif tersebut.

Pada pembelajaran matematika tentang mengumpulkan dan mengolah data, hasil belajar peserta didik SD Negeri 2 Sumberjo Rembang kurang maksimal. Nilai rata – rata peserta didik 61,73 dengan persentase peserta didik yang meraih nilai di atas atau sama dengan KKM (70) hanya 26,92% dari 26 peserta didik.

Penerapan metode ceramah yang selama ini diterapkan guru menunjukkan hasil yang kurang efektif. Selain hasil belajar yang rendah, tampak sebagian besar peserta didik menunjukkan ketidaktertarikan pada pembelajaran matematika, tidak mampu menjawab soal yang ditanyakan saat pembelajaran berlangsung dan juga tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu.

Model pembelajaran kooperatif dipilih penulis karena model pembelajaran ini menekankan adanya kerja sama antar peserta didik dalam memecahkan suatu masalah. Metode ini diharapkan mampu memenuhi ekspektasi penulis, yaitu pembelajaran matematika tentang mengumpulkan dan mengolah data dapat berjalan efektif dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan pada pembelajaran matematika tentang mengumpulkan dan mengolah data dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. PTK ini berlangsung di Kelas VI SD Negeri 2 Sumberjo yang beralamatkan di Jalan Yos Sudarso Nomor 18 Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. PTK ini diawali pada bulan November 2016 dan diakhiri pada bulan Desember 2016.

Subyek dari penelitian ini adalah semua peserta didik Kelas VI SD Negeri 2 Sumberjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Jumlah dari subyek penelitian ini adalah 26 anak yang terdiri dari 12 peserta didik laki – laki dan 14 peserta didik perempuan.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar, sedangkan teknik non tes digunakan untuk mengetahui aktifitas belajar. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif dan teknik analisis kuantitatif. Prosedur penelitian terdiri dari dua siklus dimana masing – masing siklus terdapat empat tahapan yang saling berkesinambungan. Empat tahap tersebut adalah perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam setiap siklus terdiri dari dua pertemuan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus I

Penerapan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran matematika Kelas VI SD Negeri 2 Sumberjo pada Tahun Pelajaran 2016/2017 tentang mengumpulkan dan mengolah data dilaksanakan dengan membagi peserta didik menjadi lima kelompok. Pembelajaran pada Siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan dimana masing – masing pertemuan terdiri dari tiga jam pelajaran (3 x 35 menit).

Pertemuan pertama Siklus I diawali dengan penulis mengenalkan model pembelajaran kooperatif pada peserta didik. Guru membagi peserta didik menjadi lima kelompok dimana masing – masing kelompok beranggotakan lima sampai enam peserta didik. Kemudian guru membagikan lembar tugas kelompok pada masing – masing kelompok.

Beserta anggota kelompoknya, peserta didik bergantian berdiri tegak bersandar di tembok. Teman satu kelompok ada yang bertugas menandai tinggi badan dengan pensil. Kemudian setiap tanda tinggi badan diukur menggunakan meteran kain (bergantian dengan kelompok lain). Salah satu anggota kelompok mengukur dengan meteran kain, sedangkan yang lainnya mencatat hasil pengukuran.

Hasil pengukuran masing – masing anggota kelompok dicatat dalam tabel. Kemudian, masing – masing anggota kelompok mengumpulkan data tinggi badan kelompok lain yang dikumpulkan dan dicatat di dalam tabel. Hasil pencatatan tiap kelompok kemudian dipresentasikan, didiskusikan dan dievaluasi bersama – sama di kelas.

Pertemuan kedua disiapkan guru untuk evaluasi pembelajaran matematika tentang mengumpulkan dan mengolah data. Hasil belajar pada Siklus I dapat dilihat pada hasil ulangan harian peserta didik. Nilai rata – rata hasil ulangan harian peserta didik pada Siklus I adalah 70. Nilai tersebut telah mencapai KKM (70) namun persentase peserta didik yang mencapai KKM hanya 65,38%. Persentase tersebut masih di bawah indikator yang ditentukan, yaitu 75%.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II masih menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan membagi kelas menjadi lima kelompok. Kelompok pada Siklus II sama dengan kelompok pada Siklus I. Tiap – tiap kelompok bekerja sama menyelesaikan tugas kelompok mengumpulkan dan mengolah data.

Pertemuan pertama pada Siklus II diawali dengan menempatkan peserta didik sesuai dengan kelompoknya pada Siklus I. Masing – masing kelompok kemudian mencatat data seluruh teman sekelas tetapi salah satu variabel saja, yaitu:

1.     Kelompok A kategori usia.

2.     Kelompok B kategori bulan kelahiran.

3.     Kelompok C kategori hobi.

4.     Kelompok D kategori berat badan.

5.     Kelompok E kategori pekerjaan orang tua.

Data kemudian dimasukkan ke dalam tabel. Selanjutnya dari data tersebut, ditentukan nilai terendah, nilai tertinggi, data yang paling banyak muncul dan jumlah data sesuai dengan variabel yang ditugaskan pada kelompok tersebut. Tugas selanjutnya adalah membuat diagram berdasarkan data yang dikumpulkan masing – masing kelompok.

Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil tugas kelompok dan diadakan tanya jawab antar peserta didik dengan kelompok yang mendapat giliran presentasi. Hasil tugas kelompok kemudian dievaluasi bersama – sama di kelas. Nilai rata – rata tugas kelompok adalah 77,69 % termasuk dalam kategori baik.

Pertemuan kedua digunakan penulis untuk melakukan ulangan harian dan pembahasan hasil ulangan harian. Nilai rata – rata hasil ulangan harian peserta didik pada Siklus II adalah 80. Nilai tersebut telah mencapai KKM (70) dan meningkat dibanding Kondisi Awal, yaitu 61,73 dan Siklus I, yaitu 70. Persentase peserta didik yang mencapai KKM adalah 100%, jauh lebih tinggi dibanding Kondisi Awal (26,92%) dan Siklus I (65,38%). Persentase tersebut sudah memenuhi indikator yang ditentukan, yaitu 75%.

Pembahasan

Penerapan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran matematika tentang mengumpulkan dan mengolah data membantu peserta didik memahami pembelajaran dengan bekerja sama dan berinteraksi dengan anggota kelompok. Dalam kelompok, peserta didik melakukan pengumpulan dan pengolahan data secara riil karena data yang dikumpulkan dan diolah merupakan data anggota kelompok dan teman satu kelas.

Kelas dibagi menjadi lima kelompok, dimana setiap kelompok beranggotakan lima sampai enam orang peserta didik. Tiap – tiap kelompok menyiapkan meja dan kursi agar nyaman digunakan untuk diskusi kelompok. Masing – masing anggota kelompok bekerja sama mengumpulkan dan mengolah data untuk menyelesaikan tugas.

Pada Siklus I, setiap anggota kelompok mengukur tinggi badan dengan cara berdiri tegak di dinding kelas kemudian ditandai dengan pensil. Tanda hasil pengukuran tinggi badan kemudian diukur dengan meteran kain. Hasil pengukuran setiap anggota kelompok dicatat dan datanya dimasukkan dalam tabel. Kemudian masing – masing anggota kelompok mengumpulkan data hasil pengukuran tinggi badan dari kelompok lain hingga terkumpul data semua peserta didik di Kelas VI. Data tersebut selanjutnya dimasukan dalam tabel.

Pada Siklus II, guru menyiapkan tugas kelompok dan soal ulangan harian yang lebih bervariasi dibanding pada Siklus I. Tugas yang bervariasi bertujuan untuk menggali potensi setiap peserta didik dalam mengumpulkan dan mengolah data. Guru juga memberikan motivasi, agar peserta didik lebih aktif dan bekerja sama dengan baik selama menyelesaikan tugas kelompok.

Hasil pembelajaran pada Siklus I adalah nilai rata – rata ulangan harian sebesar 70, dengan persentase nilai ulangan harian sesuai KKM sebesar 65,38%. Hasil belajar pada Siklus II adalah hasil ulangan harian peserta didik di pertemuan kedua Siklus II. Nilai tertinggi yang berhasil dicapai peserta didik adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 70. Nilai rata – rata ulangan harian sebesar 80. Persentase nilai ulangan harian peserta didik yang sesuai dengan KKM (70) sebesar 100%.

PENUTUP

Kesimpulan

1.      Penerapan model pembelajaran kooperatif pada pembelajaran matematika tentang mengumpulkan dan mengolah data pada peserta didik Kelas VI SD Negeri 2 Sumberjo Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 merupakan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik selama pembelajaran berlangsung.

2.      Penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang mengumpulkan dan mengolah data pada peserta didik Kelas VI SD Negeri 2 Sumberjo Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat diketahui dengan nilai rata – rata ulangan harian adalah 80 dan persentase peserta didik yang meraih nilai sesuai KKM mencapai 100%.

Saran

1.      Bagi Peserta Didik

Peserta didik hendaknya aktif dalam setiap pembelajaran, sehingga keterampilan dan hasil belajar meningkat.

2.      Bagi Guru

Guru supaya meningkatkan peran peserta didik dalam pembelajaran, terutama peserta didik yang cenderung pasif, sehingga mereka semakin aktif dan percaya diri dalam pembelajaran.

3.      Bagi Sekolah

Sekolah supaya mendukung upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui model atau media pembelajaran yang efektif dan menanamkan kemandirian pada peserta didik, khususnya peserta didik Kelas VI yang akan menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) dan memasuki jenjang SMP.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Marsigit. 2011. Metodologi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Saptono, Sigit. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.