Pengembangan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Kartu Kata Bergambar
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN
DENGAN KARTU KATA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS I
SD NEGERI JOMBOR 01 KECAMATAN BENDOSARI TAHUN 2018/2019
Sari Handayani
SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo
ABSTRAK
Karya tulis dalam bentuk Best Practice ini membahas tentang Pengembangan Keterampilan Membaca Permulaan dengan Kartu Kata Bergambar pada Siswa Kelas I SD Negeri Jombor 01 Kecamatan Bendosari Th 2018/2019. Berdasarkan pengamatan awal, keterampilan membaca permulaan siswa kelas I terbilang relatif rendah. Berdasarkan pengamatan diatas, penulis membuat perancangan pembuatan media yang relevan dengan kebutuhan peserta didik. Kartu klata bergambar menjadi solusi penulis untuk mengatasi permasalahan yang ada pada membaca permulaan. Tujuan penggunaan kartu kata bergambar adalah sebagai berikut: 1). Mendeskripsikan pengembangan keterampilan membaca permulaan dengan kartu kata bergambar pada siswa kelas I SD Negeri Jombor 01 Kecamatan Bendosari, dan; 2). Mengetahui dampak dari pelaksanaan pengembangan keterampilan membaca permulaan dengan kartu kata bergambar pada siswa kelas I SD Negeri Jombor 01 Kecamatan Bendosari. Dari pelaksanaan kegiatan membaca permulaan menggunakan kartu kata bergambar, didapatkan hasil sebagai berikut: 1). Pembelajaran menggunakan kartu kata bergambar meliputi 5 tahap, yakni: a) Membuat kartu yang terbuat dari kertas karton/kertas buffalo berwarna putih, dengan ukuran 5 x 50cm/ 12,5 x 50cm, untuk 25 kartu. b) Kartu ditulis dengan menggunakan huruf kecil dan menggunakan spidol merah atau warnanya cerah agar menarik perhatian anak, pada bagian belakang kartu juga ditulis kata tersebut dengan pensil, hal ini untuk memudahkan membaca dari belakang kartu ketika memperlihatkan kartu-kartu tersebut sehingga guru yang memperagakan tidak perlu membolak-balikkan kartu tersebut. c) Kemudian menunjukkan gambar atau kata secara cepat (satu gambar per detik). Inilah awal anak melakukan olah raga otak secara ringan dan kemampuan membaca anak dengan cara melihat kartu tersebut. d) Kemudian siswa diajak membaca kata yag berada di bawah gambar, misalnya: bo – la. e) Siswa secara bergantian maju ke depan untuk memilih huruf dan menempelkan dibawah gambar, sesuai dengan nama gambar tersebut. 2). Dampak atau hasil penggunaan kartu kata bergambar adalah sebagai berikut: a) Meningkatnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat dilihat dari antusiasme, keaktifan, dan peran serta siswa dalam proses pembelajaran. b) Meningkatnya keterampilan membaca permulaanpada siswa Kelas I SD Negeri Jombor 01 yang dapat dilihat dari menyusun abjad, merangkai suku kata, kata dan kalimat menggunakan kata baru. c) Terciptanya karya siswa berupa kartu kata bergambar berbagai kategori.
Kata Kunci: membaca permulaan,bahasa Indonesia, kartu kata bergambar
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Secara faktual kondisi belajar mengajar di kelas I diwarnai berbagai macam persoalan, dimana dalam kondisi umum siswa-siswi terdapat berbagai macam tingkat pengetahuan yang beragam. Hal ini dikarenakan ada siswa yang sudah pernah menyentuh pendidikan taman kanak-kanak dan ada yang belum pernah sama sekali.
Situasi seperti ini tentu berpengaruh pada proses pembelajaran di sekolah maupun hasil yang dicapai. Suasana belajar seperti ini hampir dialami semua sekolah, termasuk SD Negeri Jombor 01. Persoalan nyata dalam kegiatan belajar mengajar yang dialami oleh SD Negeri Jombor 01 adalah kurang maksimalnya proses maupun hasil belajar anak karena berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah: 1) Anak lebih suka bermain–main saja di kelas sehingga perhatian terhadap pelajaran menjadi berkurang; 2) Perhatian anak menjadi hilang karena diganggu sesama teman, akibatnya suasana kelas menjadi ribut. Kondisi seperti ini tentulah kurang mendukung pencapaian hasil yang maksimal. 3) Aanak belum mampu berkonsentrasi pada pelajaran, sehingga suasana belajar masih terkesan sambil bermain-main saja dan jika tidak diatasi dapat merusak suasana belajar yang sesungguhnya. Dari ketiga hal pokok tersebut disimpulkan bahwa, anak kurang perhatian pada pelajaran di kelas pada umumnya, termasuklah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pelajaran Bahasa Indonesia sangat penting dikuasai anak sebagai titik awal membuka pintu ilmu pengetahuan lanjutan. Bahasa memiliki fungsi untuk menjadi alat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam mengembangkan pengetahuan bidang apapun seperti pengembangan ilmu-ilmu sosial, ilmu eksakta selalu menggunakan bahasa sebagai alatnya.
Pembelajaran bahasa Indonesia memberikan peluang bagi anak untuk meningkatkan keterampilan berbahasa termasuk kemampuan membaca. Tercapainya tujuan pembelajaran membaca secara efektif dapat dilakukan dengan melakukan pengelolaan kelas secara maksimal. Selain itu anak dapat dilatih membaca dengan bantuan alat peraga berupa kartu huruf. Anak SD perlu dibimbing secara individu sehingga kemampuan membaca dapat menjangkau semua anak.
Beberapa siswa SD Negeri Jombor 01 masih kesulitan dalam membaca permulaan. Diantaranya masih belum mengenal bentuk huruf, pelafalan bunyi huruf, pemenggalan suku kata, kata dan membaca nyaring kalimat pendek maupun memahami maksud kalimat sederhana. Maka, dengan bantuan kartu huruf diperkirakan dapat membantu mereka mengatasi kesulitan membaca permulaan secara bertahap. Pembelajaran membaca dengan menggunakan kartu huruf inilah yang mendorong saya melakukan upaya-upaya meningkatkan hasil pembelajaran bagi siswa.
Aktif berpartisipasi dalam proses belajar menjadi tanda bahwa anak fokus dan tertarik pada pelajaran yang sedang berlangsung. Pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan kartu kata bergambar bukanlah satu-satunya cara yang dapat diterapkan di sekolah untuk menarik fokus belajar anak. Upaya ini menjadi pilihan peneliti karena menggunakan kartu kata bergambar selain mudah dipersiapkan, juga dapat dipergunakan sewaktu-waktu. Apalagi penggunaan kartu kata yang berwarna-warni akan menambah daya tarik bagi anak yang belajar membaca permulaan
Karya tulis dalam bentuk Best Practice ini membahas tentang Pengembangan Keterampilan Membaca Permulaan dengan Kartu Kata Bergambar pada Siswa Kelas I SD Negeri Jombor 01 Kecamatan Bendosari Th 2018/2019.
Rumusan Permasalahan
Permasalahan dalam best practice ini dirumuskan sebagai berikut.
- Bagaimanakah deskripsi pengembangan keterampilan membaca permulaan dengan kartu kata bergambar pada siswa kelas I SD Negeri Jombor 01 Kecamatan Bendosari?
- Bagaimanakah hasil atau dampak dari pelaksanaan pengembangan keterampilan membaca permulaan dengan kartu kata bergambar pada siswa kelas I SD Negeri Jombor 01 Kecamatan Bendosari?
Tujuan
Tujuan dalam best practice ini dirumuskan sebagai berikut.
- Mendeskripsikan pengembangan keterampilan membaca permulaan dengan kartu kata bergambar pada siswa kelas I SD Negeri Jombor 01 Kecamatan Bendosari?
- Mengetahui hasil atau dampak dari pelaksanaan pengembangan keterampilan membaca permulaan dengan kartu kata bergambar pada siswa kelas I SD Negeri Jombor 01 Kecamatan Bendosari?
Manfaat
Manfaat dalam best practice ini diharapkan sebagai berikut:
Bagi siswa
- Meningkatnya keterampilan membaca permulaan
- Meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran
- Meningkatkan keaktifan siswa
Bagi Guru
- Mengembangkan media pembelajaran supaya lebih inovatif
- Mempermudah guru meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa
- Memotivasi guru lain untuk dapat mengembangkan media pembelajaran
Bagi Sekolah
- meningkatkan kualitas pembelajaran membaca
- meningkatkan perbaikan hasil belajar siswa
- menjadi acuan pembuatan media ajar yang lebih banyak.
KAJIAN PUSTAKA
Kartu kata Bergambar
Kartu termasuk dalam jenis media visual yaitu pada teknologi cetak. Menurut S.Wojowasito (1972: 126) bahwa kartu adalah kertas tebal yang berbentuk segi empat.
Kata adalah kesatuan dari gabungan huruf yang dapat ditulis atau diucapkan. Menurut Wibawa dan Mukti (1992: 27) yang menyatakan bahwa gambar merupakan media pembelajaran visual diam yang diguakan untuk memperperjelas pembelajaran.
Kartu kata gambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kartu yang berukuran 10×15 cm yang terbuat dari kertas tebal yang memiliki katakata dan gambar yang sesuai dengan tema pembelajaran seperti gambar buah, binatang, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya yang dirancang oleh peneliti untuk membantu anak sekolah dasar untuk berlatih membaca permulaan.
Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa kartu kata bergambar adalah media visual yang dapat digunakan untuk mempermudah memahami informasi yang terkandung dalam tiruan gambar yang disertai tulisan.
Pembuatan Kartu Kata Bergambar direncanakan dan dilaksanakan dalam rangka mempercepat pemahaman siswa dalam keterampilan membaca permulaan. Proses kegiatannya meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
- Membuat kartu yang terbuat dari kertas karton/kertas buffalo berwarna putih, dengan ukuran 5 x 50cm/ 12,5 x 50cm, untuk 25 kartu
- Kartu ditulis dengan menggunakan huruf kecil dan menggunakan spidol merah atau warnanya cerah agar menarik perhatian anak, pada bagian belakang kartu juga ditulis kata tersebut dengan pensil, hal ini untuk memudahkan membaca dari belakang kartu ketika memperlihatkan kartu-kartu tersebut sehingga guru yang memperagakan tidak perlu membolak-balikkan kartu tersebut.
- Kemudian menunjukkan gambar atau kata secara cepat (satu gambar per detik). Inilah awal anak melakukan olah raga otak secara ringan dan kemampuan membaca anak dengan cara melihat kartu tersebut.
- Kemudian siswa diajak membaca kata yag berada di bawah gambar, misalnya: bo – la.
- Siswa secara bergantian maju ke depan untuk memilih huruf dan menempelkan dibawah gambar, sesuai dengan nama gambar tersebut.
Keterampilan Membaca Permulaan
Masri Sareb (2008: 4) mengungkapkan bahwa membaca permulaan menekankan pengkondisian siswa untuk masuk dan mengenal bahan bacaan. Belum sampai pada pemahaman yang mendalam akan materi bacaan, apalagi dituntut untuk menguasai materi secara menyeluruh, lalu menyampaikan hasil pemerolehan dari membacanya. Menurut Anderson (Nurbiana Dhieni, dkk 2008: 5.5) mengungkapkan bahwa membaca permulaan adalah membaca yang diajarkan secara terpadu, yang menitik beratkan pada pengenalan hurur dan kata, menghubungkannya dengan bunyi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan membaca permulaan adalah membaca yang dilaksanakan di Sekolah Dasar yang dilakukan secara terprogram kepada anak sekolah, dimulai dengan mengenalkan huruf-huruf dan lambang-lambang tulisan yang menitik beratkan pada aspek ketepatan menyuarakan tulisan, lafal dan intonasi yang wajar, kelancaran dan kejelasan suara.
Pembelajaran Keterampilan Membaca Permulaan di Sekolah Dasar
Santrock (2002: 364) yang menyatakan bahwa pembelajaran membaca seharusnya paralel dengan pembelajaran bahasa alami anak. Materi yang diberikan untuk pembelajaran membaca sebaiknya utuh dan bermakna. Artinya, anak-anak sebaiknya diberikan materi dalam bentuk lengkap, seperti cerita-cerita sehingga anak dapat belajar memahami fungsi komunikatif bahasa. Pembelajaran membaca seharusnya diintegrasikan dengan subjek dan keahlian lainnya seperti ilmu pengetahuan alam, studi-studi sosial, dan materi membaca seharusnya terpusat pada pengetahuan sehari-hari.
Dari pendapat di atas prinsip pembelajaran belajar membaca yang dimaksud adalah membiasakan anak membaca sejak dini, dengan materi yang bermakna serta terpusat pada pengetahuan sehari-hari sehingga anak lebih mudah untuk memahaminya, kegiatan membaca yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan minat yang sesuai dengan karateristik anak, maka anak lebih mudah untuk dibimbing untuk kegiatan membaca yang selanjutnya.
Pemilihan penggunaan Kartu Kata Bergambar untuk mengembangkan keterampilan membaca permulaan dilandasi alasan-alasan sebagai berikut.
- Media kartu kata bergambar menggunakan salah satu prinsip visualisasi, cara belajar ini adalah dengan mengkaitkan pengetahuan siswa dengan pembelajaran baru, yakni mengkaitkan gambar yang sudah siswa ketahui dengan kata – kata baru yang akan diajarkan.
- Melalui kartu kata bergambar, penyajian kata baru disajikan secara lebih konkret, menarik, dan menyenangkan.
- Kartu kata bergambar sangat mudah dibuat dan dibawa
- Kartu kata bergambar dapat menahan perhatian anak jauh lebih lama.
- Kartu kata bergambar menekankan kepada gambaran visual yang membantu siswa mengingat benda secara lebih nyata dan kontekstual sehingga aktivitas menjadi lebih bermakna.
- Melalui kartu kata bergambar dapat mengembangkan motivasi belajar siswa
- Melalui kartu kata bergambar akan dihasilkan media pembelajaran serta macam-macam strategi pembelajaran yang terkait kartu kata bergambar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode dan Pelaksanaan
Implementasi strategi pemecahan masalah pengembangan keterampilan membaca permulaan melalui media kartu kata bergambar pada siswa kelas I SD Negeri Jombor 01 adalah memberikan treatment kepada siswa untuk melaksanakan pembelajaran praktik membaca permulaan.
Proses pelaksanaan kegiatan membaca dengan kartu kata bergambar meliputi tahap-tahap sebagai berikut.
- Membuat kartu yang terbuat dari kertas karton/kertas buffalo berwarna putih, dengan ukuran 5 x 50cm/ 12,5 x 50cm, untuk 25 kartu.
- Kartu ditulis dengan menggunakan huruf kecil dan menggunakan spidol merah atau warnanya cerah agar menarik perhatian anak, pada bagian belakang kartu juga ditulis kata tersebut dengan pensil, hal ini untuk memudahkan membaca dari belakang kartu ketika memperlihatkan kartu-kartu tersebut sehingga guru yang memperagakan tidak perlu membolak-balikkan kartu tersebut.
- Kemudian menunjukkan gambar atau kata secara cepat (satu gambar per detik). Inilah awal anak melakukan olah raga otak secara ringan dan kemampuan membaca anak dengan cara melihat kartu tersebut.
- Kemudian siswa diajak membaca kata yag berada di bawah gambar, misalnya: bo – la.
- Siswa secara bergantian maju ke depan untuk memilih huruf dan menempelkan dibawah gambar, sesuai dengan nama gambar tersebut.
Hasil yang Dicapai
Hasil yang dicapai dari media kartu kata bergambar pada Siswa Kelas ISD Negeri Jombor 01 adalah sebagai berikut:
- Meningkatnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat dilihat dari antusiasme, keaktifan, dan peran serta siswa dalam proses pembelajaran
- Meningkatnya keterampilan membaca permulaanpada siswa Kelas I SD Negeri Jombor 01 yang dapat dilihat dari menyusun abjad, merangkai suku kata, kata dan kalimat menggunakan kata baru.
- Terciptanya karya siswa berupa kartu kata bergambar berbagai kategori.
Kendala-Kendala yang Dihadapi
Beberapa kendala yang dihadapi dalam penerapan media kartu kata bergambar untuk mengembangkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri Jombor 01 adalah:
- Keterbatasan waktu dan kemampuan guru untuk mengeksplore berbagai kategori sehingga penyajian kartu hanya terbatas pada beberapa kategori saja.
- Sekolah hendaknya memberi motivasi dan fasilitas bagi guru untuk dapat membuat media kartu kata bergambar pada kategori yang lebih meluas sehingga kartu kata bergambar ini dapat lebih dikembangkan dalam penggunaannya.
Faktor-Faktor Pendukung
Faktor-faktor yang mendukung pengembangan keterampilan membaca permulaan dengan,media kartu kata bergambar pada Siswa kelas I SD Negeri Jombor 01 adalah:
- Minat dan komitmen siswa tinggi
Siswa SD Negeri Jombor 01 memiliki minat dan komitmen yang tinggi untuk bekerjasama dengan guru membuat kartu kata bergambar sehingga dapat menyelesaikan pembuatan kartu kata bergambar.
- Pembimbingan intesif guru
Guru melakukan pembimbingan intesif pada tahap persiapan, pelaksanaan, dan akhir penggunaan kartu kata bergambar sehingga siswa dapat melaksanakan kegiatan dengan tuntas
- Dukungan dana dan motivasi dari orang tua siswa
Orang tua siswa mendukung pembuatan kartu kata bergambar berupa dukungan dana, motivasi, dan sebagainya.
- Komitmen kepala sekolah yang tinggi terhadap program guru
Kepala sekolah memberikan keleluasaan kepada guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, selalu memberikan semangat, motivasi, dan fasilitas yang diperlukan guru.
- Peran serta komite sekolah
Komite sekolah berperan serta dalam pendanaan sekolah dan saran-saran pemikiran terhadap pembelajaran dan perkembangan sekolah.
- Kepedulian pengawas sekolah
Pengawas sekolah memberikan bimbingan dan motivasi terhadap guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Alternatif Pengembangan
Tindak lanjut pengembangan pembuatan kartu kata bergambar untuk mengembangkan keterampilan membaca permulaan pada siswa Kelas I SD Negeri Jombor 01 antara lain sebagai berikut.
- Penerapan pada materi dan mata pelajaran yang lain
Pembuatan kartu kata bergambar pada kategori kata lain akan semakin meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I.
- Kegiatan lomba media pembelajaran di tingkat sekolah
Sekolah melaksanakan lomba media pembelajaran untuk memotivasi dan memberikan apresiasi terhadap kreativitas dan karya siswa
- Dukungan sekolah
Sekolah mengikutsertakan siswa dalam berbagai ajang lomba media pembelajaran di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, dan internasional.
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Simpulan
Simpulan pengembangan keterampilan membaca permulaan dengan kartu kata bergambar sebagiamana telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya adalah sebagai berikut.
- Pembelajaran menggunakan kartu kata bergambar meliputi 5 tahap, yakni: a) Membuat kartu yang terbuat dari kertas karton/kertas buffalo berwarna putih, dengan ukuran 5 x 50cm/ 12,5 x 50cm, untuk 25 kartu. b) Kartu ditulis dengan menggunakan huruf kecil dan menggunakan spidol merah atau warnanya cerah agar menarik perhatian anak, pada bagian belakang kartu juga ditulis kata tersebut dengan pensil, hal ini untuk memudahkan membaca dari belakang kartu ketika memperlihatkan kartu-kartu tersebut sehingga guru yang memperagakan tidak perlu membolak-balikkan kartu tersebut. c) Kemudian menunjukkan gambar atau kata secara cepat (satu gambar per detik). Inilah awal anak melakukan olah raga otak secara ringan dan kemampuan membaca anak dengan cara melihat kartu tersebut. d) Kemudian siswa diajak membaca kata yag berada di bawah gambar, misalnya: bo – la. e) Siswa secara bergantian maju ke depan untuk memilih huruf dan menempelkan dibawah gambar, sesuai dengan nama gambar tersebut.
- Dampak atau hasil penggunaan kartu kata bergambar adalah sebagai berikut: a) Meningkatnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat dilihat dari antusiasme, keaktifan, dan peran serta siswa dalam proses pembelajaran. b) Meningkatnya keterampilan membaca permulaanpada siswa Kelas I SD Negeri Jombor 01 yang dapat dilihat dari menyusun abjad, merangkai suku kata, kata dan kalimat menggunakan kata baru. c) Terciptanya karya siswa berupa kartu kata bergambar berbagai kategori.
Rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil pengembangan keterampilan membaca permulaan dengan kartu kata bergambar adalah sebagai berikut.
- Kepala sekolah mendukung peningkatan kualitas pembelajaran guru dengan menyelenggarakan kegiatan workshop atau diklat dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait agar proses dan hasil pembelajaran lebih meningkat.
- Sekolah bersama komite mengalokasikan anggaran lebih untuk mengadakan peralatan atau sarana prasana yang menunjang proses pembelajaran.
- Pengawas sekolah meningkatkan kepedulian terhadap proses pembelajaran agar kualitas pembelajaran semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Arif S Sadiman dkk. (1986). Media pendidikan pengertian, pengembangan, dan pemanfaatan. Jakarta: P.T Raya Grafindo Persada.
Arifin, Samsul. (2004). Penggunaan Metode Montessori dalam Pengajaran Membaca Permulaan di TK Palm Kids. Skripsi tidak ditertibkan. Malang: Universitas Negeri Malang
Budiarto, Tri.(2008). Pendidikan Keterampilan. Surakarta: uns press
Darmiyati Zuchdi dan Budiasih. (2001). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Yogyakarta: PAS.
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Hamalik, O. (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Henry Guntur Tarigan. (2008). Berbicara Sebagai Salah Satu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Rofi’udin, Ahmad. & Zuchdi, Darmiyati.(2001). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang
Santrock, J. W. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.
Slavin, E. Robert.(2011). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: Permata Puri Media