Penggunaan Media Benda Konkret Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TEMA 2 KEGEMARANKU
PADA PESERTA DIDIK KELAS I SDN SENDANGMULYO
DI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Misri
Guru Kelas I SDN Sendangmulyo
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan penggunaan media benda konkret dalam pembelajaran matematika tema 2 kegemaranku pada peserta didik kelas I SDN Sendangmulyo di Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 terhadap peningkatan hasil belajar Matematika Tema 2 Kegemaranku pada Peserta Didik Kelas I SDN Sendangmulyo di Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tempat penelitian ini adalah Kelas I SDN Sendangmulyo. Waktu penelitian ini adalah pada Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas I SDN Sendangmulyo pada Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 sebanyak 30 anak. Data penelitian ini adalah data aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik. Teknik pengumpulan dan alat pengumpulan data melalui observasi, tes tertulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian ini adalah model Siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi.Hasil penelitian adalah (1) penggunaan media benda konkret (stik es krim) membantu peserta didik dalam menyelesaikan soal operasi hitung sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik, (2) penggunaan media benda konkret (stik es krim) dalam pembelajaran Matematika Tema 2 Kegemaranku dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dalam mengerjakan tugas kelompok, tugas individu maupun mengikuti pembahasan soal, (3) penggunaan media benda konkret (stik es krim) dalam pembelajaran Matematika Tema 2 Kegemaranku dapat meningkatkan hasil belajar yang dilihat dari nilai ulangan harian.
Kata Kunci: Hasil belajar, Matematika di Sekolah Dasar, Media Pembelajaran, Benda Konkret.
PENDAHULUAN
Dalam pembelajaran matematika, terutama dikelas rendah banyak hal atau faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik karena pada dasarnya setiap anak tidak sama cara belajarnya, demikian pula dalam memahami konsep-konsep abstrak. Salah satu metode pembelajaran yang diharapkan mampu memberikan bantuan pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika terutama tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah melalui penggunaan alat peraga. Media berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga peserta didik tidak merasa bosan.
Pada Kurikulum 2013 sangat dianjurkan digunakan pendekatan sainfitik yang didalamnya terdapat proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau mencoba, mengasosiasikan atau mengolah informasi dan mengkomunikasikan hasil untuk semua mata pelajaran disemua jenjang termasuk pada pelajaran matematika. Tetapi pada kenyataannya, pembelajaran matematika di Kelas I SDN Sendangmulyo peserta didik cenderung pasif, tugas yang diberikan guru terkadang dikerjakan disekolah bahkan ada yang tidak dikerjakan.
Dalam pembelajaran Kelas I SDN Sendangmulyo pada tema 2 Kegemaranku terutama pada pembelajaran matematika diperoleh hasil belajar dan ketuntasan yang masih rendah. Pada tema 2 Kegemaranku tentang materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah, peserta didik masih kesulitan memahami materi hal ini terlihat pada hasil evaluasi pada tema 1 subtema 4 dimana ketuntasan peserta didik hanya mencapai 23,3 dengan rata-rata 52,7. Rendahnya hasil belajar matematika, peserta didik akan sulit untuk melanjutkan materi pembelajaran matematika dikelas berikutnya, serta perilaku malas belajar matematika akan terus berlangsung.
Berdasarkan hasil evaluasi pada tema sebelumnya, maka penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media benda konkret berupa stik es krim yang nantinya diharapkan dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah yang nantinya akan berimbas pada peningkatan hasil belajar matematika.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research dengan kajian berdaur ulang yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sendangmulyo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora pada Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019.
Subjek penelitian ini adalah peserta didik Kelas I SDN Sendangmulyo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 26 anak.
Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif berupa hasil belajar yang meliputi nilai kelompok dan nilai ulangan harian. Sedangkan data kualitatif berupa aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran yang berupa berdiskusi dengan anggota kelompok, kerjasama dalam mengerjakan soal dan menjawab soal.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu metode observasi, tes tertulis dan dokumentasi. Teknik tes dilakukan pada pertemua terakhir pada setiap siklus setelah tindakan diberikan. Teknik tes berupa tugas kelompok dan evaluasi hasil belajar. Tugas kelompok besar maupun dengan berpasangan terdiri dari 10 pertanyaan. Alat evaluasi hasil belajar berupa soal ulangan harian yang terdiri dari 10 soal isian.
Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisa kualitatif yaitu tentang aktivitas peserta didik selama pembelajaran matematika. Sedangkan teknik analisa kuantitatif adalah digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar peserta didik pada setiap siklus pembelajaran sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang telah dilakukan oleh penulis dengan cara mengkomparasikan nilai kelompok dengan nilai rata-rata ulangan harian dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) maupun ketuntasan peserta didik.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan tanggal 5 September 2018, 7 September 2018 dan 8 September 2018. Pada pertemuan pertama siklus I, materi yang akan disampaikan adalah penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil maksimal 10 dengan teknik tanpa menyimpan. Pada pertemuan kedua ini, dilaksanakan pembelajaran ke 5 dan 6.
Pada saat peserta didik diberi stik es krim dalam menyelesaikan soal, peserta didik tampak bersemangat dan berebut untuk mendapatkan stik es krim. Pada siklus I ini guru masih membantu peserta didik dalam menyelesaikan soal. Pada pertemuan kedua, peserta didik diminta untuk membawa stik es krim dari rumah sebagai media untuk mengerjakan tugas individu, Pembelajaran pertama dan kedua berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan pada pertemuan ketiga sebagai evaluasi pembelajaran. Berikut adalah hasil ulangan peserta didik pada siklus I:
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I.
No |
Kategori |
Frekuensi |
1 |
Nilai tertinggi |
80 |
2 |
Nilai terendah |
40 |
3 |
Nilai rata-rata |
64 |
4 |
Tuntas |
16 |
5 |
Persentase ketuntasan |
53,3% |
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai ulangan harian peserta didik pada siklus I sebesar 64 dengan ketuntasan sebesar 53,3%, nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40. Selain nilai ulangan harian peserta didik, penulis juga mengamati aktivitas peserta didik selama pembelajaran dan berikut adalah hasil pengamatan penulis pada siklus I:
Tabel 4.2 Aktivitas peserta didik siklus I.
No |
Indikator |
Pertemuan 1 |
Pertemuan 2 |
1 |
Diskusi dengan kelompok |
Nilai rata-rata sebesar 66 atau kategori cukup aktif dalam berdiskusi dengan anggota kelompok |
Nilai rata-rata sebesar 71 atau kategori cukup aktif dalam berdiskusi dengan anggota kelompok |
2 |
Kerjasama dalam kelompok |
Nilai rata-rata sebesar 68 atau peserta didik cukup aktif dalam bekerjasama dalam kelompok |
Nilai rata-rata sebesar 72 atau peserta didik aktif dalam bekerjasama dalam kelompok |
3 |
Menjawab soal |
Nilai rata-rata sebesar 67 atau kategori cukup aktif dalam menjawab pertanyaan guru/teman dengan benar |
Nilai rata-rata sebesar 74 atau kategori aktif dalam menjawab pertanyaan guru/teman dengan benar |
Deskripsi Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 12 September 2018, 14 September 2018 dan 15 September 2018. Peserta didik sudah dapat menggunakan media stik es krim tanpa bimbingan dari penulis, walaupun masih ada beberapa anak yang masih membutuhkan bantuan. Hal ini dapat dilihat dari penilaian hasil tugas peserta didik baik secara kelompok maupun individu yang mengalami peningkatan dibandingkan siklus I. Selain peningkatan nilai tugas, nilai ulangan harian peserta didik juga mengalami peningkatan. Berikut adalah hasil ulangan peserta didik pada siklus II:
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus II.
No |
Kategori |
Frekuensi |
1 |
Nilai tertinggi |
90 |
2 |
Nilai terendah |
60 |
3 |
Nilai rata-rata |
73,3 |
4 |
Tuntas |
23 |
5 |
Persentase ketuntasan |
76,7% |
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai ulangan harian peserta didik pada siklus II sebesar 73,3 dengan ketuntasan sebesar 76,7%, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60. Selain nilai ulangan harian peserta didik, penulis juga mengamati aktivitas peserta didik selama pembelajaran dan berikut adalah hasil pengamatan penulis pada siklus II:
Tabel 4.4 Aktivitas peserta didik siklus II.
No |
Indikator |
Pertemuan 1 |
Pertemuan 2 |
1 |
Diskusi dengan kelompok |
Nilai rata-rata sebesar 73 atau kategori aktif dalam berdiskusi dengan anggota kelompok |
Nilai rata-rata sebesar 75 atau kategori aktif dalam berdiskusi dengan anggota kelompok |
2 |
Kerjasama dalam kelompok |
Nilai rata-rata sebesar 74 atau peserta didik aktif dalam bekerjasama dalam kelompok |
Nilai rata-rata sebesar 75 atau peserta didik aktif dalam bekerjasama dalam kelompok |
3 |
Menjawab soal |
Nilai rata-rata sebesar 75 atau kategori aktif dalam menjawab pertanyaan guru/teman dengan benar |
Nilai rata-rata sebesar 78 atau kategori aktif dalam menjawab pertanyaan guru/teman dengan benar |
Pembahasan
Pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan media stik es krim untuk mempermudah peserta didik dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi pengurangan dan penjumlahan bilangan cacah. Dengan media pembelajaran, peserta didik tidak terpaku pada pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Melainkan berdiskusi dan bekerjasama dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.
Pada siklus I masih ada kelompok yang masih bingung cara berhitung dengan stik es krim, sehingga penulis berkeliling untuk memberikan bantuan dan arahan. Hal ini terjadi karena peserta didik baru pertama kali menggunakan stik es krim dalam operasi hitung karena pada tingkat pendidikan sebelumnya menggunakan metode jari. Walaupun demikian ada beberapa peserta didik yang sudah bisa menyelesaikan soal dengan media stik es krim dan oleh penulis peserta didik yang sudah mampu, diminta untuk membantu anggota kelompoknya dalam menyelesaikan soal. Sehingga penulis masih mendominasi dalam membimbing peserta didik. Selain itu stik es krim yang ada untuk setiap kelompok masih kurang sehingga peserta didik yang tidak memegang stik es krim hanya bisa melihat saja.
Siklus I respon peserta didik masih tampak kurang walaupun ada yang tampak bersemangat dan antusias. Oleh karena itu penulis perlu memperhatikan keaktifan peserta didik selama pembelajaran sehingga penulis memberikan stimulus berupa gambar buah sebelum kegiatan dimulai dan menilai aktivitas peserta didik.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Penggunaan media konkret dalam pembelajaran matematika tema 2 kegemaranku pada peserta didik kelas I SDN Sendangmulyo di Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berupa stik es krim merupakan alat bantu yang efektif dan menarik sehingga peserta didik menjadi lebih aktif baik secara berkelompok maupun mandiri.
2. Penggunaan media konkret meningkatkan hasil belajar matematika dengan tema 2 kegemaranku pada peserta didik kelas I SDN Sendangmulyo di Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan nilai rata-rata sebesar 73,3 dan ketuntasan sebesar 76,7%.
Saran
1. Saat menerima pembelajaran, hendaknya peserta didik tetap fokus dalam pelajaran dan media pembelajaran (stik es krim) tidak digunakan sebagai mainan.
2. Guru disarankan untuk menggunakan media pembelajaran yang sesuai sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3. Sekolah disarankan untuk menyediakan media pembelajaran yang lain sehingga dapat dimanfaatan oleh guru, tidak hanya pada mata pelajaran matematika tetapi untuk pelajaran yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yiama Widya.
Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Karso. 2007. Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka Press.
Muhsetyo. 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka Press.
Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkualitas Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Nasution. 2003. Pendidikan Matematika di SD Modul 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka Press.
Rida, Agung Hidayat. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Stik Es Krim terhadap Prestasi Belajar Berhitung Penjumlahan Anak Tunagrahita Kelas V SLB Putra Jaya.
Sanaky, H. 2011. Media Pembelajaran, Buku Pegangan Wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
—. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Shadiq. 2010. Pembelajaran Matematika: Cara Meningkatkan Kemampuan Berfikir Siswa. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Silva Nurhikmah Sari. 2016. Penggunaan Media Stik Es Krim untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV di SDN SKJD 3.
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukayati. 2003. Media Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika Yogyakarta.