PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KOMPETENSI

MENULIS TEKS RECOUNT PADA SISWA KELAS VIII B

SMP NEGERI 2 SLAWI SEMESTER GENAP

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Tut Wuri Handayani

SMP Negeri 2 Slawi Kabupaten Tegal

 

ABSTRAK

 Penelitian Tindakan Kelas ini dilandasi permasalahan masih rendahnya keaktifan dan kompetensi menulis teks recount siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan kompetensi menulis teks recount siswa dengan menggunakan media permainan Ular Tangga. Penelitian ini menggunakan dua tahap, yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam hal ini keaktifan belajar siswa pada kondisi awal cenderung pasif yaitu baru mencapai 66%. Pada siklus I, 75% dari seluruh siswa kelihatan aktif, kerja sama antar siswa juga mulai muncul dan siswa yang mempunyai gagasan dalam pemecahan masalah juga mulai muncul. Pada siklus II, 87% dari seluruh siswa siswa aktif, kerja sama antar siswa dan siswa yang mempunyai gagasan dalam pemecahan masalah meningkat. Hasil tes menulis kondisi awal, dengan 25% siswa tuntas KKM. Pada siklus I dengan 54% siswa tuntas KKM. Dan pada siklus II dengan 86% siswa tuntas KKM. Peningkatan ini membuktikan keberhasilan penggunaan media permainan Ular Tangga dalam meningkatkan keaktifan dan kompetensi menulis teks recount.

Kata Kunci: permainan Ular Tangga, keaktifan belajar dan kompetensi menulis, teks recount.

 

PENDAHULUAN

Salah satu di antara tujuan pendidikan Bahasa Inggris adalah siswa diharapkan mempunyai kompetensi menyusun teks recount lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait pengalaman pribadi di waktu lampau (personal recount), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks. Namun demikian, kondisi nyata di kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020 masih terdapat banyak siswa yang belum memiliki kemampuan dalam menyusun kata, kalimat dan paragraf untuk dijadikan sebagai teks yang berterima dalam bahasa Inggris. Pada saat mereka diberi tugas untuk menulis teks, mereka masih kurang menunjukkan perhatian yang besar terhadap tugas-tugas tersebut.

Pembelajaran menulis di kalangan siswa SMP belum memberikan hasil yang memuaskan karena pelajaran menulis masih dianggap sebagai kegiatan pembelajaran yang membosankan dan kurang menarik. Manfaat dari kegiatan pembelajaran menulis ternyata juga belum disadari oleh banyak guru. Pembelajaran menulis ini juga lebih banyak disajikan sebagai pembelajaran tentang teori-teori menulis, sehingga dianggap sebagai kegiatan yang kurang menarik.

Keterampilan menulis (writing) adalah salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam belajar bahasa Inggris, selain keterampilan menyimak (listening), berbicara (speaking) dan membaca (reading). Salah satu keterampilan (skill) yang tertuang dalam Standar Kompetensi Lulusan adalah keterampilan menulis yang biasanya berupa menyusun kata acak menjadi kalimat ataupun mengisi paragraf rumpang.

Berdasarkan pengamatan peneliti, terjadinya kecenderungan kompetensi menulis yang rendah, dikarenakan proses pembelajaran yang masih menggunakan metode dan teknik konvensional, sehingga proses pembelajaran berjalan monoton, pasif dan membosankan. Hal ini berdampak pada rendahnya kompetensi menulis dan keaktifan siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020. Analisis nilai hasil kompetensi menulis teks recount di kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi tersebut dengan nilai KKM bahasa Inggris sebesar 72 pada K. D. 4. 11. 2 Menyusun teks recount lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait pengalaman pribadi di waktu lampau (personal recount), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks, diperoleh data bahwa sebanyak 21 siswa atau 75% masih belum tuntas dan hanya 7 siswa atau 25% yang sudah tuntas.

Salah satu penyebab terjadinya masalah tersebut oleh peneliti dapat diidentifikasi sebagai berikut, yaitu dikarenakan kegiatan pembelajaran masih konvensional dan tidak bervariasi membuat para siswa tidak bersemangat mengikuti pelajaran.

Mencermati permasalahan di atas, diperlukan upaya lain yang dilakukan peneliti untuk dapat melakukan proses pembelajaran yang lebih menarik bagi semua siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga para siswa akan lebih mudah berlatih dan membiasakan diri untuk menulis dengan menggunakan media permainan ular tangga yang diharapkan dapat memudahkan siswa dalam menulis untuk mengatasi masalah rendahnya kompetensi menulis teks recount.

Media pembelajaran ini juga diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan kompetensi menulis teks recount bagi siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti uraikan diatas, maka rumusan masalah pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: (1) Bagaimanakah Media Permainan Ular Tangga dapat meningkatkan keaktifan belajar menulis teks recount siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020 ? (2) Bagaimanakah Media Permainan Ular Tangga dapat meningkatkan kompetensi menulis teks recount siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020?

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk meningkatkan keaktifan belajar menulis teks recount pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan menerapkan Media Permainan Ular Tangga. (2) Untuk meningkatkan kompetensi menulis teks recount pada siswa kelasVIII B SMP Negeri 2 Slawi Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan menerapkan Media Permainan Ular Tangga.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Media

Media merupakan sesuatu yang bisa dijadikan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan. Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

Sementara itu, Romiszowski (melalui Sunarko 2003:11), mendefinisikan media pembelajaran sebagai sejumlah alat yang dapat digunakan secara efektif untuk proses pembelajaran yang telah direncanakan. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana yang yang digunakan para pengajar dalam membantu proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan permainan ular tangga sebagai media pembelajaran menulis teks recount.

Permainan (Game)

Permainan (game) adalah sebuah aktivitas interaktif sukarela, dimana satu atau lebih pemain mengikuti peraturan yang membatasi perilaku pemain-pemain tersebut, memberlakukan sebuah konflik yang bisa menghasilkan akhir yang jelas dan bisa dihitung.

Dalam kehidupan anak, bermain mempunyai arti yang sangat penting. Dapat dikatakan bahwa setiap anak yang sehat selalu mempunyai dorongan untuk bermain sehingga dapat dipastikan bahwa anak yang tidak bermain-main pada umumnya dalam keadaan sakit, jasmaniah ataupun rohaniah.

Para pakar mengatakan bahwa bermain mempunyai banyak manfaat bagi anak. Di antara manfaat tersebut seperti yang dikemukan oleh (Montolalu, 2008: 1. 20-1. 24) adalah sebagai berikut: (1) bermain memicu kreativitas anak, (2) bermain bermanfaat mencerdaskan otak. (3) bermain bermanfaat menanggulangi konflik (4) bermain bermanfaat untuk melatih empati (5) bermain bermanfaat mengasah panca indera (6) bermain itu melakukan penemuan.

Menurut Jean Piaget (melalui Montolalu et. al 2008:2. 19) anak-anak sesuai dengan usianya mempunyai jenis-jenis permainan tertentu, yaitu sensory motor play (untuk usia 1,5-2 tahun), Symbolic play (2-7 tahun), Social play games with rules (8-11 tahun) dan games dengan aturan dan olahraga (11 tahun ke atas).

Siswa kelas VIII SMP merupakan anak-anak yang masuk pada usia 11 tahun ke atas, jadi bermain untuk usia anak-anak SMP kelas VIII hendaknya diimbangi dengan aturan-aturan yang disepakati bersama dengan tidak mengurangi rasa senang dan keaktifan anak-anak dalam bermain. Dalam permainan jenis ini dapat ditentukan kelompok pemenang dan kelompok yang kalah dalam permainan.

Permainan Ular Tangga

Menurut Melsi (2015:10) ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh dua orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah “tangga” atau “ular” yang menghubungkan dengan kotak lainnya. Dan menurut Ratnaningsih (2014:5) ular tangga adalah permainan yang menggunakan dadu untuk menentukan beberapa langkah yang harus dijalani bidak. Permainan ini masuk dalam kategori “board game” atau permainan papan, sejenis dengan permainan monopoli, halma, ludo dan sebagainya.

Keaktifan Belajar

Aktivitas atau keaktifan belajar merupakan segala sesuatu yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Hanafiah dan Cucu (2010:23) mengemukakan bahwa proses keaktifan pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Sedangkan Kunandar (2013:277) mendefinisikan keaktifan belajar sebagai keteribatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Kegiatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, dan perbuatan dalam proses pembelajaran diarahkan oleh guru agar siswa melakukan keaktifan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Kompetensi Menulis

Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu 1) keterampilan menyimak, 2) keterampilan berbicara, 3) keterampilan membaca, dan 4) keterampilan menulis (Tarigan, 2008:1). Dari keempat keterampilan berbahasa yang dianggap paling sulit adalah menulis.

Menulis adalah kegiatan yang produktif dan ekspresif, oleh karena itu seorang penulis harus dapat memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata serta menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk tulisan. Keterampilan menulis tidak akan berkembang dengan baik apabila tidak dibiasakan dengan latihan dan praktik yang teratur.

Adapun Inderawati (2007: 65) menyatakan, “There are different types of writing, depending on the levels of language performances. ” Yang artinya adalah “ ada jenis-jenis menulis yang berbeda, tergantung pada tingkatan berbahasa. ”

Kompetensi menulis merupakan salah satu kompetensi yang harus dicapai oleh siswa SMP. Kompetensi menulis adalah kemampuan mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara tertulis, baik melalui surat, email maupun naskah esai (Depdiknas, 2005.:103).

Teks Recount

Teks recount merupakan salah satu genre teks selain dari beberapa genre yang dipelajari oleh siswa tingkat SMP. Teks recount adalah teks yang biasanya menceritakan tentang urutan kejadian atau pengalaman pada waktu lampau dengan menggunakan konsep orientation, series of events dan re- orientation.

Ada tiga jenis teks recount, yaitu: 1) personal recount, yaitu teks yang biasanya menceritakan tentang urutan kejadian dimana pelakunya terlibat langsung; 2) factual recount, yaitu teks recount yang menceritakan sebuah kejadian, contohnya biografi seseorang, karya ilmiah, laporan polisi, sejarah perjuangan pahlawan nasional dan lain-lain; dan 3) Imaginative Recount (Recount Khayalan) yaitu, menulis garis imajiner dan memberi kejadian secara detil (Depdiknas, 2005:21).

Beberapa tahap pembelajaran menulis teks recount adalah sebagai berikut: tahap membangun pengetahuan, di mana pada tahap ini guru merancang sejumlah kegiatan supaya siswa menjadi akrab dengan subjek masalah dan genre. Siswa dilatih untuk menulis kalimat dalam bentuk lampau baik kalimat nominal maupun kalimat verbal. Diskusi mengenai kosakata juga diberikan dalam tahap ini. Disamping simple past tense, kata sambung seperti setelah (after), kemudian (then), akhirnya (finally) penting untuk diingat juga. Game atau permainan ular tangga yang berisi beberapa soal untuk menganalisis tata bahasa dianggap cocok untuk kegiatan pembelajaran menulis pada tahap ini.

Dalam penelitian ini kompetensi menulis yang akan dinilai adalah kompetensi menulis teks recount. Dimana siswa diberi penugasan secara individu untuk menulis teks recount yang nantinya akan digunakan sebagai penilaian hasil belajar siswa.

Kerangka Berpikir

Pembelajaran menulis yang selama ini sudah diberikan belum dapat meningkatkan keaktifan siswa dan kompetensi menulis teks recount siswa. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kreatifitas guru dalam menentukan model pembelajaran maupun media pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi monoton, siswa kurang merasa asyik dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran menulis teks recount.

Berdasarkan masalah di atas, diperlukan upaya untuk bisa meningkatkan keaktifan dan kompetensi menulis teks recount. Penggunaan media permainan Ular Tangga diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran aktif yang lebih menarik dan menyenangkan karena pembelajaran ini juga menggunakan group discussion dalam pelaksanaannya. Suasana pembelajaran yang menyenangkan akan lebih mudah untuk meningkatkan kompetensi menulis teks recount siswa. Tindakan pada siklus I adalah menggunakan media permainan Ular Tangga secara berkelompok dengan siswa memilih sendiri anggota kelompoknya. Sedangkan tindakan pada siklus II adalah menggunakan media permainan Ular Tangga secara berkelompok dengan anggota kelompok ditentukan oleh guru. Jadi, dengan media permainan Ular Tangga pada pembelajaran menulis diharapkan dapat meningkatkan kompetensi menulis teks recount siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020.

METODE PENELITIAN

Objek Tindakan

Objek tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan kompetensi menulis teks recount bagi siswa kelas VIII B di SMP Negeri 2 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2019/2020.

Setting Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi, yang beralamat di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 8 Dukuhsalam Kab. Tegal. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada Semester Genap, Tahun Pelajaran 2019/2020 dari tanggal 3 Januari 2020 sampai dengan 30 Juni 2020. Subjek Penelitian Tindakan Kelas adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2019/2020 berjumlah 28 siswa terdiri atas 15 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

Metode Pengumpulan Data

Metode atau teknik pengumpulan data yakni membicarakan tentang bagaimana cara penulis mengumpulkan data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa cara dalam mengumpulkan data, yaitu dengan melalui penugasan individu berupa tes produk, metode observasi, dan dokumentasi.

Tes Produk

Tes produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penugasan menulis teks recount, yaitu siswa diminta untuk menghasilkan sebuah produk yang berupa teks recount secara individu.

Hasil karya siswa yang berupa teks recount digunakan untuk mengumpulkan data tentang nilai kompetensi menulis yang dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran pada setiap siklus penelitian.

Cara yang paling valid untuk mengukur kompetensi menulis adalah dengan cara memberi tugas kepada siswa untuk menulis. Oleh karena itu, instrumen dalam peneiltian ini menggunakan pemberian tugas menulis yang terdiri atas 4 aspek penilaian, yaitu aspek isi (Content), kosa kata (Vocabulary), tata bahasa (Grammar) dan kerapian (tidiness).

Metode Observasi

Menurut Arikunto (2008:146) observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh indera. Dalam penelitian ini observasi yang digunakan adalah untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media permainan Ular Tangga yang berlangsung sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan kompetensi menulis teks recount siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020. Adapun keaktifan siswa yang diamati adalah 1). Memperhatikan penjelasan guru dengan antusias, 2). Mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan materi, 3). Bekerja sama dengan siswa lain, dan 4). Mempunyai gagasan dalam pemecahan masalah.

Metode Dokumentasi

Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan dokumen dengan alasan bahwa dokumen selalu tersedia di sekolah, dokumen merupakan sumber data yang stabil, dan data yang tersedia bersifat faktual dan realistis. Adapun dokumen yang diteliti dalam penelitian ini adalah, lembar pengamatan guru tentang keaktifan siswa, RPP, materi pelajaran,, lembar kerja siswa, daftar nilai tes kompetensi menulis, dan foto-foto kegiatan siklus I dan II yang berhubungan langsung dengan penelitian, yang dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu tentang Penggunaan Media Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Kompetensi Menulis Teks Recount Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi.

Analisis Data

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini data yang dikumpulkan peneliti untuk selanjutnya dianalisis antara lain:

Data Hasil Observasi

Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis pada kondisi awal, siklus I dan II digunakan sebagai alat untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan media permainan Ular Tangga yang berlangsung sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan kompetensi menulis teks recount pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020.

 

Data Nilai Kompetensi Menulis

Kompetensi menulis yang diukur dengan instrumen hasil karya siswa melalui pemberian tes produk yang berupa penugasan kemudian dianalisis untuk diketahui jumlah nilai masing-masing siswa, nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, ketuntasan belajar perorangan dan klasikal. Hasil analisis data di atas selanjutnya dibuat perbandingan hasil antar siklus pada penelitian ini, perbandingan dengan menggunakan tabel dan grafik serta dideskripsikan secara kualitatif.

Sumber Data

Dilihat dari asalnya, data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari hasil karya teks siswa yang menghasilkan nilai kompetensi menulis. Data dari pengamat teman sejawat termasuk data sekunder. Sumber data sekunder diperoleh dari hasil pengamatan. Dilihat dari bentuk data, ada dua macam data yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data nilai kompetensi menulis merupakan data kuantitatif. Data hasil pengamatan keaktifan siswa merupakan data kualitatif.

Indikator Kinerja

Pengambilan simpulan penelitian ini ditetapkan peneliti dengan menentukan indikator kinerja sebagai berikut: (1) Keaktifan belajar siswa dengan kriteria sangat aktif dalam pembelajaran menulis ini telah mencapai 21 siswa atau 75%. (2) Hasil belajar siswa dengan kriteria ketuntasan individual jika mencapai nilai ≥ 72 dan kriteria ketuntasan klasikal jika mencapai 85% siswa yang telah tuntas

Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang merupakan perbaikan pembelajaran berdasarkan permasalahan yang dijumpai di kelas. Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas selaku peneliti, dengan bantuan teman sejawat sebagai kolaborator selama kegiatan pembelajaran perbaikan berlangsung. Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas empat tahapan yang meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

Deskripsi Kondisi Awal

Kondisi awal adalah suatu kondisi dimana proses pembelajaran yang berlangsung masih dengan cara-cara atau model yang biasa atau konvensional dan hasil belajar siswanya juga masih seperti biasa atau belum ada peningkatan karena belum ada tindakan untuk meningkatkan hasil belajar yang dalam penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan kompetensi menulis teks recount.

Sebagaimana observasi yang telah dilakukan peneliti dalam pembelajaran menulis teks recount, keaktifan belajar siswa juga masih rendah yang ditandai dengan sikap pasif siswa dalam pembelajaran tersebut dan hal ini juga berdampak pada terjadinya kecenderungan kompetensi menulis yang juga rendah. Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis teks recount kondisi awal mencapai 66%.

Adapun analisis nilai kompetensi menulis secara keseluruhan sebagai berikut ini: nilai rata-rata 62, nilai tertinggi 75, nilai terendah 35, tuntas belajar 7 siswa (75%) dan belum tuntas belajar 21 siswa (75%)

Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Pada siklus ini, pembelajaran menulis teks recount dilakukan pada Kompetensi Dasar 4. 11. 2 Menyusun teks recount lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait pengalaman pribadi di waktu lampau (personal recount), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks. Pembelajaran siklus I ini dilakukan dalam dua kali pertemuan tatap muka yaitu hari Rabu dan Sabtu, tanggal 12 dan 15 Februari 2020.

Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis pada siklus I ini digunakan sebagai alat untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media permainan Ular Tangga sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi menulis teks recount siswa. Dalam hal ini keaktifan siswa dalam pembelajaran tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi awal. Adapun hasil observasi keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis teks recount siklus I sudah mencapai 75%.

Rekapitulasi nilai kompetensi menulis dengan menggunakan hasil teks recount siswa pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut: nilai rata-rata 66, nilai tertinggi 80, nilai terendah 40, tuntas belajar 15 siswa (53,6%) dan belum tuntas belajar 13 siswa (46,4%)

Mencermati berbagai kekurangan yang ditemukan pada siklus I ini maka perlu ditindaklanjuti lagi dengan penelitian pada siklus II. Hasil refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk menyusun RPP dan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

Pada siklus ini, pembelajaran menulis teks recount dilakukan pada Kompetensi Dasar 4. 11. 2 Menyusun teks recount lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait pengalaman pribadi di waktu lampau (personal recount), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks. Pembelajaran pada siklus II ini dilakukan dalam dua kali pertemuan tatap muka yaitu hari Rabu dan Sabtu tanggal 4 dan 7 Maret 2020. Pertemuan I digunakan untuk pendalaman materi, pertemuan kedua digunakan untuk penilaian hasil belajar siswa melalui tes produk dengan cara memberikan tugas secara individu kepada siswa untuk menulis teks recount tentang pengalaman pribadi atau diri sendiri.

Hasil observasi keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis pada siklus II ini digunakan sebagai alat untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media permainan Ular Tangga sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi menulis teks recount siswa. Dalam hal ini keaktifan siswa dalam pembelajaran tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I dengan nilai prosentase 87%.

Nilai hasil tes kompetensi menulis pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: nilai rata-rata 74, nilai tertinggi 85, nilai terendah 60, tuntas belajar 24 siswa (86%) dan belum tuntas belajar 4 siswa (14%).

Setelah memperhatikan kelebihan-kelebihan yang ditemukan pada siklus II ini dan karena indikator kinerja penelitian ini telah tercapai, maka peneliti mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan penelitian pada siklus berikutnya meskipun masih ada sedikit kekurangan.

Pembahasan Hasil Penelitian Antar Siklus

Deskripsi data hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan baik pada kondisi awal maupun siklus I dan II sebagaimana diuraikan di atas dapat disampaikan melalui perbandingan hasil penelitian antar siklus.

Keaktifan siswa pada pembelajaran menulis teks recount pada kondisi awal 66%, pada siklus 1 75% dan pada siklus II 87%. Hal ini terjadi peningkatan yang signifikan, dan sudah mencapai indicator keberhasilan.

Nilai kompetensi menulis siswa yang diukur melalui tes kompetensi menulis yang dilakukan pada setiap pertemuan kedua pada setiap siklus penelitian tindakan ini mengalami peningkatan. Besarnya peningkatan kompetensi menulis setiap siklusnya sebagai berikut: Nilai rata-rata pada pra siklus 62, pada siklus I 66 dan pada siklus II 74. Nilai tertinggi meningkat pada pra siklus 75, siklus I 80 dan pada siklus II 85. Nilai terendah pada pra siklus 35, siklus I 40 dan siklus II 60. Pada pra siklus tuntas belajar 7 siswa (25%), meningkat pada siklus I 15 siswa (54%) dan pada siklus II 24 siswa (86%). Belum tuntas belajar menurun dari pra siklus 21 siswa 9755), siklus I 13 siswa (46%) dan siklus II 4 siswa (14%).

Berdasarkan semua hasil penelitian sebagaimana diuraikan pada pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas “Penggunaan media permainan Ular Tangga dapat meningkatkan keaktifan dan kompetensi menulis teks recount siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Slawi Kabupaten Tegal, Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020”.

PENUTUP

Simpulan

  1. Secara umum proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media permainan Ular tangga juga dapat meningkatkan keaktifan siswa. Hal ini dapat dibuktikan melalui pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris menulis teks recount yang cenderung meningkat, yang pada kondisi awal hanya 66% sedangkan pada siklus I mencapai 75% berarti ada peningkatan sebesar 9%, serta pada siklus II mencapai 87%, berarti ada peningkatan sebesar 12%.
  2. Secara umum proses pembelajaran bahasa Inggris menulis teks recount dengan menerapkan media permainan Ular Tangga dapat meningkatkan keaktifan dan kompetensi menulis teks recount Hal tersebut dapat diketahui sebagaimana nilai kompetensi menulis yang meliputi aspek isi, kosa kata, tata bahasa, dan kerapian melalui hasil karya siswa berupa teks recount dengan indikator ketuntasan belajar klasikal pada kondisi awal hanya sebesar 25% sedangkan pada siklus I mencapai 54% berarti ada peningkatan sebesar 29% serta pada Siklus II mencapai 86%, berarti ada peningkatan sebesar 32%.

 

Saran

  1. Peneliti berharap guru lain khususnya yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris mau mencoba mengajar para siswanya dengan menggunakan media permainan Ular Tangga untuk membantu para siswa dalam meningkatkan keaktifan dan kompetensi menulis siswa dengan lebih memperhatikan pada pembagian kelompok.
  2. Guru lain dalam menerapkan media permainan Ular Tangga dapat memberikan tindakan lebih intensif terutama dalam memberikan bimbingan pada saat siswa menyusun kalimat bahasa Inggris.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2005. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah. Pedoman Khusus Mata Pelajaran: Jakarta. Dharma Bhakti.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama

Inderawati, Rita. 2007. TOEFL II. PGRI University.

Kunandar. 2013. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas (Sebagai Pengembangan Profesi Guru). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Montolalu. B. E. F. Cet. Ke-8. 2008. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta. Universitas Terbuka.

Ratnaningsih, N. N. 2014, Penggunaan Permainan Ular Tangga untuk Motivasi Belajar IPS Kelas III A SDN Nogoporo, Skripsi, Sleman: Universitas Negeri Yogyakarta

Sunarko, 2003. Media Pembelajaran Geografi, Direktorat pendidikan Lanjutan Pertama. Jakarta: Depdiknas.

Tarigan,H. G. 2008, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa