PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BERBAHASA TULIS SISWA KELAS VI SDN LUMBUNGMAS 02

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Sugiri

SDN Lumbungmas 02, Kec. Pucakwangi, Kabupaten Pati

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar berbahasa tulis siswa kelas VI SD Negeri Lumbungmas 02 tentang menulis formulir dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Script. Penelitan ini dilakukan karena hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada pra siklus tidak memuaskan. Hasil yang didapat menunjukkan peningkatan dari 3 siswa yang tuntas menjadi 5 siswa (56%). Karena hasil yang didapat kurang memuaskan maka penulis melanjutkan pembelajaran pada siklus II dengan cara memperbaiki kekurangan pada pembelajaran siklus I. Pada siklus II penulis tetap menggunakan model pembelajaran Cooperative Script tetapi dengan perbaikan yang disesuaikan dengan keadaan pada saat pembelajaran. Pada siklus II ini hasil pembelajaran yang didapat sudah memuaskan yaitu 8 siswa dari 9 siswa sudah mencapai ketuntasan (89%). Dengan hasil yang seperti itu maka penulis memutuskan untuk mengakhiri pembelajaran hanya sampai siklus II. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi belajar berbahasa tulis dalam mengisi formulir siswa kelas VI SD Negeri Lumbungmas 02.

Kata kunci: Bahasa Indonesia, Prestasi Belajar Berbahasa Tulis, Model Pembelajaran Cooperative Script

 

PENDAHULUAN

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, guru seharusnya menggunakan metode dan model pembelajaran yang membuat siswa menjadi lebih aktif. Karena tujuan dari pembelajaran Bahasa Indonesia adalah meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, tulis maupun lisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra (Puji Santosa, 2010). Bahasa memiliki fungsi yang cukup penting sebagai sarana belajar. Keterampilan berbahasa terbagi menjadi empat yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat komponen itu saling berkaitan satu sama lain. Dalam aplikasinya, pembelajaran keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan menulis di sekolah-sekolah hanya menonjolkan aspek teoritisnya saja dan cenderung mengesampingkan aspek praktisnya. Siswa lebih banyak dijejali seluk beluk materi keterampilan menulis, sedangkan pengalaman praktis menulis tidak diberikan secara sungguh-sungguh dan proporsional (Suparno, 2009). Hal ini tentunya akan mengakibatkan menurunnya hasil belajar siswa.

Dari hasil pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama keterampilan menulis yaitu tentang mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam formulir, didapat hasil yang kurang memuaskan. Dari 9 siswa kelas VI SDN Lumbungmas 02 Kecamatan Pucakwangi yang mengikuti pembelajaran hanya 3 siswa/33% yang tuntas (nilai ≥ 75), sedangkan yang 6 siswa/67% belum tuntas (nilai < 75). Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi secara tertulis. Oleh karena itu motivasi keterampilan mengisi formulir pada siswa kelas VI SDN Lumbungmas 02 perlu ditingkatkan agar siswa dapat memahami konsep menulis formulir sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, Penulis berusaha untuk mengidentifikasi masalah tersebut dengan merefleksi diri terhadap pembelajaran yang selama ini dilaksanakan di SDN Lumbungmas 02. Proses identifikasi dilakukan dengan menganalisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh Penulis serta metode/model pembelajaran yang digunakan oleh Penulis. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru seharusnya menggunakan metode dan model pembelajaran yang tepat disesuaikan dengan mata pelajaran yang akan disampaikan. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia model pembelajaran Cooperative Script bisa digunakan. Model pembelajaran Cooperative Script adalah model pembelajaran dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut: “Apakah penggunaan model pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi belajar berbahasa tulis siswa kelas VI SDN Lumbungmas 02 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2017/2018?”

Penelitian tentang model pembelajaran Cooperative Script sebagai alternatif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1) Tujuan Umum: Meningkatkan prestasi belajar berbahasa tulis dan kemampuan menulis daftar riwayat hidup dan formulir. 2) Tujuan Khusus: Mengetahui prestasi belajar berbahasa tulis melalui model pembelajaran Cooperative Script dan kemampuan menulis formulir melalui model pembelajaran Cooperative siswa kelas VI SDN Lumbungmas 02 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2017/2018.

LANDASAN TEORI/KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Model Pembelajaran Cooperative Script

Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru. Untuk mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran, maka perlu adanya model pembelajaran yang dipandang dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Model dirancang untuk mewakili realitas sesungguhnya, walaupun model itu sendiri bukanlah realitas dari dunia sebenarnya. Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelompok maupun tutorial (Agus Suprijono, 2011:46). Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran (Trianto, 2010:51). Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran adalah pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelompok maupun klasikal. Model pembelajaran dirancang khusus oleh guru dengan menggunakan langkah-langkah sistematis yang kemudian akan diterapkan dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.

Model pembelajaran Cooperative Script adalah salah satu model pembelajaran yang diperkenalkan oleh Dansereau CS. Dansereau (Komalasari, 2010:63) menjelaskan bahwa Cooperative Script merupakan model pembelajaran dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

Prestasi Belajar                                                     

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dohar (1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan namun intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan.

Menurut Slamet (1995:2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sedangkan hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.Menurut Nurkencana (1986:62) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa mata pelajaran. Sedangkan secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang telah dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu.

Berbahasa Tulis

Pengertian bahasa menurut para ahli: 1) Pangabean (1981: 5): Bahasa adalah suatu sistem yang mengutarakan dan melepaskan apa yang terjadi pada sistem syaraf, 2) Tarigan (1989: 4): Bahasa adalah suatu sistem yang sistematis barangkali untuk sistem generatif, 3) Santoso (1990: 1): Bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar, 4) Walija Wibowo (1990: 4): Bahasa adalah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan dan pendapat kepada orang lain, 5) Wibowo (2009: 3): Bahasa adalah suatu sistem simbol bunyi yang bermakna yang berarti kualisi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbiter dan konfisional yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok orang untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis: 1) Santun: Memenuhi kaidah-kaidah yang ada dan pilihan kata atau istilah yang tepat dan cermat, 2) Efektif: Hemat dan singkat tetapi kena dalam hal maksud yang diungkapkan, 3) Bahasa disampaikan sebagai upaya komunikasi satu pihak: Karena tak dapat bertemu langsung maka kita diharapkan dapat mengkomunikasikan segala yang ada dengan harapan orang yang menerima surat tidak salah persepsi atau salah paham, 4) Ejaan digunakan sesuai dengan pedoman: Dalam penyampaian bahasa tulis, ada pedoman yang harus digunakan atau dipatuhi agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pemakaian atau penulisan kata, 5) Penggunaan kosa kata pada dasarnya sudah dibakukan: Penggunaan kata atau pilihan kata harus tepat. Walaupun maksud kita sama namun apabila kita salah dalam memilih kata maka akan menimbulkan kerancuan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan berbahasa tulis menggunakan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata (diksi), kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide/gagasan.

Karakteristik Peserta Didik

Siswa kelas VI SDN Lumbungmas 02 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati berjumlah 9 siswa, yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan dengan pekerjaan orang tua mereka semuanya adalah petani.

Kerangka Berpikir

Secara sistematis kerangka berpikir dalam penelitian pembelajaran menulis formulir daftar riwayat hidup di kelas VI SDN Lumbungmas 02, Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati adalah sebagai berikut: Pada kondisi awal, guru belum menggunakan model pembelajaran Cooperative Script, prestasi belajar siswa rendah. Untuk mengatasi kondisi ini, peneliti menggunakan pembelajaran Cooperative Script, sehingga prestasi belajar siswa bisa ditingkatkan.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan model Cooperative Script yang diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar berbahasa tulis siswa kelas VI SDN Lumbungmas 02 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati dalam materi pokok menulis formulir daftar riwayat hidup secara signifikan.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Subjek penelitian adalah peserta didik SDN Lumbungmas 02 Kelas VI Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018. Jumlah peserta didik yang dijadikan subjek penelitian adalah 9 siswa yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Lokasi penelitian ini adalah di SDN Lumbumgmas 02 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati yang beralamat di Dk. Belukan RT 03 RW 03, Desa Lumbungmas, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, Kode Pos 59183. Waktu penelitian selama tiga bulan yaitu pada bulan Juli-September.

Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Penelitian tindakan ini direncanakan terbagi menjadi dua siklus yang masing-masing satu kali pertemuan. Prosedur penelitian ini setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti yang telah didesain dalam faktor yang akan diteliti. Penentuan pelaksanaan berdasarkan hasil refleksi.

Dengan berpatokan pada refleksi awal tersebut maka perlu dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini dengan prosedur: (1) Rencana, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan/Teknik Pengumpulan Data/Instrumen, (4) Refleksi.

Teknik Analisis Data

Analisis data disajikan melalui tiga tahap yaitu pengolahan data, paparan data, dan menyimpulkan data. Pengolahan data dilakukan dengan cara mengelompokkan data menjadi dua kelompok yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan sebagai berikut:

1.     Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar yang dianalisis deskriptif dengan menentukan mean atau rata-rata. Penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase. hasil perhitungan dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut: Tingkat ketuntasan sekurang-kurangnya 75.

2.     Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil pengamatan aktivitas siswa dalam keterampilan membaca dan aktivitas guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia serta catatan lapangan/lembar pengamatan. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Per Siklus

Aktivitas guru, siswa, dan pelaksanaan pembelajaran dari pra siklus sampai siklus II mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok mengisi formulir dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

No

Aktivitas

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Nilai

%

Nilai

%

Nilai

%

1

Guru

32

73

39

89

42

95

2

Siswa

14

58

20

83

23

96

3

Pelaksanaan Pembelajaran

11

69

14

87

15

94

 

Jika dilihat dari tingkat ketuntasan dari pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan. Tingkat ketuntasan tersebut dapat kita lihat dengan tabel grafik berikut ini:

NO

PEMBELAJARAN

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

1

PRA SIKLUS

33%

67%

2

SIKLUS I

56%

44%

3

SIKLUS II

89%

11%

 

Pada tabel dan grafik di atas dapat dilihat adanya peningkatan prestasi belajar berbahasa tulis mengisi daftar riwayat hidup setelah dilakukan perbaikan pembelajaran sampai dua siklus. Ketuntasan pra siklus 33%, siklus I 56% dan siklus II 89% sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran telah berhasil dan tidak perlu dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus III. Supervisor 2 menilai pembelajaran sudah berjalan baik dan lancar dibanding siklus-siklus sebelumnya.

Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Aktivitas Guru

Pembelajaran awal ( Pra Siklus ) aktivitas guru sudah cukup baik akan tetapi masih ditemukan kekurangan sebagai berikut: 1) Guru belum memanfaatkan alat peraga secara maksimal, 2) Guru belum memilih model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi, 3) Pembelajaran atau penyampaian materi masih didominasi oleh guru, 4) Guru belum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya sehingga masih ada peserta didik yang belum jelas tetapi sudah diberikan pos tes, 5) Motivasi yang diberikan pada siswa belum maksimal.

Setelah melakukan refleksi pembelajaran awal (pra siklus) Peneliti melakukan perbaikan sebagai tindak lanjut tahap refleksi.

Perbaikan pembelajaran pada siklus 1 yaitu menekankan perbaikan model dan metode pembelajaran yaitu menggunakan model pembelajaran Cooperative Script.

Aktivitas guru pada pembelajaran siklus 1 mengalami peningkatan, peningkatan ini tampak pada: 1) Sudah dimanfaatkan alat peraga secara maksimal, 2) Pemilihan model dan metode yang tepat, 3) Diberikannya motivasi dan kesempatan siswa untuk bertanya.

Aktivitas Peserta Didik

Aktivitas peserta didik pada pembelajaran awal ( Pra Siklus ) tergolong kriteria cukup baik tetapi masih ditemukan kekurangan sebagai berikut: 1) Peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, 2) Keaktifan dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan kurang, 3) Kedisiplinan kurang hal ini tampak pada perilaku saat pembelajaran yang masih ditemukan keributan (siswa bicara sendiri dengan temannya)

Setelah melakukan refleksi pembelajaran awal ( pra siklus ) Peneliti melakukan perbaikan aktivitas peserta didik yaitu cara menerapkan model pembelajaran Cooperative Script (berpasangan) dan selalu memberikan pertanyaan agar siswa berani mengungkapkan pendapat serta menanamkan kedisiplinan pada setiap peserta didik.

Aktivitas peserta didik pada siklus 1 mengalami peningkatan. Peningkatan ini tampak pada: 1) Peserta didik antusias dan aktif dalam melakukan melakukan diskusi dengan pasangannya, 2) Keaktifan siswa sudah tampak seperti mengajukan dan menjawab pertanyaan dari guru, bahkan ada yang sudah berani mengungkapkan pendapat, 3) Siswa sudah berani mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas, 4) Tidak ditemukan keributan yang berarti dalam kelas namun kelas tampak hidup dalam beraktivitas.

Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan Pembelajaran pada pembelajaran awal ( Pra Siklus ) tergolong kriteria cukup baik tetapi masih ditemukan kekurangan sebagai berikut:

1) Pembelajaran hanya berpusat pada guru, 2) Guru belum menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi, 3) Kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Setelah melakukan refleksi pembelajaran awal (Pra Siklus) Peneliti melakukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Script dan memperbesar alat peraga supaya siswa yang duduk di belakang bisa melihat dengan jelas.

Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus 1 mengalami peningkatan. Peningkatan ini tampak pada: 1) Pelaksanaan pembelajaran menerapkan model pembelajaran Cooperative Script yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan cara diskusi berpasangan yang berjalan dengan baik, 2) Siswa aktif berdikusi dengan pasangannya, 3) Siswa tidak bicara sendiri.

Tetapi hasil yang didapat belum begitu memuaskan oleh karena itu penulis melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II berdasarkan hasil refleksi permasalah dan kekurangan dalam pembelajaran siklus I, maka guru harus melakukan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: 1) Mengaktifkan siswa untuk bertanya, 2) Menggunakan metode yang lebih bervariatif, 3) Menyuruh salah satu siswa membacakan soal LKS sebelum dikerjakan, 4) Presentasi lembar kerja bergantian dengan teman pasangan diskusi dan saling menyimak, 5) Guru membimbing siswa saat berdiskusi.

Dari hasil tersebut jelas tampak peningkatan penguasaan materi oleh siswa dan ketuntasannyapun bertambah.Siklus II ini Penulis merasa sudah berhasil dan tujuan pembelajaran juga sudah tercapai dengan maksimal sehingga tidak dilanjutkan pada siklus III. Maka dapat disimpulkan bahwa metode Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi belajar berbahasa tulis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis daftar riwayat hidup pada siswa SDN Lumbungmas 02, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari hasil perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI dengan Kompetensi Dasar mengisi formulir daftar riwayat hidup selama dua siklus, Penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Penerapan model pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi belajar berbahasa tulis siswa. 2) Penerapan model pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, 3) Penerapan model pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan kerjasama antara siswa yang satu dengan siswa yang lain.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas, ada beberapa hal yang harus dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya berbahasa tulis dalam mengisi daftar riwayat hidup sebagai berikut: 1) Sebelum pembelajaran berlangsung hendaknya guru membuat rencana pembelajaran, 2) Guru menyiapkan alat-alat peraga yang variatif, 3) Memilih metode/model pembelajaran yang tepat dan variatif disesuaikan dengan kondisi siswa dan sekolah, 4) Mengaktifkan siswa untuk bertanya, 5) Mengaktifkan siswa untuk berdiskusi, 6) Pelaksanaan rutin KKG untuk membahas masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Balitbang, Depdiknas. (2002). Pengembangan Silabus Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Donar, Mas’ud Hasan Abdul. (1994). Teori-Teori Belajar.J akarta: P2LPTK

Djamarah, Syaiful Bahri. (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: UsahaNasional

Nurkencana, Wayan (1986). Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional                   

Pangabean, Maruli. (1981). Bahasa Pengaruh dan Peranannya. Jakarta:Gramedia            

Santoso,Kusno Budi. (1990). Problematika Bahasa Indonesia. Bandung:Angkasa

Standart Isi Bahasa Indonesia, Permendiknas Nomor 22. (2006). Pedoman Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Depdiknas

Suprijono, Agus. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Tarigan. (1989). Pengajaran Kosakata. Jakarta: Angkasa

Wibowo. (2009). Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia

Wibowo, Walija. (1990). Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP Muhamadiyah Jakarta Press