Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share Guna Meningkatkan Hasil Belajar
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
DENGAN METODE THINK-PAIR-SHARE GUNA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR IPS TENTANG TOKOH SEJARAH
PADA MASA HINDU, BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA
PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN PUNJULHARJO SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Nanik Ernawati
Guru Kelas V SDN Punjulharjo Rembang
ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian adalah meningkatkan hasil belajar IPS tentang tokoh sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia pada peserta didik Kelas V SDN Punjulharjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 melalui Metode Think-Pair-Share (TPS). Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik Kelas V SDN Punjulharjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah dua puluh peserta didik yang terdiri dari 11 putra dan 9 putri. Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan dokumentasi. Prosedur dalam penelitian ini menggunakan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Hasil penelitian ini adalah dengan metode TPS hasil belajar IPS tentang tokoh sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia pada peserta didik Kelas V SDN Punjulharjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata ulangan harian sebesar 75 dan ketuntasan 80%.
Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Metode Think-Pair-Share (TPS), Hasil Belajar, Hakekat IPS
PENDAHULUAN
Pada dasarnya semua guru menginginkan kompetensi tercapai dalam setiap proses pembelajaran. Salah satu wujud kompetensi tersebut adalah keterampilan berfikir dan kerja sama peserta didik. Aktivitas berfikir dan kerja sama peserta didik dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Melalui aktivitas berfikir dan kerja sama diharapkan hasil belajar peserta didik akan mengalami peningkatan.
SDN Punjulharjo merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Rembang yang siap bersaing untuk menciptakan peserta didik yang mampu berperan dalam persaingan global. Usaha untuk menuju kearah tersebut sudah banyak dilakukan oleh pihak sekolah terkait, seperti pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitas guru yang profesional serta komponen lain yang dapat meningkatkan pendidikan.
Permasalahan yang ada di SDN Punjulharjo antara lain metode yang digunakan dalam pembelajaran IPS adalah ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas, pembelajaran masih berpusat pada guru. SDN Punjulharjo belum pernah menerapkan metode Think Pair Share (TPS) dan hasil belajar peserta didik masih rendah dengan ketuntasan 35%.
Dari permasalahan yang dijelaskan di atas, maka dibutuhkan tindakan yang mampu menjadi jalan keluarnya. Salah satu solusinya adalah penggunaan metode yang tepat, yaitu metode yang mampu membuat seluruh peserta didik terlibat dalam suasana pembelajaran. Metode mengajar merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan penulisan tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Think-Pair-Share guna Meningkatkan Hasil Belajar IPS tentang Tokoh Sejarah pada Masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia pada Peserta Didik Kelas V SDN Punjulharjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017â€.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian TindakanK elas (PTK). PTK adalah penelitian (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelas. Tempat dalam penelitian adalah SDN Punjulharjo dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Septembe,r yaitu pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017.
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik Kelas V SDN Punjulharjo pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak 20 (dua puluh) peserta didik, yang terdiri dari 11 putra dan 9 putri
Data penelitian diperoleh dari dokumentasi sekolah yang berupa nama peserta didik, KKM mata pelajaran serta dokumentasi yang berupa foto kegiatan selama perbaikan pembelajaran (selama penelitian).
Teknik pengambilan data dilakukan menggunakan tiga cara, yaitu observasi seluruh kegiatan pembelajaran, tes yang dilakukan pada ulangan harian dan dokumentasi yang berupa foto-foto kegiatan. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa maka dapat dilihat dari hasil observasi dan nilai ulangan harian siswa.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus I
Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan tentang Think Pair Share (TPS). Kemudian guru menjelaskan materi tentang tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia dengan menggunakan buku IPS sebagai sumber belajar.
Pada pertemuan kedua ini, guru mengulang materi secara singkat kemudian membagi peserta didik menjadi 4 kelompok dan membagikan soal untuk setiap individu. Soal yang telah diterima dan dijawab, kemudian jawaban setiap peserta didik didiskusikan dalam kelompoknya masing-masing. Pada pertemuan ketiga dilakukan evaluasi.
Guru memberikan arahan selama kegiatan agar kegiatan berlangsung sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran TPS dan hasilnya juga maksimal. Aspek yang diamati penulis adalah:
1) Think: pada tahap think, guru mengamati apakah peserta didik memperhatikan penjelasan guru dan apakah LKK dikerjakan secara individu dengan tertib.
2) Pair: apakah peserta didik bergabung dengan kelompoknya masing-masing dan ada perbedaan jawaban LKK pada setiap individu dalam satu kelompok dan mendiskusikannya bersama anggota kelompoknya dan apakah peserta didik menuliskan hasil diskusinya pada lembar kerja yang telah disediakan oleh guru.
3) Share: pada tahap ini penulis mengamati apakah peserta didik bersama kelompoknya mempresentasikan hasil diskusi dan saling mengajukan pertanyaan dan menanggapi sehingga jalannya diskusi menjadi hidup.
Deskripsi Siklus II
Pada pertemuan pertama, penulis menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan media gambar tokoh sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia. Pada pertemuan kedua, penulis membagikan LKK pada masing-masing peserta didik pada setiap kelompok untuk dikerjakan secara individu, kemudian hasilnya didiskusikan dengan anggota kelompok yang lain untuk dibahas jawaban siapa yang paling tepat. Penulis mempersilahkan kepada kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok yang lain memberikan tanggapan, sehingga terjadi tanya jawab antar kelompok.
Pada Siklus II ini kegiatan sudah berlangsung lebih baik dibandingkan pada Siklus I karena peserta didik sudah paham bagaimana langkah pembelajaran Think Pair Sharesehingga waktu juga menjadi efektif dan efisien.
Pembahasan
Pada penelitian ini diterapkan pembelajaran kooperatif dengan metode TPS yang merupakan salah satu metode pembelajaran yang memberikan waktu kepada peserta didik untuk berfikir kritis. Oleh sebab itu metode ini punya potensi kuat untuk memberdayakan kemampuan berfikir peserta didik. Peningkatan kemampuan berfikir peserta didik akan meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang diberikan sehingga dapat memperbaiki / meningkatkan hasil belajar peserta didik terutama pada pelajaran IPS.
Pada Siklus I, peserta didik masih belum terbiasa karena sebelumnya penulis belum pernah menerapkan metode ini. Hal ini dapat dilihat dari masih banyak peserta didik yang bertanya tentang jalannya kegiatan sesuai dengan metode TPS. Walaupun banyak yang bertanya, kegiatan pada Siklus I sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan kegiatan.
Peserta didik yang kurang aktif, pada Siklus I ini dipaksa untuk aktif karena harus mengemukakan pendapatnya tentang tugas yang diberikan guru dan berdiskusi dengan teman dalam kelompok untuk membahas jawaban yang benar yang nantinya hasil diskusi akan dipresentasikan didepan kelas. Evaluasi pembelajaran dilakukan pada pertemuan ketiga dengan mengadakan ulangan harian yang dikerjakan secara individu.
Perbaikan pembelajaran pada Siklus II, pada prinsipnya masih sama seperti Siklus I. Yang membedakan adalah pada Siklus II dalam menjelaskan materi guru menggunakan media gambar tokoh sejarah pada masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia dan pada lembar LKK yang berisikan gambar dan dikerjakan oleh peserta didik dengan kelompok kecil, yaitu dua orang. Kegiatan pembelajaran berjalan lebih baik dibandingkan pada Siklus I karena peserta didik sebelumnya telah melakukan kegiatan berdasarkan prosedur TPS, sehingga pada Siklus II ini tidak ada yang bertanya sehingga waktu pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Suasana kelas pada Siklus II lebih hidup dan peserta didik juga lebih aktif. Hal ini terlihat saat guru menjelaskan materi dengan media gambar, peserta didik tampak antusias dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara spontan.
Tabel 1. Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik pada tiap Siklus
No |
Aspek Analisis |
Kondisi awal |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Nilai tertinggi |
75 |
80 |
90 |
2 |
Nilai terendah |
50 |
60 |
60 |
3 |
Nilai rata-rata |
62,25 |
71 |
75 |
4 |
Ketuntasan |
7 anak (35%) |
70% |
80% |
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pembelajaran kooperatif dengan metode Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar IPS tentang tokoh sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia pada peserta didik Kelas V SDN Punjulharjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan nilai rata-rata ulangan harian sebesar 75 dengan ketuntasan 80%.
2. Metode Think Pair Share efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik Kelas V SDN Punjulharjo. Pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Peserta didik menjadi lebih aktif dalam pembelajaran karena adanya kegiatan diskusi dan tanya jawab atas hasil diskusi kelompok.
Saran
1. Bagi Peserta Didik
Peserta didik disarankan untuk dapat beradaptasi dengan metode-metode baru yang diterapkan oleh guru dan selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Bagi Guru
Guru disarankan untuk membiasakan menggunakan media maupun alat peraga dalam pembelajaran dan metode yang bervariasi, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan pembelajaran menjadi lebih menarik dan tujuan pembelajaran akan mudah tercapai.
3. Bagi Sekolah
Sekolah disarankan untuk memberikan pengarahan kepada guru untuk melakukan terobosan dalam mengajar baik metode maupun media yang digunakan dalam pembelajaran, sehingga peserta didik tidak merasa bosan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Baharuddin dan Wahyuni, Esa Nur. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruzz Media
Cholis, S. 2006. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS). Malang: UMM Press.
Estiti, M. 2007. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TPS pada Mata Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Prestasi dan Belajar Siswa Kelas XII IPA SMAN I Gondang wetan Pasuruan. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: UMM Press.
Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Moleong. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyadi HP. 2009. Materi Pelatihan Penyusunan PTK. Semarang: Depdiknas LPMP.
Rahayu, S. 2001. Pembelajaran Kooperatif dalam Pendidikan IPA. Chimera
Rianto. 2001. Dasar-dasar Pembelajaran Edisi keempat. Yogyakarta: BPEF.
Saminanto. 2010. Ayo Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Rasail Media Group.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Susilo Herawati. 2005. Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share. Pelatihan PBMP (Pemberdayaan Berpikir melalui Pertanyaan) pada Pembelajaran dengan Tema Pemberdayaan Kemampuan Berpikir selama Pembelajaran sebagai Langkah Strategis Implementasi Kurikulum 2004 bagi Para Guru dan Mahasiswa Sains Biologi dalam RUKK VA. Malang: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang.
Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.