PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PAKEM

UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS

TENTANG SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I

SD NEGERI PACAR REMBANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Sukatiwi

Guru Kelas IV di SD Negeri Pacar

ABSTRAK

Kemampuan siswa kelas IV SD Negeri Pacar Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang pada semester 1 tahun pelajaran 2011/2012, dirasa masih rendah, dalam memahami sumber daya alam. Data hasil tes menunjukkan bahwa dari 25 siswa hanya 5 siswa atau 20 % yang berhasil tuntas atau di atas KKM. Sehingga sebagian besar siswa atau 20 siswa (80 %) belum tuntas. Nilai rata-rata kelasnya adalah 64,4 jauh di bawah nilai KKM yaitu 75. Berdasarkan permasalah ini penulis terdorong untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul ”Penerapan Pembelajaran Model PAKEM Untuk Meningkatkan Prestasi Belajara Mata Pelajaran IPS Tentang Sumber Daya Alam pada Siswa Kelas IV Semester 1 SD Negeri Pacar Rembang Tahun Pelajaran 2011/2012”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran PAKEM dapat meningkatkan prestasi siswa dalam memahami sumber daya alam. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Pacar Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang pada semester 1 tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah siswa 25 terdiri atas 11 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Dalam penelitian ini ditempuh 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data tes diambil dari tes tulis. Data non tes diambil dengan lembar pengamatan dan jurnal refleksi. Tolok ukur keberhasilannya adalah bila rata-rata kelas tes hasil belajar mencapai 75,0 dan 75 % siswa mencapai ketuntasan. Hasil penelitian yang dilaksanakan 2 siklus menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Siklus I rata-rata kelas 71,6 dan ketuntasan mencapai 40%. Siklus II rata-rata kelas 84,4 dan ketuntasan 92%. Semua siswa senang dan berminat dalam melaksakanan tugas. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaran PAKEM dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran IPS tentang sumber daya alam. Guru dan siswa memperoleh pengalaman yang konkrit dalam menerapkan model pembelajaran PAKEM.

Kata Kunci: PAKEM, prestasi belajar, sumber daya alam.


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Metode, media serta model pem-belajaran yang dapat menarik minat belajar peserta didik menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Arti-nya guru dalam proses pembelajaran mela-kukan segala daya dan upaya atau menggunakan segala alat dan cara yang paling sesuai untuk keberhasilan yang sesuai. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan peneliti terhadap peserta didik kelas IV SD Negeri Pacar Rembang pada pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan kompetensi dasar menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.

Alasan dari peneliti melakukan peneliti ini adalah setelah memeriksa dan menilai hasil belajar siswa pada pembe-lajaran awal. Hasil belajar dari 25 peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 sebanyak 20 siswa (80%) sedangkan yang mampu memperoleh hasil belajar 75 ke atas hanya 5 siswa (20%). Rata-rata kelas 64,4. Dengan demikian sebagian besar siswa (80%) belum mencapai ketuntasan. Melihat hasil yang diperoleh, siswa menun-jukkan adanya tingkat penguasaan siswa yang rendah terhadap materi tersebut.

Dari hasil diskusi dengan teman sejawat terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu: 1) rendahnya tingkat pemahaman siswa ter-hadap materi pelajaran, 2) siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, 3) siswa kurang terampil menggunakan media pembelajaran.

Berdasarkan hal di atas, maka penulis mengadakan perbaikan pembelajar-an melalui Peneliti Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini pada dasarnya untuk menge-tahui sejauh mana pembelajaran yang telah dilakukan dan apa saja yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran sehingga akan tercipta pembelajaran yang berkualitas.

Rumusan Masalah

1. Apakah dengan menggunakan model PAKEM dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya tentang sumber daya alam?

2. Bagaimanakah model Pembelajaran PAKEM dapat meningkatkan prestasi belajar IPS tentang Sumber daya alam pada siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Pacar Rembang Tahun Pelajar-an 2011/2012?

Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan dari peneliti-an ini adalah untuk mengetahui peran model PAKEM untuk meningkatkan pema-haman dan ketrampilan siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya tentang sumber daya alam.

2. Tujuan Khusus

Mendeskripsikan penggunaan me-dia lingkungan dalam pembelajaran dan penerapan model PAKEM untuk mening-katkan prestasi siswa tentang sumber daya alam.

KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan So-sial

Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar Tahun 1994 dan Kurikulum Berbasis Kom-petensi mata pelajaran Imu Pengetahuan Sosial berfungsi sebagai ilmu pengetahuan untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial, serta kemampuan tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia dimasa lampau dan masa kini Ilmu Pengetahuan Sosial mempelajari berbagai kenyataan sosial dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi ilmu bumi, ekonomi, sejarah, dan antropologi.

Dalam KBK, pelajaran Ilmu sosial disebut Ilmu Pengetahuan Sosial yang di SD berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai dan sikap, serta kete-rampilan sosial siswa untuk dapat menelaah kehidupan sosial yang dihadapi sehari-hari serta menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini.

Berkenaan dengan ilmu sosial Machenzie (1975) mengemukakan bahwa ilmu sosial semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam konteks sosialnya atau dengan kata lain adalah semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.

Pengertian Media

Kata ‘’Media’’ menurut Heinich, dkk (1982) berasal dari bahasa latin, merupa-kan bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiah berarti ‘Perantara”(Between) yaitu perantara sumber pesan (Source) dengan penerima pesan (receiver). Dalam proses pembelajaran, media dapat diarti-kan sebagai berikut: a) teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schramm, 1977), b) sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, video, slide (Briggs, 1977), c) sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).

Ada tiga jenis media pembelajaran yang perlu dipahami oleh para guru yaitu media visual, media audio dan media audio visual. Dari masing-masing jenis media tersebut terdapat berbagai bentuk media yang dapat dikembangkan dalam kegiatan belajar mengajar. Media mana yang akan digunakan tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai, sifat bahan ajar, ketersediaan media tersebut dan juga kemampuan guru dalam menggunakannya.

Pengertian PAKEM

PAKEM adalah singkatan dari Pem-belajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menye-nangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus mencipta-kan suasana sedemikian rupa sehingga sis-wa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahu-annya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan, sehingga jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembela-jaran tersebut bertentangan dengan haki-kat belajar.

Secara garis besar gambaran PAKEM adalah: a) siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat, b) guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan ajar yang lebih menarik dan menyediakan” sudut baca”, c) guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, terma-suk cara belajar kelompok, d) guru mendo-rong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Kerangka Pikir

Pembelajaran IPS dengan model Pembelajaran PAKEM dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Kegiat-an pembelajaran itu akan meningkatkan motivasi siswa untuk terlibat secara aktif, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini merupakan salah satu upaya menciptakan situasi belajar yang menyenangkan (enjoyble learning). Situasi pembelajaran tersebut dapat menjawab tantangan anak sekaligus menjawab ketidaktahuan anak yang ada dalam benaknya untuk diwujudkan dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran. Pembelajaran ini juga membawa anak pada proses pembelajaran yang membebaskan tanpa paksaan sekaligus menyenangkan.

Hipotesis Tindakan

Penerapan model pembelajaran PAKEM dapat meningkatkan prestasi bela-jar mata pelajaran IPS tentang sumber daya alam pada siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Pacar Rembang tahun pelajaran 2011/2012.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian kelas IV SDN Pacar Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada semester I tahun pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan kompetensi dasar menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.

Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD Negeri Pacar, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada semester 1 tahun pelajaran 2011/2012. Jumlah siswa 25 anak terdiri atas 11 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

Data dan Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang proses pembela-jaran IPS, motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dan dalam megerjakan tu-gas-tugas, serta kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran di kelas. Data penelitian itu dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: 1) Informan, yaitu siswa kelas IV, sekolah, dan guru kelas IV, 2) Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran yaitu di ruang kelas IV, 3) Dokumen atau arsip, yang antara lain berupa kurikulum, Rencapa Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hasil kerja siswa berupa lembar kerja siswa dan lembar tes, dan buku penilaian.

Teknik Pengumpulan Data

1. Pengamatan

Pengamatan yang penulis lakukan adalah pengamatan berperan serta. Peng-amatan itu penulis lakukan terhadap siswa yang sedang mengikuti dalam proses pembelajaran.

2. Wawancara atau diskusi

Wawancara atau diskusi dilakukan setelah dan atas dasar hasil pengamatan di kelas maupun hasil kajian dokumen. Wa-wancara atau diskusi dilakukan dengan siswa dan guru pengamat sebagai teman kolaborator setelah melakukan pengamat-an pertama terhadap kegiatan pembelajar-an, dimaksudkan untuk memperoleh infor-masi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran IPS.

3. Kajian Dokumen

Kajian juga dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada seperti kurikulum, RPP, buku atau materi pelajaran, hasil kerja siswa, dan nilai yang diberikan guru.

4. Tes

Tes diberikan ketika mengakhiri pembelajaran setiap siklus. Hasil tes ini dapat diketahui kemajuan siswa dalam memahami ciri khusus makhluk hidup.

Analisis Data

Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif komparatif, yaitu membanding-kan nilai tes kondisi awal, nilai siklus I dan siklus II. Sedangkan data kualitatif di-analisis secara deskriptif kualitatif berdasar hasil observasi, refleksi, dan wawancara.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Pembelajaran Awal

Pada pembelajaran awal ini nilai tes formatif kurang memuaskan. Siswa yang memperoleh nilai 50 ada 5 orang, anak yang mencapai nilai 60 ada 10 orang, anak yang mendapat nilai 70 ada 5 orang, anak yang mendapatkan nilai 80 ada 4 orang, dan anak yang mendapatkan nilai 90 ada 1 orang. Tingkat ketuntasan baru mencapai 20% dengan nilai rata-rata 64,4. Jadi sebagian besar siswa belum tuntas.

Pembelajaran Siklus I

Pada pembelajaran siklus I ini nilai tes formatif kurang memuaskan. Siswa yang memperoleh nilai 50 ada 2 orang, anak yang mencapai nilai 60 ada 8 orang, anak yang mendapat nilai 70 ada 5 orang, anak yang mendapatkan nilai 80 ada 7 orang, dan anak yang mendapatkan nilai 100 ada 3 orang. Tingkat ketuntasan baru mencapai 40% dengan nilai rata-rata 71,6.

Pembelajaran Siklus II

Pada pembelajaran siklus II ini nilai tes formatif sudah mencapai tingkat ketun-tasan yang diharapkan. Siswa yang mem-peroleh nilai 60 ada 2 orang, anak yang mendapat nilai 80 ada 15 orang, anak yang mendapatkan nilai 90 ada 1 orang, dan anak yang mendapatkan nilai 100 ada 7 orang. Tingkat ketuntasan mencapai 92% dengan nilai rata-rata 84,4.

Pembahasan

Pada pembelajaran awal untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, pembelajaran dilaksanakan seperti biasa dengan menggunakan media pembelajaran contoh sumber daya alam untuk menje-laskan materi Ilmu Pengetahuan Sosial de-ngan kompetensi dasar Menunjukkan jenis dan persebaran sumberdaya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.

Didalam tes akhir pelajaran ternya-ta anak yang tuntas baru 5 siswa atau 20%. Penyebab utama dari kegagalan pembelajaran adalah kurangnya motivasi siswa mengikuti pelajaran dan kurang maksimalnya penggunaan media pembela-jaran. Sebenarnya kita tahu bahwa guru harus memiliki 8 keterampilan dasar meng-ajar khususnya keterampilan memberi penguat (I.G.A.K Wardani,2004). Memberi penguatan atau motivasi sangat diperlukan dalan pembelajaran, sehingga siswa akan sungguh-sungguh. Dalam pembelajaran secara tidak langsung dapat meningkatkan prestasi belajar.

Perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siklus I dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 16 September 2011.Fokus yang menjadi perbaikan pembelajaran adalah keaktifan siswa menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai.Keberhasilan pembelajaran tergantung pada 8 keterampilan dasar mengajar (Tourney, 1979) yang salah satunya adalah keterampilan mengadakan variasi.

Didalam keterampilan mengadakan variasi terdapat variasi dalammenggunakan media (I.G.A.K Wardani, 2004). Dengan menggunakan media pembelajaran ke-abstrakan suatu pesan dapat dikurangi karena pada dasarnya anak usia SD (usia 6- 12 tahun) dalam tarap operasional konkrit.Hal ini sesuai pendapat Jean Piaget) tentang tahapan perkembangan anak.

Perbaikan pembelajaran Ilmu Pe-ngetahuan Sosial Siklus II dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 30 September 2011. Fokus yang menjadi perbaikan pembelajaran pada siklus II adalah penggunaan model PAKEM dalam pembelajaran.Pada hakekatnya PAKEM adalah model pembelajaran yang mene-kankan pada keaktifan siswa yang sekali-gus memungkinkan siswa untuk mengem-bangkan kreatifitasnya dalam proses pem-belajaran sehingga pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan.

Dengan pembelajaran model PAKEM dapat menggunakan berbagai metode, media dan sumber pembelajaran (Usada dan MG. Dwijiastuti). Penggunaan media lingkungan (pengalaman langsung) merupakan tingkat yang paling tinggi dalam kerucut pengalaman Edgar Dale (1969). Pengalaman langsung merupakan penanaman konsep ke dunia konkrit. Dengan pengalaman langsung siswa akan selalu mengingat dan ingatan yang demikian adalah ingatan yang tahan lama. Hal ini sesuai dengan teori pembelajaran bermakna (Meaning Full Instruction) dari Ausubel. Didalam tes akhir pembelajaran pada siklus II prestasi belajar siswa mengalami peningkatan,hal ini terbukti dari rata-rata nilai siswa 84,4 dengan ketuntasan 92%.

PENUTUP

Kesimpulan

1. Penggunaan media pembelajaran yaitu benda konkrit secara optimal melalui demonstrasi terbukti dapat meningkat-kan pemahaman dan hasil belajar siswa pada materi sumber daya alam.

2. Penggunaan media lingkungan dapat menambah pengetahuan langsung pa-da siswa dan dapat mempermudah dalam penanaman konsep.

3. Dengan menggunakan model PAKEM siswa aktif berinteraksi dengan ling-kungan belajarnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa siswa setiap siklus.

Saran

1. Guru

a) Menggunakan media dalam pem-belajaran.

b) Menggunakan berbagai metode.

c) Memotivasi siswa agar siswa aktif.

d) Memilih model pembelajaran yang tepat agar pembelajaran lebih mu-dah, menyenangkan dan bermak-na.

2. Sekolah

a) Mengalokasikan dana khusus untuk media pembelajaran.

b) Menginventarisasikan media pem-belajaran.

c) Mengembangkan model pembela-jaran aktif, kreatif, dan menye-nangkan.

3. Masyarakat

a) Mendukung sekolah untuk ikut me-nyediakan media pembelajaran.

b) Memberikan bimbingan belajar ter-hadap siswa di rumah.

DAFTAR PUSTAKA

Asep Herry Hernawan,dkk, 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka.

Djam’an Satori,dkk.2007. Profesi Keguruan, Jakarta: Universitas Terbuka

Hera LestariMikarsa,dkk, 2007. Pendidikan Anak di SD, Jakarta:Universitas Terbuka

I.G.A.K. Wardani,dkk., 2007, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka

Ischak, dkk., 2003, Pendidikan IPS di SD, Jakarta: Universitas Terbuka.

Nur Kholis Ahmad, dkk, 2005. Pembelajaran AktifKreatif Efektif Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas.

Nursid Smaatmaja, dkk., 2003. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.

Udin S .Winataputra,dkk, 2003 Strategi BelajarMengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.