Pengaruh Pengarahan Manajerial Administrasi Kepala Sekolah Oleh Pengawas Sekolah Terhadap Kinerja Guru Dalam Mengajar Siswa SD Di Daerah Binaan Anggrek UPT Disdik Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2014/2015
PENGARUH PENGARAHAN MANAJERIAL ADMINISTRASI
KEPALA SEKOLAH OLEH PENGAWAS SEKOLAH
TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENGAJAR SISWA SD
DI DAERAH BINAAN ANGGREK UPT DISDIK
KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Jamilah
Pengawas Sekolah SD UPT DISDIK Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri
ABSTRAK
Kemampuan menejerial administrasi sekolah adalah seperangkat keterampilan teknis dalam melaksanakan tugas sebagai manajer sekolah untuk mendayagunakan segala sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai hubungan kinerja menejerial administrasi sekolah oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru di SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri. Hasil pelaksanaan tindakan kepengawasan berdasarkan hasil observasi pada siklus I Guru di Daerah Binaan Anggrek UPT Disdik Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri ditemukan beberapa hambatan pada sikus I seperti efektivitas penyampaian informasi-informasi tentang cara penyusunan menejerial administrasi yang baik yang masih bersifat umum terbukti kepala sekolah belum mencapai nilai maksimal pada beberapa aspek manajerial. Sedang pada siklus II, tampak sudah ada peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam menyusun menejerial administrasi yang baik walaupun belum maksimal.
Kata kunci: pengarahan manajerial administrasi kepala sekolah
PENDAHULUAN
Salah satu jalur pendidikan formal yang perlu mendapat perhatian yaitu pendidikan Sekolah Dasar. Dilihat dari berbagai segi, secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi lembaga-lembaga pendidikan sekolah dasar di Indonesia khususnya SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, SDN I Bulusari di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri, yang mana SD-SD tersebut merupakan binaan penulis selaku supervisor ternyata masih membutuhkan banyak pembenahan. Padahal Pendidikan SD merupakan pendidikan yang mempersiapkan anak untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Namun pada kenyataannya, berbagai krisis dan masalah kehidupan yang akhir-akhir ini dialami oleh bangsa kita telah memposisikan anak-anak usia prasekolah dalam kondisi rawan pelayanan atau perlakuan pendidikan yang kurang baik, perawatan, kesehatan, serta gizi dan makanan. Jika berbagai krisis kehidupan tersebut tidak segera tertangani, maka sangat mungkin bangsa Indonesia akan kehilangan suatu generasi unggul. (Sholehudin, 2000).
Sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup besar dalam mempersiapkan peserta didik yang berkualitas. Sehubungan dengan hal tersebut kepala sekolah memiliki volume kerja yang sangat besar hal ini sesuai dengan pernyataan Supriadi (Mulyasa, 2003:24) bahwa
Erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal peserta didik. Dengan demikan sangat jelas apabila ingin meningkatkan kualitas peserta didik semenjak dini maka salah satunya ditentukan oleh kinerja menejerial administrasi sekolah kepala sekolah.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dijelaskan kembali bahwa mutu pembelajaran di kelas salah satunya ditentukan juga oleh mutu kepala sekolah. Walaupun yang berhubungan langsung dengan siswa di kelas adalah guru, tetapi guru tersebut berhubungan langsung dengan kepala sekolah dan di bawah manajemen sekolah. Supaya lebih jelas, dalam penelitian yang bertemakan: “Identifikasi FaktorÂ-faktor Kemampuan Manajerial dan Implikasinya Terhadap Program kinerja Kepala Sekolah.
Kepala sekolah memiliki tanggung jawab terhadap sekolah secara keseluruhan, sedangkan guru memiliki tanggung jawab terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan karena baik buruknya peserta didik banyak bergantung pada pendidiknya yaitu guru. Apalagi guru Sekolah Dasar, di mana peserta didik merupakan cikal bakal masa depan yang usianya masih sangat dini dan rentan terhadap pengaruh dari luar sehingga membutuhkan guru yang memiliki kemampuan bagus baik di bidang akademik maupun sosial. Karena semakin beratnya tanggung jawab guru Sekolah Dasar, maka diperlukan kompetensi yang lebih baik dari guru tersebut. Guru yang memiliki kompetensi baik akan menciptakan suasana belajar yang berkualitas dan nyaman. kompetensi guru dapat muncul atas dorongan dari guru itu sendiri maupun dorongan dari luar, dorongan dari diri sendiri sifatnya akan kembali lagi pada masing-masing individu tetapi dorongan dari luar dalam suatu organisasi akan menimbulkan keseragaman. Dorongan dari luar diantaranya dari kepala sekolah selaku pemimpin atau atasan dari guru tersebut Kepala sekolah memiliki kewajiban untuk memunculkan dan meningkatkan kompetensi guru, karena hal itu merupakan bagian dalam kinerianya. Kinerja kepala sekolah sebagai manajer dapat diwujudkan dalam 3 keterampilan diantaranya secara konsep, teknik dan hubungan manusiawi dengan guru.
Berdasarkan tugas-tugas menejerial administrasi sekolah yang disebutkan di atas, maka cukup jelas bahwa kepala sekolah sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas sekolah terutama kualitas peserta didik, dan kepada gurulah kemampuan menejerial administrasi sekolah tersebut dapat diterapkan karena guru merupakan badan dari komponen sekolah yang berada dibawah manajemen sekolah. Dengan perlakukan yang adil dan tepat di dalam sistem menejerial administrasi sekolah kepala sekolah, kinerja guru akan berjalan dengan lebih baik. Berdasarkan uraian materi dan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan sekolah dengan topik inti Kinerja Manajerial Kepala Sekolah dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja guru .
Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran kinerja menejerial administrasi sekolah oleh kepala sekolah di SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri?
2. Bagaimana gambaran kinerja guru di SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri?
3. Seberapa besar keterkaitan kinerja menejerial administrasi sekolah oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru di SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri?
Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah
1. Untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai kinerja menejerial administrasi sekolah oleh kepala sekolah SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri.
2. Untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai kinerja guru SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri.
3. Untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai berapa besar hubungan kinerja menejerial administrasi sekolah oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri.
LANDASAN TEORETIS
Pengertian Kinerja Manajerial Kepala Sekolah
Menejerial administrasi sekolah adalah kemampuan menejerial administrasi sekolah adalah seperangkat keterampilan teknis dalam melaksanakan tugas sebagai manajer sekolah untuk mendayagunakan segala sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien (Akdon, 2002).
Tiga jenis keterampilan Manajerial Kepala Sekolah
Dalam menjalankan kinerja menejerial administrasi sekolah nya, kepala sekolah memiliki tiga jenis keterampilan. Untuk lebih jelasnya, Paul Hersey Cs. (Wahjosumidjo, 2003: 99) menyatakan bahwa: “Dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas menejerial administrasi sekolah paling tidak diperlukan tiga macam bidang keterampilan, yaitu: technical, human dan conceptual. Ketiga keterampilan menejerial administrasi sekolah tersebut berbeda-beda sesuai dengan tingkat kedudukan manajer dalam organisasi.â€
Kinerja Manajerial Kepala Sekolah di SD
Sebagai pengelola/manajer, kepala SD mempunyai tugas untuk mengamankan pelaksanaan rencana kerja yang telah disusun sebelumnya, menggerakkan semua guru dan staf TU untuk dapat bekerja optimal. Selain itu kepala SD juga berkewajiban melakukan pemantauan apakah pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana atau peraturan yang berlaku. Berdasarkan pedoman penilaian kinerja SD oleh Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Sekolah Dasar Tahun 2004, ada berbagai aspek yang harus dikuasai oleh kepala SD sebagai berikut: (1) Aspek kemampuan menyusun program, (2) Aspek kemampuan menyusun organisasi/kepegawaian di SD, (3) Aspek kemampuan menggerakkan staf, (4) Aspek kemampuan mengoptimalkan sumber daya SD.
Konsep Dasar Kinerja Guru di SD
Prawirosentono (1992: 2) menjelaskan pengertian tentang kinerja yaitu: hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, sesuai dengan moral ataupun etika. Hadari Nawawi (1998: 234), menggunakan istilah “karya”, yaitu hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik yang bersifat fisik/ material maupun nonfisik/ material. Penilaian karya atau kinerja setiap pekerjaan menyangkut kemampuan pekerjaan yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.
Kinerja Guru SD
Guru merupakan tokoh yang paling penting dalam pendidikan, hal ini dikarenakan guru berhubungan langsung dengan konsumen utama pendidikan yaitu peserta didik. Guru yang baik akan menjalankana kinerjanya secara profesional walaupun benar dan resikonya cukup berat, termasuk guru SD. “Kinerja guru” adalah seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan guru pada waktu dia memberikan pelajaran kepada siswanya. Kinerja guru dapat dilihat saat melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas termasuk bagaimana dia mempersiapkannya (Rochman Natawijaya, 1999: 22).
Pengaruh Kinerja Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru
Kepala sekolah sebagai manajer memiliki tugas yang cukup kompleks sekaligus sebagai pihak yang memiliki kedudukan strategis untuk memajukan sekolah. Wahjosumidjo (2002: 104) yang mengemukakan bahwa: Seorang pimpinan harus mampu mendorong timbulnya kemampuan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri kepada para guru, staf dan siswa memberikan bimbingan dan mengarahkan para jasa dan staf.
Selaku manajer bagi sekolahnya, kepala sekolah memiliki peran besar dalam mengembangkan kualitas kinerja guru berkaitan dengan tanggung jawab kepala sekolah dalam hal pembinaan staf yang dalam hal ini tujuannya diharapkan pada peningkatan kualitas kinerja para guru. Berkenaan dengan ini, Wahdjosumidjo (1999: 273) mengemukakan bahwa tanggung jawab kepala sekolah dalam rangka pembinaan manusia diarahkan untuk hal-hal berikut: (1) Mencapai tujuan sekolah, (2) Membantu anggota secara individual untuk memperoleh kedudukan dan standar penampilan kerja kelompok, (3) Memaksimalkan pengembangan karir anggota; (4) Mempersatukan antara tujuan individu dengan tujuan organisasi.
Hipotesis Penelitian Tindakan
Hipotesis penelitian tindakan ini adalah terdapat Hubungan positif dan signifikan antara Kinerja Manajerial Administrasi Sekolah oleh Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan kemampuan Kinerja Guru dalam mengajar di kelas, yakni SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri.
METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN
Lokasi Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri. Alasan utama dari hasil pengamatan langsung dan informasi yang di terima, bahwa SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri, belum memiliki menejerial administrasi yang baik karena kepala sekolah belum mampu menyusun menejerial administrasi yang baik yang sesuai dengan keadaan dan kondisi sekolah masing-masing. Hal ini desebabkan oleh kurangnya informasi yang diterima dan mengingat juga dengan tugas-tugas kepala sekolah yang sangat banyak dan kompleks dan belum memiliki tenaga tata usaha yang seyogyanya dapat membantu tugas kepala sekolah.
Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian menetapkan setting dua siklus, pada masing-masing siklus dilaksanakan melalui empat tahapan yaitu: (1) perencanaan penelitian, (2) pelaksanaan penelitian, (3) observasi/ evaluasi, dan (4) refleksi.
HASIL PENELITIAN TINDAKAN
Siklus I
Kegiatan diawali dengan mendiskusikan tentang permasalahan yang dihadapi dalam menyusun menejerial administrasi yang baik melalui kelompok yang dilajutkan dengan penyampaian informasi tentang cara menyusun menejerial administrasi yang baik serta memberikan contoh model menejerial administrasi yang baik . Masing-masing kelompok mengkaji contoh model menejerial administrasi yang baik yang diberikan, kemudian menetapkan format menejerial administrasi yang baik yang digunakan. Setelah menyepakati format yang digunakan kepala sekolah mulai menyusun menejerial administrasi yang baik dalam kelompok sekolah masing-masing. Hasil pengamatan/obserfasi tentang sikap guru dalam menyusun menejerial administrasi yang baik pada siklus pertama menunjukkan bahwa sikap kepala sekolah dalam menyusun menejerial administrasi yang baik dengan nilai 80, sedangkan nilai cukup dengan rata-rata nilai 70, nilai kurang dengan rata-rata 55, dan nilai sangat kurang denga nilai rata-rata 40. Kepala sekolah sangat antusias melaksanakan penyusunan menejerial administrasi yang baik.
Memperhatikan hasil pada siklus I peneliti melakukan refleksi terhadap hasil yang diperoleh. Hambatan-hambatan yang ditemukan pada sikus I seperti efektivitas penyampaian informasi-informasi tentang cara penyusunan menejerial administrasi yang baik yang masih bersifat umum terbukti kepala sekolah belum mencapai nilai maksimal pada aspek 1 yaitu kelengkapan elemen menejerial administrasi yang baik, aspek 2 yaitu, tentang kejelasan tujuan menejerial administrasi yang baik, aspek 3, tentang ketepatan/kesesuaian program dengan tujuan menejerial administrasi yang baik, aspek 4 yaitu kemanfaatan program, aspek 5 yaitu strategi implementasi/pelaksanaan dan aspek 8 tentang optimalisasi sumber daya sekolah. belum mencapai nilai maksimal dan belum optimalnya bimbingan/informasi yang diberikan secara individual maupun kelompok dalam penyusunan menejerial administrasi yang baik. Hambatan tersebut disempurnakan dalam siklus II.
Siklus II
Dari hasil observasi terhadap sikap kepala sekolah pada siklus II ini tidak banyak mengalami perubahan bahkan kepala sekolah lebih meningkatkan kerjasamanya. Hasil observasi siklus II menunjukkan bahwa sikap kepala sekolah dalam menyusun menejerial administrasi yang baik, dengan rata-rata nilai 81,67, kepala sekolah sangat antusias melaksanakan penyusunan menejerial administrasi yang baik. Memperhatikan hasil pada siklus II melakukan refleksi terhadap hasil yang diperoleh peneliti pada siklus II ini sudah ada peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam menyusun menejerial administrasi yang baik walaupun belum maksimal yaitu 81,67.
PEMBAHASAN
Gambaran Kinerja Manajerial Kepala Sekolah di SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa untuk skor rata-rata variabel X (Kinerja Manajerial Administarsi sekolah oleh Kepala Sekolah) adalah sebesar 3,13. Ini menunjukan bahwa Kinerja Manajerial Administarsi sekolah oleh Kepala Sekolah di SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari termasuk pada kategori sangat baik. Variabel kinerja menejerial administrasi sekolah kepala sekolah ini terbagi menjadi 4 indikator, yaitu: merumuskan visi dan misi SD, merumuskan program tahunan, merumuskan program semester, mekanisme evaluasi pelaksanaan program yang sistematis. Untuk pembahasan tiap indikator variabel kinerja menejerial administrasi sekolah Kepala Sekolah di Daerah Binaan Anggrek kecamatan Slogohimo adalah sebagai berikut:
Aspek Penyusunan Program
Aspek penyusunan program mempunyai skor rata-rata yang sangat baik. Untuk indikatornya dapat dirinci sebagai berikut: (1) Kinerja menejerial administrasi sekolah kepala sekolah diperlihatkan dengan merumuskan visi dan misi Sekolah Dasar dengan sangat baik. (2) Rata-rata penyusunan program tahunan telah dilaksanan dengan sangat baik. (3) Rata-rata penyusunan program semester dalam kateori yang baik. (4) Mekanisme evaluasi pelaksanaan program yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam kategori yang sangat baik.
Aspek Penyusunan Organisasi/kepegawaian di SD
Penyusunan organisasi/kepegawaian di SD yang dilakukan oleh kepala sekolah, termasuk dalam kategori baik.Untuk indikatornya dapat dirinci sebagai beitikut. (1) Rata-rata kinerja kepala sekolah dalam menyusun susunan kepegawaian mendapat berada dalam kategori sangat baik. (2) Rata-rata Kemampuan Kepala Sekolah dalam mengadakan kepegawaian pendukung seperti psikolog anak dan pakar pendidikan berada dalam kategori baik. (3) Rata-rata kemampuan Kepala Sekolah dalam menyusun kepanitiaan untuk kegiatan temporer dalam kategori sangat baik. (4) Rata-rata kepala sekolah dalam melakukan evaluasi program kegiatan belajar mempunyai dalam kategori sangat baik.
Aspek Menggerakan Staf
Kinerja menejerial administrasi sekolah Kepala Sekolah dalam kemampuannya menggerakan staf mempunyai skor rata-rata yang sangat baik. Untuk indokatornya memberikan arahan yang dinamis, bekerjasama dalam penyusunan program dan memberikan penghargaan dan peringatan diuraikan sebagas berikut: (1) Rata-rata kepala sekolah Dasar memberikan arahan yang dinamis kepada para guru mempunyai dalam kategori sangat baik. (2) Rata-rata kepala sekolah untuk bekerjasama dalam penyusunan program bersama-sama dengan guru dalam kategori sangat baik. (3) Rata-rata kepala sekolah dalam memberikan penghargaan dan peringatan kepada para guru berada dalam kategori baik.
Aspek mengoptimalkan sumber daya SD
Kinerja menejerial administrasi sekolah kepala sekolah dalam mengoptimalkan sumber daya SD mempunyai skor rata-rata yang sangat baik. Untuk indikatornya memanfaatkan sumber dana milik SD, memanfaatkan sarana dan prasarana SD secara optimal, merencanakan pengadaan sarana yang diperlukan, merawat sarana dan prasarana SD, memanfaatkan SDM secara optimal dan perencanaan pengembangan guru SD, diuraikan sebagai berikut: (1) Rata-rata kepala sekolah dalam memanfaatkan sumber dana milik SD mempunyai skor rata-rata yang baik (2) Rata-rata kepala sekolah dalam memanfaatkan sarana dan prasarana SD secara optimal mempunyai skor rata-rata yang baik. (3) Rata-rata kepala sekolah dalam merencanakan pengadaan sarana yang diperlukan mempunyai skor rata-rata yang sangat baik. (4) Rata-rata kepala sekolah dalam merawat sarana dan prasarana yang ada di SD mempunyai skor rata-rata yang sangat baik. (5) Rata-rata kepala sekolah dalam memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal mempunyai skor rata-rata yang sangat baik. (6) Rata-rata kepala sekolah dalam usaha pengembangan guru SD mempunyai skor rata-rata yang sangat baik.
Gambaran Kinerja Guru Sekolah Dasar di 6 SD binaan
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan bahwa skor rata-rata untuk variabel Y (Kinerja Guru) adalah sebesar 3,09. Hal ini menunjukan bahwa kinerja Guru di Daerah Binaan Anggrek kecamatan Slogohimo berada dalam kategori sangat baik. Adapun kecenderungan umum dari tiap-tiap aspek variabel Kinerja Guru di SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari di Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri akan diuraikan sebagai berikut:
Aspek Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran
Aspek kompetensi pengelolaan pembelajaran mempunyaiskor rata-rata yang sangat baik. Untuk indikatornya meliputi penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar,penilaian prestasi belajar peserta didik dan pelaksanaan tindaklanjut hasil penilaian belajar peserta didik, dirinci sebagai berikut: (1) Rata-rata kompetensi pengelolaan pembelajaran dalam penyusunan rencana pembelajaran berada dalam kategori sangat baik. (2) Rata-rata kompetensi pengelolaan pembelajaran dalam pelaksanaan interaksi belajar ada pada kategori sangat baik. (3) Rata-rata kompetensi pengelolaan pembelajaran dalam penilaian prestasi belajar peserta didik ada pada kategori baik. (4) Rata-rata kompetensi pengelolaan pembelajaran dalam pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian belajar peserta didik berada dalam kategori sangat baik.
Aspek Kompetensi Pengembangan dan Pembinaan Guru SD
Aspek kompetensi pengembangan dan pembinaan guru SD, mempunyai skor rata-rata yang sangat baik. Untuk indikatornya mengikuti penataran-penataran, supervisi oleh pejabat terkait, dan pembinaan serta pengembangan individual, diuraikan sebagai berikut: (1) Rata-rata kompetensi pengembangan dan pembinaan guru SD dalam mengikuti penataran-penataran berada dalam kategori sangat baik. (2) Rata-rata kompetensi pengembangan dan pembinaan guru SD dalam supervisi oleh pejabat terkait berada dalam kategori sangat baik. (3) Rata-rata kompetensi pengembangan dan pembinaan guru SD dalam pembinaan dan pengembangan individual berada dalam kategori sangat baik.
Aspek Kompetensi Penguasaan Akademik
Aspek kompetensi penguasaan akademik mempunyai skor rata-rata yang sangat baik, yaitu sebesar 3, 28. Untuk indikatornya memberikan pemahaman wawasan kependidikan dan penguasaan bahan kajian akademik, diuraikan sebagai berikut: (1) Rata-rata kompetensi penguasaan akademik dalam pemahaman wawasan kependidikan berada dalam kategori sangat baik. (2) Rata-rata kompetensi penguasaan akademik dalam penguasaan bahan kajian akademik berada dalam kategori sangat baik.
Aspek Kompetensi Pemberian Layanan Bimbingan Pribadi Sosial kepada Siswa
Aspek kompetensi pemberian layanan bimbingan pribadi sosial kepada siswa mempunyai skor rata-rata yang sangat baik yaitu sebesar 3.42. Untuk indikatornya pelayanan pengumpulan data anak, pelayanan informasi, pelayanan konseling dan pelayanan penempatan serta pelayanan tindak lanjut, diuraikan sebagai berikut: (1) Rata-rata kompetensi pemberian layanan pengumpulan data anak berada dalam kategori sangat baik. (2) Rata-rata kompetensi pemberian layanan informasi berada dalam kategori sangat baik. (3) Rata-rata kompetensi pemberian layanan konseling berada dalam kategori sangat baik. (4) Rata-rata kompetensi pemberian layanan penempatan berada dalam kategori sangat baik. (5) Rata-rata kompetensi pemberian layanan tindak lanjut berada dalam kategori sangat baik.
Kontribusi Kinerja Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel X (kinerja menejerial administrasi sekolah kepala sekolah) secara signifikan berpengaruh terhadap variabel Y (kinerja guru dalam mengajar). Hal ini ditandai dengan perolehan angka korelasi sebesar 0,21, dimana angka tersebut berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Sugiyono (2004: 214) termasuk dalam kateori rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang lemah dengan arah positif antara kinerja menejerial administrasi sekolah kepala sekolah (variabel X) dengan kinerja guru dalam mengajar di SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kinerja Manajerial administrasi sekolah oleh kepala Sekolah dengan Kinerja Guru dalam mengajar di SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari.
PENUTUP
Kesimpulan
Kinerja Manajerial administrasi sekolah oleh Kepala Sekolah di SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik Weighted Means Score (WMS) dengan nilai rata-rata BAIK. Hal ini berarti bahwa kinerja menejerial administrasi sekolah oleh kepala di SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari dalam keadaan yang baik, kondisi ini terlihat dan indikatorÂindikator kinerja kepala SD yang mempunyai kecenderungan positif, yaitu: sudah dapat merumuskan visi dan misi SD, merumuskan program tahunan, merumuskan program semester dan mempunyai mekanisme evaluasi pelaksanaan program secara sistematis.
Kinerja Guru dalam mengajarpun juga termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini terlihat pada hasil perhitungan dengan menggunakan Weighted Means Score (WMS) menunjukkan nilai rata-rata BAIK. Artinya, kinerja yang ditunjukan oleh para Guru di SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari sangat baik.
Saran
Berdasarkan hasil temuan penelitian, maka pada kesempatan kali ini peneliti akan mengemukakan beberapa saran kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini. Guru-guru di SDN I Soco, SDN II Soco, SDN III Soco, SDN I Sedayu, SDN II Sedayu, SDN I Tunggur, SDN II Tunggur, SDN II Klunggen, dan SDN I Bulusari sebagai pendidik yang langsung berhubungan dengan anak didik, alangkah baiknya jika setiap guru mampu memahami bagaimana melakukan pengelolaan pembelajaran secara menyenangkan tetapi tidak terlepas dari unsur pendidikannya. Oleh karena itu hendaknya para pendidik senantiasa melakukan usaha pengembangan kompetensi akademik, seperti mengikuti seminar, lokakarya, atau mencari informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pembelajaran di SD baik melalui media elektronik maupun media masa. Dengan demikian para pendidik diharapkan mampu mengetahui dengan jelas apa saja yang menjadi kebutuhan anak didiknya di lingkungan tempat dia mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Akdon, (2002). Identifikasi Faktor-Faktor Kemampuan Manajerial Yang Diperlukan Dalam Implementasi School Based Management (SBM) Dan Implikasinya Terhadap Program Pembinaan Kepala Sekolah. Bandung: Jumai Adpend UPI.
Mulyasa, E. (2003), Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan Manajemen Berbasis Sekolah dan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nawawi, Hadari, 1998, Manajemen Sumber Daya Manusia: Untuk Bisnis Yang Kompetitif, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Prawirosentono, S. 1992, Kebijakan Kinerja Karyawan, Edisi I, Yogyakarta: BPFE
Rochman Natawijaya, 1992, Program Pendidikan Guru Pendidikan Dasar dan Implikasinya bagi Pengembangan Tenaga Pengajar di Lembaga Tenaga Kependidikan, Bandung: PPS-IKIP
Solehuddin, M. 2000. Konsep Casar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
Wahjosumidjo, 2003, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Â