Penggunaan Metode Examples Non Examples Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
PENGGUNAAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) TENTANG HUBUNGAN
SESAMA MAKHLUK HIDUP DAN ANTARA MAKHLUK HIDUP
DENGAN LINGKUNGANNYA PADA PESERTA DIDIK KELAS IV
SDN TIREMAN DI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Suharyanti
Guru Kelas IV SDN Tireman
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan penggunaan Metode Examples Non Examples dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Hubungan Sesama Makhluk Hidup dan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya pada peserta didik Kelas IV SDN Tireman di Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dan 2) Menganalisis hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Hubungan Sesama Makhluk Hidup dan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya pada peserta didik Kelas IV SDN Tireman di Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan penggunaan Metode Examples Non Examples. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tempat penelitian adalah SDN Tireman, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, tepatnya di Kelas IV. Waktu penelitian adalah dua setengah bulan, mulai bulan Oktober sampai bulan Desember yang bertepatan dengan periode akhir Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian adalah peserta didik Kelas IV SDN Tireman, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian sebanyak duapuluh enam peserta didik. Data penelitian adalah aktifitas belajar dan hasil belajar. Alat pengumpulan data adalah lembar pengamatan, alat evaluasi hasil belajar dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Prosedur penelitian adalah tindakan dengan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Hasil penelitian adalah 1) Penggunaan Metode Examples Non Examples dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Hubungan Sesama Makhluk Hidup dan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya dengan pendekatan belajar kelompok menganalisis gambar dalam tugas kelompok, 2) Penggunaan Metode Examples Non Examples dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Hubungan Sesama Makhluk Hidup dan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya ditindaklanjuti dengan presentasi dan diskusi kelas, 3) Penggunaan Metode Examples Non Examples dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Hubungan Sesama Makhluk Hidup dan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya meningkatkan aktifitas belajar dan hasil belajar.
Kata Kunci: Metode Examples Non Examples, Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Makhluk Hidup, Lingkungan, Hubungan.
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan dengan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait-mengkait antara satu cara dengan cara yang lain. Dengan demikian, pembelajaran IPA pun harus memenuhi karakter IPA itu sendiri. Untuk memenuhi hal tersebut, pembelajaran membutuhkan pengamatan dan percobaan, baik secara individual, perwakilan maupun kelompok sesuai dengan kelengkapan fasilitas sekolah dan jumlah peserta didik.
Dalam pembelajaran IPA dengan materi tentang hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya di Kelas IV SDN Tireman di Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 belum sesuai dengan hakikat IPA seperti diuraikan di atas. Dalam pembelajaran tersebut masih berlangsung klasikal tanpa media pembelajaran untuk pengamatan. Dalam pembelajaran tersebut hanya menggunakan buku teks sebagai sumber belajar yang dilengkapi dengan keterangan dari guru. Selain itu, interaksi belajar antara peserta didik dengan guru juga masih terbatas karena peserta didik pasif dalam bertanya. Namun, peserta didik kesulitan menjawab dengan benar ketika diberi pertanyaan secara lisan.
Permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran di atas adalah tanpa media pembelajaran yang relefan dengan materi, sehingga bersifat abstrak. Peserta didik hanya memperhatikan, memahami kemudian menghafal. Hal tersebut berakibat penguasaan materi yang masih lemah. Sesuai dengan data evaluasi hasil belajar diketahui nilai rata-rata sebesar 64,61 dengan ketuntasan sebesar 30,76%. Hasil belajar termasuk jelek.
Metode Examples Non Examples meruapakan metode belajar dengan menganalisis gambar yang sesuai dengan materi. Dalam pembelajaran tersebut, ada gambar yang sesuai dengan materi, yaitu gambar contoh dan gambar yang tidak ssuai dengan materi, yaitu bukan gambar contoh. Dengan demikian, penggunaan Metode Example Non Example dalam pembelajaran menjadikan peserta didik aktif dan kritis. Aspek penting dalam pembelajaran dengan Metode Example Non Example adalah pengamatan dan penyusunan teori. Dengan demikian, peserta didik mengamati gambar, menganalisis kesesuaian gambar dengan materi dan menyusun teori, sehingga penguasaan materi menjadi kuat.
Penelitian Felicita Fadhilla pada tahun 2015 berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan Pengamatan melalui Model Examples Non Examples dengan Media Audiovisual pada Siswa Kelas V SDN Sukorejo 02 Semarang. Jenis penelitian tersebut adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam tiga siklus dengan subyek sebanyak 39 anak, terdiri dari 20 putra dan 19 putri. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan teknik non tes. Teknik analisis data dengan analisis statistik deskriptif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah aktifitas siswa pada Siklus I dengan skor 24,5 dan ketuntasan sebesar 70%, aktifitas siswa pada Siklus II dengan skor 28,6 dan ketuntasan sebesar 82% dan aktifitas siswa pada Siklus III dengan skor 33,5 dan ketuntasan sebesar 87%.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Metode Examples Non Examples dengan pendekatan belajar kelompok. Pembagian kelompok bersifat bebas, sehingga peserta didik menentukan dan memilih anggota dalam kelompoknya masing-masing. Penulis hanya menentukan jumlah anggota antara empat sampai lima anak sesuai dengan jumlah peserta didik. Sedangkan tugas kelompok adalah sama, sehingga peserta didik mengetahui hasil tugas kelompoknya dalam diskusi kelas. Sesuai dengan penggunaan Metode Examples Non Examples, diharapkan peserta didik aktif dalam mengamati gambar, berteori dengan berdiskusi bersama anggota kelompok maupun bertanya dan berpendapat, sehingga aktifitas belajar dan hasil belajar meningkat.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penulis merupakan Guru Kelas IV yang melakukan tindakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Hubungan Sesama Makhluk Hidup dan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya menggunakan Metode Examples Non Examples.
Tempat penelitian adalah SDN Tireman, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, tepatnya di Kelas IV. Penulis adalah Guru Kelas IV SDN Tireman, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu penelitian adalah dua setengah bulan, mulai bulan Oktober sampai bulan Desember yang bertepatan dengan periode akhir Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian adalah peserta didik Kelas IV SDN Tireman, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian sebanyak duapuluh enam peserta didik.
Data penelitian adalah aktifitas belajar dan hasil belajar. Alat pengumpulan data adalah lembar pengamatan, alat evaluasi hasil belajar dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Prosedur penelitian adalah tindakan dengan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pada Siklus I dengan Metode Examples Non Examples menggunakan pendekatan belajar kelompok dimana peserta didik dan kelompoknya mengerjakan tugas kelompok yang berfungsi sebagai media pembelajaran. Tugas kelompok diawali dengan menganalisis gambar secara aktif dan kooperatif, melengkapi keterangan sesuai dengan masing-masing gambar dan menentukan gambar yang sesuai dengan pertanyaan. Kemudian, pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi kelas.
Aktifitas belajar pada Siklus I dalam menganalisis gambar termasuk aktif dan kooperatif. Hasil tugas kelompok pada Siklus I juga termasuk bagus. Namun, aktifitas belajar pada Siklus I dalam bertanya dalam diskusi kelas termasuk cukup aktif dan berpendapat dalam diskusi kelas termasuk kurang aktif.
Hasil belajar pada Siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 74,23 dan ketuntasan sebesar 61,53%. Hasil belajar tersebut belum memenuhi KKM sekolah sebesar 75 maupun ketuntasan minimal sebesar 75%.
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran pada Siklus II merupakan kelanjutan pembelajaran dengan Metode Examples Non Examples pada Siklus I dengan tugas kelompok yang semakin sulit. Tugas kelompok dengan menganalisis beberapa gambar yang mempunyai kesamaan dan gambar lainnya yang berbeda. Untuk itu, peserta didik dan kelompoknya harus menjawab dengan cermat, sehingga menghindari resiko kesalahan. Pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi kelas.
Aktifitas belajar pada Siklus II dalam menganalisis gambar termasuk aktif dan kooperatif. Sedangkan hasil tugas kelompok pada Siklus II termasuk sangat bagus. Begitu juga dengan aktifitas belajar pada Siklus II dalam bertanya dalam diskusi kelas termasuk aktif dan berpendapat dalam diskusi kelas termasuk aktif.
Hasil belajar pada Siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 82,69 dan ketuntasan sebesar 88,46%. Hasil belajar tersebut memenuhi KKM sekolah sebesar 75 maupun ketuntasan minimal sebesar 75%.
Pembahasan
Pada Siklus I tugas kelompok terdiri dari tiga gambar, yaitu satu contoh gambar dengan dua gambar pengecoh. Pada Siklus II tugas kelompok terdiri dari empat gambar, yaitu tiga contoh gambar dengan satu gambar pengecoh atau sebaliknya. Untuk itu, peserta didik harus memperhatikan pertanyaan dengan cermat, sehingga menentukan contoh gambar dengan benar.
Pada presentasi, perwakilan kelompok menunjukan hasil tugas kelompok di depan kelas. Hasil tugas kelompok pada Siklus I termasuk bagus dan pada Siklus II termasuk sangat bagus. Bagusnya hasil tugas kelompok tersebut sesuai dengan aktifitas belajar dalam kelompok.
Pada diskusi kelas, aktifitas belajar meningkat secara bertahap. Pada Siklus I, aktifitas belajar peserta didik dalam bertanya termasuk cukup aktif dan berpendapat termasuk kurang aktif. Sedangkan pada Siklus II, aktifitas belajar peserta didik dalam bertanya termasuk aktif dan berpendapat termasuk aktif. Peningkatan aktifitas belajar tersebut sesuai dengan tingkat kesulitan dan motivasi belajar peserta didik. Pada Siklus I, tugas kelompok lebih sederhana karena hanya menentukan gambar yang sesuai dengan pertanyaan dari beberapa gambar yang tersedia. Pada Siklus II, tugas kelompok semakin sulit karena terdapat kesamaan pada beberapa gambar dan harus cermat menentukan jawaban. Aktifitas belajar dalam kelompok ini mencapai kesepakatan dan permasalahan. Sebagai tindak lanjut, kesepakatan dan permasalahan tersebut dijadikan materi dalam diskusi kelas. Inilah yang kemudian meningkatkan aktifitas belajar peserta didik dalam bertanya maupun berpendapat.
Sesuai dengan data hasil pengamatan, penulis menganalisis aktifitas belajar peserta didik pada Siklus I dan Siklus II sebagai berikut:
Tabel 6. Analisis Pengamatan pada Siklus I dan Siklus II.
No |
Aspek Pengamatan |
Siklus I (Kategori) |
Siklus II (Kategori) |
1 |
Peserta didik berdiskusi secara aktif dalam menganalisis gambar pada tugas kelompok |
77,5 (B) |
82,91 (B) |
2 |
Peserta didik bekerja sama secara kooperatif dalam menganalisis gambar pada tugas kelompok |
74,58 (B) |
83,75 (B) |
3 |
Peserta didik menganalisis gambar dalam tugas kelompok dengan benar |
75 (B) |
87,5 (A) |
4 |
Peserta didik bertanya secara aktif dalam diskusi kelas |
2,33 (C) |
4,33 (B) |
5 |
Peserta didik berpendapat secara aktif dalam diskusi kelas |
1,08 (D) |
4 (B) |
Sesuai dengan tabel di atas, aktifitas belajar peserta didik meningkat dan memenuhi indikator kinerja. Selain itu, hasil tugas kelompok juga semakin bagus. Peningkatan aktifitas belajar dalam mengerjakan tugas kelompok dan mengikuti diskusi kelas sesuai dengan tugas kelompok yang semakin sulit, waktu yang semakin lama dan motivasi belajar yang semakin kuat. Selain itu, pembentukan kelompok juga sesuai dengan kehendak peserta didik, sehingga peserta didik menjadi akrab dan kompak.
Hasil tugas kelompok juga merupakan hasil belajar kelompok. Hasil tugas kelompok yang semakin bagus dengan ditunjang aktifitas belajar yang aktif dalam mengerjakan tugas kelompok dan mengikuti diskusi kelas semakin memperkuat penguasaan materi. Evaluasi hasil belajar dengan mengerjakan soal ulangan harian yang terdiri dari enam soal pilihan isian dan dua soal uraian semakin bagus.
Sesuai dengan data hasil evaluasi hasil belajar, penulis menganalisis hasil belajar peserta didik pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II sebagai berikut:
Tabel 7. Analisis Hasil Belajar pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.
No |
Aspek Hasil Belajar |
K. Awal |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Nilai terendah |
40 |
50 |
65 |
2 |
Nilai rata-rata |
64,61 |
74,23 |
82,69 |
3 |
Nilai tertinggi |
80 |
90 |
100 |
4 |
Jumlah tuntas |
8 |
16 |
23 |
5 |
Ketuntasan |
30,76% |
61,53% |
88,46% |
Sesuai dengan tabel di atas, hasil belajar peserta didik meningkat dan memenuhi indikator kinerja. Nilai rata-rata memenuhi KKM sekolah sebesar 75 dan memenuhi ketuntasan minimal sebesar 75%. Pada Siklus I, hasil belajar sudah meningkat, namun belum memenuhi indikator kinerja. Pada Siklus II, hasil belajar sudah meningkat dan memenuhi indikator kinerja. Sesuai dengan data tersebut, penggunaan Metode Examples Non Examples dalam pembelajaran meningkatkan hasil belajar.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Penggunaan Metode Examples Non Examples dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Hubungan Sesama Makhluk Hidup dan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya pada peserta didik Kelas IV SDN Tireman di Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan pendekatan belajar kelompok menganalisis gambar dalam tugas kelompok dan ditindaklanjuti dengan presentasi dan diskusi kelas.
2. Penggunaan Metode Examples Non Examples meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Hubungan Sesama Makhluk Hidup dan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya pada peserta didik Kelas IV SDN Tireman di Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan nilai rata-rata sebesar 82,69 dengan ketuntasan sebesar 88,46%.
Saran
1. Peserta didik supaya berani dan percaya diri melakukan presentasi di depan kelas, sehingga semakin menguasai tugas kelompok dan materi.
2. Guru supaya memperbarui peraturan dalam presentasi di depan kelas dengan menentukan perwakilan peserta didik yang selalu berbeda, sehingga penguasaan materi semakin kuat dan merata.
3. Sekolah supaya mengembangkan Metode Examples Non Examples dalam pembelajaran lainnya dengan jumlah gambar yang lebih banyak dan lebih bervariasi, sehingga pembelajaran semakin berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fadhilla, Felicita. 2015. Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan Pengamatan melalui Model Examples Non Examples dengan Media Audiovisual pada Siswa Kelas V SDN Sukorejo 02 Semarang. Semarang: Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Refika Aditama.
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Insan Madani.
Sutrisno, Leo dkk. 2007. Pemgembangan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Sekolah Dasar (SD). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.