PENERAPAN MODEL SCIENCE TECHNOLOGY AND SOCIETY (STS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR

BAHASA JAWA MATERI MENULIS DI KELAS IV SD NEGERI 3 PILANGPAYUNG KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Mohamad Tasim

SD Negeri 3 Pilangpayung Kec. Toroh, Kab. Grobogan

ABSTRAK

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar bahasa jawa pada siswa Kelas IV SD Ndegeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian dilaksanakan 4 bulan yaitu mulai bulan Agustus 2015 sampai bulan Nopember 2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas , yang dilakukan dengan 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu: Perencanaan tindakan, Pelaksanaan tindakan,Observasi dan refleksi.Hasil dari penelitian ini adalah secara teoritik pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STS (Science Technology and Society) dapat meningkatkan Meningkatkan aktifitas dan hasil belajar Bahasa Jawa pada siswa Kelas IV SD Negeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.Hasil akhir tindakan tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan rata-rata kelas sebesar 53% dari kondisi awal dan peningkatan ketuntasan belajar sebesar 100% dari kondisi awal.

Kata Kunci: Meningkatkan aktifitas dan hasil belajar Bahasa Jawa Model (Science Technology and Society) STS.


PENDAHULUAN

Sebagai warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai kehidupan, Bahasa Jawa dewasa ini masih cukup aspiratif sebagai sarana komonikasi bagi masyarakat jawa. Meskipun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa paada akhir – akhir ini keluhan masyarakat tentang penggunaan Bahasa Jawa oleh generasi muda semakin santer. Masyarakat mengeluhkan penguasaan dan ketrampilan ber Bahasa jawa semakin merosot, bahkan nyaris telah sampai pada titik yang sangat meresahkan dan memprihatinkan. Begutu pula dengan kenyataan yang terjadi pada siswa Kelas IV Semester 1 SD Negeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan ternyata ketrampil menulis huruf Jawaan siswa dan hasil belajar siswa masih kurang.Terbukti pada tes formatif sebelum peneliti mengadakan perbaikan masaih banyak siswa yang kurang trampil menulis huruf Jawa serta masih banyak siswa yang hasilnya masih di bawah KKM.. Terbukti dari sejumlah 28 siswa yang berhasil di atas KKM baru 12 siswa sedangkan yang 16 siswa belum tuntas.Dan rata-rata kelas hanya 66..

Ketidak berhasilan yang telah diuraikan di atas dikarenakan peneliti belum menggunakan model pembelajaran serta belum menggunakan metode yang tepat. Sehingga Meningkatkan aktifitas serta hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Jawa bagi siswa Kelas IV Semester 1 SD Negeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan ternyata masih kurang. Penyebab kekurang berhasilan tersebut dikarenakan peneliti belum menggunakan model yang sesuai dengan keadaan siswa.

Oleh sebab itu peneliti berharap dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa yaitu menggunakan model pembelajaran STS (Science Technology and Society) ketrampil menulis huruf Jawaan serta hasil belajar siswa makin meningkat. Semua itu dilakukan oleh peneliti dengan runtut dan terorganisasi sehingga pengetahuan siswa dan pengalaman siswa semakin nyata. .

Berdasarkan latar belakang masa-lah dan identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan sebuah masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini,yaitu “Apakah dengan menggunakan model STS (Science Technology and Society) dapat meningkat-kan Meningkatkan aktifitas dan hasil belajar Bahasa Jawa bagi siswa Kelas IV SD Negeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016?”

Tujuan penelitian ini untuk me-ningkatkan aktifitas dan hasil belajar Bahasa Jawa siswa Kelas IV Semester 1 SD Negeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2015/2016 tentang pelajaran Bahasa Jawa melalui Model STS (science Technology and Society).

Meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata pelajaran Bahasa Jawa melalui Model STS (science Technology and Society).Untuk siswa Kelas IV SD Negeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.

KAJIAN TEORI

Meningkatkan aktifitas dan hasil Belajar Bahasa Jawa

Ketrampilan belajar adalah yang bersifa fisik maupun mental (Mulyadi, HP.2009:6) Selama kegiatan belajar keduanya itu harus selalu terkait. Sebagai contoh seseorang itu sedang belajar membaca. Secara fisik kelihatan bahwa orang tadi membaca menghadapi suatu buku mungkin pikiran dan sikap mentalnya tidak tertuju buku yang dibaca. Ini tidak ada keserasian antara aktivitas fisik dengan aktivitas mental. Kalau sudah demikian, maka belajar itu tidak akan optimal. Ketrampil menulis huruf Jawa dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat, berfikir kiritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Yamin 2007: 32).

Ketrampilan belajar dapat digolongkan dalam beberapa klasifikasi antara lain (a) kegiatan visual antara lain membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran dan mengamati orang lain bekerja atau bermain, (b) kegiatan lisan (oral) antara lain mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, wawancara, diskusi, dan interupsi, (c) kegiatan mendengarkan antara lain mendengarkan penyajian bahan, mende-ngarkan percakapan atau diskusi kelom-pok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio, (d) kegiatan menulis antara lain menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisikan angket, (e) kegiatan menggambar yaitu menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola, (f) kegiatan metrik yaitu melakukan percoba-an, memilih alat-alat, melaksanakan pa-meran, menari dan berkebun, (g) kegiatan mental yaitu merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, membuat keputusan, (h) kegiatan emosional yaitu minat, membedakan, berani, tenang dan lain-lain (Yamin M dan Ansari B. 2008. 22).

Hasil Belajar Bahasa Jawa

Hasil belajar adalah segala sesuatu yang dapat dilakukan atau dikuasai siswa sebagai hasil pembelajaran (Yamin M dan Ansari B. 2008: 46). Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Sanajaya W , 2008:75). Perolehan aspek-aspek perubahan perilku tersebut tergantung pada yang di pelajari oleh pembelajar. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa di sekolah merupakan tujuan dari kegiatan belajarnya. Berkenaan dengan tujuan ini, (E.Mulyasa,2007: 27) mengemukakan taksonomi yang mencakup tiga kawasan, yaitu kawasan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Pembelajaran ranah kognitif berkaitan dengan hasil pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup beberapa katego-ri yaitu: pengetahuan, pemahaman, pene-rapan, analisis, sintesis dan penilaian. (Depdiknas 2008:218) menyatakan pembe-lajaran ranah afektif merupakan hasil belajar yang paling sukar diukur. Tujuan pembelajaran ini berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran afektif yaitu: penerimaan, penilaian, pengorganisasian dan pembentukan pola hidup.

Beberapa pendapat di atas, mengambarkan bahwa hasil belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas belajar yang ditunjukkan dalam bentuk angka-angka seperti yang dapat dilihat pada nilai rapor. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan program pendidikan yang ditetapkan. (Depdiknas 2008: 45) menyatakan bahwa hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keteram-pilan (psikomotor) maupun yang menyang-kut nilai dan sikap (afektif). Oleh karena itu, apabila siswa mempelajari pengetahu-an tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah tidak hanya berupa penguasaan konsep tetapi juga keterampilan dan sikap.

Penggunaan Model STS

Metode dalam kamus bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1993: 58) adalah cara membaca ilmu ilmu kemasarakatan atau kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu.

Dalam pembelajaran Bahasa Jawa diupayakan metode yang sesuai dengan materi pembelajaran,perkembangan jiwa siswa serta memperhatikan lingkungan sekitar siswa agar proses pembelajaran dapat meningkat sesuai tujuan. Oleh karena itu peneliti menggunakan model STS (Science Technology and Society) adalah salah satru model yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Jawa STS (Science Technology and Society) dalam pendidikan ,menitik beratkan pada pengintegrasian antara sains, teknologi serta menyiapkan siswa menjadi anggotamasyarakat yang mampu.

Hipotesis Tindakan

Dengan menggunakan Model STS (Science Technology and Society) dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar Bahasa Jawa materi menulis pada siswa Kelas IV SD Negeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas SD Negeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Tahun Pelajar-an 2015/2016 Semester 1 mata pelajaran Bahasa Jawa dilaksanakan selama 4 bulan yaitu mulai tanggal 3 Agustus 2015,tanggal 7 September 2015, tanggal 19 Oktober 2015,dan tanggal 9 Nopember 2015.Bulan pertama yaitu bulan Agustus 2015 digunakan untuk menyusun proposal dan instrumen penelitian. Bulan kedua yaitu bulan September 2015 digunakan untuk pengumpulan data siklus I. Pada bulan ketiga yaitu bulan Oktober 2015 digunakan untuk pengumpulan data siklus II. Sedangkan pada bulan keempat yaitu bulan Nopember 2015 digunakan peneliti untuk menganalisis data.

Subjek penelitian merupakan kajian utama dalam penelitian ini. Penelitian ini bersifat kwalitatif sehingga keberadaan subjek dirasa sangat penting Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas IV SD Negeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan .

Tehnik dan Alat Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dalasm penelitian ini adalah dengan menggunakan tehnik dokumentasi, tehnik observasi dan tehnik tes secara lisan.Sedangkan alat pengumpulkan data menggunakan dokumen daftar nilai, lembar observasi dan butir soal.

Analisis Data

Seluruh data yang telah peneliti peroleh, kemudian dianalisis. Dalam menganalisis data disesuaikan dengan jenis datanya.Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis diskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi. Diskriptif komparatif dilakukan untuk membandingkan data kondisi awal dibandingkan data siklus pertama dan dibandingkan dengan data siklus kedua. Sedangkan refleksi digunakan dengan berdasarkan diskriptif komparatif untuk membuat simpulan,member ulasan dan menentukan tindak lanjut.

Dari hasil data Prasiklus,siklus 1 dan siklus 2 diperoleh sebagai berikut: data-data Meningkatkan aktifitas belajar Bahasa Jawa materi membaca bagi siswa Kelas IV SD Negeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 kemudian dilanjutkan refleksi.

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Kondisi Awal

Kondisi awal sebelum penggunaan Model STS (Science Technology And Society ternyata Meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa siswa masih kurang. Terbukti dari sejumlah 28 siswa yang berhasil di atas KKM hanya 12 siswa sedangkan yang 16 siswa belum tuntas.Dan rata-rata kelas hanya 66.oleh sebab iti perlu diadakan tindakan pada siklus I.

Diskripsi Hasil Siklus I

Adapun hasil ulangan pada siklus I ,siswa yanag mengalami ketuntasan hasil belajar pada siklus I adalah 15 siswa atau 53,6% dan siswa yang belum tuntas adalah 13 siswa atau 43,4%, Nilai rata-rata 68,2.

Tabel perbandingkan refleksi kondisi awal degan siklus I hasil belajar Bahasa Daerah

NILAI

JUMLAH SISWA

PROSENTASE

Belum tuntas < 63

Pra siklus 16 siswa

Siklus I 13 siswa

57%

43,4%

Tuntas ≥ 63

Prasiklus 12 siswa

Siklus I 15 siswa

43%

53,6%

Pada saat kondisi awal waktu ulangan menurut teman sejawat soal ulangan terlalu sukar serta belum menggunakan model pembelajaran yang sesuai maka hasil belajar Bahasa Jawa masih rendah.Namun setelah siklus II soal sudah terancang semaksimal mungkin dan sudah menggunakan model yang sesuai sehingga hasil belajar Bahasa Jawa sudah mulai meningkat.

Jadi kesimpulannya pada kondisi awal belum menggunakan model STS (Science Technology and society) hasil belajar siswa rendah namun setelah siklus I menggunakan model STS(Science Technology and society) sudah mulai meningkat.Terbukti dari tabel tersebut di atas menunjukkan peningkatan walau masih perlu ditingkatkan lagi pada siklus II agar lebih meningkat secara signifikan.

Dari kondisipembelajaran hasil siklus II sudah mulai meningkat,smua itu karena sudah menggunakan modelpembelajaran yang tepat yaitu Model STS (Science Technology and society). Jadi kesimpulannya dengan menggunakan Model STS (Science Technology and society) Meningkatkan aktifitas dan hasil belajar Bahasa Jawa meningkat signifikan.

Tabel perbandingkan refleksi siklus 1 degan siklus 2 hasil belajar Basa jawa

NILAI

JUMLAH SISWA

PROSENTASE

Belum tuntas < 63

Siklus I 13 siswa

Siklus II 0 siswa

46,4%

0%

Tuntas ≥ 63

Siklus I 15 siswa

Siklus II 28 siswa

53,4%

100%


Jadi kesimpulannya setelah menggunakan model STS (Science Technology and society) hasil belajar siswa lebih meningkat.Terbukti dari tabel tersebut di atas menunjukkan peningkatan pada siklus II secara signifikan.

Melalui penggunaan Model STS (Science Technology And Society) dapat meningkatkan Meningkatkan aktifitas dan hasil belajar Bahasa Jawa bagi siswa Kelas IV SD Negeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Dari kondisi awal rendah dan kondisi akhir tinggi.

PENUTUP

Simpulan

Secara teoritik pembelajaran menggunakan Model STS (Science Techno-logy And Society) dapat meningkatkan Meningkatkan aktifitas belajar Bahasa Jawa materi membaca bagi siswa Kelas IV SD Negeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Kesimpulan tersebut didukung oleh kebenaran empirik hasil yang berupa hasil penelitian trindakan kelas dalam 2 siklus . Hasil Akhir dari tindakan awal Meningkatkan aktifitas belajar siswa naik dan hasil tindakan akhirpun diperoleh kenaikan maka baik se-cara teoritik dan empirik melalui pengguna-an Model STS (Science Technology And Society) dapat meningkatkan Meningkatkan aktifitas dan hasil belajar Bahasa Jawa materi membaca bagi siswa Kelas IV SD Negeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.

Saran

Dengan menggunakan Model STS (Science Technology And Society) dapat meningkatkan ketrampil menulis huruf Jawa dan hasil belajar Bahasa Jawa siswa Kelas IV Semester 1 SD Negeri 3 Pilangpayung Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2015/2016.

Dapat meningkatkan serta memoti-vasi guru yang lain sebagai langkah peng-ambilan kebijakan Kepala Sekolah.Serta dapat menungkatkan minat baca bagi guru maupun siswa sehingga dengan mening-katnya minat baca maka perpustakaan dapat lebih maju.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Pusat bahasa Depdiknas,

E.Mulyasa,2007. Menjadi Guru Profesional,Jakarta:Bandung Rosdakarya.

Mulyadi,HP.2009, Materi Pelatihan Penyusunan PTK,Semarang: DepdiknasLPMP.

Sanajaya W , 2008. Perencanaan dan Desain Sistim Pembelajaran, Jakarta:Kencana Predana Media Group.

 

Yamin M dan Ansari B. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Gaung Persada Press-Jakarta.