Upaya Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru SDN 1 SARIMULYO
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK
GURU SDN 1 SARIMULYO
DALAM MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL
PADA PEMBELAJARAN DI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015
MELALUI SUPERVISI AKADEMIK
Hartini
Kepala SDN 1 Sarimulyo
ABSTRAK
Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru di SDN 1 Sarimulyo dalam menggunakan media audio visual pada pembelajaran pada masih sangat rendah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan supervisi akademik kepala sekolah dalam penggunaan media audio visual pada pembelajaran di SDN 1 Sarimulyo pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dan menganalisis kompetensi pedagogik guru SDN 1 Sarimulyo pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dalam menggunakan media audio visual pada pembelajaran dengan supervisi akademik kepala sekolah. Tempat penelitian di SDN 1 Sarimulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Waktu penelitian selama dua bulan pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 sesuai dengan jadwal pelajaran dan jadwal kegiatan penelitian. Subyek penelitian adalah guru kelas dan guru mata pelajaran di SDN 1 Sarimulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora yang terdiri dari enam guru kelas dan tiga guru mata pelajaran. Alat pengumpulan data terdiri dari lembar pengamatan, dokumentasi dan kuesioner. Prosedur penelitian ini menggunakan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi dalam dua siklus. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian yaitu 1) Sebelum mendapat supervisi akademik, kompetensi pedagogik guru dalam pemanfaatan TIK untuk kepentingan pembelajaran termasuk dalam kategori kurang dengan nilai rata-rata sebesar 5,54, 2) Kepala sekolah melakukan supervisi akademik dengan kunjungan kelas sesuai dengan kesempatan untuk mengetahui praktik pembelajaran, 3) Kepala sekolah melakukan supervisi akademik dengan diskusi panel rapat dewan guru sesuai dengan jadwal untuk membina dan membimbing menggunakan media audio visual dalam pembelajaran, 4) Pembelajaran menggunakan media audio visual, baik slide power point dan media film, membutuhkan perangkat LCD, bantuan dari tenaga ahli dan organisasi jadwal yang baik dan 5) Setelah mendapat supervisi akademik, kompetensi pedagogik guru dalam pemanfaatan TIK untuk kepentingan pembelajaran termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 7,11.
.Kata Kunci: Kompetensi Pedagogik, Media Audio Visual, Supervisi Akademik
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
SDN 1 Sarimulyo merupakan seko-lah dengan fasilitas yang memadai berupa koneksi internet yang menyediakan berba-gai data dan informasi sesuai dengan keperluan. Selain itu, SDN 1 Sarimulyo juga mempunyai perangkat LCD yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Sejumlah guru kelas dan guru mata pela-jaran pun mempunyai laptop, komputer maupun flash disk. Sesuai dengan keleng-kapan fasilitas tersebut dan hasil wawan-cara, guru kelas dan guru mata pelajaran cukup terampil dalam menggunakan kamputer/laptop maupun internet.
Namun demikian, kompetensi pedagogik guru di SDN 1 Sarimulyo dalam menggunakan media audio visual pada pembelajaran pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 masih sangat rendah. Data ini sesuai dengan hasil pengamatan melalui kunjungan kelas pada saat pembelajaran dan diskusi singkat melalui wawancara dengan guru kelas maupun guru mata pelajaran yang menyatakan tidak pernah menggunakan media audio visual pada pembelajaran, baik slide power point maupun media film. Data ini juga sesuai dengan hasil kuesioner yang menyatakan kompetensi pedagogik dalam menggunakan media audio visual pada pembelajaran termasuk dalam kategori kurang dengan nilai rata-rata sebesar 5,54.
Sesuai dengan uraian dalam latar belakang di atas, penulis sebagai Kepala SDN 1 Sarimulyo berinisiatif melakukan supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi akademik guru kelas dan guru mata pelajaran dalam menggunakan media audio visual pada pembelajaran. Teknik supervisi akademik dilakukan secara individual maupun kelompok. Secara individual dengan kunjungan kelas. Secara kelompok dengan diskusi panel rapat dewan guru. Dengan supervisi akademik kepala sekolah diharapkan dapat mening-katkan kompetensi pedagogik dalam penggunaan media audio visual pada pembelajaran.
Identifikasi Masalah
1. Fasilitas sekolah berupa koneksi inter-net yang belum dimanfaatkan secara optimal dalam melengkapi sumber belajar berupa artikel sesuai dengan materi, gambar visual, maupun video.
2. Fasilitas sekolah berupa perangkat LCD yang belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
3. Guru sudah mempunyai perangkat lap-top maupun flash disk yang berman-faat dalam mengakses internet.
4. Pembelajaran belum berbasis Tekno-logi Informasi dan Komunikasi (TIK) karena pembelajaran tidak pernah menggunakan slide power point maupun media film.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana kepala sekolah melakukan supervisi akademik dalam penggunaan media audio visual pada pembelajaran di SDN 1 Sarimulyo pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015?
2. Bagaimana kompetensi pedagogik guru SDN 1 Sarimulyo pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dalam menggunakan media audio visual pada pembelajaran dengan supervisi akademik kepala sekolah?
Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan supervisi akademik kepala sekolah dalam penggunaan media audio visual pada pembelajaran di SDN 1 Sarimulyo pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Menganalisis kompetensi pedagogik guru SDN 1 Sarimulyo pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dalam menggunakan media audio visual pada pembelajaran dengan supervisi akademik kepala sekolah.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
Menurut Pasal 3 Ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam melak-sanakan tugas keprofesionalan. Lebih lan-jut dalam Pasal 3 Ayat 2 dan Ayat 3, kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kom-petensi sosial dan kompetensi professional yang bersifat holistik.
Sesuai dengan Pasal 4, kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi: a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, b) pemahaman terhadap peserta didik, c) pengembangan kurikulum atau silabus, d) perancangan pembela-jaran, e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, f) pemanfaatan teknologi pembelajaran, g) evaluasi hasil belajar, h) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Menurut Anitah (2008: 11), media pembelajaran dapat diartikan sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan pembe-lajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan. Ada tiga klasifikasi media pembelajaran diantaranya media visual, media audio dan media audiovisual.
Menurut Rinanto (1982: 22), media audio visual merupakan perpaduan antara gambar dan suara yang mampu menggugah perasaan dan pemikiran bagi yang menonton. Media audio visual merupakan media pembelajaran yang mudah dijangkau serta sangat menarik. Selain berupa gambar-gambar yang dapat memotivasi, media audio visual juga dilengkapi tulisan serta suara yang menjelaskan gambar tersebut.
Secara etimologis, supervisi berasal dari bahasa inggris, super yang berarti atas atau lebih dan vision yang berarti melihat atau meninjau. Dengan demikian, supervisi dalam pengertian sederhana berarti meli-hat, meninjau atau melihat dari atas yang dilakukan oleh atasan (pengawas/kepala sekolah) terhadap perwujudan kegiatan pembelajaran. Atas bermakna orang-orang yang memiliki kelebihan dari segi penge-tahuan, keterampilan dan pengalaman ter-hadap guru-guru, kepala sekolah dan staf.
Menurut Masaong (2013: 3), supervisi adalah layanan yang bersifat membimbing, memfasilitasi serta menilai guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan pengembangan profesinya secara efektif.
Kerangka Berpikir
Sesuai dengan Fasilitas sekolah berupa koneksi internet dan perangkat LCD, guru dapat menggunakan media audio visual pada pembelajaran dengan memperhatikan sesuaian materi. Melalui supervisi akademik, kepala sekolah melakukan kunjungan kelas untuk mengetahui praktik pembelajaran dan diskusi panel rapat dewan guru untuk membina dan membimbing menggunakan media audio visual dalam pembelajaran. Sesuai dengan tindakan supervisi akade-mik, guru berupaya melakukan perbaikan pembelajaran, termasuk menggunakan media audio visual dalam pembelajaran, baik slide power point maupun media film sesuai dengan materi yang disampaikan.
Hipotesis
Supervisi akademik kepala sekolah diduga dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru SDN 1 Sarimulyo pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dalam menggunakan media audio visual pada pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Sekolah (PTS).
Setting Penelitian
Tempat penelitian di SDN 1 Sarimulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Tempat penelitian ditunjang dengan fasilitas sekolah berupa koneksi internet dan perangkat LCD yang belum diman-faatkan secara optimal dalam pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Waktu penelitian selama dua bulan pada Semester II Tahun Pelajar-an 2014/2015 sesuai dengan jadwal pelajaran dan jadwal kegiatan penelitian.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah guru kelas dan guru mata pelajaran di SDN 1 Sarimulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora yang terdiri dari enam guru kelas dan tiga guru mata pelajaran.
Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data adalah 1) Lembar pengamatan, 2) Dokumentasi dan 3) Kuesioner.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini mengguna-kan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, peng-amatan dan refleksi. Penulis menyusun prosedur penelitian selama dua siklus.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Deskripsi Kondisi Awal
Pembelajaran yang ideal hendak-nya ditunjang dengan media pembelajaran yang relefan yang tersedia di sekolah dan sesuai dengan materi yang disampaikan. Dengan demikian, pembelajaran tidak lagi bersifat abstrak dan teoritis, tetapi menjadi konkrit. Namun, guru lebih memilih pembelajaran abstrak dan teoritis dengan peran sebagai sumber belajar utama yang dominan. Kondisi ini juga terjadi di SDN 1 Sarimulyo sesuai dengan hasil kunjungan kelas.
SDN 1 Sarimulyo merupakan seko-lah mempunyai fasilitas media pembela-jaran yang memadai, baik dari jenis dan jumlahnya. Namun, guru lebih memilih pembelajaran klasikal tanpa ditunjang dengan media pembelajaran yang relefan. Artinya media pembelajaran yang tersedia tidak dapat digunakan secara optimal dalam pembelajaran. Selain itu, SDN 1 Sarimulyo juga mempunyai perangkat LCD yang dapat dimanfaatkan dalam pembela-jaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Namun, guru memilih browsing, chating dan mengakses media sosial.
Pemanfaatan internet untuk kepen-tingan pembelajaran belum dilakukan. Kondisi ini sesuai dengan hasil analisis kuesioner yang menyatakan bahwa 1) nilai rata-rata kompetensi guru dalam menggu-nakan internet sebesar 7,1 (kategori baik), 2) nilai rata-rata kompetensi guru dalam mendownload dari internet sebesar 6,5 termasuk dalam kategori baik, 3) frekuensi menggunakan slide power point dalam pembelajaran sebesar 4,1 (kategori kurang) dan 4) frekuensi menggunakan media film dalam pembelajaran sebesar 4,1 (kategori kurang). Hasil analisis kuesioner diketahui nilai rata-rata kompetensi peda-gogik guru dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk ke-pentingan pembelajaran sebesar 5,54 (kategori kurang).
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pada Siklus I meng-gunakan slide power point. Kepala sekolah menjelaskan manfaat dan teknik pembela-jaran dengan slide power point. Selanjut-nya, guru menyusun slide power point sesuai dengan materi dan kesempatan yang tersedia.
Dari hasil kunjungan kelas, guru melaksanakan pembelajaran dengan slide power point. Dari hasil laporan lisan karena kepala sekolah berhalangan melakukan kunjungan kelas secara intensif menyata-kan guru melaksanakan pembelajaran dengan slide power point sesuai dengan kesempatan. Dari hasil pengamatan diketahui karaktersitik slide power point dengan nilai rata-rata 7,04 termasuk kategori baik dan interaksi pembelajaran dengan nilai rata-rata 7,47 termasuk kategori baik. Sedangkan frekuensi peng-gunaan slide power point dalam pembela-jaran dengan nilai rata-rata 2,55 termasuk kategori cukup.
Keberhasilan pada Siklus I antara lain 1) Guru terampil menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan media pembelajaran yang relefan, khususnya slide power point dan menggunakannya dalam pembelajaran, 2) Interaksi pembelajaran antara guru dengan peserta didik maupun antar peserta didik meningkat, 3) Pembelajaran menjadi aktif, konkrit dan menarik, 4) Frekuensi guru dalam menggunakan slide power point dalam pembelajaran meningkat.
Permasalahan yang masih terjadi antara lain 1) Harus mempersiapkan perangkat LCD, sehingga waktu pembela-jaran berkurang, 2) Harus menunggu kesempatan menggunakan perangkat LCD, sehingga frekuensi pembelajaran dengan slide power point terbatas.
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran pada Siklus II menggunakan media film. Kepala sekolah menjelaskan manfaat dan teknik pembela-jaran dengan media film. Selain itu, kepala sekolah juga menugaskan tenaga ahli untuk mempersiapkan perangkat LCD dalam pembelajaran sesuai dengan jadwal yang terorganisasi.
Dari hasil kunjungan kelas, guru melaksanakan pembelajaran dengan media film. Dari hasil laporan lisan karena kepala sekolah berhalangan melakukan kunjungan kelas secara intensif menyatakan guru melaksanakan pembelajaran dengan media film dibantu oleh tenaga ahli dan sesuai dengan jadwal. Dari hasil pengamatan diketahui karaktersitik media film dengan nilai rata-rata 7,76 termasuk kategori baik dan interaksi pembelajaran dengan nilai rata-rata 7,63 termasuk kategori baik. Sedangkan frekuensi penggunaan media film dalam pembelajaran dengan nilai rata-rata 2,88 termasuk kategori cukup.
Keberhasilan pada Siklus I antara lain 1) Guru terampil menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan media pembelajaran yang relefan, khusus-nya media film dan menggunakannya dalam pembelajaran, 2) Interaksi pembela-jaran antara guru dengan peserta didik maupun antar peserta didik meningkat, 3) Pembelajaran menjadi aktif, konkrit dan menarik, 4) Persiapan perangkat LCD dalam pembelajaran menjadi cepat dengan bantuan dari tenaga ahli, 5) Penggunaan media film dalam pembelajaran terorga-nisasi dengan baik sesuai dengan jadwal, 6) Frekuensi guru dalam menggunakan media film dalam pembelajaran meningkat.
Permasalahan yang masih terjadi antara lain 1) Ketergantungan pada tenaga ahli dalam mempersiapkan perangkat LCD di dalam kelas, 2) Penggunaan media film dalam pembelajaran tergantung pada jadwal karena hanya terdapat satu perangkat LCD.
Pembahasan
Pada Kondisi Awal, guru melaku-kan pembelajaran tanpa ditunjang dengan media pembelajaran. Guru berperan sebagai sumber belajar utama yang domi-nan dan pembelajaran abstrak dan teoritis. Sesuai dengan supervisi akademik, guru melaksanakan pembelajaran dengan media audio visual. Pada Siklus I, guru menggunakan slide power point. Pada Siklus II, guru menggunakan media film. Guru bukan lagi sebagai sumber belajar, tetapi guru menjadi fasilitator dalam menggunakan media audio visual. Selain itu, guru menjadi mediator dalam diskusi dan tanya-jawab. Lebih lanjut, interaksi pembelajaran antara guru dengan peserta didik maupun antar peserta didik mening-kat.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, kepala sekolah hendaknya kompeten dalam melakukan supervisi, baik supervisi akademik dan supervisi manajerial. Merujuk pada latar belakang masalah, maka penulis sebagai kepala sekolah melakukan supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran. Dalam penelitian ini, penulis melakukan supervisi akademik dengan kunjungan kelas untuk mengetahui praktik pembelajaran dan diskusi panel rapat dewan guru untuk membina dan membimbing penggunaan media audio visual dalam pembelajaran.
Sesuai dengan hasil supervisi akademik, guru memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran dengan media audio visual sesuai dengan materi dan kesempatan. Pemanfaatan TIK untuk kepentingan pembelajaran ini berkaitan dengan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang merupakan aspek kompetensi pedagogik yang saling berkait-an. Pembelajaran pun ditunjang dengan media pembelajaran yang relefan dengan media audio visual sesuai dengan materi dari supervisi akademik. Dengan demikian, kompetensi pedagogik guru semakin meningkat.
Penulis melakukan supervisi akade-mik dengan materi media audio visual karena bermanfaat dalam pembelajaran dengan beberapa kelebihan, diantaranya memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka) dan mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera. Selain itu, sekolah mempunyai fasilitas perangkat LCD, sehingga dapat menunjang kegiatan pembelajaran dan dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru.
Sesuai dengan pembahasan di atas, penulis memperoleh hasil penelitian, yaitu 1) Sebelum mendapat supervisi akademik, kompetensi pedagogik guru dalam pemanfaatan TIK untuk kepentingan pembelajaran termasuk dalam kategori kurang dengan nilai rata-rata sebesar 5,54, 2) Kepala sekolah melakukan supervisi akademik dengan kunjungan kelas sesuai dengan kesempatan untuk mengetahui praktik pembelajaran, 3) Kepala sekolah melakukan supervisi akademik dengan diskusi panel rapat dewan guru sesuai dengan jadwal untuk membina dan membimbing menggunakan media audio visual dalam pembelajaran, 4) Pembelajaran menggunakan media audio visual, baik slide power point dan media film, membutuhkan perangkat LCD, bantuan dari tenaga ahli dan organisasi jadwal yang baik, 5) Setelah mendapat supervisi akademik, kompetensi pedagogik guru dalam pemanfaatan TIK untuk kepentingan pembelajaran termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 7,11.
PENUTUP
Simpulan
1. Kepala sekolah melakukan supervisi akademik dalam penggunaan media audio visual dengan kunjungan kelas dan diskusi panel rapat dewan guru.
2. Supervisi akademik kepala sekolah meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam menggunakan media audio visual pada pembelajaran dengan slide power point dan media film.
3. Pembelajaran menggunakan slide po-wer point dan media film membu-tuhkan perangkat LCD, keterampilan mempersiapkan perangkat LCD dan organisasi jadwal penggunaan perangkat LCD yang baik.
Saran
1. Bagi guru supaya menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan media pembelajaran yang relefan, khususnya media audio visual, baik slide power point maupun media film, sesuai dengan materi yang disampaikan dan menindaklanjuti dengan menggunakan media audio visual pada pembelajaran sesuai dengan materi dan kesempatan.
2. Bagi peserta didik supaya fokus ketika memperhatikan materi yang ditampilkan, sehingga pembelajaran tidak terganggu dengan komentar usil dan cerita yang tidak berkaitan dengan materi.
3. Bagi sekolah supaya menyediakan ruang audio visual, sehingga selalu siap digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: Makalah Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.
Anonym. 2012. Supervisi Akademik: Peningkatan Profesi Guru. Artikel dalam internet.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Fazriah, Robiatul. 2011. Media Audio Visual. Artikel internet terdapat dalam http://robiatulfazriah.blogspot.com/2011/05/media-audio-visual.html.
Kurniawati, Anik. 2013. Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Matematika SMP Negeri di Malang. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, Volume 1 Nomor 1, Januari 2013, 1-8.
Masaong, Abdul Kadim. 2013. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru; Memberdayakan Pengawas sebagai Gurunya Guru. Bandung: Alfabeta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Rinanto, Andre. 1982. Peranan Media Audiovisual dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Siahaan, Sudirman. 2007. Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfaatannya dalam Kegiatan Pembelajaran. Jurnal Teknodik. 20/XI: 73-98.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.