PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM DAN FORM BERBANTUAN APLIKASI ZOOM UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI, INFORMASI DI MASA PANDEMI COVID-19 DAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI SENYAWA HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

BAGI SISWA KELAS XI MIPA 8 SMA NEGERI 3 PATI

SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021

 

Arif Budiono

Guru Kimia SMA Negeri 3 Pati

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan penggunaan Google Classroom dan form berbantuan dan aplikasi Zoom untuk meningkatkan komunikasi dan informasi dalam pembelajaran Kimia materi senyawa hidrokarbon dan minyak bumi; (2) mendeskripsikan penggunaan Google Classroom dan form berbantuan dan aplikasi Zoom untuk meningkatkan hasil belajar Kimia materi senyawa hidrokarbon dan minyak bumi; dan (3) menganalisis besarnya dampak perubahan peningkatan komunikasi dan informasi dan hasil belajar Kimia dalam materi senyawa hidrokarbon dan minyak bumi setelah digunakannya Google Classroom dan form berbantuan dan aplikasi Zoom pada siswa siswa kelas XI MIPA 8 SMA Negeri 3 Pati pada semester I tahun pelajaran 2020/2021. Prosedur PTK menggunakan siklus berkelanjutan mulai dari Kodisi Awal (Pra Siklus), Siklus I, dan Siklus II yang masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan tahap refleksi. Hasil penelitian dan pembahasan diperoleh hasil (1) Penggunaan Google Classroom dan Form berbantuan aplikasi Zoom dapat meningkatkan komunikasi dan informasi siswa terbukti adanya peningkatan rata-rata sebesar 33,33% mulai dari Siklus I= 55,56% (Cukup) naik menjadi 88,89% (Sangat Tinggi) pada Siklus II. (2) Penggunaan Google Classroom dan Form berbantuan aplikasi Zoom dapat meningkatkan hasil belajar siswa di masa pandemi Covid 19. Terbukti peningkatan rata-rata nilai mulai dari kondisi awal rata-rata nilainya 68,27, naik menjadi 78,27 pada Siklus I dan naik menjadi 85,30 pada Siklus II. (3) Penggunaan Google Classroom dan Form berbantuan aplikasi Zoom dapat berdampak pada peningkatan komunikasi dan informasi dan hasil belajar dalam materi senyawa hidrokarbon dan minyak bumi siswa kelas XI MIPA 8 SMA Negeri 3 Pati. Dampak peningkatan peningkatan komunikasi dan informasi sebesar 33,33%, sedangkan hasil belajar sebesar 17,03%. Artinya, penggunaan Google Classroom dan Form berbantuan aplikasi Zoom berkontribusi terhadap peningkatan komunikasi dan informasi sebesar 33,33% dan hasil belajar sebesar 17,03% dari dimensi lainnya.

Kata Kunci: Google Classroom, Form, Zoom, Pandemi Covid-19, Komunikasi dan Informasi, Hasil Belajar Kimia, dan Pandemi Covid-19.

 

PENDAHULUAN

Mewabahnya Pandemi Covid-19 membawa dampak yang sangat besar terhadap seluruh sektor kehidupan termasuk di bidang pendidikan. Salah satu dampak yang paling dirasakan di sektor pendidikan adalah perubahan dalam kinerja pembelajaran di sekolah. Penyelenggaraan proses belajar mengajar yang dulu dilaksanakan dengan metode Tatap Muka (Tapka)/ luring berubah menjadi metode Dalam Jaringan (Daring). Artinya terhubung melalui jejaring komputer, internet dan sebagainya.

Keluarnya surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 pada tanggal 17 Maret 2020 di mana seluruh kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun di kampus perguruan tinggi menggunakan metode daring/ online sebagai upaya pencegahan terhadap perkembangan dan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), dan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Kementrian terkait dengan penyelenggaraan proses belajar mengajar di era kenormalan baru (new normal) tahun ajaran 2020-2021 di tengah pandemi covid-19, berimplikasi pada penggunaan model daring/ online dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kebijakan model daring tersebut diambil atas dasar prinsip memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat (Makarim, 2020: 1).

Penggunaan model Daring dalam kegiatan belajar mengajar dianggap paling tepat sebagai upaya untuk memutus mata rantai dalam penyebaran serta pencegahan penularan Covid-19. Hal ini selaras dengan himbauan dari pemerintah untuk Belajar Dari Rumah (BDR), mengajar dari rumah, dan bekerja dari rumah.

Himbauan pemerintah tentang Belajar Dari Rumah (BDR) dalam masa darurat penyebaran Covid-19 dituangkan dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19) dan diperkuat dengan Surat Edaran Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Tujuan BDR adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19, mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua.

Kondisi ini dialami oleh siswa kelas XI MIPA 8 SMA Negeri 3 Pati dalam kegiatan pembelajaran Kimia khususnya pada materi senyawa hidrokarbon dan minyak bumi. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami senyawa organik dan anorganik, identifikasi dan sumber senyawa karbon, hidrokarbon dan minyak bumi. Faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut dikarenakan: (1) siswa belajar mandiri di rumah dengan membaca dan berusaha memahami, dan menafsirkan, menghitung mengukur, dan menggunakan rumus-rumus sendiri tanpa bimbingan dari guru; (2) siswa kurang dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari guru di masa pandemi Covid-19; (3) intetaksi kegiatan belajar mengajar terhambat.

Secara praktis keunggulan Google Classroom dibuktikan dari beberapa hasil penelitian. Mulatsih (2019: 25) simpulan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembelajaran Kimia secara daring di kelas XI MIPA SMAN 1 Banguntapan terlaksana secara efektif, terbukti perolehan rerata sebesar 79,21 dengan persentase 77,25%.

Berpijak dari latar belakang tersebut di atas, maka perlu diadakan jurnal penelitian dengan judul, “Penggunaan Google Classroom dan Form Berbantuan Aplikasi Zoom untuk Meningkatkan Komunikasi, Informasi di Masa Pandemi Covid-19 dan Hasil Belajar Kimia Materi Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi Siswa Kelas XI MIPA 8 SMA Negeri 3 Pati Pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021.”

Penelitian ini, hasilnya diharapkan bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis bagi Dinas pendidikan dan Kebudayaan, SMA Negeri 3 Pati, MGMP dan guru Kimia sebagai bahan masukan untuk peningkatan komunikasi dan informasi serta hasil belajar Kimia.

KAJIAN PUSTAKA

Google Classroom

Google Classroom merupakan sebuah aplikasi yang memungkinkan terciptanya ruang kelas di dunia maya (Nafi’ah, 2019: 10). Pemanfaatan Google Classroom dapat melalui multiplatform yakni dapat melalui komputer dan dapat melalui gawai. Google Classroom merupakan sebuah aplikasi yang memungkinkan terciptanya ruang kelas di dunia maya. Google classroom bisa menjadi sarana distribusi tugas, submit tugas bahkan menilai tugas-tugas yang dikumpulkan (Hammi, 2017:45). Oleh karena itu, penggunaan Google Classroom ini sesungguhnya mempermudah guru dalam mengelola pembelajaran dan menyampaikan informasi secara tepat dan akurat kepada peserta didik (Hakim, 2016:58).

Google Form

Google Form atau google formulir adalah alat yang berguna untuk membantu merencanakan acara, mengirim survei, memberikan siswa atau orang lain kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisien. Form dapat dihubungkan ke spreadsheet. Jika spread sheet terkait dengan bentuk, tanggaanpan otomatis akan dikirimkan ke spreadsheet. Jika tidak, pengguna dapat melihat mereka di “Ringkasan Tanggapan” halaman dapat diakses dari menu Tanggapan (Mulatsih, 2019: 19).

Aplikasi Zoom

Zoom merupakan aplikasi komunikasi dengan menggunakan video. Aplikasi ini dapat digunakan dalam berbagai perangkat seluler, desktop, hingga telepon dan sistem ruang (Tirto, 2018: 1). Penggunaan pembelajaran daring menggunakan zoom cloud meeting memiliki kelebihan dapat berinteraksi langsung antara siswa dan guru serta bahan ajar (Naserly, M. K.,2020). Kelemahannya yaitu: zoom boros kuota, membutuhkan ketersediaan layanan internet dan sinyal yang kuat (Sadikin, 2020: 218).

Komunikasi dan Informasi dalam Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi. Komunikasi adalah proses pengiriman informasi dari guru kepada siswa untuk tujuan tertentu. Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi menimbulkan arus informasi dua arah, yaitu dengan munculnya feedback dari pihak penerima pesan (Sutriman, 2009: 3) Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya. Tujuan pendidikan akan tercapai jika prosesnya komunikatif.

Hasil Belajar Kimia

Rahman (2013:3) mendefinisikan hasil belajar Kimia merupakan tingkat penguasaan terhadap suatu hal setelah mengalami proses dan aktivitas belajar mata pelajaran Kimia dan dinyatakan dengan nilai yang meliputi keterampilan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik.

Sudjana (2008:137) membagi 5 macam kategori hasil belajar yakni: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, keterampilan motoris. Depdiknas (2003:139) hasil belajar Kimia dapat dibedakan menjadi tiga ranah yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik.

 

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Setting penelitian di SMA Negeri 3 Pati. Waktu penelitian yaitu semester I Tahun Pelajaran 2020/2021. Subyek penelitian siswa kelas XI MIPA 8 yang berjumlah 33 siswa. Sumber data yang digunakan yaitu: primer dan sekunder. Sumber primer diperoleh dari hasil penilaian proses dan pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran Kimia. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen hasil tes penguasaan konsep, dan penilaian formatif siswa. Teknik dan alat pengumpulan data, teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dan non tes. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini dapat berupa soal tes dan non tes. Validasi data menggunakan trianggulasi sumber. Analisis data menggunakan kualitatif dan kuantitatif. Prosedur tindakan menggunakan 2 Siklus berkelanjutan. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Awal/Pra tindakan

Berdasarkan hasil penelitian, pada kondisi awal pembelajaran Kimia sebelum menggunakan Google Classroom dan Form berbantuan aplikasi Zoom kualitas pembelajaran rendah. Hal ini disebabkan komunikasi dan informasi pembelajaran mulai dari penyampaian materi, pemberian tugas, quis, pengiriman tugas dilaksanakan melalui Whatshapp (WA) dan email tidak dapat diorganisasikan secara kelasikal. Hasil pretes pada kondisi awal disajikan tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Pretes Konsidisi Awal

Rata-rata Nilai 68,27
Persentase Ketuntasan 14 siswa atau 42,42%
Taraf Serap 19 siswa atau 57,58%
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 50
Rentang Nilai 30

 

Berdasarkan hasil observasi dan pretes pada kondisi awal tersebut menunjukkan bahwa hasilnya dalam kategori cukup. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan guru untuk meningkatkan informasi dan komunikasi antara guru dan siswa menggunakan google classroom dan form berbantuan media zoom, pada tindakan siklus I.

Siklus I

Hasil pengamatan sikap guru dalam memberikan komunikasi dan informasi kepada siswa dalam proses KBM Kimia dengan menggunakan Google Classroom dan Form berbantuan aplikasi Zoom materi senyawa hidrokarbon yang difokuskan pada senyawa karbon dan hidrokarbon pada Siklus I diperoleh hasil sebagai berikut: (1) jumlah skor nilai 61, rata-rata nilai 3,05 berada pada rentang nilai (2,60-3,40) dengan persentase 61,00% dalam kategori cukup.

Hasil tes formatif Kimia siswa pada Siklus I materi senyawa hidrokarbon yang difokuskan pada materi senyawa karbon dan hidrokarbon, disajikan pada tabel 2.

 

 

Tabel 2 Hasil Tes Formatif Siklus I

Rata-rata Nilai 78,27
Persentase Ketuntasan 24 siswa atau 72,73%
Taraf serap 9 siswa atau 27,27%
Nilai Tertinggi 88
Nilai Terendah 60
Rentang Nilai 28

 

 

 

Tabel 2. dideskripsikan hasil tes formatif Siklus I diperoleh rata-rata nilai 78,27, persentasi ketuntasan 24 siswa atau 72,73%, taraf serap 9 siswa atau 27,27%, nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 60 rentang nilai 40. Atas dasar hasil tersebut, maka pada Siklus I belum memenuhi kriteria yang ditentukan karena rata-rata nilai yang diperoleh secara klasikal baru 78,27, sedangkan tingkat ketuntasannya baru 72,73%, belum melebihi 85% sesuai dengan KKM yang ditentukan yakni minimal siswa mendapatkan nilai di atas 72 sehingga perlu diperbaiki pada Siklus II.

Siklus II

Hasil pengamatan sikap guru dalam memberikan informasi dan komunikasi pada proses pembelajaran Kimia materi minyak bumi diperoleh jumlah skor nilai 85 rata-rata nilai 4,25 dengan persentase 85,00% dalam kategori sangat baik.

Hasil pengamatan sikap siswa pada saat menerima informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran Kimia materi minyak bumi Siklus II diperoleh jumlah skor nilai 80 rata-rata nilai 4,44 dengan persentase 88,89% kategori sangat baik.

Hasil tes formatif Kimia siswa pada Siklus II materi minyak bumi yang disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Tes Formatif Siklus II

Rata-rata Nilai 85,30
Persentase Ketuntasan 33 siswa atau 100%
Taraf serap 0 siswa atau 0%%
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 75
Rentang Nilai 20

 

 

 

 

 

Tabel 3. dideskripsikan hasil tes formatif siklus II rata-rata nilai 85,30, persentase ketuntasan 33 siswa atau 100%, taraf serap 0 siswa atau 0%, nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 75 rentang nilai 20. Hasil belajar pada Siklus II, dinyatakan sudah berhasil, karena siswa tuntas sudah 33 atau 100%. KKM Kimia kelas XI MIPA 8 SMA Negeri 3 Pati adalah 72. Artinya siswa yang memperoleh nilai ≤ 72 sudah 100% sehingga tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sudah memenuhi kriteria ketuntasan yang ditetapkan yakni minimal 85%, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus III karena semua siswa telah tuntas 100%.

Hasil pengamatan sikap guru pada saat proses KBM Kimia materi senyawa hidrokarbon dan minyak bumi menggunakan google classroom dan form berbantuan zoom mengalami peningkatan sebesar 24 poin, dari Siklus I: 61 naik menjadi 85. Rata-rata nilai mengalami kenaikan 1,2 poin, dari Siklus I = 3,05 naik menjadi 4,25. Persentase mengalami kenaikan 24,00% poin, dari 60,00% (Cukup) pada Siklus I naik menjadi 85,00% (Sangat Tinggi) di Siklus II.

Hasil pengamatan sikap siswa pada saat proses KBM Kimia materi senyawa hidrokarbon dan minyak bumi menggunakan google classroom dan form berbantuan zoom mengalami peningkatan dari Siklus I ke Siklus II baik dari jumlah skor, rata-rata dan persentase. Peningkatan jumlah perolehan skor nilai mengalami kenaikan sebesar 30 poin, dari 50 pada Siklus I naik menjadi 80 pada Siklus II. Rata-rata nilai mengalami kenaikan sebesar 1,67 poin, dari Siklus I= 2,78 naik menjadi 4,44. Persentase mengalami kenaikan sebesar 33,33 poin, dari 55,56% (Cukup) pada Siklus I naik menjadi 88,89% (Sangat Tinggi) di Siklus II.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan (1) Penggunaan Google Classroom dan Form berbantuan aplikasi Zoom dapat meningkatkan komunikasi dan informasi siswa di masa pandemi Covid 19 dalam materi senyawa hidrokarbon dan minyak bumi siswa kelas XI MIPA 8 SMA Negeri 3 Pati. Terbukti adanya peningkatan mulai dari Siklus I= 55,56% (Cukup) naik menjadi 88,89% (Sangat Tinggi) pada Siklus II atau peningkatan rata-rata sebesar 33,33%. (2) Penggunaan Google Classroom dan Form berbantuan aplikasi Zoom dapat meningkatkan hasil belajar di masa pandemi Covid 19 dalam materi senyawa hidrokarbon dan minyak bumi siswa kelas XI MIPA 8 SMA Negeri 3 Pati. Terbukti adanya peningkatan hasil belajar siswa mulai dari kondisi awal rata-rata nilainya 68,27, naik menjadi 78,27 pada Siklus I dan naik menjadi 85,30 pada Siklus II atau mengalami kenaikan sebesar 17,03%. (3) Dampak peningkatan peningkatan komunikasi dan informasi sebesar 33,33%, hasil belajar siswa sebesar 17,03%. Artinya, penggunaan Google Classroom dan Form berbantuan aplikasi Zoom berkontribusi terhadap peningkatan komunikasi dan informasi sebesar 33,33% dan hasil belajar sebesar 17,03% dari dimensi lainnya.

Saran agar: (1) Siswa hendaknya meningkatkan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran Kimia di masa pandemi Covid 19 menguasai Google Classroom dan Form dan Zoom untuk mengirim tugas-tugas secara efektif dan efisien. (2) Guru hendaknya meningkatkan kualitas pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dengan menguasai berbagai aplikasi Google Classroom, form dan Zoom untuk meningkatkan komunikasi dan informasi dan hasil belajar Kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, A.B., (2016). Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google Classroom dan Edmodo. I-STATEMENT: Information System and Technology Management, 2(1), 50-62.

Hammi, Zedha. 2017. Implementasi Google Classroom Pada Kelas XI IPA MAN 2 Kudus. Skripsi. Semarang: Unnes.

Iftakhar, S. (2016). Google Classroom: What Works and How ?. Jurnal of Education and Social Science, 2 (3),12-18.

Makarim, Andi. 2020. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 7/9/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus. Jakarta: Kemendikdikbud.

Mulatsih, Bekti. 2019. Penerapan Aplikasi Google Classroom, Google Form, dan Quizizz dalam Pembelajaran Kimia Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Guru: UNY.

Nafi’ah. 2019. Penerapan Manajemen Pembelajaran Berbasis Daring dengan Menggunakan Aplikasi Google Classroom untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Membuat Perangkat Pembelajaran. Jurnal. EHDJ Unusa, 5(1),9-22.

Naserly, M. 2020. Implementasi Zoom, Google Classroom, dan Whatsapp Group dalam Mendukung Pembelajaran Daring (Online) Pada Mata Kuliah Bahasa Inggris Lanjut. Jurnal Akasara Publik: Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Surabaya, 4(2), 155-165.

Rahman, M. 2013. Pemanfaatan Metode SAVI dalam Pembelajaran IPA. Yogyakarta: DIVA Press.

Sadikin, Ali. 2020. Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Universitas Jambi, 6 (2), 214-224.

Sudjana, N. 2008. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Depdiknas.

Sutriman, Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran di SMA. Bandung: Rosdakarya.

Tirto. 2018. Penggunaan Aplikasi dalam Pembelajaran di Sekolah. Jakarta: Gramedia.