Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Teks Ekplanasi Melalui Pendekatan Saintifik
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
TEKS EKPLANASI MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK
DENGAN MODEL CTL BAGI SISWA KELAS VIII B
SMP NEGERI 4 PATI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Pudji Astuti
Guru SMP Negeri 4 Pati Kabupaten Pati
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) untuk mengetahui apakah aktivitas belajar teks eksplanasi siswa kelas VIII B SMP Negeri 4 Pati tahun pelajaran 2017/2018 dapat ditingkatkan melalui pendekatan saintifik dengan model CTL, dan (2) untuk mengetahui apakah hasil belajar teks eksplanasi siswa kelas VIII B SMP Negeri 4 Pati tahun pelajaran 2017/2018 dapat ditingkatkan melalui pendekatan saintifik dengan model CTL. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada akhir pelaksanaan siklus II, aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari 72 (siklus I) menjadi 81 (siklus II). Sedangkan hasil belajar siswa juga telah mencapai kriteria minimal yang diharapkan yakni kriteria baik dengan rata-rata nilai sebesar 80. Simpulan dari penelitian ini antara lain: (1) aktivitas belajar teks eksplanasi siswa kelas VIII B SMP Negeri 4 Pati tahun pelajaran 2017/2018 terbukti dapat ditingkatkan melalui pendekatan saintifik dengan model CTL, dan (2) hasil belajar teks eksplanasi siswa kelas VIII B SMP Negeri 4 Pati tahun pelajaran 2017/2018 terbukti dapat ditingkatkan melalui pendekatan saintifik dengan model CTL.
Kata Kunci: akktivitas, hasil, belajar, saintifik, CTL
PENDAHULUAN
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, guru kiranya perlu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran serta menerapkan berbagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan interaksi antara siswa dan guru, sehingga tercipta aktivitas belajar yang baik. Namun, pada kenyataannya, pembelajaran yang dilaksanakan guru seringkali mengesampingkan hal tersebut. Guru biasanya melaksanakan pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah. Pembelajaran seperti ini disebut pembelajaran konvensional.
Pembelajaran konvensional biasanya akan mengakibatkan kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran siswa cenderung pasif dan merasa bosan. Hal inilah yang peneliti alami selama mengajar di kelas VIII B SMP Negeri 4 Pati pada tahun pelajaran 2017/2018. Pembelajaran di kelas tersebut peneliti laksanakan dengan metode konvensional. Sebagian besar siswa kurang antusias dan merasa bosan terhadap kegiatan belajar mengajar. Hal itu tentu berakibat pada rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan data hasil tes kondisi awal, sebagian besar nilai siswa masih belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan. Rata-rata nilai siswa hanya mencapai 69. Tentu saja nilai tersebut masih jauh di bawah kriteria ketuntasan minimal yakni sebesar 75.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti mencoba menerapkan pendekatan saintifik dengan model CTL ke dalam kegiatan belajar mengajar. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang berpusat kepada siswa agar siswa secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Majid dan Chaerul (2014:193) mengungkapkan bahwa penerapan pendekatan saintifik bertujuan untuk pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.
Adapun model pembelajaran CTL adalah konsep pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Suprijono, 2009:79). Sejalan dengan pendapat tersebut, Sanjaya (2006: 109) mengungkapkan bahwa CTL adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Berbekal kedua konsep di atas, peneliti mencoba mengkombinasikan kedua konsep tersebut yakni antara pendekatan saintifik dengan model CTL. Kombinasi ini merupakan kombinasi langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang dipadukan dengan langkah-langkah pembelajaran CTL. Melalui kombinasi pendekatan saintifik dengan model CTL tersebut, diharapkan aktivitas dan hasil belajar teks eksplanasi siswa dapat meningkat.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, peneliti mencoba melaksanakan penelitian tindakan kelas ini dengan judul “Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Teks Eksplanasi Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 4 Pati Tahun Pelajaran 2017/2018 melalui Pendekatan Saintifik dengan Model CTLâ€.
LANDASAN TEORI
Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar merupakan seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar. Menurut Djamarah (2011:38) yaitu sebagai berikut: 1) Mendengarkan; 2) Memandang; 3) Meraba, membau, dan mencicipi atau mengecap; 4) Menulis atau mencatat; 5) Membaca; 6) Membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi; 7) Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan; 8) Menyusun paper atau kertas kerja; 9) Mengingat; 10) Berpikir; 11) Latihan atau praktik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa adalah keseluruhan kegiatan siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran yang sudah berlangsung.
Hasil Belajar
Menurut Anni, dkk. (2007:5) hasil belajar merupakan perubahan perilaku pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Menurut Suprijono (2011:5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Berikutnya, Suprijono (2009:6) membagi hasil belajar menjadi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pendekatan Saintifik
Menurut Daryanto (2014:51), pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa agar siswa secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.
Model Contextual Teaching and Learning
Pembelajaran kontekstual atau CTL bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pembelajaran kontekstual di kelas-kelas Amerika pertama-tama diusulkan oleh Dawey pada tahun 1961. Dawey (dalam Sumiati dan Asra, 2009:14) mengusulkan suatu kurikulum dan metodologi pengajaran yang berkaitan dengan minat dan pengalaman siswa, sehingga munculah berbagai teori mengenal model pembelajaran CTL.
Komalasari (2010:7) mendefinisikan pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari, baik dalam lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga negara dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupan. Adapun menurut Suprijono (2009: 79) CTL merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan beberapa kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa CTL adalah suatu pembelajaran yang mengaitkan antara materi dengan situasi dunia nyata yang saling terhubung dan terjadi disekitar siswa sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang dipelajari dan mengambil manfaatnya serta dapat menerapkannya dalam kehidupan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018. Penggunaan waktu tersebut dikarenakan materi yang diajarkan yaitu teks eksplanasi merupakan materi mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam semester genap di kelas VIII. Adapun tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di kelas VIII B SMP Negeri 4 Pati pada tahun pelajaran 2017/2018. Kelas ini dipilih karena berdasarkan data kondisi awal, aktivitas dan hasil belajar siswa masih di bawah kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua macam data yaitu (1) data aktivitas belajar siswa saat pelaksanaan proses pembelajaran dan (2) data nilai tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Lembar Pengamatan
Instrumen ini digunakan untuk mengambil data melalui pengamatan mengenai aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan dilaksanakan dengan berdasarkan pada lembar pengamatan yang meliputi beberapa aspek. Adapun aspek-aspek tersebut meliputi: (1) aktivitas mengamati, (2) aktivitas menanya, (3) aktivitas menalar, (4) aktivitas mengasosiasi, dan (5) aktivitas mengomunikasikan.
Lembar pengamatan terdiri dari aspek-aspek pengamatan aktivitas belajar siswa. Setiap aspek mempunyai rentang skor 1 sampai 4. Masing-masing aspek pengamatan diisi dengan skor 1 sampai 4 sesuai dengan pedoman penskoran. Kemudian, dilakukan perhitungan rata-rata aktivitas belajar siswa dengan rumus sebagai berikut:
Dengan a = rata-rata nilai aktivitas belajar siswa.
Langkah selanjutnya yakni rata-rata aktivitas belajar siswa tersebut diklasifikasikan ke dalam tabel pedoman di bawah ini untuk mengetahui kriteria aktivitas belajar siswa.
Tabel Pedoman Kriteria Aktivitas Belajar Siswa
No. |
Rentang Nilai |
Kriteria |
1 |
88 – 100 |
Amat Baik |
2 |
75 – 87 |
Baik |
3 |
62 – 74 |
Cukup |
4 |
≤ 61 |
Kurang |
2. Tes Tertulis
Instrumen ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada materi teks eksplanasi setelah mendapatkan tindakan dalam penelitian ini. Tes diberikan dalam bentuk soal pilihan ganda yang terdiri dari 40 butir. Adapun aspek penilaian tes adalah: (1) Pengertian teks eksplanasi, dan (2) Ciri-ciri teks eksplanasi.
Untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut.
Langkah selanjutnya yakni menghitung rata-rata hasil belajar siswa satu kelas dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Setelah nilai rata-rata satu kelas diperoleh, nilai tersebut kemudian dikategorikan berdasarkan tabel berikut:
Tabel Pedoman Kriteria Hasil Tes
No. |
Rentang Nilai |
Kriteria |
1 |
88 – 100 |
Amat Tinggi |
2 |
75 – 87 |
Tinggi |
3 |
62 – 74 |
Cukup |
4 |
49 – 61 |
Rendah |
5 |
≤ 48 |
Amat Rendah |
Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Nilai rata-rata aktivitas belajar teks eksplanasi siswa mencapai kriteria baik (75 – 88).
2. Nilai rata-rata hasil belajar teks eksplanasi siswa mencapai kriteria tinggi (75 – 88).
Penelitian ini didesain dengan menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebelum diberikan tindakan pada penelitian ini, peneliti memberikan tes pelajaran bahasa Indonesia dengan materi yang telah disampaikan sebelumnya. Data yang diperoleh pada kondisi awal dianalisis dan disimpulkan sebagai dasar pelaksanaan tindakan dalam siklus I penelitian ini.
Penelitian ini dirancang untuk dua siklus. Setiap siklus terdiri dari proses perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Jika dalam suatu siklus belum diperoleh hasil yang maksimal, maka dilanjutkan tahapan pada siklus selanjutnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi Awal
Pada kegiatan pembelajaran sehari-hari peneliti masih menggunakan pembelajaran konvensional yakni dengan metode ceramah. Pembelajaran tersebut mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif mengikuti pembelajaran. Kondisi tersebut menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Adapun hasil belajar siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal
No. |
Aspek Penilaian |
Nilai |
Kriteria |
1 |
Pengertian Teks Eksplanasi |
68 |
Cukup |
2 |
Ciri-ciri Teks Eksplanasi |
70 |
Cukup |
Rata-rata Nilai |
69 |
Cukup |
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kondisi awal belum mencapai kriteria tinggi yakni hanya mencapai kriteria cukup dengan nilai rata-rata 69. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti mencoba melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.
Siklus I
a. Aktivitas Belajar Siswa
Adapun nilai aktivitas belajar teks eksplanasi siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel Nilai Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I
No. |
Aspek Pengamatan |
Nilai |
Kriteria |
1 |
Aktivitas mengamati |
84 |
Baik |
2 |
Aktivitas menanya |
70 |
Cukup |
3 |
Aktivitas menalar |
62 |
Cukup |
4 |
Aktivitas mengasosiasi |
70 |
Cukup |
5 |
Aktivitas mengomunikasikan |
72 |
Cukup |
Rata-rata |
72 |
Cukup |
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I belum mencapai kriteria baik yakni hanya mencapai kriteria cukup dengan nilai 72.
b. Hasil Belajar Siswa
Adapun hasil belajar teks eksplanasi siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
No. |
Aspek Penilaian |
Nilai |
Kriteria |
1 |
Pengertian Teks Eksplanasi |
73 |
Cukup |
2 |
Ciri-ciri Teks Eksplanasi |
74 |
Cukup |
Rata-rata Nilai |
74 |
Cukup |
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai kriteria tinggi yakni hanya mencapai kriteria cukup dengan nilai rata-rata 74.
Siklus II
a. Aktivitas Belajar Siswa
Adapun nilai aktivitas belajar teks eksplanasi siswa pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel Nilai Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II
No. |
Aspek Pengamatan |
Nilai |
Kriteria |
1 |
Aktivitas mengamati |
89 |
Amat Baik |
2 |
Aktivitas menanya |
78 |
Baik |
3 |
Aktivitas menalar |
77 |
Baik |
4 |
Aktivitas mengasosiasi |
80 |
Baik |
5 |
Aktivitas mengomunikasikan |
81 |
Baik |
Rata-rata |
81 |
Baik |
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus II telah mencapai kriteria baik dengan nilai 81.
b. Hasil Belajar Siswa
Adapun hasil belajar teks eksplanasi siswa pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
No. |
Aspek Penilaian |
Nilai |
Kriteria |
1 |
Pengertian Teks Eksplanasi |
78 |
Tinggi |
2 |
Ciri-ciri Teks Eksplanasi |
81 |
Tinggi |
Rata-rata Nilai |
80 |
Tinggi |
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai kriteria tinggi yakni dengan nilai rata-rata 77. Semua aspek juga telah mencapai kriteria tinggi.
Berdasarkan kedua data di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator keberhasilan penelitian ini telah tercapai pada siklus II. Oleh karena itu, siklus penelitian ini dihentikan pada siklus II.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan-peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Adapun peningkatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas Belajar Siswa
Data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa. Adapun data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
No. |
Aspek Pengamatan |
Siklus I |
Siklus II |
Keterangan |
1 |
Aktivitas mengamati |
84 |
89 |
Meningkat |
2 |
Aktivitas menanya |
70 |
78 |
Meningkat |
3 |
Aktivitas menalar |
62 |
77 |
Meningkat |
4 |
Aktivitas mengasosiasi |
70 |
80 |
Meningkat |
5 |
Aktivitas mengomunikasikan |
72 |
81 |
Meningkat |
Rata-rata |
72 |
81 |
Meningkat |
Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Masing-masing aspek pengamatan juga mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan saintifik dengan model CTL dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
2. Hasil Belajar Siswa
Adapun data hasil belajar siswa dari kondisi awal sampai dengan siklus II juga menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
No. |
Aspek Penilaian |
Kondisi Awal |
Siklus I |
Siklus II |
Keterangan |
1 |
Pengertian Teks Eksplanasi |
68 |
73 |
78 |
Meningkat |
2 |
Ciri-ciri Teks Eksplanasi |
70 |
74 |
81 |
Meningkat |
Rata-rata Nilai |
69 |
74 |
80 |
Meningkat |
Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Masing-masing aspek penilaian juga mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan saintifik dengan model CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, simpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar teks eksplanasi siswa kelas VIII B SMP Negeri 4 Pati tahun pelajaran 2017/2018 terbukti dapat ditingkatkan melalui pendekatan saintifik dengan model CTL.
2. Hasil belajar teks eksplanasi siswa kelas VIII B SMP Negeri 4 Pati tahun pelajaran 2017/2018 terbukti dapat ditingkatkan melalui pendekatan saintifik dengan model CTL.
Saran
Adapun saran yang bisa peneliti berikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Guru diharapkan dapat menerapkan pendekatan saintifik yang dikombinasikan dengan berbagai model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan materi pembelajaran.
2. Guru diharapkan dapat mencoba berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 seperti Problem Based Learning, Project Based Learning, dan Discovery Learning.
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri dkk. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rafika Aditama.
Majid, Abdul dan Chaerul Rochman. 2014. Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sumiatri dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.. Surabaya: Pustaka Pelajar.