Penggunaan Media Benda Konkret
PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET
(MODEL MANUSIA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR BENTUK MANUSIA MATA PELAJARAN SBK SISWA KELAS III
SD N GAYAM 05 SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2010/2011
Tri Budiharto
Program PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menggambar bentuk manusia siswa kelas III dengan menggunakan media benda konkret (model manusia).
Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan kemampuan menggambar bentuk manusia, sedangkan variabel tindakan kelas ini adalah peningkatan kemampuan menggambar bentuk manusia, sedangkan variable tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media benda konkret (model manusia).
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model siklus. Tiap siklus terdiri 4 tahapan, yaitu: perencanan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian ini adalah (1) Nilai rata-rata kelas kemampuan menggambar bentuk manusia pada siklus I aspek kreatifitas 69%, ketelitian 67%, keindahan 66%, pewarnaan 69%. (2) Nilai rata-rata kelas kemampuan menggambar bentuk manusia pada siklus II aspek kreatifitas 70%, ketelitian 71%, keindahan 70%, pewarnaan 70%.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam Oemar Hamalik (2009:50-52) dijelaskan bahwa dengan bantuan berbagai media maka pembelajaran akan lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga, sehingga pembelajaran lebih bermakna. SBK (Seni Budaya dan Ketrampilan) sebagai salah satu mata pelajaran yang paling menarik di SD, bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan ketrampilan dan kreatifitas seni termasuk diantaranya seni menggambar.
Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah tersebut diketahui faktor yang mempengaruhi kemampuan menggambar bentuk manusia dengan menggunakan media benda konkrit (model manusia). Pada mata pelajaran SBK siswa kelas III SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011 antara lain: 1) Ketrampilan menggambar siswa rendah, 2) Minat siswa dalam mengikuti pelajaran SBK kurang, 3) Pembelajaran SBK tidak menggunakan media yang dapat menarik siswa.
Pembatasan Masalah
Agar pembatasan masalah mengarah pada tujuan yang akan dicapai maka latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas dibuat batasan masalah sebagai berikut: 1) Peningkatan aspek menggambar bentuk manusia dalam pembelajaran SBK, 2) Penggunaan media benda konkret (model manusia) dalam pembelajaran SBK.
Perumusan Masalah
“Apakah pembelajaran dengan menggunakan media benda konkret (model manusia) dapat meningkatkan kemampuan menggambar bentuk manusia pada kelas III di SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo ?”
Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah Meningkatkan kemampuan Menggambar Bentuk Manusia Siswa Kelas III SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010 2011.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis, secara umum penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi bahan kajian untuk penelitian yang relevan.
2. Manfaat Praktis, adalah Meningkatkan kualitas pembela-jaran dengan indikator meningkatnya kemampuan meng-gambar siswa.
TINJAUAN PUSTAKA
Hakikat Media Benda Konkret
a. Pengertian Media
Kata Media berasal dari bahasa Latin Medius yang berarti tengah, perantara, atau pengantar. Di bidang pertanian, media diartikan sebagai tempat atau alat, misalnya media yang berupa tanah, humus, dan sebagainya. Berbeda dalam politik terdapat istilah mediator yang berarti penghubung atau perantara TIM PGSD (2007: 109).
Hakikat Kemampuan Menggambar Bentuk Manusia
a. Pengertian Kemampuan
Sudarsono (2007: 235) mengemukakan kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Poerwadarminto (2007: 742) mempunyai pendapat lain tentang kemampuan yaitu mampu artinya kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu.
b. Pengertian Menggambar Manusia
Suwaji (2005:153) juga mengartikan menggambar manusia sebagai bentuk salah satu pencurahan jiwa melalui panca indera secara langsung dan dengan inspirasi yang bermacam-macam.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat Penelitian
Tempat Penelitian ini bertempat di Sekolah Dasar Negeri Gayam 05 Sukoharjo.
Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang reflektif. Secara skematis langkah-langkah tersebut antara lain: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observasing), refleksi.
2. Strategi Penelitian
Pada strategi penelitian ini langkah-langkah yang diambil adalah strategi tindakan kelas model siklus karena objek penelitian yang diteliti hanya satu sekolah.
Adapun rencana penelitiannya sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Pelaksanaan
c. Tahap Pengamatan
Subjek Penelitian
Dalam penelitian mengambil subjek penelitian siswa kelas 3 SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber daya sekunder. Sumber data primer.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan empat teknik pengumpulan data yang terdiri dari: 1) dokumentasi, 2) wawancara, 3) Observasi, 4) tes.
Validitas Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 12) didalam peneliti-an diperlukan adanya validitas data. Maksudnya adalah semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya diukur dan diteliti.
Teknik Analisis data
Menurut Iskandar (2008: 222) dalam proses analisa ada tiga langkah yang harus dilakukan oleh peneliti. Tiga langkah tersebut adalah: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) penarikan simpulan atau verivikasi.
Prosedur Penelitian
Dalam pelaksanaan PTK ini, mekanisme kerjanya diwu-judkan dalam bentuk siklus yang tercakup empat kegiatan yaitu rencana, tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Temuan dan Pembahasan Nilai Hasil Penelitian
Temuan hasil observasi Kegiatan Proses Pembelajaran Menggambar Bentuk Manusia dengan Media Benda Konkret (model manusia).
Adapun temuan dari peningkatan kegiatan guru SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo dalam proses pembelajaran menggambar bentuk manusia dengan media benda konkret (model manusia):
Tabel 6 Rekapitulasi Nilai rata-rata hasil observasi kegiatan guru SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo
pada siklus I dan Siklus II
Hasil Observasi Guru |
Siklus I |
Siklus II |
Pertemuan 1 |
2,33 |
3,56 |
Pertemuan 2 |
2,78 |
3,78 |
Rata-rata |
2,56 |
3,67 |
Kriteria |
Baik |
Sangat Baik |
Berdasarkan table diatas, dapat diketahui bahwa hasil observasi guru mengalam peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata hasil observasi guru pada siklus I adalah 2,56 dengan kriteria baik dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 3,67 dengan kriteria sangat baik.
Tabel 7 Rekapitulasi Nilai rata-rata Hasil Observasi siswa kelas III SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo
pada siklus I dan Siklus II
Hasil Observasi Guru |
Siklus I |
Siklus II |
Pertemuan 1 |
2,5 |
3,67 |
Pertemuan 2 |
2,83 |
3,83 |
Rata-rata |
2,67 |
3,75 |
Kriteria |
Baik |
Sangat Baik |
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus selama empat kali pertemuan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media benda konkret (model manusia) dapat meningkatkan:
1. Kualitas Proses pembelajaran SBK khususnya pada materi menggambar bentuk manusia pada siswa kelas III SD Negeri 05 Gayam Sukoharjo meningkat.
2. Kemampuan menggambar bentuk manusia pada siswa kelas III SD Neger Gayam 05 Sukoharjo.
Implikasi
Sehubungan dengan penelitian ini maka dapat di kemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis. Dalam menyajikan materi pelajaran, guru harus dapat memilih media pembelajaran.
2. Implikasi ptaktis. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagai guru dan dewan guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajaar mengajar.
Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi diatas, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah adalah sebagai masukan bagi sekolah dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pembelajaran SBK.
2. Bagi Guru adalah Guru dalam mengajar hendaknya menggunakan media benda konkret (model manusia) dalam pembelajaran menggambar bentuk manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman. 1986. Asosiasi Pendidikan Nasional. Bandung: Alfabeta
Aristoteles. 202. Manfaat dan Jenis-jenis Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Basuki Wibawa. 2001. Hakikat Media dan Manfaatnya. Jakarta: Sinema Cipto Karso.
Bastomi Wibawa. 2001. Media Pembelajaran di SD. Jakarta: Widya Guna.
Daryanto. 2010. Fungsi dan Kegunaan Media Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta.
Edward B. tyor. 1998. Budaya dan Kebudayaan,. Jakarta: Primary school Development Project.
Gibson. 2004. Implications for research in Distributed Learning. London: Intiture Of Aducation University of London.
Gagne. 2007. Pengertian Media. Jakarta: Bumi Aksara.
Gearlach. Elly. 2008. Ciri-ciri Media Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Ido Siti Herawati, Iriaji. 1999. Pendidikan kesenian II. Jakarta: DEPDIKBUD.
J.J Rouse. 2002. Jenis-jenis Media Pembelajaran. London: Education Of Development Project.
Muharom E. Warti Sundariyati. 1993. Pendidikan Seni rupa . London: Primary School Teacher Development Project.
Mulyono Abdulrahman. 1999. Pendidikan Seni Rupa III. Jakarta: Rineka Cipta.
Mudhofir, Main Sufanti. 2010. Kegunaan Media Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Oemar Hamalik. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jkaarta: Bina Aksara.
Pablo Picasso. 1986. Menggambar dan Menggambar Bentuk. Bandung: Alfabeta.
Slamento. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhimya. Jakarta: Bina Aksara.
Suharsimi Arikunto. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.