MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIS PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS KALIMAT DALAM AL QUR’AN

BAGI SISWA KELAS III SDN 2 PELEM KECAMATAN BLORA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Kusni

SDN 2 Pelem Kecamatan Blora Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk Mendiskripsikan keterampilan Guru dalam Menggunaan Alat Peraga Praktis Pembelajaran Al Qur’an Pada Mata Pelajaran PAI Tentang belajar Membaca dan Menulis kalimat dalam Al qur’an Kelas 3 semester 1 di SDN 2 Pelem dan untuk meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Tentang Membaca dan Menulis kalimat dalam Al qur’an Kelas 3 SDN 2 Pelem Kecamatan Blora.Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang di laksanakan pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018, bertempat di SDN 2 Pelem Kecamatan Blora. Adapun yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah siswa Kelas 3 SDN 2 Pelem Kecamatan Blora dengan jumlah siswa sebanyak 16 siswa. Prosedur penelitian yang di gunakan dengan menggunakan 2 siklus. Sedangkan teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah teknik tes dan teknik non tes. Adapun alat pengumpul data berupa butir-butir soal tes tertulis yang harus dikerjakan siswa selama pelaksanaan penelitian, lembar observasi dan wawancara.Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam pelaksanaan pembelajaran ini di laksanakan secara kooperatif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Selain itu pembelajaran ini dilaksanakan secara kelompok kecil dan secara indifidual, siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok secara langsung yang telah dilaksanakan. Melalui Penggunaan Alat peraga praktis Pembelajaran Al Qur’an dapat meningkatkan hasil belajar Pada Mata Pelajaran PAI Tentang Membaca dan Menulis kalimat dalam Al qur’an Kelas 3 SDN 2 Pelem Kecamatan Blora.Kesimpulan itu didukung oleh hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan hasil nilai rata-rata siswa sebesar 14.31%.

Kata Kunci: Alat Peraga Praktis Pembelajaran Al Qur’an ( P 3 Q )

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam peningkatan proses belajar mengajar yang lebih efektif harus terjadi interaksi belajar antara guru dan siswa, sehingga terjadi lingkungan kelas yang kondusif dan menyenangkan, khususnya dalam pembelajaran PAI di SD. Oleh karena itu guru harus memahami karakteristik dan tingkat perkembangan siswanya, perkembangan tehnologi pendidikan memberikan kerangka penting untuk merencanakan dan mengorganisasikan sumber-sumber belajar. Dalam mata pelajaran PAI di SD menekankan pengetahuan, pembentukan sikap dan ketrampilan. Hal ini di maksudkan untuk meningkatkan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman dan pengalaman dalam ruang lingkup yang lebih luas. Karakteristik mata pelajaran PAI yaitu adanya aktifitas siswa yang bertujuan menekankan pengamalan dalam kehidupan di sekolah maupun di rumah.

Sebagaimana kita ketahui, muatan materi Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar dan materi pelajaran Al-Qur’an sangat kompleks. Pada hal alokasi waktu kurang memadai. Dalam kondisi demikian, siswa dituntut untuk menguasai seluruh materi. Oleh karena itu, perlu adanya dedikasi seorang pendidik, media, serta alat peraga yang efektif dan efisien agar proses belajar mengajar dapat menghasilkan output sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Pembelajaran dengan menggunakan media mempunyai peranan penting untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar seperti yang di ungkapkan Kustiono(2000:1) bahwa media pembelajaran memiliki peran penting karena dengan digunakan media strategi pembelajaran menjadi lebih bervariasi sehingga proses belajar siswa menjadi menarik, aktif, dan kreatif.

Dengan menambahkan visual pada pelajaran menaikkan ingatan 14% ke 38%. Penelitian itu juga menunjukkan perbaikan sampai 200% ketika cara membaca diajarkan dengan menggunakan alat visual. Bahkan waktu yang diperlukan untuk menyampaikan konsep berkurang sampai 40% ketika visual digunakan untuk mengurangi presentasi verbal. Sebuah gambar barang kali tidak bernilai ribuan kata, namun tiga kali lebih efektif dari pada hanya dengan kata-kata saja ( Silberman, 1996: 5).

Manakala pengajaran menggunakan Alat peraga, kesan menjadi lebih kuat dengan sistem penyampaian media itu. Dengan menggunakan keduanya, guru memiliki kesempatan lebih besar memenuhi kebutuhan –kebutuhan siswa. Hanya dengan mendengarkan dan melihatnya tidaklah cukup untuk mengetahuinya.

Sebagai satuan Pendidikan dasar di bawah naungan Dinas Pendidikan, SDN 2 Pelem, Kecamatan Blora Kabupaten Blora yang kegiatan pembelajarannya memakai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) maka Pendidikan Agama Islam Menjadi pelajaran Wajib di sekolah yang jumlah jamnya 3 jam Pelajaran perminggu. Berdasarkan pengamatan diawal terhadap proses pelaksanaan dan hasil dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 2 Pelem Kecamatan Blora di temukan beberapa masalah diantaranya pembelajaran Pendidikan Agama Islam selama ini masih konvensional dan belum diusahakan dengan memakai alat peraga yang lebih bervariatif misalnya dengan menggunakan alat peraga P 3 Q. Oleh karena itu prestasi belajar masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil ulangan semester gasal, dari jumlah siswa 16 Kelas III, Sebanyak 11 atau 68% belum berhasil mendapatkan nilai 65 yang merupakan standart KKM ( KriteriaKetuntasan Minimal ) sedangkan 5 siswa atau 35,71% sudah tuntas.

Kemudian guru merenung tentang penjelasan yang di sampaikan kepada siswa. Mengapa siswa tidak bisa menerima penjelasan guru. Selanjutnya guru mengintropeksi diri tentang materi yang di sampaikan kepada siswa. (1) Guru dalam menyampaikan materi cara membaca yang digunakan sulit diterima siswa. (2) Di dalam menyampaikan materi, guru tidak mengkolaborasikan metode yang tepat sehingga pelajaran yang di sampaikan tidak menarik perhatian siswa. (3) Guru hanya memberikan metode ceramah saja, maka siswa banyak yang kurang memusatkan perhatiannya, ia merasa bosan. (4). Selama menjelaskan guru abstrak dan tidak pernah bertanya. (5). Penjelasan guru terlampau abstrak dan cepat atau kurang konkrit juga monoton sehingga siswa takut bertanya kepada guru.

Pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan, merupakan model pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti berbagai mata pelajaran melalui penerapan pembelajaran Peraga Praktis Pembelajaran Al-Qur’an (P3 Q ).

Dengan demikian peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul’’ Melalui Penggunaan alat Peraga Praktis Pembelajaran Al Qur’an ( P3 Q ) Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar membaca dan menulis kalimat dalam Al Qur’an bagi Siswa Kelas III SDN 2 Pelem Kecamatan Blora Semester I Tahun Pelajaran 2017-2018’’. Berdasarkan hal tersebut, peneliti berharap hasil belajar Pendidikan Agama Islam tentang membaca dan menulis kalimat dalam Al-Qur’an pada siswa kelas III SD Negeri 2 Pelem Kecamatan Blora Kabupaten Blora dapat meningkat. Supaya proses pembelajaran menjadi efektif maka perlu memanfaatkan Alat Peraga yang sesuai maka peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan pola penelitian tindakan kelas.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut: ‘’Apakah Melalui Penggunaan Alat Peraga Praktis Pembelajaran Al-Qur’an dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Membaca dan Menulis kalimat dalam Al Qur’an bagi Siswa Kelas III SDN 2 Pelem Kecamatan Blora Semester I Tahun Pelajaran 2017-2018’’

Tujuan Penelitian

            Tujuan pembelajaran dalam penelitian ini ada 2 yaitu tujuan umum dan Tujuan Kusus.

1.   Tujuan Umum

Tujuan umum adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi membaca dan menulis kalimat dalam alqur’an, bagi siswa kelas III SD Negeri 2 Pelem Kecamatan Blora Kabupaten Blora dengan Penggunaan Peraga Praktis Pembelajaran Al Qu’an sesuai dengan langkah-langkahnya.

2.   Tujuan Khusus

Tujuan khusus adalah untuk perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas adalah:

a.   Mendiskripsikan Penggunaan Peraga Praktis Al-Qur’an (P3 Q) untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam mengkontruksi pengetahuan Membaca dan menulis Al Qur’an bagi siswa kelas III SDN 2 Pelem.

b.   Mendiskripsikan dan mengembangkan rencana perbaikan pembelajaran dengan menggunakan Alat Peraga Praktis Pembelajaran Al Qur’an dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam tentang cara membaca dan menulis kalimat dalam Al Qur’an bagi siswa kelas III SDN 2 Pelem.

c.    Menerapkan Peraga Praktis Pembelajaran Al Qur’an di kelas III SD dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Hipotesis Tindakan

Sebelum melakukan tindakan kelas ini, penulis terlebih dahulu memberikan dugaan-dugaan mengenai hasil yang akan diperoleh Dugaan tersebut antara lain:

1.   Melalui pengunaan Peraga Praktis Pembelajaran Al Qur’an( P3 Q) Dapat meningkatkan Hasil Belajar PAI kususnya Materi Membaca Kalimat dalam al Qur’an.

2.   Melalui pengunaan Peraga Praktis Pembelajaran Al Qur’an( P3 Q) dalam pembelajaran PAI dapat meningkatkan hasil Belajar Kelas III SDN 2 Pelem pada semester I Tahun 2017-2018.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa manfaat antara lain adalah untuk mendapatkan teori dan pengetahuan baru tentang peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam tentang cara membaca dan menulis kalimat dalam Al Qur’an. Selain itu penelitian tindakan kelas juga bermanfaat bagi:

1.   Siswa

a.       Siswa lebih aktif dalam mempelajari materi Pendidikan Agama Islam.

b.      siswa lebih muda menstranfer materi untuk di mengerti.

c.       Siswa dapat belajar dalam pembacaan pantun dengan lebih mudah.

2.   Guru

a.      Guru merasa lebih efisien waktu untuk menyelesaikan materi.

b.      Guru dapat menilai kreatifitas dan kreatifitas siswa dalam menyelesaikan masalah.

c.       Guru dapat mengetahui kemampuan berpendapat siswa dalam menyampaikan masalah.

  1. Sekolah.

Penelitian ini hasilnya akan bermanfaat dalam rangka pelaksanaan perbaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan pelajaran lain.

  1. Penulis.

Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam penelitian lebih lanjut dan dapat untuk memenuhi penelitian angka kredit kenaikan pangkat

KAJIAN TEORI

Hakikat Belajar

Belajar merupakan usaha yang di lakukan setiap manusia dalam rangka untuk mencapai sesuatu yang ingin di capai. Pengertian belajar dalam kehidupan sehari-hari sering kali diartikan yang kurang tepat biasanya orang awam mengartikanbelajar identik dengan membaca, belajar identik dengan mengerjakan soal-soal. Pengertian belajar seperti tersebut masih sempit. Sumadi Suryabrata (1984;249) menyatakan bahwa kegiatan belajar mencakup tiga hal yaitu(1) membawa perubahan (2) terjadi karena di dapatkan kecakapan baru, dan (3) terjadi karena ada upaya. Belajar pada dasarnya adalah berusaha mendapatkan sesuatu kepandaian (Poerwadarminta, 1988:108).

Loster D. Crow and crow menyatakan bahwa belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan dan berbagai sikap (Kasijan, 2000;16). Sedangkan menurut istilah populer bahwa pengertian belajar adalah proses perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai bentuk pengalaman-pengalaman atau praktik (David R dalam IKIP Semarang, 1996:2) Menurut Winkel bahwa belajar diartikan sebagai aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap.

Hasil Belajar

Hasil Belajar pada dasarnya berkaitan dengan hasil yang di capai dalam belajar. Pengertian hasil belajar itu sendiri dapat di ketahui dari pendapat ahli pendidikan. Hasil belajar berasal dari kata’’ajar” mendapat awalan “ber” yang kemudian menjadi kata jadian”belajar” mengandung makna proses belajar. Jadi hasil belajar dapat di artikan sebagai hasil belajar yang telah dicapai setelah mengikuti kegiatan proses belajar dan mengajar baik yang menyangkut segi kognitif, maupun psikomotorik. (1) aspek kognitif, meliputi:analisis, sintesis, dan evaluasi. (2) aspek afektif meliputi: penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. (3) aspek psikomotorik, meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan komplek, gerakan penyesuaian dan kreatifitas (Hamalik, 2003:160).

Hasil yang di maksud dalam penelitian ini, berupa hasil akademik siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Hasil akademik ini berupa angka kuantitas yang di tuliskan dalam buku raport. Sedangkan dalam kaitannya dengan penelitian ini, hasil belajar adalah peningkatan keberhasilan siswa dalam mencapaitujuan pembelajaran yang ditetapkan guru.

Pembelajaran PAI Di SD

Materi PAI yang ada pada tingkat SD yaitu: Akhlak, Ibadah, Al-Qur’an, Keimanan, Tarikh Islam. Secara umum model pembelajaran PAI pada SD, dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa metode. Seperti: Metode antisipatif, Metode Ceramah, Metode Unjuk Kerja, Metode Demonstrasi, metode dialog kreatif, metode studi kasus, metode pelatihan, metode merenung, metode lawatan, metode kontemplasi, metode taubat, dan metode-metode lain yang dapat digunakan dalam proses belajar agama, diantaranya: metode analisis, metode problem solving, metode tanya-jawab, creramah, pemberian tugas dsb. Untuk tingkat SD materi PAI tersebut diberikan secara sederhana sesuai dengan kemampuan daya berpikir murid, baik itu materi PAI yang berhubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, manusia dengan alam sehingga ini dapat dipahami, diresapi oleh anak didik dan selanjutnya dapat mewarnai tingkah lakunya sehari-hari.

Peraga Praktis Pembelajaran Al Qur’an

Sebagaimana kita ketahui, muatan materi Pendidikan Agama Islam di sekolah Dasar dan Materi Pelajaran Al Qur’an di sekolah dasar sangat komplek, padahal, alokasi waktu kurang memadai. Dalam kondisi demikian, siswa dituntuk untuk menguasai seluruh materi. Oleh karena itu, perlu adanya dedikasi seorang pendidik, media, serta alat peraga yang efektif dan efisien agar proses belajar mengajar dapat menghasilkan autput sesuai tuntutan kurikulum.

Peraga Praktis Pembelajaran Al Qur’an adalah suatu alat peraga yang terdiri dari 5 Komponen yaitu:

  1. Modeling Board.

Komponen ini memiliki dua sisi muka dengan fungsi yang berbeda

a.   Magnetic Board

Papan ini berfungsi sebagai media penempelan replika hijaiyah.

b.   Card Board

Papan ini di rancang sebagai media penempatan / pemampangan smart card ( potongan kertas peraga bertuliskan bagian-bagian ayat Al Qur’an).

  1. Poster Hijaiyah

Komponen ini berupa lembar kertas poster kertas poster berukuran A3 (30 cmX 42cm) sebanyak 12 lembar, berisi gambar huruf hijaiyah berikut tanda bacanya. Di setiap huruf terdapat pula guratan garis bertanda panah sebagai petunjuk arah gores pena berdasrkan kaidah penulisan huruf arab yang benar.

  1. Replika Hijaiyah

Secara fungsional, replika –replika huruf hijaiyah bermagnit ini dirancang khusus dengan bahan, bentuk, serta ukuran tertentu agar diperoleh tingkat ketahanan dan kenyamanan yang optimal ketika digunakan dalam aktifitas praktikal. Bernahan plastik HIPS yang bebas racun, serta dengan bentuk ketebalan berongga, ketahanan dari replika-replika huruf ini tetap terjaga. Selain itu, pemilihan bahan plastik juga menjadikan banderol produk ini lebih terjangkau.

  1. Smart

Dengan bahan kertas Ivory 210 gr berukuran 9,9 cm x 14,4 cm, komponen ini di rancang untuk dapat ditampilkan dengan nyaman pada kantong-kantong papan peraga ( card board ), fungsi utama komponen ini adalah membantu peserta didik mencapai kompetensi membaca dan menghafal surah-surah tertentu sesuai tuntutan SK-KD.

  1. P3 Qbag

Mekanisme buka tutup pocket hijaiyah (kantong penyimpanan replika hijaiyah) dirancang khusus dengan menerapkan single-aim opening system atau sistem buka satu arah, hal ini bertujuan membantu praktekkan pemula dalam mengenal dan menghafal urutan huruf-huruf hijaiyah, mulai dari alif, hingga ya.

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu Penelitian

            Waktu Penelitian dilakukan peneliti selama 6 bulan, yaitu bulan Juli 2017 sampai dengan Desember 2017. Diawal bulan juli 2017 dilakukan peneliti untuk menyusun proposal, selanjutnya bulan kedua yaitu bulan Agustus 2017 dilakukan untuk menyusun instrumen penelitian. Bulan Agustus 2017 peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan tindakan siklus I dan II. Bulan ketiga dan keempat yaitu bulan september dan oktober 2017 digunakan peneliti untuk menganalisis data. Bulan kelima yaitu bulan November dan Desember 2017 digunakan peneliti untuk membuat pembahasan/ diskusi dan menyusun laporan hasil penelitian.

Tempat Penelitian

           Tempat penelitian ini adalah di Kelas III SD Negeri 2 Pelem. Karena dalam penelitian Tindakan Kelas yang menjadi subyek penelitiannya yaitu siswa Kelas III SD Negeri 2 Pelem. Dan di laksanakan pada waktu proses kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung pada jam efektif.

Subjek Penelitian

Subyek penelitian yang di tuju oleh peneliti adalah siswa Kelas III SD Negeri 2 Pelem, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Tahun Pelajaran 2017-2018.

Sumber Data

           Sumber data yang diperoleh oleh peneliti adalah data hasil pengamatan yang dilakukan sendiri.

1.   Sumber data ada 2 macam yaitu:

a.  Sumber data dari subyek (siswa) yang di sebut sumber data primer.

Contoh: nilai ulangan harian.

b.  Sumber data yang bukan dari subyek di sebut sumber data sekunder.

Contoh: teman sejawat, Guru Agama, Guru Kelas, guru Penjasorkes, melalui pengamatan.

2.   Bentuk data ada 2 macam yaitu:

a.   Bentuk data kwantitatif yaitu data berbentuk angka atau bilangan.

Misalnya: Nilai ulangan harian

b.   Bentuk data kwalitatif ( bukan angka/ bilangan) tetapi berbentuk kategori hasil pengamatan.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1.   Teknik Pengumpulan Data

Data yang peneliti peroleh yaitu dari pengumpulan data yang berbentuk teknik non tes yaitu melalui pengamatan dalam kegiatan sehari-hari siswa di sekolah.

2.   Alat Pengumpulan data

Dalam hal ini peneliti menggunakan alat pengumpulan data yaitu teknik non tes. Sedangkan alat pengumpulan data yaitu berbentuk lembar observasi/ lembar pengamatan (unjuk kerja).

Indikator Kinerja

            Merupakan kondisi akhir/ target yang hendak diharapkan atau dicapai. Berdasarkan pengalaman yang telah lalu dan hasil yang di peroleh pada soal pada saat melakukan penelitian tindakan kelas. Dan target indikator kinerja ini Siswa mendapat Nilai Minimal 70 Ketuntasan dalam Kelas 80%. Contoh: kondisi awal kemampuan dalam hasil ulangan PAI tentang Membaca dan menulis dalam Al Qur’an dalam rendah yang mendapat di atas KKM 43.37%, setelah di lakukan tindakan ada peningkatan Minimal 80% di atas KKM.

Prosedur Penelitian

            Peneliti dalam mengadakan penelitian ini tidak hanya menggunakan satu metode saja, suatu misal metode ceramah, Penggunaan alat Peraga P3 Q dan sebagainya, melainkan menggunakan metode yang bervariasi yang berfokus pada metode penelitian tindakan kelas (PTK)

            Langkah selanjutnya peneliti menentukan banyaknya tindakan pada siklus. Pada siklus kesatu tindakannya secara urut dan berkesinambungan. Langkah berikutnya peneliti menentukan tahapan-tahapan. Dalam setiap siklus menentukan 4 tahapan antara lain: 1) Merencanakan tindakan (planning), 2) Melakukan tindakan (acting), 3) Pengamatan tindakan (observing), 4) Merefleksi tindakan (reflecting).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

            Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan maka peneliti mengadakan observasi dan pengumpulan data dari kondisi awal kelas yang akan di beri tindakan, yaitu kelas III SD Negeri 2 Pelem Semester 1, Tahun Pelajaran 2017/2018, Kegiatan awal ini perlu diketahui agar kiranya penelitian ini sesuai dengan apa yang di harapkan oleh peneliti, apakah benar kiranya kelas ini perlu di beri tindakan yang sesuai dengan apa yang akan diteliti oleh peneliti yaitu penerapan strategi pembelajaran aktif untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran di nyatakan tuntas 75% lebih dari siswa menguasai pembelajaran yang di ajarkan. Pada pembelajaran pertama hasilnya kurang baik, oleh sebab itu guru menyadari bahwa ada yang harus diperbaiki.

            Dari hasil Pengamatan yang di alami oleh peneliti ulangan Kelas III SDN 2 Pelem masih banyak nilai ulangan belum mengalami ketuntasan belajar atau masih di bawah nilai KKM yang sudah ditentukan bersama 75, dari hasil itu antara dari 16 siswa SD Negeri 2 Pelem yang mendapat nilai sesuai dengan KKM adalah 7 siswa yang memenuhi atau 43,75% dan 9 siswa belum memenuhi KKM atau 56,25% sehingga peneliti dan teman sejawat timbul masalah-masalah yang harus dipecahkan

Deskripsi Siklus I

            Peneliti melakukan pengamatan sesuai dengan instrumen pengamatan tentang aspek-aspek pada proses pembelajaran yang dilakukan guru dan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Aspek-aspek pada proses pembelajaran yang di lakukan guru dan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar siswa kelas III SDN 2 Pelem, Kecamatan Blora Kabupaten Blora dari 16 siswa pada siklus I dalam pembelajaran PAI, dengan materi Mengenal Kalimat dalam Al Qur’an. Hasil tes formatif siklus I nilai didapatkan data bahwa nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 100, dengan nilai rata-rata 75,00.

Deskripsi Siklus II

            Sasaran observasi penelitian siklus II pada dasarnya sama dengan sasaran observasi penelitian pada siklus I, yaitu aspek-aspek proses pembelajaran yang dilakukan guru dan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu aspek afektif dan psikomotorik. Prestasi belajar siswa kelas III SDN 2 Pelem Kabupaten Blora, dari 16 siswa pada siklus II dalam pembelajaran PAI mengalami peningkatan. Hasil tes formatif siklus II diperoleh data nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 100 dengan nilai rata-rata 86,81.

            Hasil belajar siswa pada siklus II Sudah sangat memuaskan dan sudah mencapai indikator keberhasilan. Ada beberapa faktor yang mendorong keberhasilan pada proses pembelajaran siklus II antara lain:

a.      Semua siswa telah berusaha aktif dalam pembelajaran, sehingga dapat diperbiki dengan memantapkan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

b.      Nilai rata-rata anak meningkat dari siklus I. 75,00 menjadi meningkat dengan siklus II. 86,81.

c.      Keaktifan belajar anak meningkat terbukti dengan semakin meningkatkan nilai rata-rata kelas. Berarti anak semakin ingin mengetahui isi pembelajaran.

d.      Guru telah memberikan motivasi kepada siswa yang tidak aktif bertanya dengan merangsang siswa yang lemah untuk menjawab pertanyaan soal dengan bimbingan guru.

Pembahasan

            Pada kondisi awal peneliti banyak menemui kendala dalam pembelajaran PAI kususnya pada materi Membaca dan menulis huruf al-Qu’an. Pada pra siklus ini siswa tidak begitu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Banyak siswa yang tampak lemas, ngantuk dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Dalam menjelaskan materi membaca dan menulis huruf al qur’an guru menggunakan metode ceramah. Dengan metode ini ternyata tidak tepat. Ketika guru menjelaskan, siswa sulit sekali menerima materi pelajaran.

            Hasil belajar siswa kelas III SDN 2 Pelem memperlihatkan bahwa hasil ulangan PAI Kelas III tentang sifat mustahil bagi Allah kurang memuaskan, dari jumlah siswa 16 anak yang mendapat nilai ketuntasan masih sedikit yaitu 7 anak yang tuntas, atau 43,75% dan 9 siswa belum memenuhi KKM atau 56,25%.

Pada siklus I peneliti memulai menerapkan pembelajaran Alat Peraga (P 3 Q). Sedikit demi sedikit mulai dapat mengatasi kendala dalam pembelajaran PAI khususny pada materi membaca dan menulis huruf al Qur’an siklus ini. Tampaknya pada siklus I siswa telah bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, siswa yang tampak lemas, ngantuk dan tidak memperhatikan guru dalam menjelaskan materi pelajaran dengan adanya penggunaan Alat Peraga P 3 Q menjadi lebih aktif dan bersemangat. Dengan metode ini ternyata tepat. Ketika guru menjelaskan, siswa menjadi mudah menerima pelajaran, hasil ulangan pada siklus I ini masih ada 4 siswa yang belum tuntas.

            Pada siklus II ini peneliti memperbaiki kekurangan pada Siklus I, pada siklus II siswa semangat mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru dan atusias dalam berdiskusi kelompok. Dari hasil analisis ulangan siklus II diperoleh rata-rata 86, 81 dan semua siswa mendapat di atas KKM.

PENUTUP

Simpulan

Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan di Kelas III SD Negeri 2 Pelem Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. Maka penulis dapat mengambil kesimpulan dalam pelaksanaan pembelajaran PAI Materi tentang Membiasakan Perilaku Terpuji dengan menggunakan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Model Student Teams Achievement Devision (STAD) ternyata dapat Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Membaca dan Menulis huruf Al Qur’an Bagi Siswa Kelas III SD Negeri 2 Pelem Kecamatan Blora Kabupaten Blora pada semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018. Kesimpulan itu di dukung oleh hasil belajar siswa yang menunjukkan peningkatan hasil nilai rata-rata siswa sebesar 16, 81%.

Saran

           Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mengharapkan kepada pembaca laporan ini untuk meningkatkan pembelajaran khususnya.

1.   Kegiatan ini sebaiknya tidak hanya di kembangkan untuk satu kelas dan satu pokok bahasan saja, tetapi supaya bisa dikembangkan metode penelitian lebih lanjut.

2.   Faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap penelitian dapat dikembangkan metode penelitian lebih lanjut.

3.   Guru hendaknya berusaha menciptakan kondisi siswa yang aktif dalam proses belajar mengajar salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan metode dan media secara optimal. Selain itu dalam apersepsi guru harus dapat memotivasi siswa dan dapat mengarahkan siswa aktif dalam proses belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Sumadi Sryabrata, 1984. Dasar-dasar BelajarMengajara, Bandung: Sinar baru al gesindo, Cet 8.

Poerwadarminto, 1988. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Depdikbud,(1994) Kurikulum SD Tahun 1994

David R. 1996. Profesi Keguruan, Semarang: IKIP Semarang.

Dimyati dan Mudjiono, (1999) Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Kasijan. 2000. Teori Pembelajaran, Yogyakarta: Media Citra Utama

Abdurrahman dan Bintoro. 2000. Metode dan Model-Model Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suciati, 2005. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka.

Mikarsa, Hera Lestari (2005) Pendidikan Anak Di, SD, Universitas Terbuka, Jakarta.

Oemar Hamalik, 2006. Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara.

Daryanto, 2007. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Reneka Cipta. Jakarta.

Anitah. 2008. Metodologi Pembelajaran PAI di SD, Jakarta: Kemenag.

Durrofiq. 2009. Pedoman Penggunaan Peraga Praktis Pembelajaran, Purbalingga: Insan Madani.