PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

TENTANG GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN SEKITARNYA

PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN 1 SUMBERJO

DI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Khalimah

Guru Kelas VI di SDN 1 Sumberjo

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan penggunaan penggunaan Media Audio Visual dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang gejala (peristiwa) alam di Indonesia dan sekitarnya pada Peserta Didik Kelas VI SDN 1 Sumberjo di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dan 2) Menganalisis aktifitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang gejala (peristiwa) alam di Indonesia dan sekitarnya pada Peserta Didik Kelas VI SDN 1 Sumberjo di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan penggunaan Media Audio Visual. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti merupakan Guru Kelas VI di SDN 1 Sumberjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Lokasi penelitian di SDN 1 Sumberjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi, Gang Belik, Sumberjo. Waktu penelitian pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 sesuai dengan jadwal pelajaran dalam kegiatan penelitian. Tindakan dalam penelitian menggunakan Media Audio Visual. Subyek penelitian adalah peserta didik Kelas VI di SDN 1 Sumberjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, sebanyak 23 anak yang terdiri dari 11 anak putra dan 12 anak putri. Data dalam penelitian ini berkaitan dengan peserta didik, khususnya aktifitas belajar dan hasil belajar. Sedangkan alat pengumpulan data adalah 1) Lembar pengamatan, 2) Dokumentasi, 3) Soal ulangan harian. Prosedur dalam penelitian ini menggunakan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian adalah 1) Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual menjadi konkrit dan menarik, 2) Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual tetap memerlukan media pembelajaran lainnya yang relefan dengan materi, misalnya peta Indonesia dan Asia Tenggara, 3) Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual dapat dilakukan dalam kelompok, 4) Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual meningkatkan aktifitas belajar peserta didik, 5) Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual meningkatkan hasil belajar. Saran dari penelitian ini adalah 1) Bagi guru supaya menyusun lembar kerja individu dan lembar kerja kelompok sebagai evaluasi dalam pembelajaran dengan Media Audio Visual, 2) Bagi peserta didik berani dan percaya diri dalam pembahasan, sehingga bertanya lebih lanjut dan berpendapat sesuai dengan pemahamannya, 3) Bagi sekolah supaya menyediakan film-film pendek maupun sumber belajar lainnya yang relefan dengan materi untuk menunjang pembelajaran dengan Media Audio Visual.

Kata Kunci: Media Audio Visual, Belajar, Gejala Alam


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran IPS di Kelas VI pada awal Semester II ini menggunakan media pembelajaran berupa peta Indonesia dan Asia Tenggara, sehingga relefan dengan materi yang sedang disampaikan. Namun demikian, peserta didik masih tidak berminat karena pembelajaran tidak menarik dan cenderung pasif. Selain itu, guru terbiasa menjelaskan materi dalam buku teks tanpa ditunjang dengan informasi tambahan yang berkaitan dengan materi tersebut.

Guru melakukan ulangan harian setelah beberapa kali pertemuan. Dari hasil analisis nilai ulangan harian IPS di Kelas VI di SDN 1 Sumberjo di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 menunjukan bahwa hasil belajar masih jelek dengan nilai rata-rata sebesar 60,43 dan persentase ketuntasan sebesar 34,78%.

Identifikasi Masalah

Hasil identifikasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran diketahui bah-wa 1) Pembelajaran berlangsung teoritis sesuai dengan keterangan dari guru, 2) Pembelajaran berlangsung tidak menarik karena keterangan dari guru sama dengan informasi pada buku teks, 3) Peserta didik tidak berminat karena pembelajaran tidak menarik, 4) Aktifitas belajar peserta didik cenderung pasif karena hanya mendengarkan keterangan dari guru, menjawab pertanyaan dan mengerjakan tugas, 5) Hasil belajar peserta didik masih jelek dengan nilai rata-rata sebesar 60,43 dan persentase ketuntasan sebesar 34,78%.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana penggunaan Media Audio Visual dalam pembelajaran Ilmu Pe-ngetahuan Sosial (IPS) tentang gejala (peristiwa) alam di Indonesia dan sekitarnya pada Peserta Didik Kelas VI SDN 1 Sumberjo di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015?

2. Bagaimana aktifitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang gejala (peristiwa) alam di Indonesia dan sekitarnya pada Peserta Didik Kelas VI SDN 1 Sumberjo di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan penggunaan Media Audio Visual?

Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan penggunaan penggu-naan Media Audio Visual dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang gejala (peristiwa) alam di Indonesia dan sekitarnya pada Peserta Didik Kelas VI SDN 1 Sumberjo di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Menganalisis aktifitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang gejala (peristiwa) alam di Indonesia dan sekitarnya pada Peserta Didik Kelas VI SDN 1 Sumberjo di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan penggunaan Media Audio Visual.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

Menurut Sanaky (2011: 105), Me-dia Audio Visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Panduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Sedangkan Sukiman (2012: 184) mendefinisikan Media Audio Visual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan pengelihatan.

Rusman (2012: 128) menyebutkan keunggulan video sebagai media audio visual adalah 1) Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih mudah dan cepat, 2) Sangat bagus untuk mene-rangkan proses, 3) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, 4) Lebih realistis, dapat diulang dan dihentikan sesuai dengan ke-butuhan, 5) Memberikan kesan yang mendalam bagi siswa.

Kelebihan media audio visual ada-lah memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis dan mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera. Kekurangan media audio visual adalah menggunakan model komunikasi satu arah dan tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja karena cenderung tetap di tempat (Fazriah, 2011).

Kerangka Berpikir

Peserta didik melihat film pendek sesuai dengan materi dengan mengguna-kan laptop dan perangkat LCD di dalam kelas. Dengan melihat film, pembelajaran menjadi konkrit dan menarik, sehingga peserta didik berminat. Pembelajaran dilanjutkan dengan pembahasan dengan diskusi dan tanya-jawab. Untuk menunjang pembahasan, peneliti juga menggunakan peta Indonesia dan Asia Tenggara. Pembahasan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Selain itu, peserta didik juga mengerjakan lembar kerja sebagai reviu dan evaluasi materi sesuai dengan film yang dilihat. Lembar kerja ini dikerjakan dalam kelompok sesuai dengan hasil pembagian kelompok.

Pembelajaran dengan mengguna-kan Media Audio Visual menjadi konkrit dan menarik, sehingga peserta didik menjadi aktif dengan pengalaman belajar yang bermakna. Dengan menggunakan Media Audio Visual diharapkan dapat meningkat-kan aktifitas dan hasil belajar peserta didik.

Hipotesis

Penggunaan Media Audio Visual diduga dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang gejala (peristiwa) alam di Indonesia dan sekitarnya pada Peserta Didik Kelas VI SDN 1 Sumberjo di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti merupakan Guru Kelas VI di SDN 1 Sumberjo, Keca-matan Rembang, Kabupaten Rembang.

Setting Penelitian

Lokasi penelitian di SDN 1 Sumber-jo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rem-bang, yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi, Gang Belik, Sumberjo. Waktu penelitian pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 sesuai dengan jadwal pelajaran dalam kegiatan penelitian.

Tindakan dalam penelitian meng-gunakan Media Audio Visual. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik melihat film pendek sesuai dengan materi dengan menggunakan laptop dan perang-kat LCD di dalam kelas. Kemudian, Pembelajaran dilanjutkan dengan pemba-hasan melalui diskusi dan tanya-jawab. Untuk menunjang pembahasan, peneliti juga menggunakan peta Indonesia dan Asia Tenggara. Pembahasan diakhiri de-ngan penarikan kesimpulan.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah peserta didik Kelas VI di SDN 1 Sumberjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rem-bang, sebanyak 23 anak yang terdiri dari 11 anak putra dan 12 anak putri.

Data dan Alat Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini berkaitan dengan peserta didik, khususnya aktifitas belajar dan hasil belajar. Sedangkan alat pengumpulan data adalah 1) Lembar pengamatan, 2) Dokumentasi, 3) Soal ulangan harian.

Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini menggunakan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sesuai dengan jadwal pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Kelas VI di SDN 1 Sumberjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang selama tiga jam dalam satu minggu, yaitu hari Selasa (2 x 35 menit) dan Jumat (1 x 35 menit). Sesuai dengan jadwal pelajaran tersebut, maka setiap siklus direncanakan dalam waktu empat minggu.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Deskripsi Kondisi Awal

Dalam pembelajaran IPS di Kelas VI tentang gejala (peristiwa) alam di Indonesia dan sekitarnya sudah ditunjang dengan media pembelajaran yang relefan berupa peta Indonesia dan Asia Tenggara. Namun, penjelasan materi oleh guru cenderung teoritis dan sama seperti keterangan yang dalam buku teks. Selain itu, peserta didik tidak dilibatkan dalam pembelajaran secara aktif karena hanya mendengarkan keterangan dan melihat letak yang ditunjuk dalam peta. Hingga beberapa kali pertemuan, peserta didik yang cenderung pasif dalam pembelajaran menjadi tidak berminat. Mereka pun enggan menjawab pertanyaan dan hanya mencatat keterangan dari guru dalam buku catatan.

Guru melakukan ulangan harian setelah beberapa kali pertemuan. Sesuai dengan hasil analisis nilai ulangan harian diperoleh nilai rata-rata sebesar 60,43 dengan persentase ketuntasan sebesar 34,78%. Hasil belajar tersebut termasuk jelek karena nilai rata-rata masih di bawah KKM sekolah sebesar 70 dan persentase ketuntasan belum memenuhi 75%.

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran pada Siklus I dengan menggunakan Media Audio Visual. Peserta didik melihat film pendek sesuai dengan materi yang disampaikan. Pembelajaran menjadi konkrit dan menarik. Pembelajaran dilanjutkan dengan pembahasan yang melibatkan peserta didik untuk menunju-kan kenampakan alam dan fauna di Indonesia dan Asia Tenggara pada peta yang tersedia.

Pada Siklus I, peran peserta didik menjadi aktif karena mereka melihat film pendek sesuai dengan materi. Mereka melihat, mengamati, mendengarkan, men-catat secara mandiri, hingga bertanya, menjawab dan berpendapat dalam pemba-hasan. Aktifitas belajar meningkat sesuai dengan pembelajaran yang konkrit dan menarik. Pada Siklus I, peran guru sebagai fasilitator dengan menggunakan Media Audio Visual dan membimbing pembahasan hingga penarikan kesimpulan.

Pada Siklus I, hasil belajar menjadi lebih baik dengan nilai rata-rata sebesar 71,3 dan persentase ketuntasan sebesar 69,56%.

Keberhasilan pada Siklus I diantaranya 1) Pembelajaran berlangsung konkrit dan menarik dengan melihat film pendek sesuai dengan materi, 2) Peserta didik mengikuti pembelajaran secara aktif dengan melihat, memperhatikan, mende-ngar, mencatat secara mandiri dan meng-ikuti pembahasan secara aktif, 3) Penguasaan materi semakin kuat.

Permasalahan yang masih terjadi pada Siklus I diantaranya 1) Peserta didik masih malu dan enggan dalam bertanya lebih lanjut dan berpendapat selama pembahasan, 2) Peserta didik masih malas mencatat informasi dalam film pendek, 3) Hasil belajar belum memenuhi persentase ketuntasan minimal 75%.

Perbaikan tindakan diantaranya 1) Melakukan pembelajaran kelompok sesuai dengan pembagian kelompok untuk me-ningkatkan aktifitas belajar peserta didik, 2) Memberikan lembar kerja kelompok.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II dengan pembelajaran kelompok sesuai de-ngan hasil pembagian kelompok. Peserta didik melihat film pendek bersama dengan kelompoknya dan posisi setiap kelompok selalu berubah pada setiap pertemuan, sehingga mendapat sudut pandang yang berlainan. Pembelajaran dilanjutkan de-ngan diskusi kelompok, sehingga masing-masing anggota menjelaskan pendapatnya. Pembelajaran dilanjutkan dengan pemba-hasan oleh perwakilan kelompok yang aktif dan menarik.

Pada Siklus II, aktifitas belajar bergantung karakteristik kelompok. Peserta didik bergabung dalam kelompok, berdis-kusi dan bekerja sama mengerjakan lembar kerja kelompok. Mereka mengikuti pembelajaran secara aktif dan kooperatif. Pada Siklus II, peran guru sebagai fasilitator bertambah dengan melakukan pembagian kelompok dan menyusun lembar kerja kelompok, sehingga aktifitas belajar peserta didik semakin meningkat secara individu dan kelompok.

Pada Siklus II, hasil belajar lebih baik dengan nilai rata-rata sebesar 79,13 dan persentase ketuntasan sebesar 82,61%.

Keberhasilan pada Siklus II diantaranya 1) Pembelajaran menjadi konkrit dan menarik dengan melihat film-film pendek, sehingga memberikan pe-ngalaman belajar yang bermakna, 2) Pembelajaran menjadi aktif dan kooperatif dengan berdiskusi bersama kelompok dan bekerja sama mengerjakan lembar kerja kelompok, 3) Aktifitas belajar peserta didik secara individu dan kelompok meningkat.

Permasalahan yang masih terjadi pada Siklus II diantaranya 1) Kesulitan dalam menyusun film pendek yang sesuai dengan materi, 2) Keterbatasan alokasi waktu dalam memutar film dan melakukan pembahasan, hingga penarikan kesimpul-an, 3) Keterlibatan peserta didik masih didominasi oleh beberapa peserta didik.

Pembahasan

Pada Siklus I, pembelajaran dengan Media Audio Visual dimana peserta didik melihat film pendek sesuai dengan materi di dalam kelas dan mencatat secara mandiri sesuai dengan pemahamannya. Pembelajaran dilanjutkan dengan pemba-hasan dimana peserta didik bertanya, menjawab dan berpendapat hingga mena-rik kesimpulan. Pembelajaran menjadi konkrit dan menarik. Peserta didik aktif dan berminat mengikuti pembelajaran.

Pada Siklus II, pembelajaran dengan Media Audio Visual dalam kelom-pok. Peserta didik bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan. Mereka melihat film pendek bersama dengan kelompoknya masing-masing dan setiap pertemuan posisi setiap kelompok selalu berubah untuk memberikan sudut pandang yang berbeda dalam melihat film pendek di dalam kelas. Selanjutnya, peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya sesuai dengan catatannya. Lebih lanjut, peserta didik dan kelompoknya bekerja sama dalam mengerjakan lembar kerja kelom-pok. Pembelajaran dilanjutkan dengan pembahasan dan penarikan kesimpulan serta memberikan catatan akhir. Pembela-jaran tidak hanya konkrit dan menarik, tetapi juga aktif dan kooperatif.

Hasil analisis pembelajaran pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II sesuai dengan tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Analisis Pembelajaran pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.

No

K. Awal

Siklus I

Siklus II

1

pembelajaran dengan media pembelajaran bersifat klasikal, sehingga abstrak dan membosankan

pembelajaran dengan media audio visual yang bersifat klasikal, sehingga konkrit dan menarik

pembelajaran dengan media audio visual dalam kelompok, sehingga konkrit, menarik, aktif dan kooperatif

2

guru sebagai sumber belajar yang dominan

guru sebagai fasilitator

guru sebagai fasilitator

3

peserta didik bosan dan tidak berminat

peserta didik aktif dan berminat

peserta didik aktif, kooperatif dan berminat

4

penguasaan materi rendah dan hasil belajar jelek

penguasaan materi meningkat dan hasil belajar lebih baik

penguasaan materi semakin meningkat dan hasil belajar semakin baik

Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II dengan menggunakan Media Audio Visual. Dalam pembelajaran, peserta didik melihat film pendek sesuai dengan materi di dalam kelas. Pada Siklus I, pembelajaran masih berlangsung klasikal, sehingga aktifitas belajar peserta didik sesuai dengan karakteristiknya masing-masing, khhususnya dalam pembahasan. Pada Siklus II, pembelajaran dalam kelompok. Setelah melihat film pendek, peserta didik berdiskusi tentang film pendek tersebut sesuai dengan pemahamannya masing-masing. Selain itu, peserta didik bekerja sama dalam mengerjakan lembar kerja kelompok, aktifitas peserta didik meningkat secara individu dan kelompok.

Pembelajaran pada Kondisi Awal masih berpusat pada guru sebagai sumber belajar, sehingga pembelajaran berlang-sung klasikal dan teoritis. Peserta didik menjadi bosan dan tidak menarik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti melakukan tindakan dengan menggunakan Media Audio Visual.

Menurut Rusman (2011: 128), keunggulan video sebagai media audio visual adalah 1) Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih mudah dan cepat, 2) Sangat bagus untuk menerang-kan proses, 3) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, 4) Lebih realistis, dapat diulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan, 5) Memberikan kesan yang mendalam bagi siswa. Begitu juga Fazriah (2011) menjelaskan kelebihan media audio visual adalah memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis dan mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera.

Sesuai dengan pendapat di atas, maka pembelajaran dengan menggunakan media audio visual menjadi konkrit dan menarik, sehingga peserta didik menjadi berminat. Begitu juga dengan fungsi guru sebagai fasilitator menjadikan peserta didik aktif dan kooperatif. Namun demikian, penggunaan media audio visual juga mem-punyai kelemahan, misalnya menggunakan model komunikasi satu arah dan tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja karena cenderung tetap di tempat (Fazriah, 2011). Oleh karena itu, guru diharapkan dapat kreatif dan inovatif dalam pembelajaran.

Sesuai dengan penggunaan media audio visual dalam pembelajaran, aktifitas belajar peserta didik cenderung mengalami peningkatan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil analisis terhadap peng-amatan pada Siklus I dan Siklus II sesuai dengan tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Analisis terhadap Pengamatan pada Siklus I dan Siklus II.

No

Aspek Pengamatan

Nilai Rata-rata

Siklus I

Siklus II

1

Melihat film dengan fokus dan perhatian

78,33

87,5

2

Melihat film dengan tenang

70

81,3

3

Mencatat informasi dalam film

65

80

4

Berdiskusi dengan anggota kelompok

83,8

5

Bekerja sama mengerjakan LKK

85

6

Bertanya dalam pembahasan

65

68,3

7

Menjawab dalam pembahasan

72,5

78,8

8

Berpendapat dalam pembahasan

65

68,8

Nilai Rata-rata

68,89

79,2

Kategori

B

B

Sesuai dengan tabel di atas, hasil pengamatan menunjukan aktifitas belajar semakin bervariasi dan semakin meningkat. Aktifitas belajar secara individu dan kelompok meningkat, mulai dari melihat film pendek dengan fokus dan perhatian, mencatat materi secara mandiri, berdiskusi dengan kelompok, bekerja sama dalam mengerjakan lembar kerja kelompok dan mengikuti pembahasan. Masing-masing aspek pengamatan cenderung meningkat. Peningkatan aktifitas belajar peserta didik berkaitan dengan tindakan dalam pembelajaran dengan media audio visual.

Pembelajaran dengan media audio visual berbeda dengan pembelajaran klasikal yang teoritis dan pasif. Pembelajaran menjadi konkrit dan menarik. Dalam pembelajaran, peserta didik aktif dan kooperatif, sehingga penguasaan materi semakin kuat dan hasil belajar meningkat.

Sesuai dengan tabel di atas, hasil belajar mengalami peningkatan, baik seca-ra individu maupun secara keseluruhan. Nilai terendah, nilai rata-rata, nilai tertinggi dan persentase ketuntasan mengalami kenaikan. Nilai rata-rata melebihi KKM sekolah dan persentase ketuntasan melebihi 75%. Secara keseluruhan, hasil belajar mengalami peningkatan.

Sesuai dengan analisis data peneli-tian di atas, peneliti memperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual menjadi konkrit dan menarik.

2. Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual tetap memerlukan media pembelajaran lainnya yang relefan dengan materi, misalnya peta Indonesia dan Asia Tenggara.

3. Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual dapat dilakukan dalam kelompok.

4. Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual meningkatkan aktifitas belajar peserta didik.

5. Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual meningkatkan hasil belajar.

PENUTUP

Simpulan

1. Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual sangat menarik.

2. Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual membutuhkan film pendek dan perangkat LCD lengkap.

3. Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual dapat dilakukan di dalam kelas secara klasikal maupun kelompok.

4. Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual memerlukan media pembelajaran lainnya, sehingga pembelajaran semakin efektif.

5. Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual dapat diputar kembali sesuai dengan frekuensi dan kebutuhan.

6. Pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual meningkatkan aktifitas dan hasil belajar peserta didik.

Saran

1. Bagi guru supaya menyusun lembar kerja individu dan lembar kerja kelompok sebagai evaluasi dalam pembelajaran dengan Media Audio Visual.

2. Bagi peserta didik berani dan percaya diri dalam pembahasan, sehingga bertanya lebih lanjut dan berpendapat sesuai dengan pemahamannya.

3. Bagi sekolah supaya menyediakan film-film pendek maupun sumber belajar lainnya yang relefan dengan materi untuk menunjang pembelajaran de-ngan Media Audio Visual.

DAFTAR PUSTAKA

Anni, C. T. dan Rifa’i, Ahmad. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

Fattah, Sanusi, dkk. 2008. Terampil dan Cerdas Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Fazriah, Robiatul. 2011. Media Audio Visual. Artikel dari Internet.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Dasar (SD). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Ischak, dkk. 1999. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Dasar (SD). Jakarta: Universitas Terbuka.

Muryani, Siti. 2013. Penerapan Strategi Kreatif-Produktif dengan Media Audio Visual untuk Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V A SDN Karanganyar 01 Kota Semarang. Skripsi: Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Nadir, dkk., 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Surabaya: Amanah Pustaka.

Nugroho, Arif Julianto Sri, dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Sadiman dan Amalia, Shendy. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 6 untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sajimin, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sanaky, Hujair. 2011. Media Pembelajaran, Buku Pegangan Wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta: Kaukaba.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

Suranti dan Setiawan, Eko. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 6 untuk SD dan MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Suranto, Tri Jaya dan Dakir, Ahmad. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 6 untuk SD dan MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sutoyo dan Agung, Leo. 2009. IPS 6 untuk SD/MI Kelas 6. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana

Widodo, Sri Wasono dan Mulyadi. 2008. Ayo Belajar Sambil Bermain Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Yayan. 2011. Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran IPS tentang Peristiwa Sekitar Proklamasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD (PTK pada Siswa Kelas V SDN 2 Kamulyan, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasilkmalaya). Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia, Kampus Tasikmalaya.

Yuwono, Pandhu Argo. 2012. Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS di Kelas VII A SMP Negeri 2 Tempel. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.