PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MELALUI DIRECT READING ACTIVITY DENGAN MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TAWANGHARJO

KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Yuniarti

Guru SD Negeri 3 Tawangharjo Kecamatan Tawangharjo

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil belajar bahasa Indonesia dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapan strategi Direct Reading Akctivity (DRA) dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar bagi siswa kelas IV SD Negeri 3 Karangharjo, Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 3 Tawangharjo UPTD Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan. Subjek penelitian adalah kelas IV sebanyak 26 siswa. Pengumpulan data dengan tes dan observasi. Indicator keberhasilan yaitu tindakan dikatakan berhasil apabila (1) Nilai hasil belajar siswa telah lebih dari 70 (≥ 70), dan seluruh siswa telah tuntas (nilai individu lebih dari 70), dan (2) Sebagian besar siswa (minimal 23 siswa) atau minimal 85% dari seluruh siswa telah menunjukkan aktivitasnya dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembelajaran Direct Reading Activity (DRA) dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dapat meningkatkan meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 3 Tawangharjo UPTD pendidikan Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Peningkatan jumlah siswa yang tuntas dari prasiklus sebanyak 12 siswa meningkat menjadi 20 siswa meningkat lagi pada siklus II menjadi 26 siswa. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dari prasiklus sebesar 43.75%, siklus I meningkat menjadi 71.63%, pada siklus II meningkat lagi menjadi 93.75%.

Kata kunci: hasil belajar, direct reading activity, aktivitas siswa, bahasa Indonesia

 

PENDAHULUAN

Mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, merupakan mata pelajaran strategis karena dengan memahami bahasa, komunikasi antara pendidik dengan peserta didik dapat berlangsung dengan efektif. Melalui pemahaman bahasa yang baik pendidik dapat menularkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan informasi kepada siswa atau sebaliknya. Tanpa bahasa tidak mungkin para siswa dapat menerima apa yang disampaikan oleh pendidik. Oleh karena itu, guru sebagai pengemban tugas operasional pendidikan/pembelajaran di Sekolah, dituntut agar dapat mengkaji, mengembangkan kurikulum dengan benar dan tepat., khususnya terkait dengan perkembangan berbahasa.

Siswa di Sekolah Dasar, terbagi dalam 2 (dua) kategori, yaitu siswa tingkat pemula (kelas 1 dan 2) dan siswa tingkat lanjut (kelas 3 – 6). Karena perbedaan karakterisasi dari dua kelompok siswa tersebut, maka pembelajaran bahasa Indonesia juga akan berbeda, yaitu membaca permulaan (untuk siswa kelas 1 – 2) dan membaca lanjutan (untuk siswa kelas 3 – 6). Hal ini juga diberlakukan di kelas IV SD Negeri 3 Tawangharjo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan. Pelajaran bahasa Indonesia aspek membaca kelas IV yang diberikan adalah jenis membaca lanjutan (pemahaman) meliputi: membaca teknis, membaca dalam hati, membaca cepat/sekilas, membaca indah/estesis, membaca bebas/perpustakaan. Tujuan membaca lanjutan adalah agar siswa mampu mengambil pesan dan manfaat yang disampaikan penulis dan perasaan orang lain dengan cepat dan tepat melalui media tulis.

Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV, SD Negeri IV SD Negeri 3 Tawangharjo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan selama ini dilaksanakan dengan metode ceramah penugasan dan tanya jawab. Berdasarkan pengamatan awal, siswa kurang aktif untuk mengikuti pembelajaran, hal ini terlihat dari sikap siswa saat diberi tugas untuk membaca, siswa kurang memanfaatkan waktu untuk membaca, sebagian besar siswa justru bercerita dengan temannya. Siswa kurang memperhatikan guru saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran, saat diberikan pertanyaan, sebagian besar siswa tidak dapat menjawab dengan benar, sikap lain yang menunjukkan rendahnya aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah: siswa tidak mampu untuk menghubungkan isi pelajaran dengan pembelajaran sebelumnya, siswa kurang memperhatikan saat guru menjawab pertanyaan siswa lain, dan siswa tidak mencatat kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari.

Sebagai dampak dari permasalahan di atas, saat dilakukan ulangan harian, aspek membaca lanjut, yang dinilai dengan menggunakan indikator: kemampuan siswa membaca dan memahami isi bacaan, dan kemampuan siswa menjawab dan menjelaskan isi bacaan dari 26 (duapuluh) enam siswa, 12 (duabelas) siswa atau 46,15% dapat mencapai ketuntasan minimal, sedangkan 14 (empat belas) siswa atau 53,85% dinyatakan belum tuntas. Hal ini membuktikan bahwa metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia kurang tepat.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu adanya upaya perbaikan untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia, dan meningkatkan hasil belajar. Sesuai dengan permasalahan yang timbul, maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah metode pembelajaran yang lebih berpusat pada guru, dengan metode pembelajaran yang banyak yang memungkinkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

Salah satu metode yang memungkinkan siswa aktif dalam pembelajaran adalah Direct Reading Activity yaitu suatu strategi membaca dan berpikir secara langsung, sehingga siswa dapat fokus terhadap teks serta memprediksi isi dari cerita dengan membuktikannya saat membaca. Strategi ini berguna untuk memperluas dan memperkuat kemampuan membaca siswa, dan sekaligus untuk membiasakan siswa menyukai bacaan.

Mengingat di perpustakaan telah tersedia berbagai macam bacaan, baik berupa buku pelajaran maupun bacaan umum, maka agar kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia melalui strategi Direct Reading Activity ini lebih terarah, maka perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Dalam pelaksanaannya, siswa ditugaskan secara kelompok untuk membaca langsung di perpustakaan sekolah dengan topik tertentu yang ditentukan oleh guru.

Melalui kegiatan membaca langsung, siswa mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan dibaca, siswa dapat menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya dan membantu pemahaman sesudah membaca. Terlebih membaca di ruang perpustakaan akan membawa suasana yang berbeda dengan di kelas. Sehingga siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan bahwa strategi membaca langsung, merupakan penerapan strategi pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, dan memperbaiki hasil belajar siswa, sehingga sangat tepat bila upaya tersebut dilakukan dalam bentuk penelitian tindakan kelas, dan sekaligus sebagai kegiatan pengembangan profesionalisme dengan judul penelitian: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Direct Reading Activity (DRA) dengan Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Tawangharjo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah melalui Direct Reading Akctivity (DRA) dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 3 Tawangharjo Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018?

Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.   Mendeskripsikan hasil belajar bahasa Indonesia melalui penerapan strategi Direct Reading Akctivity (DRA) dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar bagi siswa kelas IV SD Negeri 3 Karangharjo, Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan semester II Tahun Pelajaran 2017/2018.

2.   Mendeskripsikan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapan strategi Direct Reading Akctivity (DRA) dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar bagi siswa kelas IV SD Negeri 3 Karangharjo, Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan semester II Tahun Pelajaran 2017/2018.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan ketrampilan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, lisan maupun tertulis, serta menumbuhkan apersepsi terhadap karya sastra manusia. Alfianto (2006), menyebutkan bahwa pendidikan bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Indonesia diibaratkan seperti ulat yang hendak bermetamorfosis menjadi kupu-kupu.

Hasil Belajar

Hasil belajar (achievement) merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar (Sudjana, 2010: 102). Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dengan demikian kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku yang merupakan proses belajar, sedangkan perubahan tingkah laku disebut hasil belajar. Menurut Azwar (2011: 2) berpendapat: “evaluasi berarti penilaian atau pengukuran yang objektif dan standar terhadap sampel perilaku.” Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi belajar merupakan penilaian yang standar terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam mata pelajaran pada kurun waktu tertentu dalam bentuk nilai (angka).

Metode Pembelajaran Direct Reading Activity

Strategi directed reading activity (DRA) didefinisikan sebagai kerangka berfikir untuk merencanakan pembelajaran membaca suatu mata pelajaran yang menekankan membaca sebagai media pengajaran dan kemahiraksaraan sebagai alat belajar. Strategi pembelajaran directed reading activity (DRA), dimaksudkan agar siswa mempunyai tujuan membaca yang jelas dengan menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipunyai siswa sebelumnya untuk membangun pemahaman. Asumsinya, pemahaman bisa ditingkatkan dengan membangun latar belakang pengetahuan, menyusun tujuan khusus membaca, mendiskusikan, dan mengembangkan pemahaman sesudah membaca (Rahim, 2010: 44).

Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan adalah ruangan, bagian dari sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku atau terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan sebagai bahan bacaan bukan untuk dijual (Basuki, 2016: 26). Perpustakaan diadakan untuk tidak berdiri sendiri akan tetapi berdiri dengan suatu badan atau lembaga tertentu yang dapat dinamakan sebagai unit kerja. Di dalam sebuah perpustakaan tersedia bahan-bahan pustaka yang tidak hanya tersedia dalam bentuk buku saja, tetapi juga dalam bentuk majalah, surat kabar, peta, globe dan gambar-gambar yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi setiap yang membutuhkannya.

Menurut Pawit (2010: 2) perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah. Diadakan untuk kebutuhan informasi warga sekolah yang bersangkutan, khususnya guru dan murid. Sedangkan menurut Sutarno (2013: 37) perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah, dikelola oleh sekolah dan difungsikan untuk kegiatan penelitian sederhana, menyediakan bahan bacaan guru menambah ilmu pengetahuan sekaligus kegiatan belajar mengajar.

Aktivitas Belajar

Aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Djamarah (2008: 38) aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik, merupakan suatu aktivitas. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

Aktivitas belajar dapat terwujud apabila siswa terlibat belajar secara aktif. Belajar aktif sebagai usaha manusia untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Pembelajaran akan menghasilkan suatu perubahan dan peningkatan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan pada diri siswa. Siswa mampu menggali kemampuannya dengan rasa ingin tahunya sehingga interaksi yang terjadi akan menjadi pengalaman dan keinginan untuk mengetahui sesuatu yang baru (Yamin, 2007: 82). Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman, 2010: 98).

Kerangka Berpikir

Mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, merupakan mata pelajaran strategis karena dengan memahami bahasa, komunikasi antara pendidik dengan peserta didik dapat berlangsung dengan efektif. Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV, SD Negeri IV SD Negeri 3 Tawangharjo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan selama ini dilaksanakan dengan metode ceramah penugasan dan tanya jawab.

Berdasarkan pengamatan awal, siswa kurang aktif untuk mengikuti pembelajaran, dan hasil belajar rendah. Untuk itu perlu adanya upaya perbaikan untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia, dan meningkatkan hasil belajar, yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran Direct Reading Activity (DRA) dengan memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar yang dirancang dalam bentuk penelitian tindakan kelas.

Hipotesis Tindakan

Direct reading activity (DRA) dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 3 Tawangharjo UPTD pendidikan Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 3 Tawangharjo UPTD Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yaitu pada semester II Tahun Pelajaran 2017/2018, tepatnya mulai bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Juni 2018, dengan alasan waktu tersebut saat yang tepat untuk mengejar ketinggalan siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia, dan saat yang tepat untuk meningkatkan ketuntasan hasil belajar, sebelum dilaksanakan ujian kenaikan kelas.

Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini, dilakukan di kelas IV SD Negeri 3 Tawangharjo Kecamatan Tawangharjo, sehingga yang dimaksud dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Tawangharjo UPTD Pendidikan Kecamatan Tawangharjo, yang berjumlah 26 (dua puluh enam) siswa, daftar nama siswa terlampir. Objek penelitian adalah upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 3 Tawangharjo UPTD Pendidikan Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan, semester II, Tahun Pelajaran 2017/2018, melalui metode pembelajaran variasi direct reading activity dengan memanfaatkan perpustakaaan sekolah sebagai sumber belajar.

Prosedur Kerja

Prosedur penelitian merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang peneliti secara teratur dan sistematis untuk mencapai tujuan-tujuan penelitian (Arikonto, 2010: 51). Sesuai dengan jenis penelitian ini, yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau class Action, maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model yang dilakukan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. Penelitian ini terdiri dari empat komponen pokok yaitu: Perencanaan, Tindakan, pengamatan, dan Refleksi (Arikunto, 2010: 83).

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data melalui: dokumentasi, teknik dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati dokumen yang telah ada sebagai pendukung data hasil penelitian, seperti data siswa, dan foto-foto kegiatan selama penelitian. Tes tertulis, digunakan untuk mengetahui hasil belajar bahasa Indonesia, setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan metode direct reading activity dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Observasi, digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran, dilakukana pada pertemuan ke dua setiap siklus.

Teknik Analisis Data

Data yang dianalisa adalah data hasil obervasi, dan hasil tes ulangan bahasa Indonesia yang diperoleh selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas. Analisis data dilakukan dengan teknik perbandingan. Artinya dalam menganalisis peneliti membandingkan antara hasil penilaian aktivitas dan hasil belajar bahasa Indonesia sebelum dilakukan tindakan I dan setelah dilakukan tindakan I, setelah dilakukan tindakan I, dan setelah tindakan ke II, demikian seterusnya hingga penelitian berakhir. Selain membandingkan dengan hasil pengamatan dan hasil tes sebelumnya, analisis data dilakukan dengan membandingkan nilai aktivitas dan hasil belajar bahasa Indonesia dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Penyajian hasil analisi dibuat dalam bentuk tebel dan grafik, disertai dengan penjelasannya.

Indikator Kinerja

Indikator hasil belajar dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan Standart Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yang digunakan pada mata pelajaran bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri 3 Tawangharjo UPTD Pendidikan Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018, sebesar 70, dengan demikian siswa dikatakan tuntas secara individual apabila telah mencapai nilai ≥ 70. Tindakan dikatakan berhasil apabila (1) Nilai hasil belajar siswa telah lebih dari 70 (≥ 70), dan seluruh siswa telah tuntas (nilai individu lebih dari 70), dan (2) Sebagian besar siswa (minimal 23 siswa) atau minimal 85% dari seluruh siswa telah menunjukkan aktivitasnya dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia.

 

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prasiklus

Hasil ulangan harian prasiklus seperti terlampir Berdasarkan hasil ulangan harian tersebut, selanjutnya dibuat ringkasan, hasilnya menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas sebesar 67,69, nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa sebesar 78, nilai terendah 60. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 12 (dua belas) siswa atau 46,15%, dan siswa yang belum tuntas sebanyak 14 (empat belas) siswa atau 53,85%. Berdasarkan hasil observasi tentang aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran, diketahui rata-rata motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Tawangharjo sebesar 11,38 atau 43,75%. Siswa yang belum tuntas sebanyak 12 siswa (46,15%), siswa yang belum tuntas sebanyak 14 siswa (53,85%) nilai rata-rata sebesar 67,69. Nilai tertinggi 78, dan nilai terendah 60.

Berdasarkan hasil observasi dan ulangan harian tersebut, dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa masih rendah, dan hasil belajar siswa belum maksimal. Untuk itu perlu adanya tindakan perbaikan dengan menerapkan strategi pembelajaran direct reading activity (DRA) dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, hal ini dimaksudkan agar siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran.

Siklus I

Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia melalui metode pembelajaran Direct Reading Activity dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar pada pertemuan ke II siklus I yaitu pada hari Kamis tanggal 22 Februari 2018, jam ke 3 dan ke empat, selain melaksanakan pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan tentang aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan indikator yang telah tersusun dalam bentuk lember observasi. Caranya yaitu dengan memberi tanda Ö (ceklist) pada kolom indikator, sesuai dengan aktivitas siswa. Hasil pengamatan terlampir.

Ringkasan hasil pengamatan tentang motivasi belajar siswa, dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa, yang dinilai berdasarkan 8 (delapan) indikator, diketahui jumlah siswa yang aktif rata-rata sebanyak 18,63. atau 71,63%. Berdasarkan hasil ulangan harian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode direct reading activity dengan memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar siswa sebesar 73,88, nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa sebesar 81, nilai terendah 65. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 20 (dua puluh) siswa atau 76,92%, dan siswa yang belum tuntas sebanyak 6 (enam) siswa atau 23,08%.

Siklus II

Hasil pengamatan tentang aktivitas belajar siswa, dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa, yang dinilai berdasarkan 8 (delapan) diketahui rata-rata siswa yang aktif sebanyak 24,38 siswa atau 93,75%. Berdasarkan hasil ulangan menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode direct reading activity dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar siklus II sebesar 82,15, nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa sebesar 86, nilai terendah 75. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 26 (duapuluh enam) siswa atau 100%.

 

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui perbandingan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dan hasil belajar bahasa Indonesia dari prasiklus, siklus I, dan siklus II, dan dari prasiklus ke siklus II. Penyajian perbandingan aktivitas belajar dan hasil belajar antar siklus disajikan dalam bentuk tabel dan grafik sebagai berikut.

Perbandingan Aktivitas Belajar

Perbandingan aktivitas belajar dari prasiklus ke siklus I menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan siklus I, aktivitas belajar siswa meningkat dari 43,75%, meningkat menjadi 71,63%, atau terjadi peningkatan sebesar 27,88%. Hal ini menunjukkan bahwa melalui metode pembelajaran direct reading activity dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh indikator.

Perbandingan aktivitas siswa dalam belajar dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan siklus I, aktivitas belajar siswa meningkat dari 71,63%, menjadi 93,75%, atau terjadi peningkatan sebesar 22,12%. Hal ini menunjukkan bahwa melalui metode pembelajaran direct reading activity dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh indikator.

Perbandingan aktivitas belajar siswa dari prasiklus ke siklus II menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan siklus I dan siklus II, aktivitas belajar siswa meningkat dari 43,75%, meningkat menjadi 93,75%, atau terjadi peningkatan sebesar 50%. Hal ini menunjukkan bahwa melalui metode pembelajaran direct reading activity dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat.

Perbandingan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Perbandingan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar prasiklus ke siklus I menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan pada siklus I nilai rata-rata meningkat sebesar 6,19 dari 67,69 menjadi 73,88. Nilai tertinggi meningkat sebesar 3 dari 78 menjadi 81. Nilai terendah meningkat sebesar 5 dari 60 menjadi 65. Ketuntasan belajar siswa meningkat sebanyak 8 siswa dari 12 siswa menjadi 20 siswa.

Perbandingan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan pada siklus I nilai rata-rata meningkat sebesar 8,27 dari 73,88 menjadi 82,15. Nilai tertinggi meningkat sebesar 5 dari 81 menjadi 86. Nilai terendah meningkat sebesar 10 dari 65 menjadi 75. Ketuntasan belajar siswa meningkat sebanyak 6 siswa dari 20 siswa menjadi 26 siswa.

Perbandingan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar prasiklus ke siklus II, menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan pada siklus II nilai rata-rata meningkat sebesar 14,46 dari 67,69 menjadi 82,15. Nilai tertinggi meningkat sebesar 8 dari 78 menjadi 86. Nilai terendah meningkat sebesar 15 dari 60 menjadi 75. Ketuntasan belajar siswa meningkat sebanyak 14 siswa dari 12 siswa menjadi 26 siswa.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa hasil belajar bahasa Indonesia metode direct reading activity dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar pada kelas IV Semester II SD Negeri 3 Tawangharjo tahun pelajaran 2017/2018 dari prasiklus ke siklus II terbukti mengalami peningkatan baik dilihat dari nilai individu, rata-rata kelas, maupun nilai ketuntasan belajar. Peningkatan nilai dari prasiklus ke siklus II. Meningkatnya nilai rata-rata dan ketuntasan dari prasiklus ke siklus II tersebut disebabkan oleh aktivitas belajar siswa yang semakin aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran Direct Reading Activity (DRA) dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dapat meningkatkan meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 3 Tawangharjo UPTD pendidikan Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Peningkatan terjadi dari prasiklus, ke siklus I, dan siklus I ke siklus II.

Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari nilai rata-rata dan jumlah ketuntasan belajar, yaitu dari prasiklus nilai rata-rata sebesar 67.69, siklus I meningkat menjadi 73.88, atau terjadi peningkatan sebesar 6.19, dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 82.15 atau meningkat sebesar 8.27, dengan demikian melalui pembelajaran Direct Reading Activity (DRA) dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar nilai rata-rata bahasa Indonesia secara keseluruhan meningkat dari prasiklus sebesar 67.69, siklus II sebesar 82.15, atau meningkat sebesar 14.46. jumlah siswa yang tuntas dari prasiklus sebanyak 12 siswa meningkat menjadi 20 siswa atau meningkat 8 siswa, meningkat lagi pada siklus II menjadi 26 siswa. Dengan demikian secara keseluruhan melalui pembelajaran Direct Reading Activity (DRA) dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dapat meningkatkan ketuntasan belajar dari 12 siswa menjadi 26 siswa, atau meningkat sebanyak 14 siswa.

Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dari prasiklus sebesar 43.75%, siklus I meningkat menjadi 71.63%, artinya terjadi peningkatan sebesar 27.88%, pada siklus II meningkat lagi menjadi 93.75% atau terjadi peningkatan sebesar 22.12%. Dengan demikian melalui pembelajaran Direct Reading Activity (DRA) dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar dari prasiklus sebesar 43.75%, menjadi 93.75%, atau terjadi peningkatan sebesar 50%.

Saran-Saran

Kepala Sekolah

Untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar bahasa Indonesia, khsusunya aspek membaca lanjut, sebaiknya selain di perpustakaan disediakan tempat membaca yang nyaman, misalnya dengan menyediakan tempat duduk di tempat-tempat di luar kelas yang teduh.

Guru lain

Sebaiknya pembelajaran tidak hanya dilakukan di ruang kelas, agar siswa tidak merasa bosan belajar di dalam ruang. Selain itu guru dapat memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai tempat-tempat untuk belajar kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Alfianto, Achmad. 2006. Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Metamoerfosis Ulat Menjadi Kepompong. Dalam http://researchengines.com/ 0106achmad.html, diakses pada 10 Februari 2011, Pukul 08.00 WIB

Azwar, S., 2011, Tes Prestasi Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Basuki, Sulistyo. 2016. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Rahim. Farida. 2010. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Sardiman AM. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana, 2010, Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.

Sutarno NS, 2013, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Yamin, Martinis. 2007. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.