Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Audio Visual
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VB PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR BUMI
DAN MATAHARI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL
DI SD NEGERI TENGARAN
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Nurul Inayati
Sekolah Dasar Negeri Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Bab II pasal 3 UU No.20 / 2003). Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, pemerintah telah melakukan banyak upaya dan usaha, yakni salah satunya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, yang termasuk didalamnya yaitu media-media untuk proses pembelajaran. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah penggunaan Media Audio Visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas VB di SD Negeri Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPA materi Struktur Bumi dan Matahari?†Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan media VCD pembelajaran. Hasil belajar siswa berdasarkan ulangan harian, postes dari siklus I dan siklus II selalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.9 diskripsi statistik yaitu nilai pada kondisi awal yang dapat dilihat dari hasil ulangan harian, nilai pada siklus I dan nilai pada siklus II.
Kata kunci: prestasi belajar, audio visual
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Bab II pasal 3 UU No.20 / 2003). Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, pemerintah telah melakukan banyak upaya dan usaha, yakni salah satunya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, yang termasuk didalamnya yaitu media-media untuk proses pembelajaran.
Dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran agar efektif dan fungsional, maka fungsi media pembelajaran sangat penting untuk dimanfaatkan. Pemakaian media dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk mempermudah daya cerna siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan, Salah satu media tersebut adalah Media Audio Visual.
Media Audio Visual merupakan salah satu media yang dapat mempermudah siswa dalam menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru, namun dalam proses kegiatan belajar mengajar masih jarang guru yang memanfaatkan media tersebut.Guru hanya menggunakan media cetak (buku cetak) dan media gambar tanpa warna. Guru dalam menggunakan media tersebut kurang mampu menarik perhatian siswa dalam belajar, sehingga siswa tidak dapat memahami konsep dari materi yang disampaikan oleh guru. akibatnya prestasi belajar siswa rendah. Hasil belajar menunjukkan bahawa dari 21 siswa kelas VB, 14 siswa (66,6%) mendapatkan nilai dibawah 70, dan hanya 7 siswa (33,3%) yang mendapat nilai di atas 70.
Dari permasalahan di atas diperlukan suatu media yang mampu menarik serta meningkatkan prestasi belajar siswa dan juga dapat merangsang otak siswa untuk dapat mempermudah dalam memahami konsep dalam suatu pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan untuk mempermudah siswa dalam memahami Konsep materi pembelajaran, yaitu media audio visual. Media audio visual merupakan penggabungan dari media audio dan media visual. Menurut Rinanto (1982: 21), Media Audio Visual merupakan perpaduan antara gambar dan suara, yang mampu menggugah perasaan dan pemikiran bagi yang menonton.
Media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang mudah dijangkau serta sangat menarik. Selain berupa gambar-gambar yang dapat memotivasi siswa, juga dilengkapi tulisan serta suara yang menjelaskan gambar tersebut. Dengan media ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi sehingga prestasi/ hasil belajar akan lebih baik.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul “Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas V pada mata pelajaran IPA materi Susunan Bumi dan Matahari dengan menggunakan Media Audio Visual di SD N Tengaran Semester II tahun pelajaran 2016/2017â€.
Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah penggunaan Media Audio Visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas VB di SD Negeri Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPA materi Struktur Bumi dan Matahari?â€
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah penggunaan Media Audio Visual dapat meningkatkan Prestasi belajar siswa Kelas VB di SD Negeri Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPA materi Struktur Bumi dan Matahariâ€.
Manfaat Penelitian
Manfaat teoretis
Secara akademis penelitian ini berguna untuk menambah teori atau pengetahuan tentang faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan penggunaan Media Audio Visual.
Secara praktis penelitian ini berguna untuk: Hasil penelitian yang akan dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru dan juga orang tua murid tentang faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Belajar
Winkel (1991: 36) dalam bukunya yang berjudul: ‘Psikologi Pengajaran.’ Menurutnya, pengertian belajar adalah: “Suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.â€
Menurut S. Nasution MA (1982: 68) belajar adalah: “Sebagai perubahan kelakuan, pengalaman dan latihan. Jadi belajar membawa suatu perubahan pada diri individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai sejumlah pengalaman, pengetahuan, melainkan juga membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, minat, penyesuaian diri. Dalam hal ini meliputi segala aspek organisasi atau pribadi individu yang belajar.â€
Sedangkan Shalahuddin (1990: 29) dalam buku: Pengantar Psikologi Pendidikan, mendefinisikan bahwa: “Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui pendidikan atau lebih khusus melalui prosedur latihan. Perubahan itu sendiri berangsur-angsur dimulai dari sesuatu yang tidak dikenalnya, untuk kemudian dikuasai atau dimilikinya dan dipergunakannya sampai pada suatu saat dievaluasi oleh yang menjalani proses belajar itu.â€
Menurut Sudjana, (1989: 5), Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. Belajar adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang sebagai hasil dari proses belajar ditunjukkan dengan berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, penalaran, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada diri individu yang belajar.
Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang (1989: 3) menyebutkan bahwa “Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan sebagai sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkunganâ€.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku di dalam diri manusia. Bila telah selesai suatu usaha belajar tetapi tidak terjadi perubahan pada diri individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu tersebut telah terjadi proses belajar.
Media Audio Visual
Menurut Rinanto (1982: 21) â€audio visual adalah suatu media yang terdiri dari media visual yang disingkronkan dengan media audio yang sangat memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara guru dan anak didik di dalam proses PBMâ€.
Media audio visual merupakan perpaduan yang saling mendukung antara gambar dan suara yang mampu menggugah perasaan dan pikiran bagi yang bersangkutan. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media audio visual merupakan alat yang dapat menyampaikan informasi dengan cara didengar dan dilihat sehingga mempermudah seseorang dalam memahami sesuatu.
Kerangka berfikir
Berdasarkan beberapa teori mengenai pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan Media Audio Visual (VCD Pembelajaran), maka terdapat suatu gagasan atau pendapat dari penulis.
METODE PENELITIAN
Seting dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan siswa serjumlah 307 anak yang terdiri 13 rombongan belajar.Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan adalah 24 orang.Proses Pembelajaran dimulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.10.
Penelitian ini dilakukan di SD N Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada siswa kelas VB Semester II tahun pelajaran 2016/2017. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VB SD N Tengaran sebanyak 21 siswa.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini dilakukan oleh guru di dalam kelas ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.Ide pembuatan PTK karena ada kesenjangan/ perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas VB SD Negeri Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 21 pada mata pelajaran IPA pokok bahasan struktur bumi dan matahari dengan menggunakan media audio visual.
Kondisi awal
Penelitian ini dilakukan di kelas VB SD Negeri Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 21. Berdasarkan data dokumentasi hasil nilai ulangan siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa pada sup pokok bahasan struktur bumi dan matahari yaitu 66,6% siswa belum tuntas belajar sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (70) yang ditetapkan dan yang tuntas sesuai dengan KKM hanya 33,3% dan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 62.
Berdasarkan prestasi atau hasil belajar yang rendah dari siswa kelas VB SDN Tengaran, peneliti melakukan sebuah penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan media audio visual, yang akan diterapkan melalui dua siklus yaitu pada mata pelajaran IPA materi struktur bumi dan matahari untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Siklus I
Hasil belajar peserta didik aspek kognitif
Hasil belajar siswa pada aspek kognitif setelah kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal yang dilihat dari hasil ulangan harian siswa, tetapi peningkatan tersebut belum mencapai KKM yang di tentukan, ini terjadi karena penggunaan media audio visual hanya pada kegiatan awal sehingga siswa kurang memahami konsep yang disampaikan oleh guru.
Hasil belajar peserta didik aspek keterampilan sosial
Dalam kegiatan pembelajaran ini terdapat peningkatan ketrampilan sosial siswa, hal itu dapat dilihat dari keberanian siswa jika diminta untuk mengungkapkan pendapat dalam kelompok.
Efektifitas cara pembelajaran menurut peserta didik
Berdasarkan hasil wawancara guru/ peneliti dengan siswa dalam refleksi akhir pembelajaran diketahui pada kegiatan awal pembelajaran siswa semangat dan senang belajar dengan menggunakan media audio visual, tetapi pada kegiatan inti pembelajaran siswa kurang semangat karena tidak menggunakan media tersebut dan hanya digunakan pada kegiatan awal saja.
Refleksi
Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada siklus I terdapat 15 siswa yang tuntas dan 6 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I, diketahui bahwa masih terdapat beberapa siswa yang tidak mendengarkan penjelasan dari guru pada saat proses pembelajaran berlangsung serta siswa kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi pada siklus I telah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa yaitu pada kondisi awal yang dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian 62 naik menjadi 74 pada hasil post tes siklus I. Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I, ada 6 siswa yang nilainya belum mencapai KKM yang ditentukan, maka akan peneliti perbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II agar prestasi belajar siswa tercapai secara optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II antara lain dengan cara:
a. Dalam menyampaikan materi menggunaan media audio visual agar siswa tertarik dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
b. Memberikan lembar kerja kepada siswa untuk mengetahaui pemahaman terhadap materi setelah melihat media audio visual.
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami, ini dilakukan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pertanyaan atau menyampaikan pendapat.
Siklus II
Hasil post tes
Hasil post tes siklus II nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50. Nilai rata rata 79. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar 19 siswa atau 90%.Adapun jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar 2 siswa atau 10%..
Hasil analisis observasi
Obsevasi terhadap kinerja guru hanya dilakukan pada pertemuan pertama. Hasil analisis observasi kinerja guru siklus 2 diperoleh kinerja guru 91,64% yang berarti kinerja guru masuk dalam katagori sangat baik.
Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan ke- 1 diperoleh 93,4% yang berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masuk dalam kategori sangat baik. Hasil analisis observasi aktifitas siswa pada pertemuan ke- 2 juga diperoleh 93,4% yang berarti masuk dalam kategori sangat baik baik.
Hasil belajar peserta didik aspek kognitif
Hasil belajar siswa pada aspek kognitif setelah menggunakan media audio visual mengalami peningkatan pada siklus II yaitu dari 19 siswa atau 90% sudah mencapai KKM yang di tentukan dan yang belum mencapai KKM adalah 2 siswa atau 10%. Ini terjadi karena dalam proses pembelajaran menggunakan media audio visual sehingga siswa dapat memahami konsep yang disampaikan dalam pembelajaran.
Hasil belajar peserta didik aspek keterampilan sosial
Pembelajaran IPA dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan ketrampilan sosial siswa. Hal itu dapat dilihat dari keaktifan siswa, yaitu ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami siswa mempunyai keberanian untuk mengajukan pertanyaan.
Efektifitas cara pembelajaran menurut peserta didik
Berdasarkan hasil wawancara guru/ peneliti dengan siswa dalam refleksi akhir pembelajaran diketahui pada kegiatan pembelajaran siswa lebih senang belajar dengan menggunakan media audio visual karena siswa akan lebih mudah dalam memahami konsep yang disampaikan.
Refleksi
Bardasarkan observasi dari pelaksanaan siklus II siswa dalam mengikuti proses pembelajaran cukup antusias dibandingkan pada saat pembelajaran siklus I, hal ini terjadi karena siswa sudah mengerti dan melihat langsung susunan struktur bumi dan matahari dengan melihat audio visual, selain itu media tersebut juga mampu memacu semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis tes pada siklus II ini, terdapat 19 siswa tuntas belajar atau ketuntasan belajar mencapai 90%. Dari hasil tes siswa pada siklus II ini nilai rata-ratanya adalah 79 dengan kata lain bahwa nilai rata-rata tersebut sudah diatas KKM (70) yang ditentukan sehingga tidak perlu diadakan tindakan siklus berikutnya.
Hasil Analisis Data
Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang prestasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Analisis pretasi belajar pada kondisi awal
Hasil belajar dari jumlah 21 siswa pada ulangan harian Mata Pelajaran IPA sub pokok bahasan struktur bumi dan matahari, nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 40 sedangkan nilai tertinggi yaitu 90. Nilai rata-ratanya adalah 62 dengan rentang nilai 50. Ketidak tuntasan siswa dalam ulangan harian disebabkan tidak adanya media pembelajaran yang mengakibatkan siswa tidak dapat memahami konsep yang disampaikan oleh guru.
Hasil ulangan siswa dari 20 siswa kelas V menunjukkan hasil sebaran nilai sebagai berikut ada 2 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 21-40 pada katagori rendah, 12 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 41-60 pada kategori sedang dan ada 5 siswa yang memperoleh nilai pada rentang skor 61-80 pada kategori tinggi,dan ada 2 siswa memperoleh nilai pada rentang 81-100 pada kategori sangat tinggi.
Analisis prestasi belajar siswa siklus I
Hasil belajar dari jumlah 21 siswa pada Mata Pelajaran IPA sub pokok bahasan struktur bumi dan matahari pada siklus I nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 50 sedangkan nilai tertinggi yaitu 100. Nilai rata-ratanya adalah 74 dengan rentang nilai 50. Hasil belajar pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasi ulangan harian tetapi masih ada 9 siswa yang nilainya masih dibawah KKM yang telah ditentukan.
Hasil ulangan siswa dari 21 siswa kelas V menunjukkan hasil sebaran nilai sebagai berikut ada 6 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 41-60 pada kategori sedang dan ada 9 siswa yang memperoleh nilai pada rentang skor 61-80 pada kategori tinggi dan ada 6 siswa yang memperoleh nilai pada rentang 81-100 pada kategori sangat tinggi.
Prestasi belajar pada siklus I yaitu dari 21 siswa tidak ada siswa yang mendapat nilai pada rentang 0-20 dan 21-40, tetapi pada rentang nilai 41-60 terdapat 6 siswa, kemudian yang pada rentang nilai 61-80 terdapat 9 siswa dan pada rentang 81-100 terdapat 6 siswa.
Ketuntasan belajar siswa siklus I dari 21 siswa kelas VB menunjukkan hasil sebaran sebagai berikut, ada 15 siswa yang nilainya di atas nilai KKM yaitu 70 atau sebesar 71% tuntas belajar dan 6 siswa (29%) nilainya di bawah 70 belum tuntas belajar sesuai dengan KKM yang ditentukan. Akibat dari ketidak tuntasan siswa belajar yaitu siswa kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran karena pada kegiatan pembelajaran penyampaian materi menggunakan metode ceramah yang membuat siswa cepat bosan sehingga siswa tidak memperhatikan guru dalam menyampaikan materi sedangkan media VCD digunakan pada kegiatan awal saja.
Persentase ketuntasan belajar dari 21 siswa pada siklus I prosentase ketuntasan tersebut adalah sebagai berikut. Siswa yang tuntas adalah 15 siswa yang mendapatkan nilai lebih besar sama dengan 70 atau diatas KKM yang ditentukan yaitu sebesar 71%, sedangkan siswa yang belum tuntas adalah siswa yang mendapat nilai kurang dari 6 yaitu sebesar 29%.
Analisis prestasi belajar siswa siklus II
Prestasi belajar siswa siklus II pada sub pokok bahasan struktur bumi dan matahari tampak bahwa nilai terendah adalah 50 dan nilai tertinggi mencapai 100 dengan rata-rata yaitu 79 dengan rentang nilai yaitu 50. Dilihat dari hasil belajar siswa dengan nilai terendah yaitu 50 dapat dikatakan bahwa hasil belajar pada pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I. Di bawah ini disajikan persebaran nilai yang diperoleh siswa pada siklus II.
Prestasi belajar siswa siklus II dari 21 siswa menunjukkan hasil sebaran nilai adalah sebagai berikut ada 2 siswa memperoleh nilai pada rentang 41-60 pada kategori sedang, ada 13 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 61-80 pada kategori tinggi , ada 6 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 81-100 pada kategori sangat tinggi.
Prestasi belajar siswa pada siklus II yaitu dari 21 siswa,pada rentang 41-60 terdapat 2 siswa, pada rentang nilai 61-80 terdapat 13 siswa dan pada rentang nilai 81-100 terdapat 6 siswa.
Ketuntasan belajar siswa siklus II dari 21 siswa kelas VB menunjukkan hasil sebaran sebagai berikut, ada 21 siswa yang nilainya diatas nilai KKM yaitu 70 atau sebesar 90% tuntas belajar sesuai dengan KKM yang ditentukan.
Prosentase ketuntasan belajar dari 21 siswa pada siklus II prosentase kelulusan tersebut adalah sebagai berikut. Siswa yang tuntas adalah siswa yang mendapatkan nilai lebih besar sama dengan 70 atau di atas KKM yang telah di tentukan sebanyak 90%.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan media VCD pembelajaran. Hasil belajar siswa berdasarkan ulangan harian, postes dari siklus I dan siklus II selalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.9 diskripsi statistik yaitu nilai pada kondisi awal yang dapat dilihat dari hasil ulangan harian, nilai pada siklus I dan nilai pada siklus II.
Nilai rata-rata siswa pada kondisi awal yang dapat dilihat dari hasil ulangan harian adalah 62 dan siklus I 74 kemudian pada siklus II sebesar 79 sehingga dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan nilai rata-rata yaitu dari hasil ulangan harian 62 naik menjadi 74 pada siklus I. Sedang pada siklus II tampak telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari nilai rata-rata 74 pada siklus I naik menjadi 79 pada siklus II.
Gambar 4.5 di atas memaparkan perbandingan tingkat prestasi belajar siswa mulai dari hasil ulangan harian, siklus I dan siklus II. Pada gambar di atas tampak bahwa rata-rata nilai pada kondisi awal yang dapat dilihat dari hasil ulangan harian yaitu 62 dan nilai pada siklus I adalah 74, sehingga telah terjadi peningkatan nilai rata-rata dari 62 menjadi 74. Kemudian pada siklus II juga terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari nilai rata-rata 74 pada siklus I naik menjadi 79 pada siklus II. Hal ini mengandung arti bahwa penggunaan media VCD pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV dapat diambil simpulan bahwa Media Audio Visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada sub pokok bahasan struktur bumi dan matahari hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I dan siklus II sebagai berikut:
a. Terjadi peningkatan prestasi belajar siswa pada pembelajaran siklus I, yaitu dari nilai rata-rata ulangan harian 62 naik menjadi 74 pada postes siklus I.
b. Terjadinya peningkatan prestasi belajar siswa pada pembelajaran siklus II yaitu dari rata-rata nilai postes siklus I 74 naik menjadi 79 pada postes siklus II.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang terbukti bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar siswa, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Guru
Sebaiknya guru dalam mengajar menggunakan media audio visual untuk mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Apabila siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru maka prestasi belajar siswa akan meningkat.
2. Sekolah
Sekolah diharapkan untuk melengkapi peralatan yang menunjang kegiatan proses pembelajaran seperti LCD, computer, VCD Player dan TV agar proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat berlangsung dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Mutholib. 2009. Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Pretasi Belajar. Salatiga. UKSW Salatiga
Arsyad, Ashar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Garfindo Persada.
George, Darren; Mallery, Paul. 1995. SPSS/ Pc + Step by Stipe A Simple Guideand Reference
Hadi Waspodo S. 2009. Efektifitas Media VCD Pembelajaran dan OHP Terhadap Prestasi Belajar. Solo: Universitas Sebelas Maret
Kasbolah, Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang
Parno. 2009. Penggunaan VCD Interaktif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Salatiga: UKSW Salatiga
Rinanato, Andre. 1982. Peranan Media Audio Visual Dalam Pendidikan. Yogyakarta: PENERBIT Yayasan Kanisius
Santoso, Singgih. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS Versi 11.5. Jakarta: Rineka Cipta
Sujana, Nana. 1997. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV Sinar Baru
Sujana, Nana. 1989. Strategi Belajar Mengajar dalam Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: P2LTPK Depdikbud.
Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang. 1989. Psikologi Belajar. Semarang: IKIP Semarang Press.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta. PT Grasindo