PENGGUNAAN MEDIA POTONGAN KARTON

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATERI LUAS TRAPESIUM SISWA KELAS V

SDN 4 JEPON TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Tunggal Rizki Susiawanti

SDN 4 Jepon Kecamatan Jepon

 

ABSTRAK

Peneliti menitikberatkan rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran matematika materi Luas Trapesium pada siswa kelas V di SDN 4 Jepon Kabupaten Blora semester genap Tahun Pelajaran 2016/2017 sebagai latar belakang penelitian ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih banyak siswa kurang maksimaldan mengalami kesulitan dalam menentukan Luas Trapesium. Disisi lain permasalahan terjadi juga guru sering menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan media dalam melakukan pembelajaran sehari-hari sehingga pembelajaran menjadi monoton (tidak bervariasi). Oleh karena itu, penggunaan media potongan karton dijadikan alternatif untuk menyelesaikan masalah rendahnya hasil belajar matematika pada materi luas trapesium. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 4 Jepon sebanyak 14 siswa. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan pelaksanaan tindakan sebanyak dua siklus dan dalam satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan nontes. Pengumpulan data diambil dari dokumentasi daftar nilai, pengamatan proses pembelajaran, dan rekapitulasi hasil belajar yang dilakukan pada akhir siklus.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Ketntasan belajar siswa pada kondisi awal adalah 28,57%. Pada siklus I, ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 57,14% dan pada siklus II kembali meningkat menjadi 78,57%.

Kata Kunci :media pembelajaran, hasil belajar, pembelajaran matematika

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas karena matematika merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan sistematis. Karena itu, perlu adanya peningkatan mutu pendidikan matematika. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah peningkatan hasil belajar matematika siswa di sekolah. Mata pelajaran Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan-bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika di sekolah dasar mengutamakan agar siswa mengenal, memahami, serta mahir menggunakan bilangan dalam kaitannya dengan praktek dalam kehidupan sehari-hari.

Melihat betapa pentingnya peran matematika dalam kehidupan manusia, maka sebagai guru di Sekolah Dasar yang mengajarkan dasar-dasar matematika merasa harus senantiasa berusaha meningkatkan pembelajaran dan hasil belajar matematika.

Apalagi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak masih guru dalam melakukan pembelajaran sehari-hari sering menggunakan metode ceramah dan latihan-latihan soal secara individual, dan tidak ada interaksi antar siswa yang pandai, sedang, dan normal. Hal ini juga disebabkan karena kurang kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran serta kebiasaan guru yang mengajarkan matematika tanpa menggunakan media serta monoton (tidak bervariasi). Sehingga banyak siswa mendapatkan hasil belajar materi matematika kurang maksimal.

Hal tersebut dapat dilihat pada pembelajaran tentang materi Luas Trapesium siswa kelas V di SDN 4 Jepon Kecamatan Jepon. Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajarannya yaitu siswa mengalami kesulitan dalam menentukan luas trapesium. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi pembelajaran yaitu 4 anak mendapat nilai diatas KKM (70) dan 10 anak mendapatkan nilai di bawah KKM.

Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa, guru dalam hal ini juga sebagai peneliti mencoba menggunakan media pembelajaran berupa potongan kertas karton dalam pembelajaran menentukan luas trapesium. Penggunaan media kertas kaston bertujuan untuk membuat konsep luas trapesium menjadi lebih konkrit.

Dari latar belakang di atas, peneliti menetapkan judul penelitian yaitu: Penggunaan Media Potongan Karton Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Luas Trapesium Siswa Kelas V SDN 4 Jepon Tahun Pelajaran 2016/2017.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peningkatan hasil belajar Matematika tentang luas trapesium bagi siswa kelas V SDN 4 Jepon tahun pelajaran 2016/2017 melalui penggunaan media potongan kertas karton?”

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajarI Matematika tentang luas trapesium melalui penggunaan media potongan kertas karton bagi siswa Kelas V SDN 4 Jepon tahun pelajaran 2016/2017.

Manfaat Penelitian

            Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain:

1.     Bagi siswa: meningkatnya minat dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran matematika yang nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajarnya.

2.     Bagi guru: meningkatnya keterampilan guru dalam mengunakan media pembelajaran dan menyelesaikan masalah yang timbul dalam pembelajaran.

3.     Bagi sekolah: meningkatnya kualitas pembelajaran di sekolah khususnya pada mata pelajaran matemayika.

KAJIAN TEORI

Pembelajaran Matematika

Istilah mathematics (Inggris), mathematic (Jerman) atau mathematick/wiskunde (Belanda) berasal dari perkataan lain mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike, yang berarti relating to learning. Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Perkataan mathematika berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathematein yang mengandung arti belajar (berpikir) (Erman Suherman, 2003:18).

Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran (Erman Suherman, 2003:16).

Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas, yaitu: Aritmetika, Aljabar, Geometri dan Analisis. Selain itu matematika adalah ratunya ilmu, maksudnya bahwa matematika itu tidak bergantung pada bidang studi lain. Sementara menurut Depdiknas (2006: 346) bahwa matematika meliputi aspek-aspek bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran serta statistika dan peluang.

Senada dengan pendapat tersebut, James dan James dalam kamus matematikanya (Erman Suherman, 2003:16) mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi kedalam tiga bidang, yaitualjabar, analisis dan geometri.

Matematika adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang tata cara berpikir dan mengolah logika, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif (Erman Suherman, 2003:298).

Menurut Johnson dan Rising dalam bukunya yang dikutip oleh Erman Suherman (2003:17) mengatakan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola mengkoordinasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, presentasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.

Dari definisi-definisi tersebut diatas, dengan menggabungkan definisi-definisi maka gambaran pengertian matematikapun sudah tampak. Semua definisi itu dapat diterima, karena memang dapat ditinjau dari segala aspek, dan matematika itu sendiri memasuki seluruh segi kehidupan manusia, dari segi paling sederhana sampai kepada yang paling rumit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan kumpulan ide-ide yang bersifat abstrak dengan struktur-struktur deduktif, mempunyai peran yang penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pembelajaran matematika bagi para siswa merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan diantara pengertian-pengertian itu. Dalam pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek (abstraksi). Siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan informasi misalnya melalui persamaan-persamaan, atau tabel-tabel dalam model-model matematika yang merupakan penyederhanaan dari soal-soal cerita atau soal-soal uraian matematika lainnya.

Media Pembelajaran Matematika

Media dalam pembelajaran merupakan alat perantara untuk menyampaikan pesan dari guru ke siswa agar siswa dapat dengan mudah memahami materi pembelajaran. Gagne (dalam Solihatin dan Raharjo, 2007: 23) mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Senada dengan itu, Djamarah dan Zain (2006: 120) menyatakan bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.

Ibrahim dan Syaodih (2003: 112) mengartikan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan perhatian dan kemampuan siswa. Sedangkan Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/AECT) di Amerika, menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi (Sadiman,dkk., 2006: 6).

Senada dengan hal tersebut Sadiman, dkk., (2006: 7) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Dari beberapa definisi para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa media merupakan alat berupa benda apa saja yang dapat digunakan sebagai perantara dan penyalur pesan/informasi untuk membantu seseorang dalam tujuan tertentu.

Menurut Aisyah, dkk., (2007: 8.14) ada beberapa prinsip yang digunakan dalam menyusun media pembelajaran matematika. Prinsip – prinsip tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran; 2) Kesesuaian dengan materi pembelajaran; dan 3) Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.

Hasil Belajar

Menurut Supratiknya (2012: 5). Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa sesudah mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu. Kemampuan baru yang dimiliki individu adalah hasil dari aktifitas belajar-mengajar untuk tercapainya sebuah tujuan dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan menurut Susanto (2013: 5) Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Perubahan aspek-aspek tersebut terjadi secara terencana dan cenderung berubah ke arah yang lebih baik

Dalam bukunya Rusman (2012: 123) menyatakan Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor.Lain lagi dengan pendapat Wasliman (2007 dalam Susanto 2013: 12) hasil belajar peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal maupun eksternal.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan baru yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor diperoleh setelah mereka mengikuti proses belajar-mengajar atau hasil dari interaksi. Tertulis dalam buku Djamarahdan Zain (2006:105) bahwa indikator hasil belajar adalah sebagai berikut: 1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan; dan 2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran.

 

Kerangka Berpikir

Pada awal pembelajaran siswa belum mampu memahami cara menentukan luas trapesium, terbukti dengan hasil evaluasi belajar rendah, nilai ketuntasan belajar masih banyak yang belum mencapai KKM yang ditentukan. Pengunaan media potongan kertas karton bertujuan untuk mempermudah siswa memahami konsep luas trapesium karena penggunaan media potongan kertas karton dapat membuat konsep luas trapesium yang abstrak menjadi lebih konkrit. Penulis berharap dalam pembelajaran Matematika tentang luas trapesium dengan menggunakan media potongan kertas karton dapat membantu kemampuan siswa dalam memahami konsep luas trapesium sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penggunaan media potongan kertas karton dapat meningkatkan hasil belajar Matematika tentang luas trapesium pada siswa Kelas V SDN 4 Jepon tahun pelajaran 2016/2017.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Jepon Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Waktu Penelitian adalah pada saat pembelajaran dikelas yang dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Subyek Penelitian adalah siswa kelas V SDN 4 Jepon Kecamatan Jepon dengan jumlah siswa laki-laki 8 anak dan siswa perempuan 6 anak.

Alat pengumpulan data pada suatu penelitian diperlukan untuk mendapatkan data yang benar – benar valid, lengkap dan objektif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu 1) Teknik Observasi yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran untuk memdapatkan data tentang aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan; 2) Teknik Tes yang dalam penelitian ini berupa tes tulis. Hasil tes ini sebagai hasil belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran.

Prosedur penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini beracuan pada penelitian tindakan kelas (PTK). Pelaksanaan dalam penelitian ini meliputi dua siklus. Setiap siklus terdiri atas atas empat tahapan antara lain terdiri mempersiapkan segala instrumen yang akan digunakan dalam penelitian antara lain (a) Perencanaan (b) Pelaksanaan Tindakan Kelas (c) Obsevasi (d) Refeksi.

Pelaksanaan penelitian mencakup kegiatan – kegiatan penyusunan RPP yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan geman sejawat, Penentuan media yang sesuai beserta teknik penggunaannya. Pelaksanaan penelitian merupakan tahap implementasi RPP yang telah disusun. Bersama dengan pelaksanaan pembelajaran, peneliti melakukan observasi terhadap perilaku siswa. Dalam melaksanakan penelitian berpedoman pada instrumen observasi. Refleksi merupakan tahap akhir siklus. Pada tahap ini peneliti dan tema sejawat berkumpul untuk membahas berbagai data yang diperoleh dalam pelaksanaanpembelajaran. Apabila dalam pelaksanaan pembelajaran diperoleh data – data dan catatan – catatan yang mengidentifikasi ketidaksempurnaan suatu proses pembelajaran maka tahap tersebut dilakukan perencanaan ulang oleh peneliti dan teman sejawat sehingga dihasilkan perencanaan baru yang siap untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Analisis hasil data merupakan suatu yang dilakukan untuk mengetahui apakah rumusan masalah dapat terlaksana sesuai yang diinginkan. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan metode deskriptif komparatif.

Indikator ketercapaian penelitian ini adalah apabila pada kondisi akhir minimal 75% siswa dapat mencapai nilai KKM yang ditentukan yaitu 70.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Pra Siklus

Hasil belajar matematika tentang luas trapesium pada tahap pra siklus adalah data hasil belajar kondisi awal. Data ini diambil dari daftar nilai pada materi mencari luas trapesium. Secara rinci data hasil belajar pra siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus

No

Uraian

Ket

1

Jumlah Siswa

14

2

Tuntas

4 (28,57%)

3

Tidak Tuntas

10 (71,43%)

4

Nilai Rata-Rata

57,86

5

Nilai Tertinggi

80

6

Nilai Terendah

40

 

Tabel di atas adalah kondisi awal hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran Matematika tentang luas trapesium. Dari 14 siswa, yang tuntas belajar adalah 4 anak (28,57%). Rata-rata nilai ulangannya adalah 57,86 dan rentang nilainya adalah 40-80.

Deskripsi Hasil Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada bulan Februari 2017. Pada pembelajaran siklus I ini, peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan menggunakan media potongan kertas karton. Pada akhir pembelajaran dilakukan ulangan harian untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa. Berikut ini data lengkap yang berhasil dikumpulkan setelah pelaksanaan tindakan pada Siklus I.

Tabel Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I

No

Uraian

Ket

1

Jumlah Siswa

14

2

Tuntas

8 (57,14%)

3

Tidak Tuntas

6 (42,86%)

4

Nilai Rata-Rata Ulhar

67,86

5

Nilai Tertinggi

90

6

Nilai Terendah

50

 

Dari tabel di atas, dapat dideskripsikan bahwa dari 14 siswa Kelas V, setelah dilakukan tindakan pada siklus I terjadi peningkatan tingkat ketuntasan belajar yaitu 57,14%. Rata-rata nilai ulangan harian juga meningkat menjadi 67,86. Rentang nilai hasil belajar siswa adalah 50-90.

Deskripsi Hasil Siklus 2

Setelah pelaksanaan siklus I, peneliti melakukan refleksi dan merencanakan pelaksanaan siklus II. Siklus II dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Pada akhir pembelajaran juga dilakukan ulangan harian untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa. Data yang berhasil dihimpun pada pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut

Tabel Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus II

No

Uraian

Ket

1

Jumlah Siswa

14

2

Tuntas

11 (78,57%)

3

Tidak Tuntas

3 (21,43%)

4

Nilai Rata-Rata Ulhar

74,29

5

Nilai Tertinggi

100

6

Nilai Terendah

50

 

Dari tabel di atas, dapat dideskripsikan bahwa dari 14 siswa Kelas V, setelah dilakukan tindakan pada siklus II kembali mengalami peningkatan tingkat ketuntasan belajar yaitu 78,57%. Nilai ulangan harian juga meningkat menjadi 74,29. Rentang nilai hasil belajar siswa adalah 50-100.

Pembahasan

Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media potongan kertas karton pada pembelajaran matematika tentang luas trapesium sebanyak dua siklus pembelajaran, terjadi peningkatan tingkat ketuntasan belajar siswa. Berikut ini adalah tabel perbandingan tingkat ketuntasan pada setiap siklus yang dilakukan pada penelitian ini.

Tabel Tingkat Ketuntasan Belajar

Ketuntasan

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Tuntas

4 (28,57%)

8 (57,14%)

11 (78,57%)

Belum Tuntas

10 (71,43%)

6 (42,86%)

3 (21,43%)

 

Tingkat ketuntasan belajar meningkat dari kondisi awal ke siklus I sebesar 28,57% dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 21,43%. Secara keseluruhan, tingkat ketuntasan belajar miningkat sebesar 50,00%.

Rata-rata nilai ulangan siswa juga mengalami peningkatan pada setiap siklus. Pada pembelajaran pra siklus, rata-rata nilai ulangan harian siswa adalah 57,86. Pada siklus I meningkat menjadi 67,86 dan pada siklus II menjadi 74,29. Terjadi peningkatan sebesar 16,43.

PENUTUP

Simpulan

Setelah data hasil penelitian dianalisis, kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan media potongan kertas karton dapat meningkatkan hasil belajar Matematika tentang luas trapesium bagi siswa Kelas V SDN 4 Jepon Kecamatan Jepon Kabupaten Blora tahun pelajaran 2016/2017 dari kondisi awal 28,57% tuntas belajar menjadi 78,57% tuntas belajar pada kondisi akhir.

Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1.     Guru dalam KBM sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan karakteristik siswa.

2.     Siswa diharapkan lebih aktif dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal

3.     Sekolah seyogyanya melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran khususnya media pembelajaran untuk mendukung kegiatan belajar mengajar

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Nyimas, dkk.,2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar & Madrasah Ibtidaiyah, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: BSNP

Djamarah B, S dan Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Erman Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.

Etin Solihatin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: Bumi Aksara.

Ibrahim, R. dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman. 2012. Model –Model Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Sadiman, AS, dkk. 2006.Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan.Jakarta: Pustekom Dikbud.

Supratiknya. A. 2012. Penilaian Hasil Belajar Dengan Teknik Nontes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group