Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH
KELAS XII IPS -2 SMA NEGERI I AMPEL BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2017/2018
Tasmi
Guru SMA Negeri 1 Ampel Boyolali
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan hasil belajar sejarah peserta didik kelas XII IPS 2 SMA Negeri I Ampel ,Boyolali melalui penggunaan media audio visual. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah pesrta didik kelas XII IPS 2 SMA Negeri I Ampel ,Boyolali. Teknik utama pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi dan test, sementara teknik pengumpulan data pendukung menggunakan wawancara dan test. Sementara pengumpulan data pendukung menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualititatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sejarah di kelas XII IPS -2 SMA Negeri I Ampel Tahun Ajaran 2017/2018.Peningkatan hasil belajar peserta didik sebesar 800% yaitu dari 7,1% pada kondisi awal menjadi 64,3% peserta didik yang mencapai KKM pada siklus 2.
Kata kunci: Media Audio Visual ,Hasil Belajar , Sejarah
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Oleh karena itu, pembangunan dibidang pendidikan merupakan salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia agar mampu bersaing dalam menghadapi perkembangan zaman. Karena pentingnya bidang pendidikan tersebut maka komponen yang terkait dalam dunia pendidikan harus terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Berdasarkan pengamatan yang sudah diketahui bahwa terdapat beberapa permalasahan di dalam kelas berkaitan dengan cara supaya siswa dapat tertarik yaitu dengan dilakukan variasi penyajian materi pembelajaran berupa media yang digunakan guru dengan menerapkan media audio visual. Usaha yang ditempuh untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejara dengan menggunakan media audio visual ini diharapkan akan terjadi pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
Media audio visual merupakan satu dari sekian banyak media yang dapat dipilih untuk memperbaiki pembelajaran. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika berlangsung dalam kondisi dan situasi yang kondusif, menarik, menyenangkan dan nyaman. Oleh karena itu guru selain dituntut untuk memanfaatkan berbagai media yang menarik dan melakukan inovasi dalam setiap pembelajaran guru permalasahan di dalam kelas XII IPS -2 SMA Negeri I Ampel ,Boyolali seperti peserta didik yang kurang tertarik dengan pelajaran sejarah yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran yang berkaitan dengan cara supaya siswa dapat tertarik yaitu dengan dilakukan variasi penyajian materi pembelajaran berupa media yang digunakan guru dengan menerapkan media audio visual. Usaha yang ditempuh untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah dengan menggunakan media audio visual ini diharapkan akan terjadi pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
Media audio visual merupakan satu dari sekian banyak media yang dapat dipilih untuk memperbaiki pembelajaran. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika berlangsung dalam kondisi dan situasi yang kondusif, menarik, menyenangkan dan nyaman. Oleh karena itu guru selain dituntut untuk memanfaatkan berbagai media yang menarik dan melakukan inovasi dalam setiap pembelajaran guru juga dituntut untuk menciptakan suasana yang mendukung dalam proses pembelarajan.
Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan optimal maka guru harus bisa menggunakan media yang tepat bagi siswa. Media Pembelajaran yang inovatif disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan sangat penting untuk dilakukan karena akan membuat suasana belajar lebih menarik, menyenangkan dan menghindarkan siswa dari kejenuhan. Penggunaan media audio visual dirasa memiliki daya tarik yang cukup baik bagi siswa karena pembelajaran dengan menggunakan media audio visual membuat pembelajaran yang menyenangkan. Oleh karena itu, siswa akan lebih tertarik untuk berhadapan langsung dengan media saat pembelajaran.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Penggunaan Media Audio Visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan SMA Negeri I Ampel ,Boyolali Tahun Ajaran 2017/2018.
KAJIAN PUSTAKA
Hasil Belajar
Nana Sudjana (2011:3 ), “Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.â€
Dari pernyataan tersebut, dapat dipahami bahwa hasil belajar bukan hanya berupa skor atau nilai yang diperoleh peserta didik dalam suatu test yang diselenggarakan guru dalam setiap akhir kegiatan pembelajaran saja, namun juga berupa perkembangan dalam diri setiap individu dalam berbagai aspek seperti halnya aspek sikap, pengetahuan, dan juga aspek keterampilan. Dalam serangkaian kegiatan pembelajaran tugas guru bukan hanya mengajar peserta didik dengan memberikan materi pelajaran, namun juga mendidik
peserta didiknya untuk dapat memperoleh keseluruhan aspek mulai dari sikap hingga keterampilan. Hal ini bertujuan agar peserta didik bukan hanya berkecerdasan kognitif saja melainkan juga berkecerdasan afektif maupun psikomotor.
Media Audio Visual
Gerlach danEly dalam Aryad (2011: 3) mengatakan bahwa, “Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.â€
Dapat disimpulkan dari pendapat Gerlach dan Ely bahwa dengan media siswa mampu memperoleh kemampuan yang bisa membangun pengetahuan, ketrampilan dan juga sikap seseorang. Karena media menyimpang berbagai info baik Dengan media pula yang dapat membantu siswa untuk mendapatkan informasi dan juga mampu memba-ngun ketrampilan dan kreatifitas seseorang untuk selalu berinovasi menjadi lebih baik dalam belajar.
Dalam suatu media yang digunakan memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, Dari pendapat Arsyad (2011:49-50) mengungkapkan beberapa kelebihan dan kelemahan media audio visual dalam pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kelebihan media audio visual:
1) Film dan video dapat melengkapi pengalaman dasar siswa. karena jenjang sekolah adalah awal mula pengalaman dibentuk baik dengan teman, guru, maupun dengan berbagai sarana prasana disekolah terkait dengan pembelajaran disekolah.
2) Dapat meyajikan peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara langsung. Dengan media audio visual bisa memperlihatkan hal-hal yang berbahaya sekaligus walaupun tidak melihatnya secara langsung. Namun penggambarannya sama dengan aslinya.
3) Dapat dilihat oleh kelompok kecil maupun besar. Tidak terbatas penonton bisa dalam lingkup besar maupun kecil.
4) Mendorong motivasi dan menanamkan sikap dan segi afektif lainnya.
Kelemahan media audio visual:
1) Pengadaan memerlukan biaya yang cukup mahal.
2) Tidak sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali dirancang terlebih dulu untuk kebutuhan sendiri.
Pembelajaran Sejarah
Berdasarkan pada Permendikbud nomor 61 tahun 2014 tentang kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah yaitu bahwa: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal77 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Dalam hal ini masih diberlakunya kurikulum tingkat satuan pendidikan pada jenjang studi SD, SMP dan SMA yang mengacu pada pasal 3 bahwa pengembangan KTSP paling sedikit memperhatikan 3 hal yaitu: acuan konseptual, prinsip pengembangan, prosedur operasional.
Dalam lingkungan masyarakat, maka dalam hal ini keberadaan sejarah dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) termasuk pada kelompok acuan konseptual dimana didalam kategori acuan konseptual mengacu pada ranah sosial, bahwa didalam sejarah terdapat pembelajaran peningkatan iman, takwa, dan cinta tanah air menyangkut materi kemajemukan religi yang didalamnya ada konsep toleransi antar agama, dan kerukunan umat serta mencintai alam ciptaan Tuhan dan menghormati antar agama, persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan, peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik, kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan yang bermutu, tuntutan kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan, tuntutan pembangunan daerah dan nasional, dinamika perkembangan global. Dalam hal ini secara keseluruhan dari konsep acuan konseptual sudah dipelajari dalam mata pelajaran sejarah dalam KTSP yang mencakup segala aspek keberagaman didalamnya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif peneliti gunakan untuk mengolah data dalam bentuk angka sebagai alat ukur untuk mengukur hasil belajar siswa. Sedangkan, pendek atan kualitatif peneliti gunakan untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, serta perilaku yang dapat diamati dari sumber informasi.
Penelitian Tindakan kelas ini berfokus pada upaya untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran ke arah kondisi yang diharapkan. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi serta refleksi tindakan.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi dan tes sebagai teknik utama, sedangkan teknik pendukungnya menggunakan wawancara, dokumentasi dan arsip. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis kuantitatif untuk membandingkan peningkatan hasil belajar siswa. Sedangkan kualitatif dilakukan dengan cara membandingkan proses belajar yang dilakukan guru dan siswa saat menggunakan media audio visual video pada setiap siklusnya. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi dan merefleksi setiap siklus dari penelitian yang dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk memperbaiki siklus yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan tindakan siklus I dan II, peneliti telah mendapatka data-data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas ini. Data-data yang diperoleh meliputi data belajar kognitif siswa ketika menggunakan media audio visual di SMA Negeri 1 ampel Boyolalai Berikut merupakan hasil penelitian yang didapatkan peneliti yaitu:
Peningkatan Hasil Belajar Kognitif siswa
Penggunaan media audio visual yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan agar dapat memperbaiki hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Diperoleh perbedaan rata-rata pada tahap pra siklus, siklus I maupun siklus Pada tahap pra siklus, rata- rata hasil belajar kognitif siswa masih dibawah batas ketuntasan minimal karena hanya menunjukkan angka 6,3. Sedangkan, pada siklus I, rata- rata hasil belajar siswa meningkat jika dibandingkan dengan pra siklus. Peningkatan yang terjadi adalah sebesar 1,4 sehingga rata- rata hasil belajar kognitif yang diperoleh oleh siswa adalah 7,4. Pada siklus II, rata-rata hasil belajar siswa juga meningkat jika dibandingkan dengan rata-rata pada siklus I. Peningkatan yang terjadi saat evaluasi siklus II adalah sebesar 1,7 sehingga rata-rata yang diperoleh adalah 8,3. Selain itu, ketuntasan belajar di kelas XII IPS-2 SMA Negeri1 ampel, Boyolali juga mengalami peningkatan. Berikut merupakan tabel ketuntasan belajar pada setiap siklus: 2 SMA Negeri 1 ampel Boyolali. Pada tahap pra siklus, prosentase siswa yang tuntas hanya sebesar 25% (8 anak) sedangkan yang tidak tuntas mencapai 75% (24 anak). Setelah digunakanmedia audio visual foto ketunta san belajar di kelas mengalami peningkatan prosentase siswa yang tuntas 50% (16 anak) dan siswa yang tidak tuntas hanya 50% (16 anak). Walaupun telah mengalami peningkatan, guru dan peneliti masih berusaha untuk memperbaiki proses pembelajaran sehingga pada siklus II terjadi peningkatan kembali yaitu menjadi 81,25% (26 anak) yang tuntas, sedangkan yang tidak tuntas hanya sebesar 18,75% (6 anak).
Masalah yang muncul dapat terjadi dari segi guru, segi siswa, segi media pembelajaran. Ketika proses audio visual dikaitkan dengan teori behaviorisme yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus dengan menggunkan media, dan responnya adalah siswa lebih antusias terhadap sosiologi hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah.
Simpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penelitian dengan menggunakan media audio visual pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan diperoleh kesimpulan bahwa, Penggunaan Media Audio Visual dapat mengingkatkan hasil berlajar siswa kelas XIPAS-2 SMA Negeri 1 Ampel.
Saran
Berdasarkan pada penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti menyampaikan beberapa saran agar menjadi bahan pertimbangan, antara lain:
Bagi Guru
a. Dalam melaksanakan proses pembelajaran guru hendaknya menggunakan media pembelajaran yang bervariatif, inovatif sehingga siswa tidak merasa jenuh dan siswa bisa lebih antusias dalam menerima materi pelajaran yang sedang berlangsung.
b. Guru sebaiknya lebih menjangkau kelas saat pembelajaran supaya siswa yang berada dibelakang bisa lebih terpantau dan tidak bisa melakukan aktifitas diluar kegiatan pembelajaran.
Bagi Siswa
a. Siswa sebaiknya memperhatikan guru saat kegiatan pembelajaran sudah dimulai
b. Siswa sebaiknya lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih menyenangkan.
c. Siswa sebaiknya bisa mengerjakan soal dengan mandiri dan tenang saat evaluasi pembelajaran dilakukan.
Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya memberikan motivasi kepada guru mata pelajaran supaya lebih kreatif, inovatif dan aktif dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan mengenai media pembelajaran yang lebih bervariasi saat kegiatan pembelajaran dikelas.
Asruri Muhaiban, 2008, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Wacana Prima
Aunurohman, 2009, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Alfabeta
Dimyanti dan Mudjiono, 2009, Belajar dan Pembelajaran: Rinika Cipta
Nana Sudjana, 2005, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,Bandung: Remaja Rosdakarya
Slamet, 2010, Belajar dan Faktor-Faktor yang memperngaruhinya
Arsyad, Azhar (2010) Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Oemar Hamalik, (2003) Perencanaan Pengajaran Berdasarkan PendekatanSistem, Jakarta: Bumi Aksara
Supri Hasiningrum, Jamil, 2013, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Ar. Ruzz media