PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI FUNGSI ORGAN TUBUH MANUSIA

MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA TORSO

BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 2 ANDONG BOYOLALI

SEMESTER I TAHUN 2016/ 2017

 

Yayuk Sri Wahyuni

Guru SD Negeri 2 Andong Boyolali

 

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan pembelajaran dengan pemanfaatan Alat Peraga Torso yang mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Mata Pelajaran IPA. materi Fungsi Organ Tubuh Manusia. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 2 Andong boyolali semester 1 tahun pelajaran 2016/ 2017 yang berjumlah 12 siswa. Data dikumpulkan melalui pengamatan dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara teoritik melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Boyolali Semester I Tahun pelajaran 2016 /2017 dan didukung secara empirik. Beberapa karakteristik dari penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: (1) sebelum memulai pembelajaran, guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang diharapkan.(2) pembentukan kelompok, satu kelompok maksimal 3 siswa (4) pembimbingan tiap kelompok untuk memahami LKS atau petunjuk praktik (5) Setelah siswa memulai pengamati alat peraga Torso, maka bimbingan dihentikan dan semua aktivitas belajar siswa dicatat.

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar IPA, Torso

                                                                            

PENDAHULUAN

Kondisi awal sebelum penelitian ini dilakukan, aktivitas siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 untuk mata pelajaran IPA rendah. Hal ini terbukti setiap pembelajaran IPA dari 12 siswa hanya 25% yang perhatian nya tertuju pada pelajaran. 75% yang lain atau 9 siswa yang lain pasif atau beraktivitas kurang baik, ada yang mengantuk ada yang bicara dengan temannya dan ada yang diam tetapi melamun sehingga jika diberi pertanyaan oleh guru satu pun tidak ada yang menunjukkan jari atau menjawab. Tugas dan pekerjaan rumah yang guru berikan juga hanya membebani mereka karena sebagian besar dari siswa tidak dapat mengerjakan soal tugas tersebut dengan benar. Selain aktivitas siswa tersebut hasil belajar juga rendah. Hal ini terbukti hasil Ulangan Harian materi Fungsi Organ Tubuh Manusia (KD 1.1 Alat Pernafasan pada Manusia), hanya 25% dari 12 siswa yang tuntas belajar (mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM). Ilmu Pengetahuan Alam memiliki KKM yaitu 75. Hasil Ulangan harian tersebut nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50.

Sebelum penelitian, peneliti belum memanfaatkan alat peraga Torso , sedangkan pembelajaran IPA hanya menggunakan buku materi sebagai media pembelajaran, metode informasi, dan tanya jawab serta penugasan. Sebelum memulai Pembelajaran siswa diminta untuk membaca buku materi kemudian dilanjutkan pra tes, setelah pra tes dibahas baru memulai pembelajaran dan diakhiri dengan penugasan. Namun penugasan ini membuat siswa terlalu terbebani dan juga membuat mereka jenuh

Harapan peneliti aktivitas dan hasil belajar materi Fungsi Organ Tubuh Manusia, bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 meningkat. Aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 perlu ditingkatkan karena aktivitas yang rendah akan dapat menyebabkan kemalasan yang berkepanjangan sehingga dapat mengakibatkan siswa putus sekolah. Demikian pula hasil belajar perlu ditingkatkan karena nilai rapor sangat penting untuk mendukung nilai sekolah yang akhirnya dapat diperhitungkan untuk kelulusan siswa.

Rendahnya aktivitas dan hasil belajar materi Fungsi Organ Tubuh Manusia, bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 dapat pula dimungkinkan karena guru. Pemanfaatan alat peraga yang sesuai oleh guru sangat berarti untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar suatu materi pelajaran. Oleh karena itu guru perlu memanfaatkan alat peraga Torso untuk pembelajaran.

Masalah yang terjadi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 yaitu aktivitas dan hasil belajar Fungsi Organ Tubuh Manusia, masih rendah, sedangkan harapan peneliti aktivitas dan hasil belajar tersebut meningkat. Masalah peneliti yaitu belum memanfaatkan alat peraga Torso untuk pembelajaran materi Fungsi Organ Tubuh Manusia pada siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 Sedangkan harapan peneliti sudah memanfaatkan alat peraga Torso untuk pembelajaran materi Fungsi Organ Tubuh Manusia pada siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017

Masalah tersebut di atas dapat agar segera mendapatkan jalan keluar maka perlu adanya tindakan oleh peneliti (guru). Tindakan yang dilakukan oleh peneliti tersebut yaitu memanfaatkan alat peraga Torso untuk pembelajaran materi Fungsi Organ Tubuh Manusia pada siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017. Pelaksanaan tindakan tersebut dibagi dua siklus. Siklus ke 1 memanfaatkan alat peraga Torso tanpa presentasi. Siklus ke 2 memanfaatkan alat peraga Torso dengan presentasi. Tindakan-tindakan tersebut peneliti lakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah tersebut, diajukan rumusan masalah sebagai berikut: (1) Apakah melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017? (2) Apakah melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017? (3) Apakah melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017?

 

 

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017,. untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017, dan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017. Adapun tujuan khusus adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 melalui pemanfaatan alat peraga Torso,untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 melalui pemanfaatan alat peraga Torso, dan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 melalui pemanfaatan alat peraga Torso.

KAJIAN TEORI

Hakikat Aktivitas Belajar IPA

Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis (Sardiman, 2007:93). Menurut Sardiman (2007:98):aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berpikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Poerwadarminta dalam Sardiman (2007: 99) aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar. Aktivitas belajar yang dimaksud adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. (Sardiman, 2007: 37) menegaskan bahwa pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar.

Berkaitan dengan aktivitas belajar IPA, Prihatin (2008: 30) menyampaikan aktivitas bersifat mutlak untuk kemajuan setiap pribadi. Oleh karena itu aktivitas belajar IPA merupakan kegiatan pribadi siswa yang membuat siswa tersebut mengalami kemajuan dalam belajar IPA. Berdasarkan uraian pendapat di atas tentang aktivitas belajar IPA, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar IPA yang dimaksud adalah kegiatan atau perilaku siswa pada saat belajar IPA antara lain: (a) memperhatikan penjelasan guru (b) mencatat penjelasan yang penting (c) aktif dalam diskusi (d) berani bertanya atau berpendapat (e) mengerjakan latihan atau tugas (f) tidak mengantuk.

Hasil Belajar IPA

Hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang disebut evaluasi Menurut Solihatin (2007:43) Evaluasi merupakan proses untuk menimbang kebaikan pelajar untuk memberikan penilaian kualitas belajar, yang meliputi tes dan non tes. Pada perolehan hasil belajar IPA diperlukan beberapa hal antara lain Penentuan: Jenis Tagihan, ada beberapa jenis tagihan, yaitu, (a) Kuis, (b) Pertanyaan ( tes ) lisan, (c) Ulangan Harian, (d) Ujian Praktik, (f) Tugas Individu, (g) Tugas Kelompok, (h) Laporan Kerja Praktik.

Bentuk instrumen berkaitan dengan ranah (domain) kompetensi anak, kognitif, psikomotor atau ranah afektif. Bentuk instrumen tes formal atau soal-soal/instrumen tes tertulis dan lisan dipandang lebih sesuai untuk pengukuran kompetensi ranah kognitif. Keterampilan psikomotor, bentuk instrumen yang lebih cocok adalah tes non formal. Sedangkan untuk perilaku, atau ranah afektif, digunakan instrumen model non tes.

Pemanfaatan Alat Peraga Torso

Menurut Komaruddin (2002: 1) Belajar tidak hanya merupakan konsekuensi otomatis dari penyampaian informasi ke dalam kepala pelajar namun belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan dari pelajar, oleh karena itu belajar mebutuhkan alat bantu atau alat peraga. Alat peraga memiliki jenis bermacam-macam tergantung materi pelajarannya. Terdapat pula dalam satu materi memiliki banyak jenis alat peraga. Oleh karena itu guru diharapkan pandai memilih alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran dan kondisi siswa.

Menurut Dewey dalam Sugiyanto (2009: 152) deskripsi pandangan tentang pendidikan yaitu sekolah cerminan masyarakat dan kelas adalah laboratorium untuk penyelidikan. oleh karena itu guru didorong agar melibatkan anak didiknya dalam kelompok kelompok untuk terlibat dalam suatu proyek yang ia minati. Melalui pemanfaatan alat peraga Torso tanpa presentasi ini tentunya dapat meningkatkan aktivitas siswa khususnya membuat siswa tidak mengantuk, mau berdiskusi, dan mau mengerjakan latihan atau perintah yang ada di lembar kerja.

Pemanfaatan alat peraga Torso yang dilakukan secara kelompok. ini, setelah masing-masing kelompok selesai melakukan pengamatan menurut lembar kerja siswa, maka setiap kelompok menulis data hasil pengamatan untuk dipresentasikan pada diskusi kelas. Selesai pelaksanaan diskusi kelas maka setiap kelompok menyusun kesimpulan hasil pengamatan atau hasil pengamatan yang seharusnya. Pendidikan tidak akan berhasil tanpa adanya komunikasi, dan komunikasi tidak akan efektif tanpa memiliki kecakapan berkomunikasi (Syukur, 2008: 2). Pada kegiatan pemanfaatan alat peraga yang juga merupakan bagian pendidikan ini tentunya perlu juga adanya komunikasi sedangkan komunikasi ini dilakukan dengan jalan diskusi dan presentasi. Pemanfaatan alat peraga Torso dengan presentasi ini tentunya dapat meningkatkan aktivitas siswa. Selain membuat siswa tidak mengantuk, mau berdiskusi, dan mau mengerjakan latihan atau perintah yang ada di lembar kerja, juga dapat membuat siswa berani bertanya dan berani maju ke depan untuk mempresentasikan hasil pengamatannya.

Kerangka berpikir

Pada Kondisi awal guru sebagai peneliti belum memanfaatkan alat peraga Torso dalam pembelajaran IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia. bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017. Pembelajaran hanya menggunakan buku materi sebagai media pembelajaran, metode informasi, dan tanya jawab serta penugasan. Sebelum memulai Pembelajaran siswa diminta untuk membaca buku materi kemudian dilanjutkan pra tes, setelah pra tes dibahas baru memulai pembelajaran dan diakhiri dengan penugasan, karena peneliti belum memanfaatkan alat peraga Torso tersebut maka aktivitas dan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia, tersebut pada siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 rendah.

Supaya aktivitas dan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 tersebut meningkat maka peneliti perlu melakukan tindakan yaitu memanfaatkan alat peraga Torso.

Siklus 1 pemanfaatan alat peraga Torso untuk pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 yang dilakukan secara kelompok dan tanpa presentasi. Kelas V yang berjumlah 12 siswa dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok A,B,C, dan D sehingga tiap kelompok beranggotakan 3 siswa. Materi pada siklus 1 ini adalah Fungsi Organ Tubuh Manusia. Siklus I dilakukan 2 kali pertemuan.

Siklus 2 pemanfaatan alat peraga Torso untuk pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 yang dilakukan secara kelompok dengan disertai presentasi kelompok. Kelas V yang berjumlah 12 siswa dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok I, II, III, dan IV yang masing-masing beranggotakan 3 siswa. Materi pada siklus 2 ini adalah Fungsi Organ Tubuh Manusia. Siklus 2 ini dilakukan dua kali pertemuan.

Kondisi akhir setelah guru memanfaatkan alat peraga Torso dalam pembelajaran IPA maka aktivitas dan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 dapat meningkat.

Hipotesis Tindakan                        

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: (1) Melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017. (2) Melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017. (3) Melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2016 minggu terakhir sampai dengan bulan Nopember 2016. Penentuan waktu penelitian ini didasarkan karena materi Fungsi Organ Tubuh Manusia diajarkan pada siswa di semester I. Penelitian dilakukan di Kelas V SD Negeri 2 Andong Boyolali Tahun pelajaran 2016/2017 yang beralamat Jalan Raya Kacangan Karanggede Kabupaten Boyolali, karena peneliti adalah Guru di kelas V SD Negeri 2 Andong Boyolali.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Boyolali Semester 1 Tahun pelajaran 2016/ 2017. Jumlah siswa kelas V tersebut 12 anak yang terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan. Objek penelitian yaitu Aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Boyolali. Semester I tahun pelajaran 2016/2017.

 

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Data Kondisi Awal tentang aktivitas siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Boyolali Semester I tahun pelajaran 2016/2017dikumpulkan menggunakan teknik observasi dan dokumentasi, untuk teknik obervasi peneliti menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa, sedangkan untuk dokumentasi peneliti menggunakan catatan kecil dan foto pelaksanaan pembelajaran yaitu foto tentang aktivitas siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Boyolali. Semester I tahun pelajaran 2016/2017.

Analisis data

Analisis data aktivitas siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Boyolali Semester I tahun pelajaran 2016/2017. Terdapat 3 data aktivitas siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Boyolali Semester I tahun pelajaran 2016/2017 yaitu: Data aktivitas siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Boyolali Semester I tahun pelajaran 2016/2017, kondisi awal, data, siklus 1, dan data siklus 2. Ketiga data tersebut dianalisis menggunakan teknik deskriptif komparatif dilanjutkan refleksi.

Deskriptif komparatif yaitu membandingkan, sedangkan data yang dibandingkan adalah: Data aktivitas siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Boyolali Semester I tahun pelajaran 2016/2017 kondisi awal dengan data siklus 1, siklus 1 dengan siklus 2, dan data awal dengan data akhir. Refleksi yaitu membuat simpulan berdasarkan deskriptif komparatif kemudian memberi ulasan atas simpulan tersebut.

Analisis data hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Boyolali Semester I tahun pelajaran 2016/2017. Terdapat 3 data hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Boyolali Semester I tahun pelajaran 2016/2017 yaitu: Data hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Boyolali Semester I tahun pelajaran 2016/2017, kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2. Ketiga data tersebut dianalisis menggunakan teknik deskriptif komparatif dilanjutkan refleksi. Deskriptif komparatif yaitu membandingkan data kondisi awal dengan siklus 1, siklus 1 dengan data siklus 2, dan kondisi awal dengan kondisi akhir. Refleksi yaitu membuat simpulan berdasarkan deskriptif komparatif kemudian memberi ulasan atas simpulan tersebut.

Indikator Kinerja

Aktivitas belajar kondisi awal rendah yaitu dari 12 siswa yang aktivitas belajarnya baik hanya 3 siswa atau 25%. ditargetkan mengalami peningkatan paling sedikit 50% sehingga siswa yang aktivitas belajarnya baik paling sedikit 75% atau 9 siswa. Aktivitas belajar baik yang dimaksud yaitu sering melakukan aktivitas belajar sesuai dengan indikator yang telah ditentukan yang terdapat pada lembar pengamatan. Hasil belajar kondisi awal rendah yaitu dari 12 siswa yang tuntas belajar 3 siswa sehingga prosentase kekuntasan hanya 25% (KKM IPA yaitu 75). Ditargetkan mengalami peningkatan paling sedikit 25% sehingga siswa yang tuntas belajar diharapakan paling sedikit 6 siswa atau prosentase ketuntasan 50%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Kondisi Awal

Aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Andong semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 untuk mata pelajaran IPA pada kondisi awal rendah. Hal ini terbukti setiap pembelajaran IPA dari 12 siswa hanya 25% yang aktivitasnya baik sehingga perhatian nya tertuju pada pelajaran. Sedangkan 75% yang lain atau 9 siswa yang lain pasif atau beraktivitas kurang baik, ada yang mengantuk ada yang bicara dengan temannya dan ada yang diam tetapi melamun sehingga jika diberi pertanyaan oleh guru hanya sedikit siswa yang menunjukkan jari atau menjawab. Tugas yang guru berikan juga tidak dikerjakan bahkan mencatat saja tidak.

Pada kondisi awal ini peneliti belum memanfaatkan alat peraga Torso , sedangkan pembelajaran IPA hanya menggunakan buku materi sebagai media pembelajaran, metode informasi, dan tanya jawab serta penugasan. Sebelum memulai pembelajaran siswa diminta untuk membaca buku materi kemudian dilanjutkan pra tes, setelah pra tes dibahas baru memulai pembelajaran dan diakhiri dengan penugasan. Hasil belajar pada kondisi awal ini rendah, hal ini terbukti bahwa Ulangan Harian materi Fungsi Organ Tubuh Manusia dengan Materi Pokok 1.1 Alat Pernapasan pada Manusia, hanya 25% dari 12 siswa atau 3 siswa yang tuntas belajar (mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM). Ilmu Pengetahuan Alam memiliki KKM yaitu 75. Hasil Ulangan harian tersebut nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50.

Deskripsi Data Siklus 1

Pada siklus 1 ini terdapat 2 pertemuan pembelajaran Oleh karena itu perencanaan tindakan juga dibuat untuk 2 pertemuan. Berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Peneliti melaksanakan tindakan 2 (dua) kali tindakan yaitu untuk pertemuan pertama dan kedua. Pembelajaran pada siklus 1, dilakukan dengan bantuan alat peraga Torso tanpa presentasi dengan harapan dapat menguasai materi pokok pencernaan pada manusia. Selesai pengamatan diharapkan setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan namun tidak dipresentasikan.

Aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 untuk mata pelajaran IPA pada siklus 1 ini terdapat 50% dari 12 siswa. yaitu 6 siswa yang aktivitasnya baik sehingga perhatian nya tertuju pada pelajaran. Enam siswa tersebut menunjukkan aktif mau menunjukkan jari untuk menjawab pertanyaan guru, mengerjakan laporan hasil pengamatan, aktif berdiskusi, berani bertanya dan tidak mengantuk. Sedangkan 6 anak yang lain atau 50% siswa kurang menunjukkan aktivitasnya.

Hasil belajar siklus I, 50% dari 12 siswa atau 6 siswa yang telah tuntas belajar (mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM). Ilmu Pengetahuan Alam memiliki KKM yaitu 75. Hasil Ulangan harian tersebut nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 65. Nilai ulangan harian ini dapat dilihat pada tabel.8 dan 9. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas belajar dan hasil belajar siklus I, dapat disimpulkan bahaw melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 dari kondisi awal rendah ke siklus 1 agak tinggi.

Deskripsi Data Siklus 2

Pada siklus 2 ini direncanakan dua pertemuan, setelah melakukan kegiatan awal, peneliti setelah menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan kemudian membentuk kelompok, dilanjutkan dengan kegiatan melaksanakan pengamatan alat peraga Torso secara kelompok. Selesai pengamatan diharapkan setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan dan dipresentasikan. Pada akhir pembelajaran peneliti menutup pembelajaran dengan menyimpulkan inti pembelajaran bersama dengan siswa.

Penilaian terhadap hasil belajar siswa siklus 2 yang dilakukan melalui tes tertulis, hasilnya terdapat 92% dari 12 siswa atau 11 siswa yang telah tuntas belajar. Hasil Ulangan tertinggi 95 dan nilai terendah 70. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa melalui pemanfaatan alat peraga Torso dengan disertai prersentasi dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 dari siklus 1 agak tinggi, ke siklus 2 tinggi.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui aktivitas belajar prasiklus, siklus 1, dan siklus 2. Pada kondisi awal Aktivitas belajar rendah (Aktivitas baik: 25%), siklus 1, aktivitas belajar agak tinggi (Aktivitas baik: 50%), siklus 2 Aktivitas belajar tinggi (Aktivitas baik: 92%) dengan demikian aktivitas belajar dari kondisi awal ke kondisi akhir aktivitas belajar meningkat dari rendah menjadi tinggi. Dengan demikian melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 dari rendah menjadi tinggi.

Ditinjau dari ketuntasan belajar kondisi awal, siklus 1, siklus 2, terjadi peningkatan. Kondisi awal prosentase ketuntasan belajar sebesar 25% (rendah), siklus 1 ketuntasan belajar sebesar 50% (agak tinggi), dan pada siklus 2 ketuntasan belajar sebesar 92% (tinggi). Dengan demikian dengan dilaksanakan tindakan berupa pembelajaran dengan media pembelajaran torso, hasil belajar meningkat dari rendah menjadi tinggi.

Berdasarkan refleksi dan pembahasan maka diperoleh hasil tindakan: (1) Melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 (2) Melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017. (3) Melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017.

PENUTUP

Simpulan

Secara teoritik melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/ 2017 dan didukung secara empirik. Hal ini terbukti dari data pengamatan didapatkan prosentase aktivitas baik dari siswa pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 yaitu 25%, 50%, dan 92%. Secara teoritik melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/ 2017 dan didukung secara empirik. Hal ini terbukti dari data hasil ulangan harian siswa dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan prosentase ketuntasan yaitu 25%, 50%, dan 92%. Secara teoritik melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/ 2017 dan didukung secara empirik.

Berdasarkan simpulan tersebut di atas, maka sebagai implikasi h asil penelitian ini adalah: melalui pemanfaatan alat peraga Torso dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Andong Semester 1 Tahun pelajaran 2016/ 2017, oleh karena itu guru (peneliti) sebaiknya pada saat pembelajaran materi tersebut menggunakan alat peraga Torso.

Saran untuk siswa, sebaiknya jika belajar IPA materi Fungsi Organ Tubuh Manusia sebaiknya menggunakan alat peraga Torso. Saran untuk teman sejawat, jika memberikan materi pembelajaran materi Fungsi Organ Tubuh Manusia sebaiknya menggunakan alat peraga Torso. Untuk Kepala sekolah, sebaiknya diagendakan pengadaan alat peraga Torso, agar jumlah alat peraga Torso ini tidak hanya satu buah, dan untuk Perpustakaan sebaiknya Laporan PTK yang sudah didokumen di perpustakaan di tempatkan di tempat strategis sehingga mudah dibaca oleh pengunjung perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

Komaruddin Hidayat. 2002. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Bumimedia.

Prihatin Eka, 2008, Konsep Pendidikan, Bandung, Karsa Mandiri Persada.

Sardiman, AM, 2007. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar. Jakarta, PT. Raja

Solihatin Etin, 2007, Cooperative Learning, Jakarta, BumiAksara

Sugiyanto, 2009, Model – Model Pembelajaran Inovatif, Surakarta, Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 UNS.

Syukur Fatah, 2008, Teknologi Pendidikan, Semarang, Rasail Media Group.