Pengaruh Pemberian Reward “Terang Bulan” Terhadap Kedisiplinan Anak
PENGARUH PEMBERIAN REWARD “TERANG BULAN”
TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK
Almar’atu Sholikah 1)
Purwadi 2)
Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyani 3)
1) Mahasiswa Program Studi PGPAUD, Universitas PGRI Semarang
2) 3) Dosen PGPAUD Universitas PGRI Semarang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Reward terhadap kedisiplinan siswa kelas B2 di TK IT Baitussalam Semarang tahun ajaran 2019/2020. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen.Dalam penelitian ini menggunakan bentuk “pre-experimental design“.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretest- posttest design.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B di TK IT Baitussalam yang berjumlah 16 anak dengan jumlah anak laki – laki 8 dan perempuan 8 anak pada tahun ajaran 2019 – 2020. Hasil penelitian dan perhitungan statistik dengan menggunkan uji t dengan rata-rata pada kelas ekpserimen X = 77,32 dan rata-rata kelas kontrol X = 72,54,dengan n1 = 16 dan n2 = 16, untuk ttabel (dk) = n1 + n2 – 2 = 15 + 15 – 2 = 30, = 5% yaitu 1,70, diperoleh Lhitung = 1,781996. Hal ini menunjukkan bahwa thitung >ttabel maka H0 ditolak sehingga H1 diterima, Kemudian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian reward “ terang bulan “ terhadap kedisiplinan anak kelompok B TK IT Baitussalam
Kata Kunci: anak, reward, disiplin.
PENDAHULUAN
Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang di tunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan belajar dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. (Permendikbud,2014:12) Menurut peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 137 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan anak usia dini, pasal 1 No. 2 Tentang standar tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini / STTPA pada anak usia 5 – 6 tahun dalam aspek sosial emosional lingkup perkembangan sosial emosional rasa tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain adalah (1) Anak tahu akan hak nya (2) Mentaati aturan (kegiatan, aturan) (3) Mengatur diri sendiri (4) bertanggung jawab atas perilakunya terhadap diri sendiri. (Permendikbud, No.137, 2014:63)
Pendidikan anak usia dini merupakan upaya membentuk anak yang berkualitas yakni anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Sehubungan dengan hal tersebut, pendidikan untuk anak usia dini merupakan usaha untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikis yang dimiliki anak sesuai Undang-undang dan ilmu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). (Wahyuni, 2016: 271)
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada hari selasa – rabu , 9 – 10 Oktober 2018 Di TK IT Baitussalam peneliti menjumpai beberapa masalah yang terjadi diantaranya, anak sering terlambat datang ke sekolah, anak belum sadar mentaati aturan sekolah, dan anak belum dapat mencerminkan sikap disiplin. Oleh karena itu peneliti berinisiatif berusaha mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai anak dengan melakukan wawancara kepada kepala sekolah, guru dan orangtua. Penulis berusaha mencari informasi lebih detail dan lebih jelas mengenai masalah yang ada pada anak.
Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul “ Pengaruh Penggunaan Reward “ terang bulan “ Terhadap Kedisiplinan Anak Di TK IT Baitussalam Kelompok B “. Reward“ terang bulan “ sendiri yaitu sebuah kegiatan menempel kertas stempel berbentuk bintang pada sebuah kertas yang berbentuk bulan yang diberikan kepada anak yang dapat berangkat sekolah tepat waktu. Jadi hanya anak berangkat tepat waktu yang diberi kesempatan untuk menempel stiker. Metode penelitian yang akan di gunakan penulis adalah metode eksperimen. Hal tersebut dilakukan untuk menguji apakah penggunanan “ terang bulan “ memiliki dampak terhadap kedisiplinan siswa TK B di TK IT Baitussalam.
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut:
- Anak sering terlambat datang ke sekolah.
- Anak belum sadar mentaati aturan sekolah.
- Anak belum dapat mencerminkan sikap disiplin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan reward “ terang bulan “ terhadap kedisiplinan anak di TK IT Baitussalam Kelompok B Semarang Tahun Ajaran 2019 / 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan reward “ terang bulan “ terhadap kedisiplinan anak di TK IT Baitussalam Kelompok B Semarang Tahun Ajaran 2019 / 2020.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di TK IT Baitussalam tahun ajaran 2019 / 2020 yang dilaksanakan pada tanggal 4 Maret – 26 Agustus 2019.Variabel bebas (X) disini adalah reward sedangkan Variabel terikat (Y) sikap disiplin.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Dalam penelitian ini menggunakan bentuk “pre-experimental design“.Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain one-group pretest-postest design. Desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan.Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B di TK IT Baitussalam yang berjumlah 16 anak dengan jumlah anak laki – laki 8 dan perempuan 8 anak pada tahun ajaran 2019 – 2020.
Sampel pada penelitian ini sebanyak 16 siswa kelompok B TK IT Baitussalam Semarang.
Pada penelitian ini menggunakan sampling jenuh.Sampling jenuh teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Jadi, jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 16 siswa kelompok B TK IT Baitussalam Semarang.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
Teknik Pengumpulan Data Dengan Observasi
Menggunakan metode observasi. Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologisdan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses- proses pengamatan dan ingatan. (Sugiyono, 2010:145)Dalam penelitian ini penulis mengamati kebiasaan anak kelompok B TK IT Baitussalam dalam berangkat sekolah, sehingga penulis mendapatkan data.
Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatn harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan.Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. (Sugiyono, 2010:240)Dalam proses ini peneliti menggunakan reward “terang bulan“ sebagai acuan dalam membuat data di TK IT Baitussalam.
Wawancara
Menurut Soegijono dalam media litbangkes, dalam wawancara selalu ada dua pihak yang masing-masing mempunyai kedudukan yang berlainan. Pihak yang satu dalam kedudukan sebagai pencari informasi dan yang lain sebagai pemberi informasi (responden). Hal inilah yang membedakan wawancara dengan pembicara biasa atau diskusi. Ada dua jenis wawancara: wawancara berstruktur dan wawancara tak berstruktur. Wawancara berstruktur menggunakan pedoman wawancara ; wawancara tak berstruktur sama sekali taka da pedomannya. Hanya ada hal penting sebagai pegangan. (Media Litbangkes Vol.III No. 01/1993:17)
Pada penelitian ini peneliti mewawancarai wali murid TK B di TK IT Baitussalam dengan spontan, maksudnya peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara, melainkan peneliti memberi pertanyaan kepada wali murid TK B di TK IT Baitussalam mengenai kedisipinan siswa.
Kuesioner / Angket
MenurutSugiyono,kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.Kuesioner dapat berupa pertanyaan / pernyataan tertutup atau terbuka dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet. (Sugiyono, 2013:199)
Menurut Sukanarya dalam Kurniawan, Instrumen penelitian adalah alat yang dipakai untuk mendapatkan atau mengumpulkan data secara sistematis dalam mencari pemecahan masalah penelitian atau mencapai tujuan penelitian atau untuk menguji hipotesis. Oleh karena itu, semua instrument yang dapat mendukung penelitian dapat dinamakan instrument penelitian. (Kurniawan, 2018:112)
Dalam penelitian ini , pengukuran menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial di tetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Format respon yang digunakan dalam penelitian ini memiliki lima pilihan yaitu, sangat setuju (SS), setuju (ST), ragu-ragu (RG), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).
Sebelum instrument digunakan untuk memgambil data penelitian instrument penelitian harus diuji cobakan terlebih dahulu. Peaksanaan uji instrument di TK Islam Doa Ibu dengan jumlah 16 responden. Hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir instrument, setelah dihitung dari jumlah instrument 23 gugur 3 butir sehingga terdapat 20 butir soal yang valid dan reliabel.
PEMBAHASAN
Kelas yang digunakan adalah kelompok B2 sebagai kelas eksperimen yang diberikan pemberian reward “terang bulan”. Dalam penilaian penelitian ini menggunakan butir instrument dengan jumlah 20 butir dan sudah di uji validitas, reliabilitas.Pada penelitian ini peneliti melakukan empat kali pertemuan untuk kelas eksperimen dan empat kali pertemuan pada kelas kontrol.
Rata-rata data awal pada kelas eksperimen untuk kedisiplinan anak sebesar 73,214. Namun pada pertemuan ketujuh kedisiplinan anak kelas eksperimen mengalami peningkatan dengan rata-rata 77,32. Kenaikan rata-rata tersebut dikarenakan anak merasa antusias dengan pemberian reward “ terangbulan “ yang membuat anak dapat berangkat sekolah tepat waktu. Hal ini sesuai dengan pendapat (Ernata:2017) Menurut Purwanto dalam Ernata reward adalah sebagai alat untuk mendidik anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan. Menurut Schaefer dalam Aulina (Aulina:2013) disiplin adalah sesuatu yang mencakup pengajaran, bimbingan atau dorongan yang dilakukan oleh orang dewasa yang bertujuan untuk menolong anak belajar untuk hidup sebagai makhluk sosial dan untuk mencapai pertumbuhan serta perkembangan mereka yang optimal. Pada tahap ini anak dapat berangkat tepat waktu dengan adanya pemberian reward“ terang bulan”. Reward terang bulan memberikan motivasi bagi anak untuk berangkat sekolah tepat waktu.
Pada pertemuan pertama kelas kontrol, rata-rata data awal anak sebesar 70,964 dan pada pertemuan ketujuh naik menjadi 72,54. Pada kelas kontrol mengalami kenaikan namun tidak setinggi pada kelas eksperimen dikarena masih dijumpsi ada anak yang berangkat terlambat meskipun sudah diberi reward “terang bulan”.
Perhitungan yang digunakan untuk mengetahui normalitas sampel dari populasi dilakukan dengan menggunakan uji Lillifoers, pada taraf signifikansi 5% dan n1 = 16 dan n2 = 16 baik untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sehingga populasi berdistribusi normal. Uji normalitas menggunakan data awal dari masing-masing kelas. Uji normalitas pada kelas eksperimen untuk n = 16 dan taraf nyata = 5% dengan uji Lilifoers diperoleh Lhitung = 0,0901 dan Ltabel = 0,2130. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Lhitung< Ltabelatau 0,901 < 0,2130, sehingga H0 diterima, jadi sampel berawal berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas pada kelas control untuk n = 16 dan taraf nyata = 5%, dengan uji Lillifoers diperoleh diperoleh Lhitung = 0,1931 dan Ltabel = 0,2130. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Lhitung< Ltabel atau 0,1931< 0,2130, sehingga H0 diterima, jadi sampel berasal dari populasi yang berdisitribusi normal.
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan secara statistik dengan menggunakan uji-t dengan rata-rata pada kelas ekpserimen X = 77,32 dan rata-rata kelas kontrol X = 72,54,dengan n1 = 16 dan n2 = 16, untuk ttabel (dk) = n1 + n2 – 2 = 15 + 15 – 2 = 30, = 5% yaitu 1,70, diperoleh Lhitung = 1,781996. Hal ini menunjukkan bahwa thitung >ttabel maka H0 ditolak sehingga H1 diterima, Kemudian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian reward “ terang bulan “ terhadap kedisiplinan anak kelompok B TK IT Baitussalam.
Data diatas diperkuat juga dengan hasil pengamatan guru mengenai siswa yang dapat berangkat waktu setiap harinya. Berdasarkan data dan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberianreward “terang bulan“ terhadap kedisiplinan anak kelompok B TK IT BAITUSSALAM.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di TK IT BAITUSSALAM Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020 dapat disimpulkan bahwa pemberian reward “ terang bulan “ berpengaruh pada anak di kelas B TK IT BAITUSSALAM Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini terbukti dari hasil uji hipotesis menggunakan perhitungan uji t didapat bahwa rata-rata nilai kedisiplinan berbicara kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol.Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pemberian reward “ terang bulan “ terhadap kedisiplinan anak di kelompok B TK IT Baitussalam Semarang.
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulandari hasil penelitian, maka dapat diajukan saran sebagai berikut:
- Bagi Anak, disarankan agar anak mempunyai motivasi untuk bisa disiplin secara konsisten, dengan mendapatkan rewardsecara konsisten akan menambah semanagt anak untuk disiplin berangkat tepat waktu.
- Bagi Guru, disarankan kepada guru untuk mempunyai inovasi dalam membangkitkan semangat anak,supaya anak termotivasi untuk dapat berangkat tepat waktu sehingga anak dapat bersikap disiplin.
- BagiSekolah, disarankan agar sekolah dapat menjadi tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang dapat membentuk karakter disiplin pada anak serta berperan aktif dalam menegakkan aturan di Sekolah.
- Bagi Peneliti, disarankan agar penelitian ini dapat menjadi pengetahuan baru tentang keuntungan yang diperoleh dari pemberian reward “ terang bulan “ terhadap kedisiplinan anak.
- Bagi Peneliti Lain, disarankan agar penelitian ini dapat menjadi acuan tentang pengaruh dari pemberian reward terhadap kedisiplinan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni.2016.Peningkatan Kedisiplinan Siswa Melalui Teknik Kontrak Perilaku (Behavior Contract) di TK ABA PAKIS. Jurnal pendidikan Guru Pendidik Anak Usia Dini.(Edisi 3 tahun ke 5:2016).
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D:Cetakan 10. Bandung: Alfabeta.
Soegijono. 1993. Wawancara sebgai salah satu metode pengumpulan data. Jurnal:Vol.3, No.1.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D:Cetakan 10. Bandung: Alfabeta.
Kurniawan.2018. Metode Penelitian Pendidikan: cetakan 1. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ernata, Y. 2017. Analisis Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Pemberian Reward Dan Punishment Di SDN Ngaringan 05 Kec.Gandusari Kab.Blitar.Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD. Vol.2, NO.2,: September 2017.
Aulina, C.N. 2013. Penanaman Disiplin Pada Anak Usia Dini. Jurnal Pedagogia. Vol.2, No.1, Februari 2013: halaman 36-49.