Pengaruh Komunikasi Dalam Keluarga
PENGARUH KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Afifah Khotimatul Khusna
Mahasiswa Bimbingan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Komunikasi dalam keluarga dapat dilakukan satu sama lain atau secara bergantian, bisa komunikasi orang tua ke anak, komunikasi anak ke orang tua, dan komunikasi antar anak. Awal komunikasi, karena ada berita yang ingin disampaikan. Pola komunikasi dapat dipahami sebagai pola hubungan antara dua orang atau lebih saat mengirim dan menerima pesan dengan cara yang tepat agar pesan yang dimaksud dapat dipahami. Modus komunikasi yang dibangun akan mempengaruhi gaya pengasuhan. Harapannya melalui komunikasi yang baik dapat tercipta pola asuh yang baik. Jika dengan memposisikan anak sebagai objek yang harus diusahakan, dididik, dan dibimbing, atau bukan sekedar objek, maka model komunikasi yang diciptakan akan penuh dengan cinta dan kasih sayang, maka kegiatan pengasuhan anak akan terlaksana dengan baik (Djamarah, 2004: 1)
Kata kunci: komunikasi, keluarga
PENDAHULUAN
Kasih sayang yang diberikan keluarga lebih khusus diberikan kepada anak oleh orang tua, seperti halnya hujan di musim kemarau panjang yang dilakukan petani. Harus diakui bahwa setiap orang sangat membutuhkan cinta dari keluarganya. Lebih khusus lagi, pada masa bayi, balita, masa kanak-kanak dan dewasa. Saat ini, individu akan tertarik dengan kehangatan keluarga, terlihat bahagia, terangkat, dan mendapatkan kedamaian batin.
Anak-anak yang hidup tanpa cinta sejati dari orang tuanya tidak akan merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hidup mereka. Keluarga adalah unit terkecil dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Setiap keluarga bertanggung jawab atas keamanan, ketenangan, kebahagiaan, dan kesejahteraan setiap anggotanya. Pendidikan pertama diperoleh anak dari orang tua. Interaksi dan komunikasi antara anak dan orang tua.
Komunikasi merupakan bagian penting dari interaksi dengan lingkungan dalam kehidupan pribadi. “Bahkan bayi yang baru lahir perlu berkomunikasi untuk menyampaikan apa yang mereka inginkan dan inginkan melalui tangisan. Dia menitikkan air mata untuk menyampaikan pesan: dia haus, lapar, sakit, atau hanya ingin disentuh oleh ibunya. Percakapan yang hidup antara anak dan orang tua sangat penting dan membahagiakan bagi anak. Jika anak berperilaku baik maka senyuman orang tua akan memotivasi anak untuk selalu sehat. Jika didengar dengan benar, cerita anak akan membuat mereka lebih terbuka dan merasa dihargai.
LANDASAN TEORI
KELUARGA
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial, dalam interaksi dengan kelompoknya. (Kurniadi, 2001: 271). Dalam keluarga yang sesungguhnya, komunikasi merupakan sesuatu yang harus dibina, sehingga anggota keluarga merasakan ikatan yang dalam serta saling membutuhkan.
KOMUNIKASI
Pengertian komunikasi dapat dimaknai sebagai jalannya proses dimana seseorang maupun sekelompok orang menciptakan serta menggunakan sejumlah informasi agar saling terhubung dengan lingkungan sekitar. Secara umum komunikasi dapat dilakukan secara verbal serta dapat dipahami oleh kedua belah pihak berkaitan.
Komunikasi menurut para ahli di antaranya seperti yang disebutkan oleh Anwar Arifin. Menurutnya arti komunikasi adalah jenis proses sosial yang erat kaitannya dengan aktivitas manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku. Skinner turut beropini tentang komunikasi sebagai suatu perilaku lisan maupun simbolik dimana pelaku berusaha memperoleh efek yang diinginkan.
Forsdale berkomentar bahwa pengertian komunikasi adalah jenis proses pembentukan, pemeliharaan serta pengubahan sesuatu dengan tujuan agar sinyal yang telah dikirimkan berkesesuaian dengan aturan. Pengertian komunikasi terakhir datang dari Gode yang mengungkapkan bahwa komunikasi merupakan suatu kegiatan untuk membuat sesuatu kemudian ditujukkan kepada orang lain.
PENGERTIAN KOMUNIKASI KELUARGA
Menurut Rae Sedwig (1985), Komunikasi Keluarga adalah suatu pengorganisasian yang menggunakan kata-kata, sikap tubuh (gesture), intonasi suara, tindakan untuk menciptakan harapan image, ungkapan perasaan serta saling membagi pengertian (Dikutip dari Achdiat, 1997: 30). Dilihat dari pengertian di atas bahwa kata-kata, sikap tubuh, intonasi suara dan tindakan, mengandung maksud mengajarkan, mempengaruhi dan memberikan pengertian. Sedangkan tujuan pokok dari komunikasi ini adalah memprakarsai dan memelihara interaksi antara satu anggota dengan anggota lainnya sehingga tercipta komunikasi yang efektif. Komunikasi dalam keluarga juga dapat diartikan sebagai kesiapan membicarakan dengan terbuka setiap hal dalam keluarga baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, juga siap menyelesaikan masalah-masalah dalam keluarga dengan pembicaraan yang dijalani dalam kesabaran dan kejujuran serta keterbukaan (Friendly: 2002; 1)
FAKTOR
Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga:
Citra diri dan citra orang lain
Citra diri atau merasa diri, maksudnya sama saja. Ketika orang berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain, dua mempunyai citra diri dia merasa dirinya sebagai apa dan bagaimana. Setiap orang mempunyai gambaran–gambaran tertentu mengenai dirinya statusnya, kelebihan dan kekurangannya. Gambaran itulah yang menentukan apa dan bagaimana ia berbicara, menjadi menjaring bagi apa yang dilihatnya, didengarnya, bagaimana penilaiannya terhadap segala yang berlangsung disekitarnya. Dengan kata lain, citra diri menentukan ekspresi dan persepsi orang.
Suasana Psikologis
Suasana Psikologis di akui mempengaruhi komunikasi. Komunikasi sulit berlangsung bila seseorang dalam keadaan sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa irihati, diliputi prasangka, dan suasana psikologis lainnya.
Lingkungan Fisik
Komunikasi dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja, dengan gaya, dan cara yang berbeda. Komunikasi yang berlangsung dalam keluarga berbeda dengan yang terjadi di sekolah. Karena memang kedua lingkungan ini berbeda. Suasana di rumah bersifat informal, sedangkan suasana di sekolah bersifat formal. Demikian juga komunikasi yang berlangsung dalam masyarakat. Karena setiap masyarakat memiliki norma yang harus diataati, maka komunikasi yang berlangsungpun harus taat norma.
Kepemimpinan
Dalam keluarga seorang pemimpin mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis. Dinamika hubungan dalam keluarga dipengaruhi oleh pola kepemimpinan. Karakteristik seorang pemimpin akan menentukan pola komunikasi bagaimana yang akan berproses dalam kehidupan yang membentuk hubungan-hubungan tersebut. Menurut Cragan dan Wright, kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok. Kepemimpinan adalah faktor yang paling menentukan keefektifan komunikasi kelompok.
Bahasa
Dalam komunikasi verbal orang tua atau anak pasti menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan sesuatu. Pada suatu kesempatan bahasa yang dipergunakan oleh orang tua ketika secara kepada anaknya dapat mewakili suatu objek yang dibicarakan secara tepat. Tetapi dilain kesempatan, bahasa yang digunakan itu tidak mampu mewakili suatu objek yang dibicarakan secara tepat. Maka dari itu dalam berkomunikasi dituntut untuk menggunakan bahasa yang mudah dimengerti antara komunikator dan komunikasi.
Perbedaan Usia
Komunikasi dipengaruhi oleh usia. Itu berarti setiap orang tidak bisa berbicara sekehendak hati tanpa memperhatikan siapa yang diajak bicara. Berbicara kepada anak kecil berbeda ketika berbicara kepada remaja. Mereka mempunyai dunia masing-masing yang harus dipahami
MANFAAT
Berikut ini adalah manfaat komunikasi dalam keluarga:
Mengembangkan keterampilan dalam mendengar
Komunikasi yang baik dalam keluarga berpengaruh ketika salah satu anggota keluarga berada di lingkungan luar. Mereka akan belajar bagaimana mendengarkan secara efektif, menunjukkan empati, dan memiliki cara komunikasi yang lebih baik dengan orang lain.
Jangan dianggap remeh, kemampuan mendengarkan ini dapat mempengaruhi masa depan kita baik hubungan pribadi, saat menjalani pendidikan maupun mencari pengalaman atau bersosialisasi di lingkungan kerja.
Dapat menyalurkan dukungan
Selalu ada masa baik dan buruk yang nanti akan dihadapi oleh setiap anggota keluarga. Bila komunikasi dalam keluarga dapat berjalan dengan baik maka setiap anggota keluarga akan saling memberikan dukungan satu dengan yang lainnya. Dengan begitu kebutuhan keluarga juga akan terpenuhi.
Selain itu, anak akan lebih mudah berkreasi untuk mencapai keinginannya karena komunikasi dengan orangtua akan menciptakan dukungan dari orangtua itu sendiri.
Memiliki maksud dan tujuan yang sama
Sama seperti halnya sebuah organisasi, setiap rumah tangga pun memiliki tujuan. Untuk itu komunikasi dibutuhkan dalam keluarga agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Apabila maksud dan tujuan yang sama sudah tercapai maka kebutuhan dalam keluarga tersebut sudah terpenuhi dengan baik.
Membangun kehangatan dan keceriaan
Keluarga yang terlihat akrab akan terlihat dari cara mereka menikmati waktu bersama. Tidak mudah bagi anggota keluarga untuk mengutarakan cerita lucu atau lelucon karena mereka harus memilki rasa nyaman, aman, dan mau mengambil resiko.
Selain itu, bercanda dan tertawa dapat membantu anggota keluarga merasa lebih dekat antara satu sama lain dan tercipta semangat kehangatan dan keceriaan dalam keluarga.
Menyalurkan sikap positif
Komunikasi akan membantu lingkungan keluarga untuk menyalurkan sikap positif. Sikap positif tersebut dapat terwujud dengan menegur antar anggota keluarga, menyayangi, menghargai, dan lain sebagainya. Menyalurkan sikap positif tersebut dapat membangun motivasi antar anggota keluarga.
Memberikan ruang untuk anak agar berkata jujur
Komunikasi yang menjadi elemen penting dalam keluarga akan memberikan manfaat komunikasi bagi kehidupan keluarga terutama seorang anak dengan orangtua. Pada dasarnya keterbukaan anak sangat penting bagi orangtua. Oleh karena itu, orangtua diminta untuk melatih anak untuk dapat berkomunikasi dengan baik.
Melatih anak untuk selalu terbuka dan berkata jujur agar tidak ada kebohongan apabila anak tersebut sedang menghadapi masalah. Orangtua berperan sebagai penasihat untuk mencari solusi dari permasalahan sang anak.
Tepat dalam mengekspresikan perasaan
Pernah melihat seseorang yang marah-marah di depan umum hanya untuk urusan yang sepele? Itu salah satu dampak komunikasi yang kurang efektif dalam keluarga.
Menurut University of Florida, komunikasi yang baik dalam keluarga dapat menjadi media tepat untuk mengekspresikan perasaan tanpa harus berdebat atau berteriak. Hasilnya bisa lebih terbuka dalam mengutarakan perasaan, memiliki kemampuan memecahkan masalah, lalu dapat berbagi atau bertukar pikiran dan ide.
Dapat saling memahami persamaan dan perbedaan
Komunikasi akan menjadi jembatan untuk dapat memahami terhadap persamaan dan perbedaan yang muncul, sehingga tercipta hubungan dalam keluarga yang rukun, harmonis, dan sejahtera. Apabila anggota keluarga mampu memahami perbedaan maka akan timbul rasa menghargai.
Memiliki kepercayaan diri
Keluarga yang memungkinkan setiap anggotanya bebas mengekspresikan perasaan, pikiran, dan opini biasanya memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi seperti yang dibuktikan dalam penelitian di University of Delaware. Hal ini diawali dimana pikiran dan pendapat dihargai dan diakui, sehingga tidak malu untuk masuk dan berpartisipasi dalam lingkungan luar.
Melatih sikap empati dalam keluarga
Saling mengerti, memahami dan peka terhadap anggota keluarga akan menimbulkan rasa empati dalam keluarga. Jika empati sudah ada di setiap anggota keluarga, kontrol keluarga akan lebih mudah didapatkan, sehingga terciptalah keluarga yang damai dan bahagia.
PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Anak merupakan generasi penerus keluarga, sehingga perlu dipersiapkan sejak dini. Agar kelak menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan kesepakatan cita-cita bangsa. Kebutuhan dasar anak yang meliputi perhatian dan kasih sayang harus terpenuhi dalam keluarga. Keluarga dalam konteks sosial budaya, tidak dapat dipisahkan dari tradisi budaya yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Dalam hal ini orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak agar dapat hidup bermasyarakat.
Dalam keluarga inilah terjadi proses interaksi pendidikan yang pertama dan utama bagi anak yang akan menjadi pondasi dalam pendidikan selanjutnya. Keluarga pulalah yang menjadi lingkungan pertama dan utama dalam mengarahkan seorang anak untuk menghadapi kehidupannya. Melalui keluarga, anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya serta menyimak nilai-nilai sosial yang berlaku. Karena itu, keluarga yang memperkenalkan anak kepada lingkungan yang lebih luas.
Pengaruh keluarga sangat besar dalam pembentukan karakter anak, karena karakter anak terbentuk sejak dini. Artinya, perkembangan karakter anak dipengaruhi oleh perlakuan keluarga terhadapnya. Keteladanan orang tua akan menjadi wahana pendidikan moral bagi anak, membentuk anak sebagai makhluk sosial, religius, untuk menciptakan kondisi yang dapat menumbuhkembangkan inisiatif dan kreativitas anak. Keluargalah yang menanamkan nilai-nilai moral dalam kepribadian seorang anak.
Pendidikan karakter diartikan sebagai upaya menanamkan kecerdasan berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap dan pengalaman dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya. Karena itu pendidikan karakter tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan atau melatih suatu ketrampilan tertentu. Akan tetapi pendidikan karakter perlu proses, contoh teladan dan pembiasaan dalam lingkungan anak.
Pada masa pertumbuhan, seorang anak memiliki banyak pertanyaan mengenai hal-hal yang dirasanya baru. Anak memiliki pertanyaan-pertanyaan kritis, disinilah dituntut kemampuan komunikasi yang baik yang harus dimiliki oleh setiap orang tua dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang anak.
Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar dan selalu ingin mencoba segala hal yang dianggapnya baru. Anak-anak hidup dan berpikir untuk saat ini, sehingga ia tidak memikirkan masa lalu yang jauh dan tidak pula masa depan yang tidak diketahuinya. Oleh sebab itu, seharusnya orang tua dapat menjadikan realitas masa sekarang sebagai titik tolak dan metode pembelajaran bagi anak.Keluarga memiliki arti penting dalam memantau dan mengetahui perkembangan moral dan kepribadian anak, karena keluarga merupakan lingkungan pendidikan primer dan bersifat mendasar bagi anak. Anak dan keluarga merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan, artinya bahwa segala sesuatu yang terkait dengan keberadaan anak menjadi tanggung jawab keluarga. Dengan kata lain, keluarga merupakan kelompok sosial yang sangat besar pengaruhnya terhadap proses sosialisasi anak.
Komunikasi dalam keluarga tak lepas dari peran orangtua. Kualitas komunikasi ini sangat dipengaruhi oleh sejauhmana orangtua berkomunikasi kepada anak. Karena, kegagalan dalam berkomunikasi berakibat fatal baik secara individual maupun secara sosial. Selanjutnya komunikasi dalam keluarga terbentuk bila hubungan timbal balik selalu terjalin antara ayah, ibu, dan anak.
Komunikasi yang diharapkan adalah komunikasi yang efektif, karena komunikasi yang efektif dapat menimbulkan pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan tindakan. Artinya, bagaimana orangtua menggunakan pola komunikasi yang lebih fleksibel pada aturan yang berlaku. Misalnya apa yang dikatakan orangtua tetap penting tetapi masih memungkinkan bagi anak untuk mengemukakan pikirannya, berupa ide, pendapat, saran, saling mendengar. Komunikasi yang kurang intensif rentan menyebabkan terjadinya disfungsi komunikasi, baik antara ibu dan ayah atau pun antara orang tua dengan anak.
Pola komunikasi terbuka seperti ini, lebih memungkinkan bagi anak untuk dapat melihat masalah, memecahkan atau mengatasinya, karena ada interaksi dalam komunikasi, tentunya dengan tetap memperhatikan norma-norma dan tanpa menghilangkan eksistensi sebagai orangtua maupun anak.
Karena, pola komunikasi seperti ini memberikan lebih banyak kesempatan pada anak untuk menjelaskan permasalahan yang muncul dan ada banyak kemungkinan bagi anak untuk mengekspresikan eksistensinya sebagai bagian dari komunikasi yang berlangsung. Apalagi jika diperkuat dengan pernyataan-pernyataan yang membesarkan hati.
Dallam membangun komunikasi keluarga, orang tua harus memahami psikologis anak, tidak memaksakan kehendak tapi memberikan ruang dialog sehingga tercipta komunikasi yang mengayomi. Meski demikian, agar komunikasi orang tua dan anak berjalan efektif maka harus terlebih dulu memberikan contoh. Keluarga dengan intensitas komunikasi yang baik akan memberikan pengaruh signifikan pada tumbuh kembang anak.
Akhirnya, di mata anak, orangtua adalah figur idola yang kesehariannya merupakan contoh yang selalu ditiru. Dengan memainkan peranan orangtua dengan benar dan sebaik mungkin dalam mendidik dan mengasuh anak, anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Yang tak kalah penting, anak akan tumbuh berkarakter tidak mudah larut oleh budaya buruk dari luar serta menjadi anak yang berkepribadian baik sebagai aset generasi penerus bangsa di masa depan.
PERAN
Beberapa peranan komunikasi dalam keluarga:
Menumbuhkan kejujuran
Komuniikasi yang efektif dalam suatu keluarga dapat berperan penting dalam menumbuhkan kejujuran antara anggota keluarga yang satu dengan anggota keluarga lainnya. Peranan komunikasi yang ada dalam sistem kekeluargaan ini menjadi media untuk menyalurkan perasaan yang dimiliki oleh anggota keluarganya.
Komunikasi yang intim dapat menuntun keluarga menjadi bersikap lebih terbuka. Keterbukaan antara keluarga ini dapat menciptakan keluarga yang harmonis. Artinya, keluarga akan saling menghormati dan menghargai atas kejujuran anggota keluarganya.
Pengawasan keluarga
Peranan komunikasi dalam hubungan kekeluargaan ini adalah pengawasan atau kontrol keluarga. Pengawasan ini dapat dilakukan karena adanya komunikasi yang terjalin antar anggota keluarga.
Setiap keluarga memiliki peraturan masing-masing yang tujuannya untuk memberikan pengawasan pada anggota keluarganya. Peranan komunikasi sebagai pengawasan keluarga ini tidak hanya dilakukan untuk seorang anak tapi orangtua juga membutuhkan pengawasan tersebut.
Misalnya komunikasi antar anak dan orangtua. Orangtua memberikan arahan kepada anaknya mengenai perihal yang baik-baik dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh sang anak. Hal ini membantu anak untu tidak melanggar arahan yang telah diberikan oleh kedua orangtuanya.
Solusi permasalahan
Peranan komunikasi dalam hubungan keluarga menjadi penting sebagai solusi permasalahan dalam keluarga. Suatu keluarga ada yang mengalami permasalahan seperti permasalahan antara pasangan suami dan istri, orangtua dan anak, bahkan antara sanak saudara dan keluarga kita sendiri.
Permasalahan muncul karena adanya berbagai perbedaan yang tidak dapat diterima oleh masing-masing individu. Permasalahan juga dapat terjadi karena hambatan komunikasi atau komunikasi yang tidak efektif. Peranan komunikasi sebagai solusi permasalahan ini tentu didasarkan pada keterbukaan antara anggota keluarga. Dengan demikian komunikasi sebagai solusi menjadi lebih efektif.
Mencegah konflik
Komunikasi yang baik akan memberikan solusi kepada anggota keluarga yang sedang ditimpa masalah, tetapi komunikasi juga berperan penting dalam suatu keluarga untuk mencegah konflik.
Konflik dalam keluarga sering terjadi karena faktor internal (dalam keluarga sendiri) atau faktor eksternal (di luar keluarga). Komunikasi yang baik merupakan komunikasi yang juga dilengkapi oleh sikap individu yang baik.
Pembentukan sikap
Keluarga menjadi tempat ternyaman untuk seorang anak. Anak membutuhkan tuntunan orangtua dalam pertumbuhannya. Peranan komunikasi dalam hal ini sebagai pembentuk sikap seorang anak dalam keluarga. Jika orangtua dapat mencontohkan anaknya dengan komunikasi dan sikap yang baik maka anak akan mengikuti orangtuanya menjadi anak yang baik.
Motivasi
Seorang anak membutuhkan motivasi dari orangtuanya. Peranan komunikasi dalam hubungan keluarga adalah sebagai motivasi bagi anggota keluarganya.
SYARAT KOMUNIKASI KELUARGA EFEKTIF
Pada hakikatnya, komunikasi yang menguntungkan kedua pihak ialah komunikasi timbal-balik, kedua pihak tersebut terdapat spontanitas serta keterbukaan. Dalam komunikasi demikian, orang tua dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan anak. Keterbukaaan orang tua memungkinkan anak mengubah pendirian, mendengarkan ungkapan isi jiwa anak dan memahami anak. Ia juga dapat menggunakan situasi komunikasi dengan anak untuk berkembang dan belajar. Di pihak anak, pikirannya akan berkemang, karena anak dapat mengungkapkan isi hati atau pikirannya, bisa memberik usul-usul dan pendapat berdasarkan penalarannya. Suatu cara yang paling tepat yang harus dilakukan oleh orang tua dalam berkomunikasi dengan anaknya yaitu menjadi pendengar yang baik, tidak perlu menyediakan jadwal waktu khusus bagi mereka untuk dapat bertemu dan berkumpul dengan orang tuannya, karena jadwal tersebut hanya akan membatasi kebebasan anak dalam mengungkapkan perasannya, karena dengan menjadi pendengar yang baik hubungan orang tua dan anak kemungkinan besar akan menjadi baik. Sebagimana yang telah dikemukakan oleh Utami Munandar yang dikutip oleh Alex Sibur dalam buku Pembinaan Anak dalam Keluarga, yaitu yang terpenting dalam hubungan orang tua dan anak bukanlah banyak waktu semata-mata diberikan pada anak, akan tetapi bagaimana waktu itu digunakan untuk membentuk hubungan yang serasi dan hangat serta sekaligus menunjang perkembangan mental dan kepribadian anak.
Menurut Jhonson sebagaimana dikutip oleh Supriptik bahwa terdapat tiga syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai komunikasi yang efektif, yaitu:
- Sebagaimana komunikator harus mengusahakan agar pesan-pesan yang disampaikan mudah dipahami
- Sebagai pengirim pesan (komunikator) harus memiliki kredibilitas adalah suatu kepercayaan dan keterandalan pernyataan-pernyataan pengirim (komunikator) kepada penerima (komunikan)
- Pengirim pesan (komunikator) harus berusaha mendapatkan umpan baik secara optimal tentang pengaruh pesan dalam diri si penerima.
Dalam hal ini terdapat tiga cara yang paling mendasar dalam membina keakraban dengan anak demi tercapainya komunikasi yang efektif, yaitu:
- Orang tua harus mencintai anak tanpa pamrih dan sepenuh hati;
- Orang tua harus memahami sifat dan perkembangan anak dan mau mendengar anak;
- Orang tua berlaku kreatif dengan anak dan mampu menciptakan suasana yang menyegarkan.
PENUTUP
Hidup kita tak lepas dari komunikasi. Komunikasi merupakan hal yang penting dalam hidup, kita tidak mungkin tidak berkomunikasi baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Komunikasi adalah penyampaian pesan dari komunikator (pemberi pesan) kepada komunikan (penerima pesan), agar dalam penyampaian pesan kita dapat dipahami dan dimengerti haruslah tercapai “komuniksi efektif”.
Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi diantara orang tua dengn anak-anaknya dan suami dengan istri, dalam berbagai hal sebagai sarana bertukar pikiran,mensosialisasikan nilai-nilai kepribadian orang tua kepada anaknya, dan penyampaian segala persoalan atau keluh kesah dari anak kepada kedua orang tuanya
Hakekat komunikasi keluarga dilaksanakan sebagai upaya untuk menciptakan keluarga yang saling mengenal dan saling memahami sesama anggota keluarga sehingga dari situ dapat tercipta suasana yang harmonis dalam keluarga.
Komunikasi keluarga tidak sama dengan komunikasi antar anggota kelompok biasa. Komunikasi yang terjadi dalam suatu keluarga tidak sama dengan komunikasi keluarga yang lain. setiap keluarga mempunyai pola komunikasi sendiri. Tujuan komunikasi dalam interaksi keluarga ditinjau dari kepentingan orang tua adalah memberikan informasi, nasihat, dan mendidik. Anak berkomunikasi dengan orang tua untuk mendapatkan saran, nasihat, masukan atau dalam memberikan respon dari pertanyaan orang tua. Komunikasi antar anggota keluarga dilakukan untuk terjadinya keharmonisan dalam keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Herdinat, Feliks. 2014. Pengaruh komunikasi keluarga terhadap perkembangan/tingkah laku anak. http://coretanfeliksjerych.blogspot.com/2014/01/pengaruh-komunikasi-keluarga-terhadap.html. Kamis, 23 Januari 2014
Wikipedia. 2020. Keluarga. https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga. 18 November 2020, pukul 16.14.
Sumakul, Beely Jovan. 2015. PERANAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN IDENTITAS REMAJA DI KELURAHAN MALALAYANG I KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO. https://media.neliti.com/media/publications/90077-ID-peranan-komunikasi-keluarga-dalam-pemben.pdf.
Eril. 2020. Pengertian komunikasi, tujuan, fungsi dan macamnya. https://qwords.com/blog/pengertian-komunikasi/. 16 Maret 2020
Corrie. 2018. 10 Manfaat Komunikasi dalam keluarga. https://pakarkomunikasi.com/manfaat-komunikasi-dalam-keluarga. 4 April 2018
Marhamah. 2017. Pentingnya komunikasi orang tua dalam mendidik karakter anak. https://layarberita.com/read/03/03/2017/pentingnya-komunikasi-orangtua-mendidik-karakter-anak/. 3 Maret 2017
Widiyarti, Yayuk. 2019. Pentingnya komunikasi dalam keluarga untuk bentuk karakter anak. https://gaya.tempo.co/read/1253545/pentingnya-komunikasi-dalam-keluarga-untuk-bentuk-karakter-anak/full&view=ok. Sabtu, 28 September 2019 19:10 WIB.
Corrie. 2018. 6 peran komunikasi dalamhubungan kekeluargaan. https://pakarkomunikasi.com/peranan-komunikasi-dalam-hubungan-kekeluargaan#:~:text=Komuniikasi%20yang%20efektif%20dalam%20suatu,yang%20dimiliki%20oleh%20anggota%20keluarganya. 3 September 2018
Baharuddin. 2019. Pengaruh komunikasi orang tua terhadap perilaku anak pada min 1 lamno desa pante keutapang aceh jaya. file:///C:/Users/INTEL&AMD/Downloads/4207-11653-2-PB.pdf. 1 Januari-Juni 2019
Adilla, Donna. 2011. Makalah komunikasi umum. https://www.academia.edu/33217457/Komunikasi_dalam_keluarga. Desember 2011