Penggunaan Pendekatan Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
PENGGUNAAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STAD
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI
BAGI SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Agus Marwanto
SMA Negeri 1 Weru
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan Meningkatkan Prestasi Belajar Geografi Melalui Pendekatan Kooperatif tipe STAD Bagi Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru Sukoharjo pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian menggunakan penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dua kali putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan kegiatan, pengamatan dan refleksi. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dan guru menggunakan lembar pengamatan. Sedangkan untuk mengetahui prestasi belajar siswa menggunakan kuis/tes. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif. Untuk analisis data prestasi belajar, dilakukan dengan membandingan antara hasil tes dengan indicator kinerja penelitian pada setiap siklus, sedangkan untuk analisis keaktifan siswa dan guru dilakukan dengan membandingkan antara hasil pengamatan keaktifan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar pada setiap silkus. Menurut analisis data yang diperoleh, dari 32 siswa yang mengikuti presentasi kelas, telah persiapan dengan baik 24 siswa (75,0%) pada siklus 1 menjadi 28 siswa (87,5%) pada siklus 2, keantusiasan baik 26 siswa (81,25%) pada siklus 1 menjadi 28 siswa (87,5%) pada siklus 2 dan yang sungguh-sungguh 26 siswa (81,25%) pada siklus 1 menjadi 29 siswa (90,62%) pada siklus 2. Sedangkan dari 32 siswa yang berantusias dengan baik pada kerjasama tim 26 siswa (81,25%) pada siklus 1 menjadi 27 siswa (84,37%) pada siklus 2, bertanggung jawab baik 27 siswa (84,37%) pada siklus 1 menjadi 28 siswa (87,5%) pada siklus 2, dan bekerjasama baik 27 siswa (84,37%) pada siklus 1 menjadi 29 siswa (90,06%) pada siklus 2. Untuk analisis prestasi belajar siswa, dari 32 siswa memperoleh nilai 74 atau lebih 21 siswa (65,62%) pada siklus 1 menjadi 28 siswa (87,50%) pada siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa ada pengaruh positif penggunaan pendekatan kooperatif tipe STAD terhadap keaktifan siswa dan peningkatan prestasi belajar siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019.
Kata kunci: Prestasi Belajar, STAD.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Hakekat belajar adalah proses terjadinya perubahan perilaku seseorang setelah mempelajari suatu obyek. Perubahan tersebut meliputi: pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Hal ini identik dengan pandangan yang disampaikan Good dan Brophy dalam Uno B. Hamzah (2006: 11) yang menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang dalam memperoleh sesuatu yang baru dalam bentuk perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman belajar.
Prestasi belajar siswa akan tercermin dari hasil evaluasi yang diperoleh dalam kegiatan belajar mengajar. Evaluasi adalah proses pengumpulan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar di kelas (Mardapi 2007: 9).
Prestasi belajar geografi siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Weru Sukoharjo selama tiga tahun pelajaran terakhir menunjukkan angka yang rendah, sebagian besar siswa memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Hasil prestasi belajar geografi kelas XII IPS SMA Negeri 1 Weru tiga tahun pelajaran berturut-turut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Hasil Belajar Geografi Kelas XII IPS SMA Negeri1 Weru Semester 1
No | Tahun Pelajaran | Jumlah siswa | Jumlah siswa | Prosentase
|
nilai ≥ 74 | ||||
1. | 2015/2016 | 82 | 27 | 32,92% |
2. | 2016/2017 | 87 | 25 | 28,73% |
3. | 2017/2018 | 70 | 43 | 61,42% |
Sumber: Daftar Nilai Geografi Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Weru.
Demikian pulahalnyadengan prestasi belajar geografi siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Sukoharjo padasemester 1 tahun pelajaran 2018/2019, sebagian besar siswa memperoleh nilai rendah. Dari 32 siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar dan dilakukan tes, yang dapat mencapai KKM atau memperoleh nilai 74 atau lebih ada sebanyak 6 siswa (18,75%).
Penyebab mengapa prestasi belajar geografi siswa kelas XII IPS ini rendah harus segera dicari, dan bagaimana cara memecahkan permasalahan yang ada. Pengamatan di kelas menunjukkan, bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru adalah ceramah bervariasi. Motivasi belajar siswa tampak rendah dan kurang aktif untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Lingkungan belum memberi dukungan secara maksimal untuk belajar. Sarana dan prasarana belajar yang dimiliki siswa masih terbatas, misalnya belum semua siswa memiliki buku paket atau buku reverensi lainnya.
Penggunaan metode ceramah bervariasi pada kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru semester 1 tahun pelajaran 2018/2019, menjadikan sebagian besar siswa tampak pasif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Banyak siswa yang kurang bergairah dan kurang sungguh-sungguh untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan guru di kelas. Penggunaan metode ceramah tersebut menjadi penyebab prestasi belajar geografi siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019 cenderung rendah. Oleh karena itu harus segera dicarikansuatu metode pembelajaran yang dapat mendorong siswa dapat berpartisipasi aktif, bergairah dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan metode baru yang akanditerapakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar geografi, yakni bertambahnya jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar yang telahditetapkan.
Berdasarkan deskripsi permasalahan tersebut, maka penelitian ini akandibatasi pada masalah pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar pada kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru Sukoharjo pada semester 1 tahunpelajaran 2018/2019.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divsions) dapat meningkatkan prestasi belajar bagi siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Werupada semester 1 tahunpelajaran 2018/2019.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan prestasi belajar geografi bag isiswa SMA Negeri 1 Weru Kabupaten Sukoharjo dengan penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Secara khusus penelitian ini bertujuan meningkatkan prestasi belajar geografi bagi siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019.
Manfaat Penelitian.
Manfaat Teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada dunia pendidikan dalam proses pembelajaran dan sebagai acuan untuk pengembangan penelitian yang sejenis.
Manfaat Praktis hasil penelitian ini bagi siswa, diharapkan siswa dapat terlibat aktif, antusias, kerjasama dalam belajar, dan memiliki rasa kesetia kawanan dalam mencapai tujuan belajar. Manfaat praktis bagi guru adalah guru memperoleh alternative pilihan pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN.
Landasan Teori
Pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto 2009: 37). Pembelajaran kooperatif adalah metode yang menciptakan interaksi yang asah, asih dan asuh sehingga tercipta masyarakat belajar (Learning community). Siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga belajar dari sesama siswa. Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait.
Elemen-elemen pembelajaran kooperatif menurut Lie (2004) dalam Sugiyanto (2009:40) adalah (1) saling ketergantungan positif; (2) interaksi tatap muka; (3) akuntabilitas individual; (4) ketrampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau ketrampilan sosial yang secara sengaja diajarkan kepada siswa.
Menurut Trianto (2009:68) pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 siswa secara heterogen, yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Diawali dengan penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok.
Menurut Slavin (2010: 143) STAD adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. STAD terdiri dari lima komponen utama: presentasi kelas, kerja sama tim, kuis/tes, skor kemajuan individu dan rekogniti tim.
Disimpulkan bahwa STAD adalah sebagai model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar melalui kerjasama saling membantu diantara anggota dalam tim/kelompok, setiap tim terdiri 4-5 siswa yang heterogen (akademik, ras, suku, jenis kelamin). Melalui belajar dalam tim setiap anggota menguasai semua materi yang dipelajari. Setiap periode tertentu diadakan evaluasi melalui kuis, siswa diberi poin kemajuan secara individu atau tim dan diberi penghargaan kepada tim yang berpretasi.
Langkah-langkah Pembelajaran kooperatif tipe STAD
1). Siswa di kelas dibagi menjadi beberapa tim/ kelompok masing-masing terdiri dari 4-5 anggota yang heterogen (akademik, ras, suku, jenis kelamin)
2). Tiap anggota tim dengan menggunakan lembar kerja menjawab kuis dengan berdiskusi, saling membantu untuk menguasai materi pelajaran.
3). Secara individu setelah satu atau dua periode waktu diadakan tes untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari dapat dikuasai.
4). Setiap siswa dan tim diberi skor atas penguasaan materi pelajaran, dan tim yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.
Prestasi Belajar Geografi
Belajar
Menurut Laster D. Crow dan Alie Crow dalam Moh. Yamin (2014: 11) mengatakan bahwa belajar ditujukan untuk memperoleh kebiasaan, sikap, dan pengetahuan. Belajar membentuk pola dan sikap baru pelajar sehingga mereka lebih menjadi subyek-subyek yang melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif.
Mudzakir dalam Khairani (2017: 6) menyatakan belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
Sedangkan menurut Morgan dalam Suprijono (2010:3) Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience. (Belajar perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagi hasil dari pengalaman).
Sehingga dapat disimpulkan belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang dilakukan dengan sengaja untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik, misalnya: dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan. Perubahan tersebut merupakan hasil dari pengalaman dan latihan.
Prestasi Belajar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:895), prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.
Menurut Suharsimi Arikunta (2002: 269) prestasi belajar adalah tingkat pencapaian yang telah dicapai oleh anak didik atau siswa terhadap tujuan yang ditetapkan oleh masing-masing bidang studi setelah mengikuti program pengajaran dalam waktu tertentu.
Sumadi Suryabrata (2005:175) menyatakan prestasi belajar meliputi perubahan psikomotorik, sehingga prestasi belajar adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dicapai dalam belajar setelah ia melakukan kegiatan belajar.
Disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa berupa penguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan setelah mengikuti proses pembelajaran pada suatu mata pelajaran dalam waktu tertentu. Prestasi belajar siswa dalam kurun waktu tertentu dapat diketahui dari laporan hasil belajar siswa.
Kerangka berfikir.
Pada kondisi awal, sebelum diterapkan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD, guru menggunakan metode ceramah, sehingga prestasi belajar geografi siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019 rendah. Setelah dilaksanakan kegiatan belajar mengajar kemudian diadakan tes, jumlah siswa yang mencapai KKM atau memperoleh nilai 74 atau lebih hanya 18.75%.
Setelah guru menggunakan pendekatan pembelajarn kooperatif tipe STAD, pemahaman siswa meningkat, dimana perolehan prestasi belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya.
HipotesisTindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian: “ Melalui penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD diduga dapat meningkatkan prestasi belajar geografi bagi siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019.
METODOLOGI
Setting Penelitian.
Penelitian dilaksanakan selama empat bulan, mulai pada bulan Juli2018 sampai dengan bulan Oktober 2018. Bertempat di SMA Negeri 1 Weru, yang beralamat di Desa Karangtengah, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Subyek Penelitian
Adapun yang menjadi subyekpenelitian adalah Siswakelas XII IPS1 SMA Negeri 1 WeruSukoharjo semester 1 tahunpelajaran 2018/2019yang berjumlah 32 siswa, terdiridari 7 siswa laki-lakidan 25 siswa perempuan.
Sumber Data.
Sumberdata diperoleh dari: siswakelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru semester 1 tahunpelajaran 2018/2019, berupa dokumennilaihasilbelajar, dan data hasilpengamatan terhadap keaktifan guru dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Teknik Pengumpulan Data dan analisa data
Teknikpengumpulan data dilakukandengan melaluitekniktesdan non-tes. Tes dilakukan denganmenggunakantesprestasi (achievement test), dan non-tesdilakukan dengan pengamatan. Pengamatanterhadapkeaktifan siswadilakukan pada saat siswa mengikuti presentasi kelas danpada saat siswa kerjasama tim/kelompok dalam belajar. Sedangkan pengamatan terhadap aktivitas guru dilakukan pada saat guru melakukan presentasi kelas.
Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif. Untukanalisa data hasil prestasi belajar dilakukan dengan membandingan antara prestasi belajar siswa dengan indicator kinerja penelitian pada setiap siklusnya. Dan analisa data hasil pengamatan dilakukan dengan membandingkan hasil pengamatan keaktifan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar pada setiap siklusnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil belajar
Prasiklus
Prestasi belajar geografi siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru pada semester 1 Tahun pelajaran 2018/2019 sebelum diterapkan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD rendah, dari 32 siswa setelah diadakan tes hanya 6 siswa (18,75%) yang memperoleh nilai 74 atau lebih atau mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Ini berarti tidak mencapai ketuntasan secara klasikal, sehingga harus dicarikan solusi agar prestasi belajar geografi siswa kelas XII IPS 1 tersebut meningkat.
Antar Siklus
Setelah penggunaan pendekatan pembelajaran koopetarif tipe STAD (Student Teams Achievement Devition) pada kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru Skoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019, maka prestasi belajar geografi siswa terus meningkat pada setiap siklusnya. Peningkatan prestasi belajar geografi tersebut dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini:
Tabel Data Prestasi Belajar Geografi siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru semester 1 tahun pelajaran 2018/2019 antar siklus.
No | Rentang Nilai | Prasiklus | Siklus 1 | Siklus 2 |
1. | ≥ 74 | 18,75% | 65,62% | 87,50% |
2. | 70 – 73 | 18,75% | 15,62% | 3,12% |
3. | ˂ 70 | 62.,50% | 18,75% | 9,37% |
Pada prasiklus, dari 32 siswa yang mencapai KKM/memperoleh nilai 74 atau lebih sebanyak 6 siswa (18,75%). Pada siklus 1, dari 32 siswa yang mencapai KKM/ memperoleh nilai 74 atau lebih meningkat menjadi sebanyak 21 siswa (65,62%). Dan pada siklus 2, dari 32 siswa yang mencapai KKM/memperoleh nilai 74 atau lebih meningkat lagi menjadi sebanyak 28 siswa (87,50%).
Hasil Pengamatan Keaktifan siswa megikuti presentasi kelas
Pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti presentasi kelas bertujuan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti penyampaian materi oleh guru di kelas. Hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa pada saat mengikuti presentasi kelas dapat dilihat pada tabel.
Tabel Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa pada saat presentasi kelas siklus 1 dan siklus 2
No | Aspek | Kriteria | Siklus 1 | Siklus 2 |
Pengamatan | Jumlah siswa | Jumlah siswa | ||
1. | Persiapan | Baik | 24 | 28 |
2. | Keantusiasan | Baik | 26 | 28 |
3. | Kesungguhan | Baik | 26 | 29 |
Berdasarkan data hasil pengamatan sebagaimana tercantum pada tabel diatas menunjukkan, bahwa tingkat keaktifan siswa pada saat mengikuti presentasi kelas meningkat dari siklus 1 ke siklus 2.
Pada siklus 1, dari 32 siswa terdapat 24 siswa (75,00%) telah melakukan persiapan dengan baik untuk mengikuti presentasi kelas meningkat menjadi 28 siswa (87,50%) pada siklus 2. Pada siklus 1, dari 32 siswa terdapat 26 siswa (81,25%) berkeantusiasan baik untuk mengikuti presentasi kelas meningkat menjadi 28 siswa (81,25%) pada siklus 2. Dan pada siklus 1, dari 32 siswa terdapat 26 siswa (81,25%) sungguh-sungguh baik untuk mengikuti presentasi kelas meningkat menjadi 29 siswa (90,62%) pada siklus 2.
Hasil Pengamatan keaktifan siswa dalam kerjasama tim/kelompok
Tabel Data Hasil Pengamatan Keaktifan siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru dalam kerjasama tim/kelompok.
No | Aspek | Kriteria | Siklus 1 | Siklus 2 |
Pengamatan | Jumlah siswa | Jumlah siswa | ||
1. | Keantusiasan | Baik | 26 | 28 |
2. | Tanggung jawab | Baik | 27 | 28 |
3. | Kerjasama | Baik | 27 | 29 |
Berdasarkan data hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam kerjasama tim pada tabel diatas menujukkan, bahwa tingkat keaktifan siswa pada kerjasama tim/kelompok meningkat dari siklus 1 ke siklus 2.
Pada siklus 1 siswa yang berkeantusiasan baik dalam kerjasama tim/kelompok, dari 32 siswa sebanyak 26 siswa (81,25%) meningkat menjadi 28 siswa (87,5%) pada siklus 2. Pada siklus 1 siswa yang memiliki tanggung jawab baik dalam kerjasama tim/kelompok sebanyak 27 siswa (84,37%) meningkat menjadi 28 siswa (87,5%) pada siklus 2. Dan pada siklus 1 siswa yang bekerjasama baik dalam tim/kelompok sebanyak 27 (84,37%) meningkat menjadi 29 siswa (90,62%) pada siklus 2.
Hasil pengamatan terhadap keaktifan guru dalam presentasi kelas.
Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan, bahwa pada siklus 1 keaktifan guru memperoleh skor nilai 71 atau 88,75% (kristeria sangat aktif). Pada siklus 2 guru memperoleh skor nilai 72 atau 90% (kriteria sangat aktif). Hal itu berarti guru sudah sangat aktif melakukan kegiatan pembelajaran di kelas.
Hasil Pembahasan
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan didepan diperoleh hasil sebagai berikut:
1). Keaktifan guru meningkat setelah penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas.
2). Keaktifan siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar meningkat pada setiap siklusnya
3). Keaktifan siswa pada saat kerjasama tim/kelompok meningkat pada setiap siklusnya.
4). Prestasi belajar siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019 meningkat pada setiap siklusnya.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang dikemukakan di depan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan tingkat keaktifan guru dalam proses pembelajaran.
- Penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan tingkat keaktifan siswa siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru Kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019 dalam mengikuti proses pemebalajaran.
- Penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar geografi bagi siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Weru Kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunta,S. (1998). ProsedurPenelitian,SuatuPendekatanPraktek. Jakarta: PT. RinekaCipta.
PusatBahasaDepartemenPendidikanNasional (2001). KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.
Khairani, M. (2017). PsikologiBelajar. Jogjakarta: AswajaPressindo.
Mardapi, DJ. (2007). TeknikPenyusunanTesdan non-Tes. Jogjakarta: MitraChendikia
Suryabrata, Sumadi. (2004). PsikologiPendidikan. Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Sugiyanto. (2009). Model-Model PembelajaranInovatif. Surakarta: FKIP UNS Surakarta.
Suprijono,A. (2009). Cooperative Learning, TeoridanAplikasiPaikem. Jogjakarta: PustakaPelajar.
Slavin, R. E. (2010). Cooperative Learning. Teori, RisetdanPraktik. Bandung: Nusa Media
Uno, B. Hamzah.(2006). TeoriMotivasidanPengukurannya. Jakarta: PT BumiAksara.
Yamin M. (2014). TeoridanMetodePembelajaran. Konsepsi, strategidanPraktekBelajar yang MembangunKarakter. Malang: Madani.