PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PUISI PADA SISWA KELAS X MA NU 2 SERANGAN BONANG DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Mohammad Wahyudin 1)

Suyoto 2)

Muhajir 3)

1) Mahasiswa Program Studi PBSI FPBS, Universitas PGRI Semarang

2) 3) Dosen Universitas PGRI Semarang

 

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, yang berupa deskripsi narasi bukan angka-angka. Penelitian ini dilatar belakangi siswa kurang antusias serta memiliki kesempatan untuk berinovasi dalam pembelajaran utamanya Menulis Teks Puisi. Dengan kondisi tersebut, perlu diupayakan penerapan model yang tepat untuk meningkatkan inovasi siswa, kreatifitas, ide, gagasan, dan antusiasme siswa. Model yang digunakan adalah Model Problem Based Learning. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan Model Problem Based Learning dalam pembelajaran keterampilan menulis teks puisi pada siswa kelas X MA NU 2 Serangan Bonang Demak pada tahun pelajaran 2018/2019? Adapun tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan Model Problem Based Learning dalam pembelajaran keterampilan menulis teks puisi pada siswa kelas X MA NU 2 Serangan Bonang Demak pada tahun pelajaran 2018/2019. Hasil penelitian yang dilaksanakan di MA NU 2 Serangan Bonang Demak tahun pelajaran 2018/2019 menggunakan Model Problem Based Learning dalam pembelajaran keterampilan menulis teks puisi siswa diberi tayangan video puisi dan sebuah teks puisi. Dari video yang ditampilkan tersebut siswa mendapatkan inspirasi dan motivasi dalam pembuatan teks puisi, setelah selesai kemudian siswa mempraktekkan untuk membacakan puisi yang dibuat. Hasilnya siswa lebih baik dalam menuangkan ide, gagasan, pikiran sehingga siswa semakin kreatif dalam menulis teks puisi. Selain itu siswa juga merasa lebih termotivasi, bersemangat, dan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Saran guru harus menyiapkan banyak topik yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa atau peristiwa yang sedang hangat dibicarakan siswa, agar pembelajaran lebih mudah dipahami. Untuk peneliti pada saat melakukan penelitian lebih baik sebelumnya mengamati kondisi siswa dan situasi kelas agar peneliti lebih menguasai kekuragan dan kelebihan siswa untuk mendukung jalannya kegiatan belajar mengajar dikelas.

Kata Kunci: Penerapan Model Problem Based Learning, Menulis Teks Puisi

 

PENDAHULUAN

Membuat sebuah puisi dari pemahaman sebuah teks bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Perlu adanya keterampilan yang memadai untuk melakukan semua itu. Dalam pembelajaran kali ini, sebelum siswa membuat sebuah puisi, siswa dalam satu kelompok diberi teks terlebih daluhu. Di sini peneliti mengajak siswa untuk belajar membuat puisi yang menyenangkan dengan model pembelajaran yang bagus untuk diterapkan. Sulitnya siswa dalam menerima sebuah materi ini membuat kesan tersendiri bagi guru untuk menyampaikan materi. Siswa lebih suka belajar dalam suatu kelompok dibandingkan dengan belajar sendiri-sendiri. Sesuai dengan isi pernyataan angket yang sudah diisi oleh siswa sebelumnya.

Selain harus sabar mengatasi sikap para siswa yang sedikit kurang disiplin, guru diharapkan mampu menguasai kelas. Guru harus menggunakan model pembelajaran yang berbeda dalam mengajar siswa agar terciptanya pembelajaran yang sesuai keiinginan. Tentu yang terutama adalah metode pembelajaran yang harus sering diperbaharui dengan memperhatikan materinya supaya siswa antusias dan mampu untuk mengikuti proses dalam belajar.

Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X MA NU 2 Serangan Bonang Demak mengemban pencapaian tujuan sebagaimana tertuang dalam Kurikulum yang berlaku. Tujuannya, yaitu meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Keterampilan tersebut yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pada keempat keterampilan tersebut terintegrasi pembelajaran sastra, baik prosa, puisi maupun drama.

Dibandingkan dengan ketiga keterampilan berbahasa yang lain menulis lebih sulit dikuasai. Hal ini disebabkan oleh kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasan dan unsur diluar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi tulisan. Sesuai dengan hal tersebut, menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang memiliki tingkat kesulitan dibandingkan dengan keterampilan yang lainnya. Menulis membutuhkan keterampilan, wawasan yang luas, dan motivasi yang kuat untuk dapat melakukannya.

Dapat dideskripsikan, pembelajaran keterampulan menulis teks puisi, peneliti menggunakan model Problem Based Learning untuk mengatasi siswa yang terkadang sulit untuk menulis sebuah puisi. Model itu sangat siswa akan dituntut untuk berkritis dan informatif. Sehingga siswa dapat mengingat kembali dan dapat memahami lebih baik lagi dari hal-hal yang sudah tersampaikan yang nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah puisi yang indah. keunggulan dari model Problem Based Learning ini adalah mendorong siswa untuk memandang sesuatu dalam pandangan yang berbeda dan mampu mengembangkan proses berpikir yang kritis dan kreatif.

Sesuai dengan latar belakang tersebut maka, penulis mengadakan penelitian dengan judul penerapan model Based Learning dalam pembelajaran keterampilan menulis teks puisi pada siswa kelas X MA NU 2 Serangan Bonang Demak tahun pelajaran 2018/2019.

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

Fungsi dari tujuan tinjauan pustaka yang dilakukan penelitian ini yaitu mengembangkan penulisan puisi dengan menggunakan model Probelm Based Learning guna membandingkan dengan berbagai materi maupun penggunaan metode, sebagai berikut.

Alifiabella (2016) telah melakukan penelitian dengan judul “penerapan media audio visual biografi Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran menulis puisi hymne pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Demak tahun ajaran 2015/2016”. Dalam menulis harus mampu menguasai materi. Hasil dari penelitian ini adalah sangat baik bagi para siswa. Tidak hanya dapat materi, juga hasil yang memuaskan. Terlihat dari jelas dari hasil yang sebelum dan maupun sesudahnya, rata-rata diatas KKM, variasi dalam pembelajaran lebih terlihat dan menarik.

Penelitian yang dilakukan Alifiabella juga sama dengan yang diteliti oleh Amelia (2017) dengan judul “penerapan model stratta dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2016/2017” dalam pembelajaran menulis puisi. Hasil dari penelitian ini adalah sangat baik bagi para siswa. Tidak hanya dapat materi, hasil yang memuaskan, dan variasi dalam pembelajaran tetapi, siswa juga dapat berfikir secara kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

Dari dua tinjauan pustaka tersebut, adapun yang dapat dijadikan sebagai tinjauan juga.Kamaliah (2017) telah melakukan penelitian tentang “penerapan model Problem Based Learning dalam pembelajaran menulis teks negosiasi pada siswa kelas X MIA-3 SMA Negeri 1 Randudongkal Pemalang Tahun Ajaran 2016/2017” penelitian tersebut menggunakan model Problem Based Learning dalam pembelajaran menulis teks negosiasi pada siswa kelas X SMA. Hasil dari penelitian ini adalah setelah dilakukannya penelitian diperoleh baik dalam pembelajaran menulis teks negosiasi. Adapun yang didapat yaitu pengertian, struktur, dan unsur kebahasaan. Tidak hanya dapat materi, hasil yang memuaskan, dan variasi dalam pembelajaran tetapi, siswa juga dapat berfikir secara kreatif.

Sama dengan model penelitian yang telah dilakukan oleh Kamaliah. Peneliti yang dilakukan oleh Hamdan (2018) telah melakukan penelitian tentang “penerapan model Problem Based Learning dalam pembelajaran menyusun teks prosedur pada siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Purbalingga Tahun Ajaran 2017/2018” penelitian tersebut menggunakan model Problem Based Learningdalam pembelajaran menulis teks prosedur. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menulis teks prosedur sehingga dapat melatih siswa berpikir kreatif, kritis, dan aktif dalam pembelajaran menulis teks prosedur dengan menghasilkan nilai rata-rata di atas KKM.

Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dapat ditegaskan jika penelitian tentang “penerapan model Based Learning dalam pembelajaran menulis teks puisi pada siswa kelas X MA NU 2 Serangan tahun pelajaran 2018/2019” bersifat orisinil atau terbaru.

Landasan Teori

Pembelajaran Sastra

Pembelajaran sastra dapat diartikan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada siswa di dalam kelas yang dikendalikan oleh guru. Guru mampu menjelaskan pengertian sastra dihadapan para siswanya yang kemudian akan menciptakan sebuah pertanyaan dari siswa. Nantinya akan dibahas secara bersama-sama. Guru akan mengarahkan siswanya untuk mempelajari karya sastra. Kemudian membimbingnya dan menyimpulkan bersama.

Puisi

Puisi berasal dari bahasa Yunani yaitu Poeima yang berarti membuat, Poeisis yang berarti pembuatan. Dalam bahasa Inggis disebut Poem atau Poetry. Menurut Slametmuljana (dalam Waluyo, 1995: 23), puisi merupakan bentuk kesusastraan yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya. Pengulangan kata itu menghasilkan rima, ritma, dan musikalitas. Batasan yang diberikan Slametmuljana tersebut berkaitan dengan struktur fisik saja. Sedangkan James Reeves (dalam Waluyo, 1995: 23) menyatakan bahwa puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat. Selain itu, menurut Waluyo (1995: 25), puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Sedangkan menurut Abrams (1999: 273), puisi merupakan pengulangan dalam kata-kata berima, yang menekankan vokal terakhir. Banyak penyair dalam segala usia telah menggunakan bahasa yang khas. Filsuf Yunani Aristoteles (dalam Abrams, 1999: 268) mendefinisikan puisi sebagai modus imitasi. Representasi fiksi dalam media verbal caramanusia berpikir, perasaan, bertindak, dan berinteraksi.

Sedangkan menurut Rendra (dalam Haryono, 2005:60), kualitas yang harus ada dalam sebuah puisi adalah keindahan bahasa dan keotentikan. Lebih lanjut, Rendra menyatakan bahwa fungsi puisi adalah mengungkapkan hal-hal atau kejadian-kejadian secara puitis dalam kehidupan manusia dan mengekspresikan secara sebenar-benarnya. Pandangan lain dikemukakan Eagleton (2007:25), puisi adalah fiksi, pernyataan moral yang secara lisan. Dalam puisi memuat ritme, irama,pencitraan, diksi, simbolisme, bahasa kiasan, ambiguitas, metafora, dan sugestif. Lebih lanjut, Eagleton menyatakan bahwa cara lain untuk menempatkan titik tentang fiksi adalah untuk mengklaim puisi yang mengundang perlakuan secara pragmatis.

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas, terdapat perbedaan pandangan mengenai pengertian puisi. Namun, dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan karya sastra yang memiliki ide, bentuk, emosi serta alat untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama dengan menggunakan medium bahasa.

Unsur-unsur Puisi

Menurut Waluyo (1995: 71), unsur puisi adalah sebuah unsur yang terdiri dari unsur-unsur pembangun. Unsur-unsur pembangun ini saling berkaitan satu sama lain. Puisi terdiri atas dua unsur pokok yakni unsur fisik dan unsur batin. Berikut ini akan kita bahas satu per satu. hakikat puisi disebut struktur batin sedangkan metode puisi disebut struktur fisik. Adapun wujud konkret hakikat puisi adalah pernyataan batin penyair, sedangkan metode adalah struktur pembangun bentuk kebahasaan puisi.

Menurut Waluyo (1991:71) bahwa unsur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi dari luar. Puisi disusun dari kata dengan bahasa yang indah dan bermakna yang dituliskan dalam bentuk bait-bait. Orang dapat membedakan mana puisi dan mana bukan puisi berdasarkan bentuk lahir atau fisik yang terlihat. Unsur unsur fisik puisi terdiri atas diksi/pilihan kata, imaji atau imajinasi, kata konkret, majas, rima/ritme dan tipografi.

Menurut Waluyo (1995: 106), menyebut struktur batin dengan istilah hakikat puisi. Struktur batin puisi terdiri atas tema, nada, perasaan, dan amanat.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami karena orientasinya demikian, sifatnya mendasar atau naturalisis atau bersifat alamiah, serta tidak bisa dilakukan di laboratorium, melainkan di lapangan (Mahmud, 2011: 89).

Penelitian kualitatif akan menghasilkan data-data yang bersifat deskriptif berupa kata-kata yang tertulis maupun lisan yang dkumpulkan secara mendalam saat melakukan proses penelitian di lapangan. Berkaitan dengan hal tersebut, alasan digunakan pendekatan kualitatif adalah untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian “model Based Learning dalam pembelajaran keterampilan menulis teks puisi pada siswa kelas X MA NU 2 Serangan Bonang Demak tahun pelajaran 2018/2019.”

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan disajikan hasil penerapan model problem based learning dalam pembelajaran keterampilan menulis teks puisi pada siswa kelas x ma nu 2 serangan bonang demak tahun pelajaran 2018/2019. Adapun dari penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan penerapan model Problem Based Learning dalam pembelajaran keterampilan menulis teks puisi pada siswa kelas X MA NU 2 Serangan Bonang Demak tahun pelajaran 2018/2019.

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dalam penelitian pada siswa kelas X MA NU Serangan Bonang Demak tahun pelajaran 2018/2019. Model problem based learning dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran keterampilan menulis teks puisi dapat membantu siswa dalam menuangkan ide, gagasan, pikiran sehingga siswa semakin kreatif dalam menulis teks puisi. Selain itu siswa juga merasa lebih termotivasi, bersemangat, dan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Penerapan model prablem based learning dalam pembelajaran keterampilan menulis teks puisi pada siswa kelas X MA NU 2 Serangan Bonang Demak tahun pembelajaran 2018/2019 diawali dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan, guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam, kemudian peserta didik menjawab salam dari guru. Setelah itu peserta didik berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Guru mempresensi kehadiran peserta didik dan mengkondisikan kelas. Guru kemudian memberikan apersepsi mengenai pembelajaran keterampilan menulis teks puisi untuk menggugah peserta didik untuk berpikir terkait dengan materi yang akan diajarkan, lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti siswa diberikan penjelasan mengenai keterampilan menulis puisi menggunakan model prablem based learning, akan tetapi siswa juga mencari materi dari berbagai sumber secara mandiri maupun diskusi kelompok. Selanjutnya siswa diberikan tugas untuk membuat teks puisi dengan tema yang sudah ditentukan yaitu tentang budaya, sosial, dan kemanusiaan secara mandiri ataupun kelompok. Setelahnya siswa mempresentasikan di depan kelas.

Kegiatan penutup siswa memberikan refleksi. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa selalu semangat dalam belajar. Guru dan siswa berdoa menurut keyakinan masing-masing dan menutup kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, siswa sangat bersemangat dan termotivasi dalam kegiatan belajar. Siswa mampu menulis teks prosedur puisi dengan baik, meskipun ada beberapa siswa yang sedikit kesulitan. Dengan model prablem based learning siswa mampu menangkap materi dengan baik sehingga mampu menuangkan ide dalam tulisan dan lebih aktif serta termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil data menulis teks prosedur siswa menggunakan model prablem based learning menunjukan nilai rata-rata 97, sedangkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah 75. Dengan demikian bias disimpulkan bahwa penerapan model prablem based learning dapat diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis teks puisi. Penerapan model prablem based learning dalam pembelajaran keterampilan menulis teks puisi pada siswa kelas X MA NU 2 Serangan Bonang Demak tahun pembelajaran2018/2019 berjalan lancar. Dapat dibuktikan dari hasil tesyang diperoleh siswa telah mencapai rentang nilai cukup. Capaian siswa nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah 86 dengan rata-rata 97 dari 21 siswa.

Selain hasil tes, data penelitian ini juga diperoleh dari hasil nontes yang berupa lembar angket dan observasi. Hasil nontes menunjukan kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik, siswa termotivasi, semangat dan senang dalam mengikuti pembelajaran dibuktikan dengan keaktifan siswa serta hasil tes yang memuaskan. Siswa merasa model prablem based learning dapat membantu dalam memahami materi dan mencapai nilai yang baik.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas X MA Nahdlotul Ulama’ 2 Serangan Tahun Pelajara 2018-2019, dapat disimpulkan bahwa Model Problem Based Learning dapat diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis teks puisi dengan hasil belajara siswa rata-rata mencapai 97 di atas KKM sebesar 7,5. Dengan menggunakan Model Problem Based Learning siswa menjadi lebih kreatif dan antusias dalam kegiatan keterampilan menulis teks puisi. proses pembelajaran sesuai dengan rencana dan selama belajar menggunakan Model Problem Based Learning siswa dapat menyelesaikan proses belajar. Selain itu juga siswa dapat lebih mudah untuk memahami suatu materi yang disampaikan oleh guru.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disampaikan beberapa saran penulis yang diajukan kepada beberapa pihak. Adapun saran yang disampaikan sebagai berikut:

Guru

Bagi guru dapat menerapkan Model Problem Based Learning dalam pembelajaran keterampilan menulis teks puisi. Penerapan suatu Model dalam sebuah pembelajaran akan menimbulkan kesan tersendiri. Adapun ketika Model yang diterapkan bervariasi, maka akan menumbuhkan rasa semangat dan kreatifitas pada siswa. Selain itu, antusiasme siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar akan bertambah sehingga siswa tidak akan merasa bosan. Jadi pentingnya seorang guru itu harus menguasai berbagai model pembelajaran.

Siswa

Bagi siswa perlu adanya timbal balik yang positif antara siswa dengan guru maupun guru dengan siswa, sehingga terdapat pembelajaran yang baik pula. Perlu adanya sebuah antusiasme siswa terhadap pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru dan memahami materinya. Sifat kritis dan membangun dari siswa akan menimbulkan sebuah pembelajaran yang menarik, sehingga dalam proses belajar mengajar akan semakin menyenangkan. Semua itu akan berdampak pula pada tingkat keberhasilan siswa dalam memahami sebuah materi.

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, 2017. Unsur Pembelajaran. “Jurnal”.http://repository.ut.ac.id/4401/2/PEFI4201-M1.pdf, diunduh tanggal 20-9-2017.

Alifiabella. 2016 Penerapan Media Audio Visual Biografi Ki Hajar Dewantara dalam Pembelajaran Menulis Puisi Hymne pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Demak “Skripsi” Universitas PGRI Semarang.

Emzir dan Rohman. 2016. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Alim, Sumarmo. 2017. Pengertian Pengembangan. “Jurnal”.http://eprints.uny.ac.id/9378/3/BAB%202%20-%2007601241082.pdf diunduh tanggal 20-9-2018.

Amelia. 2017. PenerapanModelStratta dalam Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa kelas X SMA Negeri 1 Jakenan Kabupaten Pati “Skripsi” Universitas PGRI Semarang.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakaarta: PUSTAKA BELAJAR.

Kamaliah. 2017. Penerapan ModelProblem Based Learning dalam pembelajaran menulis teks negosiasi pada siswa kelas X MIA-3 SMA Negeri 1 Randudongkal Pemalang“Skripsi” Universitas PGRI Semarang.

Hamdan. 2018. Penerapan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Menyusun Teks Prosedur pada Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah Purbalingga“Skripsi” Universitas PGRI Semarang.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Syira Media Utama.

Sintani. 2017. Keefektifan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Menceritakan Kembali Isi Teks Fabel pada Siswa Kelas VII SMP Ibu Kartini Semarang“Skripsi” Universitas PGRI Semarang.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:ALFABETA, cv.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Kurniasih dan Sani. 2017. Lebih Memahami Konsep & Proses Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.

Suherli, dkk. 2017. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan.

Wibowo, Agus. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar.