Peningkatan Hasil Belajar Prakarya dan Kewirausahaan Melalui Project Based Learning
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN MELALUI PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING
BAGI SISWA KELAS XI MIA-2 MAN 1 PATI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Hermin Werdhiningtiyas
Guru MAN 1 Pati
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Prakarya dan Kewirausahaan melalui pembelajaran Project Based Learning bagi siswa kelas XI MIA-2 MA Negeri 1 Pati. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Tiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran meningkat dari skor 2,42 pada siklus I menjadi 3,00 pada siklus II. Hasil belajar ranah kognitif siswa meningkat dari 65 pada kondisi awal menjadi 81 pada siklus II. Adapun hasil belajar ranah psikomotor siswa meningkat dari 63 pada kondisi awal menjadi 80 pada siklus II. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Prakarya dan Kewirausahaan siswa dapat ditingkatkan melalui pembelajaran Project Based Learning.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Project Based Learning
Pendahuluan
Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan adalah mata pelajaran wajib bagi seluruh siswa kelas X, XI, dan XII. Tujuan dari penyelenggaraan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan adalah untuk membangun manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha. Siswa diarahkan agar dapat mengembangkan dan melatih keterampilan personal, sosial, dan akademiknya dengan pertimbangan potensi daerah, budaya, ekonomi dan kebutuhan daerah.
Tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dilaksanakan guru ditunjukkan dari hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar siswa perlu diupayakan semaksimal mungkin agar tujuan penyelenggaraan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat tercapai secara optimal. Dengan kata lain, pembelajaran yang dilaksanakan guru hendaknya mampu membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
Fakta menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan belum sesuai harapan. Data yang peneliti miliki menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI MIA-2 pada materi Sistem Produksi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar hanya mencapai sebesar 65 untuk ranah kognitif dan sebesar 63 untuk ranah psikomotor. Padahal kriteria ketuntasan minimal (KKM) masing-masing ranah ditetapkan sebesar 75. Hal ini berarti bahwa hasil belajar siswa masih rendah.
Hasil belajar siswa yang rendah tersebut, diperkirakan dikarenakan pembelajaran yang dilaksanakan belum melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang dilaksanakan masih menggunakan metode konvensional yang didominasi guru. Siswa relatif pasif karena dipaksa untuk mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan guru. Pembelajaran terkesan monoton sehingga menjadi kurang menarik perhatian siswa. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan pembelajaran yang lebih terpusat pada siswa agar tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Salah satu upaya perbaikan yang dapat dilaksanakan guru adalah dengan menggunakan pembelajaran Project Based Learning. Project Based Learning menurut Hosnan (2014:319) merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Guru menugaskan siswa untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Proyek dalam pembelajaran ini dibangun berdasarkan ide-ide siswa sebagai bentuk alternatif pemecahan masalah riil tertentu, sehingga siswa secara langsung mengalami proses belajar pemecahan masalah tersebut.
Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Project Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar Prakarya dan Kewirausahaan bagi siswa?, (2) Apakah hasil belajar ranah kognitif Prakarya dan Kewirausahaan siswa dapat ditingkatkan melalui pembelajaran Project Based Learning?, (3) Apakah hasil belajar ranah psikomotor Prakarya dan Kewirausahaan siswa dapat ditingkatkan melalui pembelajaran Project Based Learning?
Penelitian ini memiliki tujuan: (1) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Project Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar Prakarya dan Kewirausahaan bagi siswa, (2) Untuk mengetahui apakah hasil belajar ranah kognitif Prakarya dan Kewirausahaan siswa dapat ditingkatkan melalui pembelajaran Project Based Learning, (3) Untuk mengetahui apakah hasil belajar ranah psikomotor Prakarya dan Kewirausahaan siswa dapat ditingkatkan melalui pembelajaran Project Based Learning.
Hasil belajar menurut Hamalik (2013:159) menunjukkan pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar menunjukkan pada indikator adanya dan derajat perubahan tingkah laku siswa. Gagne (dalam Suprijono, 2012:5) menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Hasil belajar siswa diklasifikasikan dalam 3 ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Penelitian ini memfokuskan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dan ranah psikomotor. Project Based Learning menurut Cord (dalam Sutirman, 2013:43) adalah model pembelajaran inovatif yang memfokuskan pada belajar kontekstual melalui kegiatan yang kompleks. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri.
Metode Penelitian
Penelitan ini berbentuk penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilakukan 3 kali pertemuan. Prosedur penelitiannya, tiap siklus meliputi tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus – Oktober tahun 2019 di kelas XI MIA-2 MA Negeri 1 Pati tahun pelajaran 2019/2020. Pengumpulan data menggunakan teknik pengamatan dan tes. Teknik pengamatan untuk mengumpulkan data pelaksanaan pembelajaran dan data hasil belajar siswa pada ranah psikomotor. Sedangkan teknik tes untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Alat pengumpulan data berupa Lembar Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran, Tes Hasil Belajar, dan Lembar Penilaian Proyek.
Analisis data hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran dianalisis dengan cara menghitung rata-rata skor pelaksanaan pembelajaran. Hasil analisis dikonversi dengan: 3,26–4,00: Sangat Baik, 2,51–3,25: Baik, 1,76–2,50: Cukup, 1,00–1,75: Kurang. Sedangkan analisis data hasil belajar ranah kognitif dilakukan dengan cara menghitung rata-rata nilai tes siswa. Hasil analisis dikonversi dengan: 91–100: Sangat Tinggi, 75–90: Tinggi, 61–74: Cukup, ≤ 60: Rendah. Adapun analisis data hasil belajar ranah psikomotor dilakukan dengan cara menghitung rata-rata penilaian proyek siswa. Hasil analisis dikonversi dengan: 91–100: Sangat Tinggi, 75–90: Tinggi, 61–74: Cukup, ≤ 60: Rendah.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pelaksanaan pembelajaran Project Based Learning minimal mendapat kategori Baik, (2) Hasil belajar ranah kognitif siswa minimal mendapat kategori Tinggi, dan (3) Hasil belajar ranah psikomotor siswa minimal mendapat kategori Tinggi.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Deskripsi Kondisi Awal
Hasil Belajar Ranah Kognitif
Hasil belajar ranah kognitif siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1 Hasil Belajar Ranah Kognitif Pada Kondisi Awal
No | Aspek | Rata-Rata | Kategori |
1 | Aneka, Manfaat, dan Potensi | 66 | Cukup |
2 | Perencanaan Produksi Kerajinan | 65 | Cukup |
3 | Alat, Bahan, dan Proses Produksi | 66 | Cukup |
4 | Pengemasan Produk | 64 | Cukup |
Hasil Belajar Ranah Kognitif | 65 | Cukup |
Nilai rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa pada kondisi awal berdasarkan tabel tersebut di atas hanya mencapai kategori Cukup sehingga belum memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.
Hasil Belajar Ranah Psikomotor
Hasil belajar ranah psikomotor siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Hasil Belajar Ranah Psikomotor Pada Kondisi Awal
No | Aspek | Rata-Rata | Kategori |
1 | Persiapan | 63 | Cukup |
2 | Pelaksanaan | 65 | Cukup |
3 | Pelaporan | 63 | Cukup |
Hasil Belajar Ranah Psikomotor | 63 | Cukup |
Nilai rata-rata hasil belajar ranah psikomotor siswa pada kondisi awal berdasarkan tabel tersebut di atas hanya mencapai kategori Cukup sehingga belum memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.
Deskripsi Siklus I
Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3 Skor Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I
No | Aspek | Skor | Kategori |
1 | Menentukan Proyek | 2,25 | Cukup |
2 | Perancangan Proyek | 2,50 | Cukup |
3 | Penyusunan Jadwal | 2,00 | Cukup |
4 | Penyelesaian Proyek | 2,50 | Cukup |
5 | Penyampaian Hasil Kegiatan | 2,50 | Cukup |
6 | Evaluasi Proses dan Hasil Kegiatan | 2,75 | Baik |
Pembelajaran | 2,42 | Cukup |
Skor pelaksanaan pembelajaran pada siklus I berdasarkan tabel tersebut di atas hanya mencapai kategori Cukup sehingga belum memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.
Hasil Belajar Ranah Kognitif
Hasil belajar ranah kognitif siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4 Hasil Belajar Ranah Kognitif Pada Siklus I
No | Aspek | Rata-Rata | Kategori |
1 | Aneka, Manfaat, dan Potensi | 75 | Tinggi |
2 | Perencanaan Produksi Kerajinan | 73 | Cukup |
3 | Alat, Bahan, dan Proses Produksi | 76 | Tinggi |
4 | Pengemasan Produk | 74 | Cukup |
Hasil Belajar | 74 | Cukup |
Nilai rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa pada siklus I berdasarkan tabel tersebut di atas hanya mencapai kategori Cukup sehingga belum memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.
Hasil Belajar Ranah Psikomotor
Hasil belajar ranah psikomotor siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5 Hasil Belajar Ranah Psikomotor Pada Siklus I
No | Aspek | Rata-Rata | Kategori |
1 | Persiapan | 75 | Tinggi |
2 | Pelaksanaan | 75 | Tinggi |
3 | Pelaporan | 69 | Cukup |
Hasil Belajar Ranah Psikomotor | 73 | Cukup |
Nilai rata-rata hasil belajar ranah psikomotor siswa pada siklus I berdasarkan tabel tersebut di atas hanya mencapai kategori Cukup sehingga belum memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.
Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan Pembelajaran
Skor pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6 Skor Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II
No | Aspek | Skor | Kategori |
1 | Menentukan Proyek | 2,75 | Baik |
2 | Perancangan Proyek | 3,00 | Baik |
3 | Penyusunan Jadwal | 3,00 | Baik |
4 | Penyelesaian Proyek | 3,25 | Baik |
5 | Penyampaian Hasil Kegiatan | 3,00 | Baik |
6 | Evaluasi Proses dan Hasil Kegiatan | 3,00 | Baik |
Pembelajaran | 3,00 | Baik |
Skor pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berdasarkan tabel tersebut di atas mencapai kategori Baik sehingga telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.
Hasil Belajar Ranah Kognitif
Hasil belajar ranah kognitif siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7 Hasil Belajar Ranah Kognitif Pada Siklus II
No | Aspek | Rata-Rata | Kategori |
1 | Aneka, Manfaat, dan Potensi | 79 | Tinggi |
2 | Perencanaan Produksi Kerajinan | 82 | Tinggi |
3 | Alat, Bahan, dan Proses Produksi | 82 | Tinggi |
4 | Pengemasan Produk | 79 | Tinggi |
Hasil Belajar Ranah Kognitif | 81 | Tinggi |
Nilai rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa pada siklus II berdasarkan tabel tersebut di atas mencapai kategori Tinggi sehingga telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.
Hasil Belajar Ranah Psikomotor
Hasil belajar ranah psikomotor siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 8 Hasil Belajar Ranah Psikomotor Pada Siklus II
No | Aspek | Rata-Rata | Kategori |
1 | Persiapan | 79 | Tinggi |
2 | Pelaksanaan | 85 | Tinggi |
3 | Pelaporan | 75 | Tinggi |
Hasil Belajar Ranah Psikomotor | 80 | Tinggi |
Nilai rata-rata hasil belajar ranah psikomotor siswa pada siklus II berdasarkan tabel tersebut di atas hanya mencapai kategori Tinggi sehingga telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan skor pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 9 Peningkatan Pelaksanaan Pembelajaran
No | Aspek | Skor | Gain Score | |
Siklus I | Siklus II | |||
1 | Menentukan Proyek | 2,25 | 2,75 | 0,50 |
2 | Perancangan Proyek | 2,50 | 3,00 | 0,50 |
3 | Penyusunan Jadwal | 2,00 | 3,00 | 1,00 |
4 | Penyelesaian Proyek | 2,50 | 3,25 | 0,75 |
5 | Penyampaian Hasil Kegiatan | 2,50 | 3,00 | 0,50 |
6 | Evaluasi Proses dan Hasil Kegiatan | 2,75 | 3,00 | 0,25 |
Pembelajaran | 2,42 | 3,00 | 0,58 | |
Kategori | Cukup | Baik |
Skor pelaksanaan pembelajaran dari siklus I ke siklus II berdasarkan tabel tersebut di atas mengalami peningkatan sebesar 0,58. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran Project Based Learning pada penelitian ini mengalami peningkatan yang cukup berarti.
Peningkatan juga terjadi pada hasil belajar ranah kognitif siswa. Peningkatan tersebut sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 10 Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif
No | Aspek Penilaian | Rata-Rata | Gain Score | ||
Kondisi Awal | Siklus I | Siklus II | |||
1 | Aneka, Manfaat, dan Potensi | 66 | 75 | 79 | 13 |
2 | Perencanaan Produksi Kerajinan | 65 | 73 | 82 | 17 |
3 | Alat, Bahan, dan Proses Produksi | 66 | 76 | 82 | 16 |
4 | Pengemasan Produk | 64 | 74 | 79 | 15 |
Hasil Belajar Ranah Kognitif | 65 | 74 | 81 | 16 | |
Kategori | Cukup | Cukup | Tinggi |
Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa dari kondisi awal ke siklus II berdasarkan tabel tersebut di atas mengalami peningkatan sebesar 16. Dengan demikian, hasil belajar siswa pada penelitian ini mengalami peningkatan yang cukup berarti.
Peningkatan juga terjadi pada hasil belajar ranah psikomotor siswa. Peningkatan tersebut sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 11 Peningkatan Hasil Belajar Ranah Psikomotor
No | Aspek | Rata-Rata | Gain Score | ||
Kondisi Awal | Siklus I | Siklus II | |||
1 | Persiapan | 63 | 75 | 79 | 16 |
2 | Pelaksanaan | 65 | 75 | 85 | 20 |
3 | Pelaporan | 63 | 69 | 75 | 12 |
Hasil Belajar Ranah Psikomotor | 63 | 73 | 80 | 17 | |
Kategori | Cukup | Cukup | Tinggi |
Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar ranah psikomotor siswa dari kondisi awal ke siklus II berdasarkan tabel tersebut di atas mengalami peningkatan sebesar 17. Dengan demikian, hasil belajar siswa pada penelitian ini mengalami peningkatan yang cukup berarti.
Simpulan
(1) Pelaksanaan pembelajaran Project Based Learning berjalan baik untuk meningkatkan hasil belajar Prakarya dan Kewirausahaan bagi siswa, (2) Hasil belajar ranah kognitif Prakarya dan Kewirausahaan siswa dapat ditingkatkan melalui pembelajaran Project Based Learning, (3) Hasil belajar ranah psikomotor Prakarya dan Kewirausahaan siswa dapat ditingkatkan melalui pembelajaran Project Based Learning.
Daftar Pustaka
Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum Dan Pembelajaran Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sutirman. 2013. Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.