Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif dan Video Terhadap Prestasi Belajar
PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DAN VIDEO TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS V DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DI SD NEGERI KECAMATAN SUKOHARJO
Pratiwi Rahmah Hakim
IAIN Surakarta
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara pembelajaran dengan multimedia interaktif dan video pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA; (2) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara motiviasi tinggi,sedang dan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA; (3) Untuk mengetahui interaksi pengaruh penggunaan multimedia interaktif dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Metode penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen dengan desain faktorial 2 x 3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V SD Negeri di wilayah Kecamatan Sukoharjo Kabupatan Sukoharjo. Sampel menggunakan dua kelas yaitu dari kelas Muiltimedia Interaktif di SDN Kriwen 02 dan dari kelas media video di SDN Dukuh 03. Data prestasi belajar diambil dengan menggunakan tes berbentuk pilihan ganda. Data jenis kecerdasan diambil dengan menggunakan angket berbentuk skala. Analisis data menggunakan analisis Two-Way Anova.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA pada kelompok menggunakan multimedia interaktif dan kelompok menggunakan video, dengan nilai F = 4,247 dan p = 0,047 sehingga p < 0,05; (2) Terdapat perbedaan signifikan prestasi belajar IPA pada kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi, motivasi belajar sedang dan motivasi belajar rendah, dengan nilai F = 85,752 dan p = 0,000 sehingga p < 0,05; (3) Terdapat interaksi pengaruh penggunaan multimedia interaktif dan motivasi belajar dengan nilai F= 3.550 dan p = 0,04 sehingga p < 0,05.
Kata kunci : Multimedia Interaktif, media video, motivasi belajar
PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai suatu proses melibatkan beberapa unsur yang saling berhubungan, meliputi guru, sarana dan prasarana, kurikulum, serta pengelola. Unsur-unsur tersebut diharapkan mampu menciptakan sistem pendidikan yang berkaitan sehingga keberhasilan pendidikan dapat tercapai. Keberhasilan pendidikan salah satunya dapat dilihat dari prerstasi belajar yang diperoleh peserta didik. Prestasi belajar sendiri dapat dipengaruhi dari berbagai faktor, diantaranya media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara pembelajaran dengan multimedia interaktif dan video pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA; (2) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara motiviasi tinggi,sedang dan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA; (3) Untuk mengetahui interaksi pengaruh penggunaan multimedia interaktif dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Multimedia Interaktif
Martin dalam jurnal Academic Researc International (2013) menegemukakan “stated that through the teaching and learning using technology, one able to enhance independent learning. Linnenbrik & Pintrich (2003), expressed that through interactive teaching and learning process may able to improve self–paced learning, constructive learning and social development among studentsâ€.
Maksud dari pernyataan tersebut adalah Martin ( 2013) menyatakan bahwa melalui pengajaran dan pembelajaran menggunakan teknologi, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan belajar mandiri . Linnenbrik & Pintrich ( 2003 ) , menyatakan bahwa melalui proses pengajaran dan pembelajaran interaktif mungkin mampu meningkatkan potensi diri untuk belajar, pembelajaran konstruktif dan pembangunan sosial di kalangan siswa.
Syaharom dalam Jurnal Academic Researc International (2013) stated that interactive learning is very essential in conveying the teaching and learning process. Maksud dari pernyataan tersebut adalah pembelajaran interaktif sangat penting dalam menyampaikan proses pengajaran dan pembelajaran. Interaksi yang muncul dari diri siswa akan membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.
Media Video
Peter Salim dalam The Contemporary English-Indonesian Dictionary (1996:2230) memaknainya dengan sesuatu yang berkenaan dengan penerimaan dan pemancaran gambar. Tidak jauh berbeda dengan dua definisi tersebut, Smaldino (2008: 374) mengartikannya dengan “the storage of visuals and their display on television-type screen†(penyimpanan/perekaman gambar dan penanyangannya pada layar televisi).
Dunkel dalam Roland Tsai (2009) berpendapat bahwa manfaat menggunakan teknologi perangkat lunak komputer meliputi peningkatan peserta didik diri , kesiapan kerja , kemampuan bahasa, dan keterampilan skolastik keseluruhan .
Berdasarkan berbagai pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan atau materi pembelajaran yang dapat dilihat dan didengar yang dikemas melalui pita video. Media video berkenaan dengan apa yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup (bergerak; motion), proses perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi.
Motivasi Belajar. Hakikat motivasi belajar menurut Uno (2009:23) adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.
Indikator motivasi belajar yang dijelaskan oleh Uno (2009:23) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil. (b)Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar (c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan (d) Adanya penghargaan dalam belajar (e) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar (f) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Berdasarkan uraian diatas terdapat tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. (1) terdapat perbedaan yang signifikan Antara multimedia interaktif dan media video terharap prestasi belajar IPA (2) terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan Antara motivasi, tinggi, sedang dan rendah terhadap prestasi belajar IPA (3) Terdapat interaksi pengaruh media dan motivasi belajar tinggi,sedang dan rendah terhadap prestasi belajar IPA.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Peneli-tian dilakukan selama 2 bulan yaitu bulan April dan Mei 2017 meliputi ujicoba instrumen sampai pengambilan data.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen dengan desain faktorial 2×3. Terdapat dua media pembelajaran dan tiga kategori motivasi belajar.
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Jumlah populasi kelas V dari 47 SDN di wilayah Kecamatan Sukoharjo. Jumlah sampel penelitian adalah 60 peserta didik. 20 peserta didik dari SDN Kriwen 02 dan 20 peserta didik dari SDN Dukuh 03. Dilakukan uji kesetaraan dengan uji-t (t-test) terhadap sampel. Ujicoba instrumen penelitian dilakukan di SDN Combongan 01 dengan 20 peserta didik.
Data prestasi belajar diperoleh melalui tes formatif berbentuk pilihan ganda (multiple choice) dengan jumlah 33 soal. Reliabilitas tes yang digunakan sebesar 0,74. Data jenis kecerdasan diperoleh melalui angket yang berbentuk skala dengan jumlah 35 soal. Skala yang digunakan adalah skala likert dengan pilihan 1-5. Reliabilitas skala jenis kecerdasan sebesar 0,979.
Analisis data menggunakan analisis variansi (anava) dua jalur. Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov terhadap masing-masing kelompok sampel dan uji homogenitas dengan uji Bartlet terhadap sampel penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Two-Way Anova. Sebelumnya, dilakukan uji prasyarat anava yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil uji normalitas menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang normal. Nilai probabiliti (p-value) lebih dari nilai signifikasi 0,05 sehingga keputusan uji H0 diterima. Uji homogenitas dilakukan dengan uji Levene (test of homogenity of variances). Menunjukkan F= 2,223 dengan p = 0,74 ( p > 0,05). Uji anava yang dilakukan menggunakan uji anava dua jalur.
Nilai Fa = 4,247 dan p = 0,047 sehingga p < 0,05 sehingga Ho ditolak. Nilai Fb = 85,752 dan p = 0,000 sehingga p < 0,05 sehingga Ho ditolak. Nilai Fab = 3.550 dan p = 0,04 sehingga p < 0,05 sehingga dilakukan pengujian lanjut dengan uji Scheff terhadap kategori motivasi untuk mengetahui keberartian uji anava. Hasil uji scheffe dapat dilihat dalam Tabel 2.
Tabel 1. Rangkuman hasil uji anava
Sumber |
JK |
Dk |
RK |
F |
p |
Keterangan |
Media (A) |
127,332 |
1 |
127,332 |
4,247 |
0,047 |
Signifikan |
Motivasi Belajar (B) |
5141,507 |
2 |
2570,754 |
85,752 |
0,000 |
Signifikan |
Interaksi AB |
212,863 |
2 |
106,431 |
3,550 |
0,040 |
Signifikan |
Galat |
1019,286 |
34 |
29,979 |
|
|
|
Total |
222221,000 |
40 |
|
|
|
|
Tabel 2. Hasil uji Scheffe Prestasi Belajar IPA Berdasarkan Motivasi Belajar Siswa Pada Multimedia Interaktif dan Media Vidio.
No |
Sumber Variasi |
Mean Difference (I-J) |
P |
Interpretasi |
Keterangan |
1 |
Media Vidio dengan Motivasi Tinggi – Sedang |
19,54 |
0,03
|
P < 0,05 |
Signifikan |
2 |
Media Vidio dengan Motivasi Tinggi – Rendah |
38,00 |
0,00 |
P < 0,05 |
Signifikan |
3 |
Media Vidio dengan Motivasi Sedang – Tinggi |
-19,54 |
0,03 |
P < 0,05 |
Signifikan |
4 |
Media Vidio dengan Motivasi Sedang – Rendah |
18,46 |
0,00 |
P < 0,05 |
Signifikan |
5 |
Media Vidio dengan Motivasi Rendah – Tinggi |
-38,00 |
0,00 |
P < 0,05 |
Signifikan |
6 |
Media Vidio dengan Motivasi Rendah – Sedang |
-18,46 |
0,00 |
P < 0,05 |
Signifikan |
7 |
Multimedia Interaktif dengan Motivasi Tinggi – Sedang |
10,22 |
0,003 |
P < 0,05 |
Signifikan |
8 |
Multimedia Interaktif dengan Motivasi Tinggi – Rendah |
43,50 |
0,000 |
P < 0,05 |
Signifikan |
9 |
Multimedia Interaktif dengan Motivasi Sedang – Tinggi |
-12,22 |
0,003 |
P < 0,05 |
Signifikan |
10 |
Multimedia Interaktif dengan Motivasi Sedang – Rendah |
31,28 |
0,000 |
P < 0,05 |
Signifikan |
11 |
Multimedia Interaktif dengan Motivasi Rendah – Tinggi |
-43,50 |
0,000 |
P < 0,05 |
Signifikan |
12 |
Multimedia Interaktif dengan Motivasi Rendah – Sedang |
-31,28 |
0,000 |
P < 0,05 |
Signifikan |
Pembahasan
Hasil penhitungan Two-Way Anova diketahui terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA pada kelompok dengan menggunakan multimedia interaktif dan media video, dengan nilai F = 4,247 dengan p < 0,05; dimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan multimedia interaktif lebih baik dari pada siswa dengan menggunakan media video. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fransisca Tapilouw dan Wawan Setiawan (2008), I kadek Suartama (2010), H. Rahmatan, Liliasari -, S. Redjeki (2013), dan Bambang Muliono (2013) bahwa multimedia interaktif berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa dengan multimedia interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Hasil penghitungan Two-Way Anova terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA pada kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah dengan nilai F = 85,752 dengan p < 0,05; dimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik dengan siswa yang memiliki motivasi belajar sedang dan motivasi belajar rendah.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Iwantara (2014), bahwa motivasi siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, yang ini mempuyai makna bahwa siswa yang mempunyai motivasi tinggi akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula dan hal ini dapat diterapkan pada berbagai mata pelajaran dan kelas yang berbeda pula. Motivasi sangatlah diperlukan dalam proses belajar mengajar. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.
Hasil penghitungan analisis Two- Way Anova diketahui terdapat interaksi Antara media pembelajaran dengan motivasi belajar belajar terhadap prestasi belajar IPA dengan nilai F = 3,550 dengan p < 0,05; dimana nilai rata – rata prestasi belajar IPA pada kelompok multimedia interaktif dengan motivasi belajar tinggi sebesar 91, pada kelompok multimedia interaktif dengan motivasi belajar sedang sebesar 78,78 dan pada kelompok multimedia interaktif dengan motivasi belajar rendah sebesar 49.
Menurut Ariesto Hadi Sutopo (2003: 7) multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya, bertanya, dan mendapatkan jawaban yang mempengaruhi komputer untuk mengerjakan fungsi selanjutnya. Kemampuan berpikir kritis dan abstraksi siswa dapat dikembangkan melalui belajar yang mampu mengakomodasi pengalaman-pengalaman yang rasional bagi siswa dan mengarah ke pembahasan secara abstrak.
Pada multimedia interaktif yang diterapkan pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi berpeluang terjadi pembelajaran IPA yang lebih efektif. Begitupula pada pembelajaran konvensional pada siswa yang memiliki mitivasi belajar tinggi berpeluang terjadi pembelajaran IPAyang lebih efektif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan multimedia interaktif dan motivasi belajar mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan multimedia interaktif dan media video terhadap prestasi belajar IPA. Nilai F = 4,247 dengan p = 0,047 (p < 0,05); dimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan multimedia interaktif lebih baik dari pada siswa dengan menggunakan media video (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, sedang, rendah terhadap prestasi belajar IPA. Nilai F = 85,752 dengan p = 0,00 (p < 0,05); dimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik dengan siswa yang memiliki motivasi belajar sedang dan motivasi belajar rendah. (3) Ada interaksi pengaruh yang signifikan antara multimedia interaktif dan media video dengan motivasi belajar tinggi, sedang, rendah terhadap prestasi belajar IPA. Dengan nilai F = 3,550 dengan p= 0,040 (p < 0,05).
Saran
Bagi Siswa SD Negeri di Kecamatan Sukoharjo. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa motivasi belajar tinggi mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan motivasi belajar rendah baik pada multimedia interaktif maupun dengan media vidio. Motivasi perlu dijaga dan ditingkatkan sebagai suat penggerak yang timbul dari kekuatan mental peserta didik maupun dari penciptaan kondisi belajar sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan belajar. Jika siswa mempunyai motivasi yang kuat, siswa dapat mencapainya dengan segala upaya yang dia lakukan.
Bagi Guru SD Negeri di Kecamatan Sukoharjo. Guru dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan belajarnya dengan berusaha mengadakan kegiatan belajar dan mengajar dengan melakukan variasi-variasi media pembelajaran. Guru memberikan pengajaran kepada siswa untuk semaksimal mungkin dengan menggunakan media pembelajaran khususnya untuk multimedia interaktif yang sudah terbukti dalam penelitian ini yang diterapkan dalam mata pelajaran IPA prestasi belajar siswa dapat diperoleh dengan maksimal.
Bagi sekolah SD Negeri di Kecamatan sukoharjo. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka pihak sekolah melalui Kepala Sekolah dapat menyarankan penggunaan media pembelajaran yang tepat serta memotivasi guru IPA untuk melakukan inovasi media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
REFERENSI
Ariesto Hadi Sutopo. (2003). Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu.
I Kadek Suartama. (2010). Pengembangan Multimedia Untuk Meningkatkan kualitas Pembelajaran Pada mata Kuliah Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. Vol.3 (43). pp 253 – 262
I Wayan Iwantara. ( 2014). Pengaruh Penggunaan Media Vidio Youtube Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa. Jurnal Penelitian Pascasarjana Undiksha. Vol.
Salim, Peter. (1996). The Contemporary English-Indonesian Dictionary. Jakarta: Modern English Press
Smaldino, Sharon E. (2008). Instructional Technology & Media for Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tsai, Roland;Jenks, Michael. (2009). Teacher – Guided Interactive Multimedia for Teaching English in an EFL Context. Journal of education Multimedia and Hypermedia pd.91
Uno, H.B. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Gorontalo : Bumi Aksara