Supervisi Akademik Rapat Dewan Guru dan Kunjungan Kelas Meningkatkan Kompetensi
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK RAPAT DEWAN GURU DAN KUNJUNGAN KELAS DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SDN 2 TANJUNGSARI
MERANCANG PROGRAM REMEDIAL PADA SEMESTER I
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Djumiatun
Kepala SDN 2 Tanjungsari
ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian adalah 1) Mendeskripsikan penerapan Supervisi Akademik Teknik Rapat Dewan Guru dan Kunjungan Kelas kepada Guru SDN 2 Tanjungsari merancang Program Remedial pada Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016 dan 2) Menganalisis penerapan Supervisi Akademik Teknik Rapat Dewan Guru dan Kunjungan Kelas terhadap peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru SDN 2 Tanjungsari merancang Program Remedial pada Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Tempat penelitian adalah SDN 2 Tanjungsari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu penelitian adalah dua bulan, mulai bulan Juli sampai dengan bulan September yang bertepatan dengan periode awal-pertengahan Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016. Subyek penelitian adalah tenaga pendidik di SDN 2 Tanjungsari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016, baik Guru Kelas (GK) maupun Guru Mata Pelajaran (GMP) sebanyak sepuluh orang. Data penelitian adalah kompetensi pedagogik guru dalam merancang program remedial. Sumber data penelitian adalah tenaga pendidik. Alat pengumpulan data adalah lembar pengamatan, kuesioner dan foto kegiatan penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Prosedur penelitian adalah tindakan dengan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Hasil penelitian adalah 1) Kepala sekolah melakukan supervisi akademik teknik rapat dewan guru melalui diskusi tentang kajian teori program remedial bersifat teoritis, 2) Kepala sekolah melakukan supervisi akademik teknik rapat dewan guru melalui diskusi tentang rancangan desain program remedial bersifat praktis dan aplikatif, 3) Kepala sekolah melakukan supervisi akademik teknik kunjungan kelas sesuai dengan jadwal dan kebutuhan guru dan 4) Supervisi akademik kepala sekolah teknik rapat dewan guru dan kunjungan kelas dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam merancang program remedial.
Kata Kunci: Rapat Dewan Guru, Kunjungan Kelas, Kompetensi Pedagogik, Program Remedial.
PENDAHULUAN
Ketuntasan hasil belajar yang masih rendah menjadi sebagian realitas kegiatan pembelajaran yang masih sering dijumpai. Hal tersebut memang tidak dapat dihindari karena kemampuan peserta didik memang beragam dimana sejumlah peserta didik tidak mampu mencapai tujuan belajar. Hal ini juga berarti tantangan bagi guru untuk meningkatkan mutu kegiatan pembelajaran, sekaligus melakukan tindak lanjut bagi peserta didik yang belum mampu mencapai tujuan belajar sesuai dengan materi yang disampaikan. Dengan demikian, remedial menjadi layanan bagi peserta didik untuk meningkatkan hasil belajarnya.
Remedial merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai tujuan belajar. Remedial merupakan program sekolah sebagai tindak lanjut bagi peserta didik yang belum mampu mencapai tujuan belajar sesuai dengan materi yang disampaikan. Untuk dapat merancang program remedial, guru harus memahami konsep, prinsip dan prosedur program remedial itu sendiri.
Pada kenyataannya, sekolah tidak selalu mempunyai program remedial, apalagi menerapkannya. Hal yang sama juga terjadi di SDN 2 Tanjungsari dimana guru hanya menganalisis hasil belajar menurut ketuntasannya saja. Sesuai dengan hasil kunjungan kelas dimana kepala sekolah melakukan wawancara dan pengamatan dengan guru kelas dan guru mata pelajaran diketahui bahwa 1) guru hanya melakukan evaluasi tanpa tindak lanjut, 2) guru belum melaksanakan program remedial dan 3) guru belum mempunyai program remedial yang terstruktur dan sistematis.
Menurut Masaong (2013: 79), rapat dewan guru adalah pertemuan antara semua guru dengan kepala sekolah yang dipimpin kepala sekolah untuk membahas segala hal yang menyangkut pengelolaan kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Menurut Anonim (2008: 22), kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah, pengawas dan pembina lainnya dalam rangka mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga memperoleh data yang diperlukan dalam rangka pembinaan guru. Melalui kunjungan kelas, guru-guru dibantu melihat dengan jelas masalah-masalah yang mereka alami, menganalisisnya secara kritis dan mendorong menemukan alternatif pemecahannya.
Sesuai dengan uraian dalam latar belakang di atas, penulis sebagai Kepala SDN 2 Tanjungsari berinisiatif melakukan supervisi akademik dengan teknik rapat dewan guru dan kunjungan kelas untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam merancang program remedial. Dengan rapat dewan guru, kepala sekolah menjelaskan konsep dan prinsip program remedial kemudian berlatih merancang program remedial, sehingga memahami program remedial. Dengan kunjungan kelas, kepala sekolah mengoreksi dan mengevaluasi rancangan program remedial, sehingga mengetahui kompetensi pedagogik dalam merancang program remedial. Dengan supervisi akademik melalui teknik rapat dewan guru dan kunjungan kelas, kompetensi pedagogik guru dalam merancang program remedial diharapkan semakin meningkat.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Penulis adalah Kepala Sekolah di SDN 2 Tanjungsari. Dengan demikian, penulis dapat melakukan tindakan dengan menerapkan Supervisi Akademik Teknik Rapat Dewan Guru dan Kunjungan Kelas.
Tempat penelitian adalah SDN 2 Tanjungsari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Tempat penelitian terdapat di pusat kota dan beralamat di Jalan Gajah Mada, Gang Bahana, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu penelitian adalah dua bulan, mulai bulan Juli sampai dengan bulan September yang bertepatan dengan periode awal-pertengahan Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016. Subyek penelitian adalah tenaga pendidik di SDN 2 Tanjungsari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016, baik Guru Kelas (GK) maupun Guru Mata Pelajaran (GMP). Subyek penelitian sebanyak sepuluh orang.
Data penelitian adalah kompetensi pedagogik guru dalam merancang program remedial. Alat pengumpulan data adalah lembar pengamatan, kuesioner dan foto kegiatan penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Prosedur penelitian adalah tindakan dengan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus I
Pada Siklus I, penulis hanya menjelaskan dan berdiskusi tentang rancangan desain program remedial dengan mengacu pada kajian teori program remedial, sehingga guru memahami konsep, prinsip dan prosedur program remedial. Kemudian, penulis melakukan kunjungan kelas.
Dalam rapat dewan guru, guru mengetahui dan berlatih merancang program remedial sesuai dengan materi yang sedang disampaikan pada kelas masing-masing supaya paham. Dalam kunjungan kelas, penulis mengoreksi rancangan desain program remedial, sehingga guru mengetahui kelebihan dan kekurangan pada rancangan desain program remedial tersebut. Selain itu, penulis juga memberikan petunjuk revisi, sehingga guru merevisi rancangan desain program remedial tersebut.
Deskripsi Siklus II
Pada Siklus II, penulis menyusun dan membagikan rancangan desain program remedial tersebut kepada masing-masing guru. Dengan demikian, masing-masing guru lebih mudah dalam merancang desain program remedial.
Penulis juga menambah frekuensi kunjungan kelas sesuai dengan kebutuhan masing-masing guru, sehingga masing-masing guru mendapat kunjungan kelas yang berbeda-beda. Selain itu, guru juga masih melakukan kunjungan kelas sesuai dengan jadwal supervisi akademik.
Penulis menganalisis data penelitian dari kuesioner. Sesuai dengan rekapitulasi kuesioner diketahui bahwa 1) sebelum supervisi akademik, kompetensi pedagogik guru dalam merancang program remedial termasuk kategori kurang bagus dengan nilai rata-rata sebesar 59,1 dan 2) setelah supervisi akademik, kompetensi pedagogik guru dalam merancang program remedial termasuk kategori bagus dengan nilai rata-rata sebesar 79,8.
Pembahasan
Pada Siklus I, penulis hanya menjelaskan dan berdiskusi tentang rancangan desain program remedial dengan mengacu pada kajian teori program remedial. Tindakan ini bersifat teoritis. Dalam kunjungan kelas, penulis mengoreksi sehingga guru mengetahui kelebihan dan kekurangan pada rancangan desain program remedial tersebut. Selain itu, penulis juga memberikan petunjuk revisi, sehingga guru merevisi rancangan desain program remedial tersebut.
Pada Siklus I, guru hanya memahami konsep dan prinsip program remedial sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman bekerja, namun masih kesulitan merancang yang sederhana, singkat, padat dan jelas. Dengan demikian, tindakan pada Siklus I belum berhasil.
Pada Siklus II, penulis menyusun dan membagikan rancangan desain program remedial tersebut kepada masing-masing guru. Tindakan ini bersifat praktis dan aplikatif. Selain itu, penulis juga menambah frekuensi kunjungan kelas sesuai dengan kebutuhan masing-masing guru, sehingga masing-masing guru mendapat kunjungan kelas yang berbeda-beda.
Pada Siklus II, guru lebih mudah dan terampil dalam merancang desain program remedial. Rancangan desain program remedial lebih terstruktur dan sistematis. Dengan demikian, tindakan pada Siklus I belum berhasil.
Sesuai dengan tindakan pada Siklus II, maka kompetensi pedagogik dalam merancang program remedial meningkat. Hal tersebut juga sesuai dengan hasil analisis kuesioner setelah supervisi akademik dimana nilai rata-rata sebesar 79,8 dengan kategori bagus.
Sesuai dengan hasil pengamatan terhadap rancangan desain program remedial, penulis menganalisis kompetensi pedagogik guru dalam merancang program remedial dalam tabel dan grafik sebagai berikut:
Tabel 7. Analisis Pengamatan pada Siklus I dan Siklus II.
No |
Aspek Pengamatan |
Rata-rata Siklus I (Kategori) |
Rata-rata Siklus II (Kategori) |
1 |
Menganalisis hasil belajar peserta didik menurut ketuntasan, yaitu remedial untuk peserta didik yang tidak tuntas |
67 (C) |
80,75 (A) |
2 |
Menganalisis program remedial sesuai dengan indikator materi |
58,75 (D) |
75,5 (B) |
3 |
Menyusun bentuk program remedial sesuai dengan indikator materi |
60,75 (C) |
74,75 (B) |
4 |
Melaksanakan program remedial sesuai dengan indikator materi |
58 (D) |
71 (B) |
Rata-rata (Kategori) |
61,25 (C) |
75,5 (B) |
PENUTUP
Kesimpulan
1. Penerapan Supervisi Akademik Teknik Rapat Dewan Guru dan Kunjungan Kelas kepada Guru SDN 2 Tanjungsari merancang Program Remedial pada Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui diskusi dan kunjungan kelas sesuai dengan jadwal dan kebutuhan guru.
2. Penerapan Supervisi Akademik Teknik Rapat Dewan Guru dan Kunjungan Kelas meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru SDN 2 Tanjungsari merancang Program Remedial pada Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016, sehingga termasuk kategori bagus.
Saran
1. Bagi peserta didik supaya mengikuti program remedial sesuai dengan indikator materi yang belum dikuasai, sehingga mencapai tujuan belajar dan menguasai materi.
2. Bagi guru kelas dan guru mata pelajaran supaya mempersiapkan dan merancang program remedial dan melaksanakan program remedial sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.
3. Bagi sekolah supaya mengelola program remedial secara terstruktur dan sistematis, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi saling berkaitan dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Anonim. 2008. Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional.
Masaong, Abdul Kadim. 2013. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru; Memberdayakan Pengawas sebagai Gurunya Guru. Bandung: Alfabeta.
Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kusnandar. 2007. Guru Profesional. Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pres.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru.
Prayitno. 2008. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Sahertian, Piet. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugihartono, dkk. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani.