PENGGUNAAN MEDIA KARTU REMI DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PENJUMLAHAN

DAN PENGURANGAN PADA PESERTA DIDIK KELAS I B

SDN TASIKAGUNG DI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Surini

Guru Kelas I B SDN Tasikagung

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan penggunaan Media Kartu Remi dalam pembelajaran Matematika tentang Penjumlahan dan Pengurangan pada Peserta Didik Kelas I B SDN Tasikagung di Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dan 2) Menganalisis penggunaan Media Kartu Remi terhadap hasil belajar Matematika tentang Penjumlahan dan Pengurangan pada Peserta Didik Kelas I B SDN Tasikagung di Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tempat penelitian ini adalah Kelas I B di SDN Tasikagung, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu penelitian ini adalah awal Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas I B SDN Tasikagung pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak duapuluh lima anak. Data penelitian ini adalah aktifitas belajar dan hasil belajar yang berkaitan dengan subyek penelitian sesuai tindakan dalam pembelajaran. Teknik pengumpulan data dengan teknik non tes dan teknik tes. Teknik analisis data dengan teknik analisis kualitatif dan teknik analisis kuantitatif. Prosedur penelitian ini adalah model Siklus yang terdiri dari empat tahap yang saling berkaitan dan berulang. Hasil penelitian adalah 1) Penggunaan Media Kartu Remi dalam pembelajaran Matematika tentang Penjumlahan dan Pengurangan berfungsi sebagai media pembelajaran, 2) Penggunaan Media Kartu Remi dalam pembelajaran Matematika tentang Penjumlahan dan Pengurangan dalam menjawab contoh soal maupun mengerjakan tugas, 3) Penggunaan Media Kartu Remi meningkatkan hasil belajar Matematika tentang Penjumlahan dan Pengurangan, sehingga nilai rata-rata memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 65 dan memenuhi ketuntasan minimal sebesar 75%.

Kata Kunci: Media Kartu, Hasil Belajar, Matematika, Penjumlahan, Pengurangan.

 

PENDAHULUAN

Berhitung merupakan konsep dasar dalam pembelajaran Matematika. Berhitung meliputi kemampuan melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berhitung merupakan kemampuan yang mutlak dikuasai peserta didik dalam pembelajaran Matematika supaya mencapai tujuan pembelajaran pada setiap materi pokok.

Dalam pembelajaran Matematika tentang Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan sampai 20 di Kelas I B SDN Tasikagung pada awal Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017, peserta didik belum menguasai konsep bilangan sampai 20 dengan kuat, sehingga kesulitan membandingkan dan mengurutkan bilangan, maupun melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan. Hal tersebut terjadi karena peserta didik hanya menguasai konsep bilangan yang masih terbatas. Sedangkan guru dalam pembelajaran hanya menjelaskan konsep secara sederhana dengan menulis lambang bilangan dan menggambar lidi di papan tulis sesuai dengan bilangan tertentu. Pembelajaran semacam ini menyebabkan peserta didik tidak menguasai konsep bilangan dengan kuat. Pembelajaran hanya berlangsung klasikal dan tidak menarik karena tidak ditunjang dengan media pembelajaran maupun alat peraga yang sesuai dengan materi pokok.

Peserta didik mengalami kesulitan belajar dengan pembelajaran seperti di atas. Dengan konsep bilangan yang masih lemah, peserta didik kesulitan dalam membandingkan dan mengurutkan bilangan, maupun melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan. Pembelajaran semacam ini menjadikan aktifitas belajar peserta didik menjadi pasif dan hasil belajar peserta didik menjadi jelek. Sesuai dengan nilai ulangan harian, peserta didik mencapai hasil belajar dengan nilai rata-rata sebesar 58 dan ketuntasan sebesar 32%. Hasil belajar dengan nilai rata-rata di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah sebesar 65 dan belum memenuhi ketuntasan minimal sebesar 75%.

Materi pokok dalam Matematika tentang Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan sampai 20 yang bersifat abstrak harus ditunjang dengan media pembelajaran maupun alat peraga, sehingga pembelajaran menjadi konkrit. Dalam penggunaan media pembelajaran maupun alat peraga pun harus relefan dengan materi, sehingga pembelajaran menjadi menarik. Dengan demikian, peserta didik menguasai konsep bilangan dan mampu melakukan operasi hitung.

Dalam Wikipedia (2016), Kartu Remi atau Kartu Permainan adalah sekumpulan kartu seukuran tangan yang digunakan untuk permainan kartu. Kartu ini sering juga digunakan untuk hal-hal lain, seperti sulap, enkripsi, permainan papan dan pembuatan rumah kartu. Dalam satu set Kartu Remi yang berisi 52 lembar kartu yang dibagi menjadi 4 jenis kartu, yaitu Sekop (Spade), Hati (Heart), Wajik (Diamond) dan Tongkat (Club). Masing-masing jenis kartu terdiri dari 13 kartu, dari As (1), 2, 3, …, 10, Jack (J), Queen (Q) dan King (K) ditambah dua kartu Joker merah dan hitam.

Penelitian Alvi Laila Khadarsih pada tahun 2012 berjudul Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Media Gambar Seri pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV MI Al Ihsan Medari Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut dilakukan dalam dua siklus dengan subyek 26 anak. Metode pengumpulan data penelitian dengan pengamatan, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah keterampilan menulis karangan narasi meningkat. Hasil belajar pada Siklus I dengan ketuntasan sebesar 88,5% dan pada Siklus II dengan ketuntasan sebesar 96,2%.

Penelitian Nur Faizah Isnaeni pada tahun 2013 berjudul Penggunaan Media Kartu Bilangan untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Materi Bilangan Romawi Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1 Tegal. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut dilakukan dalam dua siklus dengan subyek 35 anak. Data penelitian adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Pengumpulan data kualitatif dengan angket dan pengamatan. Pengumpulan data kuantitatif dengan evaluasi. Hasil penelitian adalah motivasi belajar dan hasil belajar meningkat. Motivasi belajar pada Siklus I sebesar 84% dan pada Siklus II sebesar 91,11%. Hasil belajar pada Siklus I nilai rata-rata sebesar 69,11 dengan ketuntasan sebesar 71,42% dan pada Siklus II nilai rata-rata sebesar 82,89 dengan ketuntasan sebesar 85,71%.

Sesuai dengan uraian dalam latar belakang masalah di atas, penulis sebagai Guru Kelas I B melakukan tindakan dalam pembelajaran Matematika tentang Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan sampai 20 menggunakan media kartu, yaitu Kartu Remi. Dalam kartu remi tersebut tertera lambang bilangan dan simbol sesuai dengan bilangan tersebut, yaitu satu atau As sampai sepuluh. Kartu Remi tersebut berfungsi sebagai media pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi konkrit dan menarik. Begitu juga dengan peserta didik yang menguasai konsep bilangan dan mampu melakukan operasi hitung, sehingga hasil belajar meningkat.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan dalam pembelajaran Matematika tentang Penjumlahan dan Pengurangan dengan tindakan penggunaan Media Kartu Remi.

Tempat penelitian ini adalah Kelas I B di SDN Tasikagung, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu penelitian ini adalah awal Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas I B SDN Tasikagung pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian sebanyak duapuluh lima anak.

Data penelitian ini adalah aktifitas belajar dan hasil belajar yang berkaitan dengan subyek penelitian sesuai tindakan dalam pembelajaran. Teknik pengumpulan data dengan teknik non tes dan teknik tes. Teknik analisis data dengan teknik analisis kualitatif dan teknik analisis kuantitatif. Prosedur penelitian ini adalah model Siklus yang terdiri dari empat tahap yang saling berkaitan dan berulang. Empat tahap tersebut adalah perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran pada Siklus I menggunakan Kartu Remi yang berfungsi sebagai media pembelajaran. Peserta didik dan pasangannya, dimana pembagiannya berdasarkan posisi tempat duduk, bekerja sama menjawab contoh soal dan mengerjakan tugas.

Aktifitas belajar peserta didik pada Siklus I adalah 1) bekerja sama mengerjakan tugas secara cukup kooperatif, 2) mengerjakan tugas dengan dengan nilai rata-rata sebesar 93,91, 3) bertanya secara cukup aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 4) menjawab secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 5) berpendapat secara aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas.

Hasil belajar peserta didik pada Siklus I adalah 1) hasil tugas dengan nilai rata-rata sebesar 93,91, 2) hasil ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 71,6 dan ketuntasan sebesar 60%.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II menggunakan Kartu Remi yang berfungsi sebagai media pembelajaran dan penghargaan berupa tanda bintang bagi pasangan peserta didik dengan hasil tugas dengan nilai sempurna. Peserta didik dan pasangannya bekerja sama mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya supaya mendapat nilai sempurna dan menerima penghargaan berupa tanda bintang.

Aktifitas belajar peserta didik pada Siklus II adalah 1) bekerja sama mengerjakan tugas secara kooperatif, 2) mengerjakan tugas dengan dengan nilai rata-rata sebesar 86,52, 3) bertanya secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 4) menjawab secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 5) berpendapat secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas.

Hasil belajar peserta didik pada Siklus II adalah 1) hasil tugas dengan nilai rata-rata sebesar 86,52, 2) hasil ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 84 dan ketuntasan sebesar 92%.

Pembahasan

Dalam penelitian ini, maka sesuai dengan jumlah dan posisi tempat duduk terbentuk duabelas pasangan dimana salah satu pasangan terdiri dari tiga peserta didik. Pasangan tersebut adalah Muh. Rafi Pratama, Sabila Cornelia Pebrianti dan A. Zairulloh Al Khakam Saswi Azrori. Sedangkan pasangan peserta didik lainnya terdiri dari dua peserta didik. Komposisi pasangan peserta didik semacam ini terus digunakan dalam penelitian.

Pada Siklus I, peserta didik dan pasangannya bekerja sama mengerjakan tugas tentang penjumlahan dan pengurangan dua sampai tiga bilangan dengan alokasi waktu selama limabelas menit. Aktifitas belajar peserta didik pada Siklus I adalah 1) bekerja sama mengerjakan tugas secara cukup kooperatif, 2) mengerjakan tugas dengan dengan nilai rata-rata sebesar 93,91, 3) bertanya secara cukup aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 4) menjawab secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 5) berpendapat secara aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas.

Hasil belajar peserta didik pada Siklus I adalah 1) hasil tugas dengan nilai rata-rata sebesar 93,91, 2) hasil ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 71,6 dan ketuntasan sebesar 60%.

Pada Siklus I, beberapa indikator keberhasilan tindakan terpenuhi. Dengan demikian, tindakan dalam pembelajaran dilanjutkan pada siklus berikutnya. Oleh karena itu, penulis melakukan pembaruan tindakan dalam pembelajaran pada siklus berikutnya.

Pada Siklus II, alokasi waktu mengerjakan tugas selama duapuluh menit, sehingga lebih lama sesuai dengan tingkat kesulitan tugas tersebut. Tugas dengan soal cerita relatif lebih sulit daripada soal isian, terlebih bagi peserta didik di kelas rendah, misalnya Kelas I B sebagai subyek penelitian ini. Selain itu, penulis memberikan penghargaan berupa tanda bintang kepada pasangan peserta didik dengan hasil tugas dengan nilai sempurna.

Pada Siklus II, peserta didik dan pasangannya bekerja sama mengerjakan tugas tentang soal cerita penjumlahan dan pengurangan dua sampai tiga bilangan dengan alokasi waktu selama duapuluh menit. Aktifitas belajar peserta didik pada Siklus II adalah 1) bekerja sama mengerjakan tugas secara kooperatif, 2) mengerjakan tugas dengan dengan nilai rata-rata sebesar 86,52, 3) bertanya secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 4) menjawab secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, 5) berpendapat secara sangat aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas.

Hasil belajar peserta didik pada Siklus II adalah 1) hasil tugas dengan nilai rata-rata sebesar 86,52, 2) hasil ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 84 dan ketuntasan sebesar 92%.

 

 

Dalam penelitian ini, media yang digunakan adalah Kartu Remi sesuai dengan ukuran, bentuk dan tampilannya menunjukan lambang bilangan dan simbol sesuai dengan bilangan tersebut. Dengan demikian, penggunaan Kartu Remi berfungsi sebagai media pembelajaran.

Dalam penelitian ini, penggunaan Kartu Remi sebagai media pembelajaran memenuhi karakteristik penggunaan media tersebut, diantaranya mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki karena pengalaman masing-masing individu yang beragam, menghasilkan keseragaman pengamatan yang dilakukan bersama-sama sesuai dengan hal-hal yang dianggap penting, menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis, membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan merangsang belajar, memberikan pengalaman internal dari suatu hal yang konkrit sampai hal yang abstrak.

Dalam penelitian ini, penggunaan Kartu Remi sebagai media pembelajaran memenuhi memenuhi kriteria dalam pemilihan media pembelajaran, diantaranya ketepatan dengan tujuan pembelajaran, dukungan terhadap isi bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media, keterampilan guru dalam menggunakan media, ketersediaan waktu untuk menggunakannya dan sesuai dengan taraf berpikir peserta didik.

PENUTUP

Kesimpulan

1.     Penggunaan Media Kartu Remi dalam pembelajaran Matematika tentang Penjumlahan dan Pengurangan pada Peserta Didik Kelas I B SDN Tasikagung di Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 berfungsi sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran secara berpasangan sesuai dengan jumlah dan posisi tempat duduk peserta didik.

2.     Penggunaan Media Kartu Remi meningkatkan hasil belajar Matematika tentang Penjumlahan dan Pengurangan pada Peserta Didik Kelas I B SDN Tasikagung di Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan nilai rata-rata sebesar 84 dan ketuntasan sebesar 92%.

Saran

1.     Peserta didik supaya aktif dalam pembahasan dan diskusi kelas, sehingga aktifitas belajar peserta didik menjadi merata.

2.     Guru supaya memberikan penghargaan terhadap hasil tugas dengan nilai yang semakin baik, misalnya dengan tanda bintang dengan ukuran yang lebih kecil, sehingga peserta didik mendapat penghargaan atas hasil belajarnya.

3.     Sekolah supaya mengembangkan hasil penelitian, khususnya dalam penggunaan media pembelajaran yang tersedia, terjangkau dan praktis sesuai dengan tujuan instruksional, sehingga pembelajaran tersebut menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Isnaeni, Nur Faizah. 2013. Penggunaan Media Kartu Bilangan untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Materi Bilangan Romawi Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1 Tegal. Semarang: Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Khadarsih, Alvi Laila. 2012. Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Media Gambar Seri pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV MI Al Ihsan Medari Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Yogyakarta: Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Rifa’i, Achmad dan Anni, Catharina Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang (UNNES) Press.

Sadiman, Arief. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafido Persada.

Setyono, Ariesandi. 2007. Mathemagics: Cara Belajar Jenius Matematika. Jakarta: Gramedia.

Sudjana, Nana dan Rifai, Ahmad. 2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Suherman, Erman. 2003. Strategi Belajar Mengajar Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Press.

Usman, M. Basyirudin dan Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.

Wikipedia Bahasa Indonesia. 2016. Kartu Remi. Ensiklopedi bebas dari artikel internet.