PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN PERSILANGAN TERAWANG WARNA GUNA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PEWARISAN SIFAT

SISWA KELAS IX A SEMESTER GASAL SMP NEGERI 3 SURUH

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Wiwik Harwanti

SMP Negeri 3 Suruh Kabupaten Semarang

 

ABSTRAK

Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai IPA. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA pada materi pewarisan sifat dengan menggunakan media pembelajaran papan persilangan terawang warna. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2016, bertempat di kelas IX A SMP Negeri 3 Suruh Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus yang terdiri dari dua kali pertemuan dalam satu siklus. Setiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik dan alat pengumpul data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif terhadap data berupa hasil belajar siswa. Hasil penilaian tes prasiklus diketahui bahwa hasil belajar siswa masih rendah, yaitu nilai ratarata sebesar 77,14 dengan ketuntasan klasikal sebesar 51,72%. Nilai ratarata meningkat sebesar 88,1 dengan ketuntasan klasikal sebesar 83,33% pada siklus I. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 89,33 dengan ketuntasan klasikal sebesar 90%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran papan persilangan terawang warna dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA pada materi pewarisan sifat.

Kata Kunci: hasil belajar siswa, media pembelajaran papan persilangan, terawang warna.

 

LATAR BELAKANG MASALAH

Pewarisan sifat yang lebih dikenal dengan hereditas merupakan suatu pewarisan dari induk kepada keturunannya. Ilmu yang mempelajari pewarisan sifat disebut Genetika. (Budi Prasodjo dkk, 2007: 73). Mempelajari tentang pewarisan sifat merupakan hal yang menarik dan penting untuk dipelajari. Ada dua alasan mendasar mengapa perlu memahami dan mempelajari genetika. Pertama, genetika merupakan penentu utam dari seluruh aspek biologis, hal ini setara dengan atom dalam ilmu kimia, sehingga siapapun yang mempelajari kehidupan manusia, tanaman, hewan, dan mikroba harus memiliki pemahaman yang baik mengenai genetika. Kedua, genetika terkait pada semua aspek kehidupan manusia, seperti mengapa suatu sifat diwariskan orang tua ke anaknya, hingga bagaimana mendapatkan bibit unggul untuk memenuhi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, apapun yang terjadi dalam kehidupan manusia pasti ada kaitannya dengan genetika. (Sobir dan Syukur, 2015: 1)

Materi pewarisan harus disampaikan kepada siswa klas IX. Materi ini tergolong konsep yang tingkat kesulitannya tinggi. Hasil observasi kepada siswa materi ini sangat sulit disebabkan oleh banyaknya simbol, istilah baru berbahasa latin dan materi yang abstrak. Pembelajaran yang dilakukan sebelum penelitian adalah guru mengajar dengan metode diskusi informasi. Dengan langkah guru menjelaskan kemudian dilanjutkan dengan latihan soal dan tanya jawab. Untuk menjelaskan jalannya persilangan dan hasil persilangan, guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan media papan tulis yang penuh dengan simbol, guru belum menggunakan media pembelajaran yang dapat memvisualkan simbol dalam bentuk yang lebih mudah dipahami sehingga siswa mengalami kejenuhan.

Dengan adanya ulangan harian yang telah dilakukan dengan hasil yang tergolong rendah (di bawah KKM) maka guru tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX A materi Pewarisan Sifat yang diperoleh ketuntasan baik secara klasikal maupun personal. Kondisi riil guru yang belum menggunakan media pembelajaran diharapkan diubah. Guru diharapkan menggunakan media pembelajaran yang dapat memvisualkan simbol persilangan, mempermudah pemahaman, dan menyenangkan bagi siswa.

Tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX A materi pewarisan sifat dengan menggunakan Papan persilangan terawang warna sebagai media pembelajaran yang menyenangkan dan dapat memvisualisasikan simbol dalam persilangan Pewarisan sifat (Hukum Mendel). Untuk itu penulis melaksanakan PTK dengan judul “Penggunaan Media Pembelajaran Papan Persilangan Terawang Warna Guna Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Pewarisan Sifat Siswa Kelas IX A Semester gasal SMP Negeri 3 Suruh Tahun Pelajaran 2016/2017”.

KAJIAN TEORI

Media Pembelajaran

Yamin (2007;197) menjelaskan media adalah kata jamak dari mediumberasal dari kata latin memiliki arti perantara (between). Secara definisi media adalah suatu perangkat yang dapat menyalurkan informasi dari sumber ke penerima informasi. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, guru diposisikan sebagai pengirim pesan, siswa sebagai penerima pesan, dan media sebagai pengantar pesan. Dengan demikian, media berperan penting dalam proses pembelajaran, karena tanpa media, berarti pesan tersebut tidak dapat disampaikan.

Hal ini sesuai dengan (Ena, 2008) dalam Sulistiyanto bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Sedangkan pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara siswa, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan dari penyampai pesan atau media.

Sejalan dengan pendapat-pendapat sebelumnya, Uno (2008:65) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari pengajar atau instruktur kepada peserta belajar. Pengertian ini lebih spesifik dibanding pengertian-pengertian sebelumnya, yaitu mengacu pada alat. Alat yang digunakan bisa bermacam-macam bergantung kepada pesan atau materi yang akan diajarkan.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat diambil simpulan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh guru sebagai sarana untuk menyampaikan pesan atau materi yang akan diajarkan, serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar. Media sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar sebagai sarana untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan memudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran memiliki ragam atau jenis yang bermacam-macam. Penggolongannya pun berbeda-beda antara ahli satu dengan ahli lain. Namun dapat disimpulkan bahwa jenis media pada dasarnya terbagi      atas media audio, visual, gerak. Model adalah salah satu jenis media, salah satu di antaranya adalah media Papan Persilangan Terawang Warna.

Pewarisan sifat sebagai salah satu materi yang cukup abstrak dan susah dipahami siswa membutuhkan alat bantu atau media pembelajaran yang dapat memvisualisasikan keabstrakannya. Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan penggunaan media pembelajaran “Papan persilangan terawang warna”, sehingga pembelajaran yang dilakukan guru adalah pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Jika siswa senang maka siswa akan lebih mudah memahaminya. Jika siswa memahami materi maka akan diperoleh hasil belajar yang memuaskan (di atas KKM) dan pada akhirnya akan meningkatkan mutu pendidikan.

Papan persilangan menurut Reginald C. Punnett (dalam Sobir dan Syukur. 2015: 106) merupakan visualisasi Genotipe dan fenotipe hasil dari rekombinasi gamet dengan membuat segi empat Punnett diberi nama tersebut sesuai dengan nama yang pertama kali mengembangkannya. Media Pembelajaran Papan Persilangan Terawang Warna

Media pembelajaran “Papan persilangan terawang warna” adalah media pembelajaran yang dibuat untuk mempermudah siswa dalam memahami jalannya persilangan pada materi pewarisan sifat yang merupakan bagian ilmu genetika. Penggunakan media pembelajaran Papan Persilangan Terawang Warna ini diharapkan dapat memvisualisasikan materi pewarisan sifat yang abstrak dan memudahkan pemahaman siswa.

Media pembelajaran Papan Persilangan Terawang Warna ini merupakan adalah penggabungan dari bermain terawang warna dengan penempatan hasil penerawangan pada papan persilangan. Media Papan Persilangan Terawang Warna menggunakan alat dan bahan yang berupa potongan kertas mika warna warni misalnya warna merah, putih (bening), dan kuning sebagai visualisasi dari genotipe     suatu individu. Sedangkan papan persilangannya dibuat dari bahan kertas     manila atau sterofoam.

Cara membuat media ini cukup sederhana yaitu dengan menggunting mika warna warni menyerupai bentuk bunga, buah, atau biji. Setiap potongan mika mewakili satu sifat/gen (haploid) dari sebuah tanaman. Guntingan-guntingan mika ini kemudian saling dipasang-pasangkan setelah sebelumnya digabung dan diacak. Setiap pasangan yang terbentuk diamati pembauran warnanya dengan cara menerawangnya    menghadap sumber cahaya. Setiap warna terbentuk dianggap sebagai sifat keturunan yang terbentuk dari sebuah persilangan, sehingga sebuah keturunan tanaman (diploid) merupakan gabungan dari dua guntingan bunga dengan masing-masing sifatnya (haploid + haploid = diploid). Kemudian hasil dari penerawangan warna disusun dalam bagan papan persilangan.

Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) sendiri yaitu menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau prosesyang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Dalam konteks demikian maka hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran. (Purwanto, 2009: 44) Sedangkan menurut Bermawi Munthe (2009: 25) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan sebagai hasil dari proses pembelajaran.

Hasil Belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang telah direncanakan. Menurut Gronlund dalam Purwanto (2009: 45) menyatakan bahwa hasil belajar yang diukur merefleksikan tujuan pengajaran.

Materi Pewarisan Sifat

Materi Pewarisan Sifat merupakan materi dalam ruang lingkup bahan kajian IPA pada aspek Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan dengan Standar Kompetensi Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup dan Kompetensi Dasar 2.2 Mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup serta Kompetensi Dasar 2.3 Mendeskripsikan proses pewarisan sifat dan penerapannya. Dalam penelitian ini, peneliti memilih KD 2.3 untuk materi penelitian dengan media papan persilangan terawang warna pada persilangan monohibrid dan dihibrid.

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

PTK dilaksanakan di SMPN 3 Suruh sebagai tempat tugas penulis yang beralamat di Jl. Suruh – Gunung Tumpeng Km 05 Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang 50776 Provinsi Jawa Tengah.

PTK dilaksanakan pada semester gasal Tahun Pelajaran 2016/2017 selama 4 bulan mulai bulan Agustus 2016 sampai bulan November 2016.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas IX A semester gasal Tahun Pelajaran 2016/2017, jumlah siswa 30 orang dengan pertimbangan pemahaman siswa terhadap materi IPA yang disampaikan sangat bervariasi, ketertarikan siswa pada materi pewarisan sifat kurang karena siswa menganggap materi ini abstrak, banyak istilah dan symbol-simbol sehingga perlu waktu untuk memahaminya.

Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 2 siklus. Pada siklus I hipotesis tindakan dilakukan diakhiri dianalisis diskriptif untuk memperbaiki tindakan pada siklus II. Siklus I penelitian terdiri dari perencanaan, pelaksanaa, observasi dan refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran IPA sebelum dilakukan tindakan menunjukan prestasi belajar dari rata-rata nilai ulangan harian sebesar 77,14 sebanyak 51,72% siswa tuntas KKM.

 

 

Tabel 1. Hasil Penelitian Awal

No Keterangan Pra siklus
1 Jumlah siswa 29
2 Nilai terendah 45
3 Nilai tertinggi 89
4 Nilai rata-rata 77,14
5 Ketuntasan 51,72%

 

Dari data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa materi Pewarisan Sifat masih jauh dari standar ketuntasan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu sebesar 79, sehingga perlu        ditingkatkan.

Data ini menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan perbaikan dengan melaksanakan pembelajaran materi Pewarisan Sifat melalui media Papan Persilangan Terawang Warna.

Hasil Penelitian Siklus I

Tabel 2. Hasil Penelitian Siklus I

No Keterangan Pra siklus
1 Jumlah siswa 30
2 Nilai terendah 50
3 Nilai tertinggi 100
4 Nilai rata-rata 88,1
5 Ketuntasan 83,33%

 

Dari data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa setelah penggunaan media papan persilangan terawang warna pada materi Pewarisan Sifat terdapat peningkatan hasil belajar dari kondisi awal. Tetapi peningkatan ini belum mencapai 85% dari indikator kinerja yang telah ditetapkan sehingga perlu dilakukan perbaikan pada tindakan selanjutnya (siklus II).

Hasil Penelitian Siklus II

Tabel 3. Hasil Penelitian Siklus II

No Keterangan Pra siklus
1 Jumlah siswa 30
2 Nilai terendah 72
3 Nilai tertinggi 100
4 Nilai rata-rata 89,33
5 Ketuntasan 90%

 

Dari data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II setelah penggunaan media papan persilangan terawang warna pada materi Pewarisan Sifat terdapat peningkatan hasil belajar dari kondisi siklus I dari ketuntasan belajar klasikal 83,33% menjadi 90% dengan rata rata perolehan nilai tes dari 88,1 menjadi 89,33. Hal ini telah sesuai dengan indikator pencapaian kinerja yaitu ketuntasan klasilal 85% dengan rata-rata perolehan nilai tes 79 sehingga tidak diperlukan tindakan lanjutan.

Hasil Belajar antar Siklus

Dari data antar siklus maupun prasiklus maka diambil kesimpulan untuk tes kognitif siswa hasilnya semakin meningkat, hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.

Tabel 4. Hasil data antar siklus

No Keterangan Prasiklus Siklus I Siklus II
1 Jml siswa 29 30 30
2 Nilai terendah 45 50 72
3 Nilai tertinggi 89 100 100
4 Rata-rata 77,14 88,1 89,33
5 Ketuntasan 51,72 83,33% 90%

 

Data perubahan hasil pemahaman siswa terhadap materi pewarisan sifat sebelum dan sesudah dilakukan tindakan melalui media Papan Persilangan Terawang Warna dapat dilihat dari Gambar 13 Histogram nilai ketuntasan dalam%

Gambar 13. Perbandingan kondisi awal, siklus I, dan Siklus II

Pembahasan

Kondisi awal kelas IX A semester gasal Tahun Pelajaran 2016/2017 memiliki tingkat motivasi belajar yang tinggi, namun untuk pemahaman materi pewarisan sifat masih kurang. Sehingga diperlukan tindakan pada siklus I berupa penggunaan media papan persilangan terawang warna.

Hasil refleksi siklus I disimpulkan bahwa penggunaan media papan persilangan terawang warna dalam pembelajaran IPA materi pewarisan sifat dapat meningkatkan hasil rata-rata prestasi belajar siswa kelas IX A semester gasal Tahun Pelajaran 2016/2017 dari perbandingan perolehan hasil rata-rata prestasi belajar siswa klas IX D semester gasal Tahun Pelajaran 2015/2016 sebesar 77,14 meningkat menjadi 88,1.

Penggunaan media papan persilangan terawang warna dalam pembelajaran IPA materi pewarisan sifat terdapat peningkatan l persentase hasil belajar siswa kelas IX A semester Gasal Tahun Pelajaran 2016/2017 dari perbandingan perolehan hasil ketuntasan belajar klasikal siswa klas IXD Tahun Pelajaran 2015/ 2016 51,72% tuntas KKM meningkat menjadi 83,33% tuntas KKM. Karena belum mencapai 85% tuntas KKM, maka diperlukan tindakan pada siklus II.

Hasil refleksi siklus II disimpulkan bahwa, penggunaan media pembelajaran papan persilangan terawang warna dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan rata-rata prestasi belajar siswa kelas IXA semester gasal Tahun Pelajaran 2016/2017 dari 88,1 meningkat menjadi 89,33.

Penggunaan media pembelajaran papan persilangan terawang warna dalam pembelajaran IPA terjadi peningkatan persentase hasil belajar siswa kelas IXA semester gasal Tahun Pelajaran 2016/2017 dari 83,33% tuntas KKM meningkat menjadi 90% tuntas KKM. Maka tidak diperlukan tindakan selanjutnya.

Berdasar tabel 4 maka penelitian tindakan kelas dengan penggunaan media papan persilangan terawang warna, hasil belajar siswa kelas IXA semester gasal tahun pelajaran 2016/ 2017 dapat ditingkatkan dari rata-rata 77,14 sebelum tindakan, meningkat menjadi 89,33 setelah tindakan. Hasil belajar tuntas KKM ini dicapai oleh 51,72% siswa pada kondisi sebelum tindakan meningkat 90% setelah tindakan.

PENUTUP

Simpulan

Berdasar hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui penggunaan media pembelajaran papan persilangan terawang warna dalam pembelajaran IPA materi pewarisan sifat Kelas IXA SMP Negeri 3 Suruh Tahun Pelajaran 2016/2017. Bukti keberhasilan rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari 88,1 menjadi 89,33 dan persentase ketuntasan siswa meningkat dari 83,33% menjadi 90%.

Implikasi        

  1. Penerapan pembelajaran melalui media pembelajaran papan persilangan terawang warna dapat meningkatkan hasil tes belajar siswanya, hal ini terbukti dari peningkatan nilai tes belajar siswa dari pra siklus sampai siklus II.
  2. Penggunaan media pembelajaran papan persilangan terwang warna dalam pembelajaran IPA dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran sebagai upaya peningkatan pencapaian tujuan pembelajaran.

Saran

  1. Bagi siswa, media pembelajaran papan persilangan terawang warna dapat digunakan untuk memahami pelajaran IPA materi pewarisan sifat.
  2. Bagi guru IPA di SMP Negeri 3 Suruh dapat menggunakan media pembelajaran papan persilangan terawang warna untuk pembelajaran IPA materi pewarisan sifat selain media yang telah ada.
  3. Bagi sekolah, dapat diambil kebijakan pengembangan media – media pembelajaran yang lain untuk meningkatkan mutu sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi dan Supriyanto.(1991). Psikologi Belajar. Jakarta: RinekaCipta.

Budi Prasodjo, dkk. 2007. IPA Terpadu. Jakarta: Yudhistira.

Fathurrohman dan Sulistyorini.(2012). Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional.Yogyakarta: Teras.

Marno dan Idris. (2010). Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media

Nana Sudjana (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suminto.(2008). Penggunaan Media Inovatif melalui Pembelajaran Kooperatif STAD untuk Meningkatkan Proses Belajar dan Pemahaman Konsep Pewarisan Sifat Makhluk Hidup Siswa Kelas IX MTsN Kota Bima.

Suhardin.(2012). Pemanfaatan Kotak Spektrum Genetika Papan CaturBerlubang melalui Model DI pada Siswa KelasIX.5 SMPN 17          

Kendari.http://suhardin73.blogspot.co.id/2014/08/normal-0-false-            false-false-in-x-none-x_15.html. Diunduh hari Kamis, tanggal 13 –10 -2016 waktu11: 38 AM

SobirdanSyukur.(2015). Genetika Tanaman. Bandung: IPB Press.

Uno.Hamzah.(2008). Teori Motivasidan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadamedia

Sri Subekti.(2015). PembelajaranPolaHereditasdengan Media GENETIC SMART BOARD di SMA NEGERI 2 BATU.

http://biology.umm.ac.id/files/file/539-549%20Sri%20Subekti.pdf Diunduh hari Kamis, 13 Oktober2016 waktu 12: 34 PM