Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Media Grafis
Peningkatan HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI
“LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN†dengan menggunakan media grafis DI KELAS III SEMESTER I SDN KEMAWI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG
tahun PELAJARAN 2016/2017
Rahayu Prihatini
SDN Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Pada siswa kelas III Semester I, setelah kegiatan pembelajaran IPS dengan kompetensi dasar “lingkungan alam dan buatanâ€, ternyata guru mengalami beberapa masalah yang berkaitan dengan keberhasilan siswa dalam mempraktekkan materi ini. Hal ini terlihat pada hasil tes perbuatan, semua belum mencapai target ketuntasan. Dari 27 siswa baru ada 14 siswa (51,85%) yang mencapai target ketuntasan belajar dengan nilai 65. Pemecahan masalah yang dilakukan guru yaitu dengan melakukan pembelajaran menggunakan media grafis. Penelitian ini menggunakan jenis PTK (penelitian tindakan kelas), dilaksanakan di SD Negeri Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang pada bulan Oktober-November 2016. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah: siswa kelas III yang berjumlah 27 siswa. Hasil penelitian: (1) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada materi “lingkungan alam dan buatan†di kelas III SD Negeri Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang melalui pembelajaran menggunakan media grafis meningkat: (a) Pada Kondisi awal yang rata-rata 59,07; (b) Pada Siklus I rata-rata 65,19; (c) Pada Siklus II hasil belajar rata-rata 72,22; (2) Ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dalam pembelajaran IPS pada kompetensi “lingkungan alam dan buatan†pada kelas III SD Negeri Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang melalui pembelajaran menggunakan media grafis, yaitu: (a) Pada Kondisi awal yang mencapai dengan ketuntasan belajar ada 14 siswa (51,85%); (b) Pada Siklus I yang mencapai dengan ketuntasan belajar ada 17 siswa (62,96%); (c) Pada Siklus II yang mencapai dengan ketuntasan belajar ada 23 siswa (85,19%).
Kata kunci: media grafis, hasil belajar, ketuntasan belajar.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Keberhasilan dalam belajar mengajar adalah peran guru sangat menunjang dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Untuk memperbaiki strategi belajar, guru perlu menentukan dan membuat perencanaan pengajaran secara seksama. Hal tersebut menuntut adanya perubahan – perubahan dalam pengorganisasian kelas. Strategi belajar mengajar, penggunaan metode pengajaran maupun perilaku dan sikap guru dalam mengelola proses belajar mengajar sangat dibutuhkan dalam pelajaran. Hal ini di lakukan untuk mempermudah siswa dalam menerapkan pengetahuannya di masyarakat dan lingkunganya.
Guru kadang-kadang kurang menyadari bahwa siswa SD pola berpikirnya masih bersifat konkrit atau nyata. Banyak siswa yang menganggap remeh pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, karena mereka menganggap pelajaran IPS adalah pelajaran yang mudah. Menurut penelitian yang dilakukan di kelas III, guru kelas lebih sering menggunakan metode ceramah, tugas kelompok dan tidak perna menggunakan media dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran.
SD Negeri Kemawi termasuk di wilayah Desa Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Salah satu mata pelajaran adalah IPS pada standar kompetensi “lingkungan alam dan buatanâ€, siswa banyak di antaranya mengalami kesulitan, karena siswa harus menguasai konsep lingkungan yang tidak ada di lingkungan sekolah atau jauh dari sekolah dan rumahnya.
Pada siswa kelas III Semester I, setelah kegiatan pembelajaran IPS dengan kompetensi dasar “lingkungan alam dan buatanâ€, ternyata guru mengalami beberapa masalah yang berkaitan dengan keberhasilan siswa dalam mempraktekkan materi ini. Hal ini terlihat pada hasil tes, semua belum mencapai target ketuntasan. Dari 27 siswa baru ada 14 siswa (51,85%) yang mencapai target ketuntasan belajar dengan nilai 65.
Melihat kenyataan tersebut di butuhkan suatu usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa. Salah satunya adalah menggunakan media yang tepat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Salah satu media yang digunakan guru untuk mengaktifkan siswa adalah dengan menggunakan media gambar. Dengan media gambar di harapkan siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran sehingga siswa tersebut menjadi aktif bertanya, menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat dalam pembelajaran. Selain menumbuhkan keaktifan siswa, dengan menggunakan media gambar guru lebih mudah menyampaikan materi karena siswa dapat melihat langsung hal – hal yang berkaitan dengan penjelasan dari guru.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen dari sistem pengajaran yang menjadi faktor dominan untuk menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. Media pembelajaran digunakan untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami materi pelajaran. Selain itu media pembelajaran juga membantu agar kegiatan belajar mengajar yang berlangsung antara guru dan siswa lebih variatif sehingga menimbulkan minat siswa serta memberi rangsangan untuk belajar.
Penggunaan media grafis dalam pembelajaran dewasa ini bukan lagi merupakan hal yang baru dalam dunia pendidikan. Adanya media tersebut akan lebih meningkatkan daya serap siswa dalam memahami pesan-pesan pembelajaran. Berdasarkan keputusan yang ada pembelajaran merupakan hubungan timbal balik antara seorang guru dengan murid-muridnya di kelas. Pembelajaran dapat terjadi di lingkungan manapun namun satu-satunya pembelajaran yang dilakukan secara sistematis di lakukan di sekolah (Eni Sulistianingsih, 2015: 2).
Perumusan Masalah
Pokok permasalahan pada penelitian ini adalah:
1. Apakah pembelajaran menggunakan media grafis dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada kompetensi “lingkungan alam dan buatan†pada kelas III SD Negeri Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang semester I tahun pelajaran 2016/2017?
2. Apakah pembelajaran menggunakan media grafis dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada kompetensi “lingkungan alam dan buatan†pada kelas III SD Negeri Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang semester I tahun pelajaran 2016/2017?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada kompetensi “lingkungan alam dan buatan†pada kelas III SD Negeri Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang melalui pembelajaran menggunakan media grafis.
2. Untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada kompetensi “lingkungan alam dan buatan†pada kelas III SD Negeri Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang melalui pembelajaran menggunakan media grafis.
Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis dalam penelitian ini adalah:
a. adalah untuk menambah referensi tentang penerapan pembelajaran menggunakan media grafis.
b. Menambah wawasan pedagogis guru yang melaksanakan penelitian dalam penerapan pembelajaran menggunakan media grafis.
Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan guru dalam proses pembelajaran masa kini dan yang akan datang, memberdayakan guru dalam mengambil prakarsa profesionalisme, meningkatkan rasa percaya diri dapat membangun pengetahuan dan pengalaman menjadi suatu teori dalam praktek tindakan kelas melatih kemandirian dalam menyusun program pembelajaran.
b Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini menjadi pendorong untuk mengembangkan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik.
c. Bagi Siswa
Bila guru dapat menggunakan pendekatan yang tepat, siswa dapat meningkat prestasi belajarnya, sehingga siswa meningkatkan hasil belajar IPS dan menemukan semangat baru dalam belajar.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Landasan Teori
Hasil Belajar
Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai melalui proses perubahan perilaku yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan penggunaan dalam penilaian tentang pengetahuan, sikap dan nilai serta ketrampilan. Juga dapat diartikan sebagai penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, latihannya yang ditunjukkan dengan nilai tes. Dengan penilaian itu dapat diperoleh gambaran nyata tentang keberhasilan belajar dalam bentuk penentuan-penentuan indek prestasi (Hamalik, 2005: 153).
Menurut Gagne, hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan kepada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema-skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori-kategori (Purwanto, 2009: 42).
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni, 2004: 4). Aspek-aspek yang diperoleh sebagai perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang telah dipelajari.
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang relevan dengan tujuan pembelajaran dan sering digunakan sebagai ukuran seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang diajarkan. Menurut Gronlund dalam Purwanto (2009: 45) hasil belajar yang diukur merefleksikan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaranan yaitu tujuan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Semua komponen pengajaran seperti pemilihan bahan pengajaran, kegiatan guru dan peserta didik, pemilihan sumber belajar, serta penyusunan tes bertolak dari tujuan pembelajaran, karena itu merupakan komponen yang sangat penting dalam pembelajaran.
Hasil belajar merefleksikan keleluasaan, kedalaman, dan kompleksitas dan digambarkan secara jelas serta dapat di ukur dengan teknik-teknik penilaian tertentu (Sugandi, 2004: 63).
Bloom (dalam Anni, 2004: 6) mengelompokkan hasil belajar ke dalam 3 ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ketiga ranah ini menjadi obyek penilaian hasil belajar yang terdiri dari beberapa tingkatan. Ranah kognitif terdiri dari enam tingkatan yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif terdiri dari lima tingkatan yaitu: penerimaan, tanggapan, penilaian, pengorganisasian nilai, dan karakteristik nilai. Sedangkan ranah psikomotorik terdiri dari tujuh tingkatan yaitu: persepsi, kesiapan, mekanisme, respon terbimbing, kemahiran, adaptasi, dan keaslian.
Hasil belajar kognitif berupa perubahan dalam aspek kemampuan berpikir. Hasil belajar afektif berupa perubahan dalam aspek kemampuan merasakan. Sedangkan hasil belajar psikomotorik berupa sikap dan keterampilan. Hasil belajar yang diidentifikasikan dalam tulisan ini mengacu pada ranah kognitif.
Dari beberapa pendapat di atas, hasil belajar dapat disimpulkan sebagai suatu bentuk perubahan perilaku yang meliputi 3 aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik yang disebabkan karena telah menguasai bahan yang diajarkan sesuai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam proses belajar mengajar dan dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian. Tes ini disusun dan dikembangkan dari pengetahuan, pemahaman, atau aplikasi suatu konsep yang dipelajari oleh siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal dari usaha belajar yang didapatkan seseorang yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kalimat.
Media Grafis
Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana media lain media grafis juga mempunyai beberapa fungsi diantaranya menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Dalam penerima pesan banyak di tuangkan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien.serta untuk definisi tersebut dipadukan dengan pengertian praktis, maka grafis sebagai media, dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan secara jelas.
Pengungkapan itu bisa berbentuk diagram, sket atau grafik. Kata-kata dan angka-angka dipergunakan sebagai judul dan penjelasan kepada grafik, bagan, diagram, poster kartun dan komik. Sedangkan sket, lambang dan bahkan foto dipergunakan pada media grafis untuk mengartikan fakta, pengertian dan gagasan yang pada hakikatnya penyampaian presentasi grafis.
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2005:25).
Media cetakan dan grafis di dalam proses belajar mengajar paling banyak dan paling sering digunakan. Media ini termasuk kategori media visual non proyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan (dari guru kepada siswa). Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol yang mengandungh arti disebut ´Media Grafis´.
Media grafis termasuk media visual diam, sebagaimana halnya dengan media lain media grafis mempunyai fungsi untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol yang menarik dan jelas. Media ini tidak termasuk media yang relatif murah dalam pengadaannya bila ditimbang dari segi biaya. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2005: 120).
Kerangka Berpikir
SD Negeri Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang termasuk di wilayah Kelurahan Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Pada umumnya siswa SD ini adalah masyarakat sekitar Kemawi yang pada umumnya berasal dari keluarga kelas ekonomi sosial menengah ke bawah. Salah satu mata pelajaran adalah IPS. Pada standar kompetensi “lingkungan alam dan buatanâ€, siswa banyak di antaranya mengalami kesulitan. Hasil belajar IPS dengan Kompetensi dasar “lingkungan alam dan buatan†masih lemah. Kondisi seperti ini memerlukan perhatian dari guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran.
Berpijak pada latar belakang masalah di atas, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, salah satu langkah yang ditempuh guru adalah menggunakan pembelajaran menggunakan media grafis.
Pembelajaran menggunakan media grafis diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada siswa Kelas III SD Negeri Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang, yang meliputi peningkatan hasil belajar siswa dalam belajar.
Pada kondisi awal, guru melakukan pembelajaran bersifat konvensional, guru dominan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, banyak peserta didik yang aktivitas belajar dan hasil belajarnya rendah. Identifikasi masalah yang tampak dalam hasil belajar IPS dengan Kompetensi dasar “lingkungan alam dan buatanâ€, di Kelas III Semester I, siswa ada yang belum mencapai target ketuntasan, yaitu rata-rata kelas hanya 59,07. Dari 27 siswa baru ada 14 siswa (51,85) yang mencapai target ketuntasan belajar dengan nilai 65. Siswa masih lemah dalam “lingkungan alam dan buatanâ€. Kondisi seperti ini memerlukan perhatian dari guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran. Nilai tersebut belum sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPS yaitu 65.
Agar hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran meningkat, maka perlu adanya tindakan yang dilakukan oleh guru/peneliti yaitu dengan menggunakan pembelajaran menggunakan media grafis. Pada kondisi akhir, melalui pembelajaran menggunakan media grafis diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas di SDN Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang berjumlah 27 orang siswa terdiri 16 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Sumber Data
Sumber data penelitian tindakan kelas ini yaitu:
Sumber data primer.
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu: metode tes. Sumber data primer yaitu siswa berupa hasil belajar materi “lingkungan alam dan buatanâ€.
Sumber data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder berupa dokumentasi sekolah, foto, dan literatur yang berkaitan dengan “lingkungan alam dan buatanâ€.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Perencanaan Tindakan
Penelitian ini menerapkan media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi “lingkungan alam dan buatan†pelajaran IPS Kelas III SDN Kemawi Kec. Sumowono Kabupaten Semarang.
Tujuan yang diharapkan pada pertemuan pertama dalam pembelajaran adalah meningkatkan hasil belajar siswa tentang “lingkungan alam dan buatanâ€. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran, soal tes formatif dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk Kondisi Awal dilaksanakan pada tanggal 27 dan 29 Juli 2016 di Kelas III SDN Kemawi Kec. Sumowono Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 27 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.
Perolehan hasil belajar IPS tentang “lingkungan alam dan buatan†pada prasiklus yang mencapai dengan ketuntasan belajar ada 14 siswa (51,85%).
Observasi/Pengamatan
Observasi terhadap aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan lembar pengamatan dan hasil tes dalam kelompok siswa menunjukkan bahwa dalam melaksanakan pembelajaran sebelum menggunakan Media pembelajaran menggunakan media grafis dengan cukup baik namun hasil belajar siswa belum optimal. Berdasarkan observasi, dalam penerapan metode ini, guru masih sedikit memberikan penguatan positif kepada siswa, terutama dalam melakukan apersepi dan dalam memberi contoh berbagai “lingkungan alam dan buatanâ€. Dalam membentuk kelompok, peran guru masih terlihat dominan, dan menguasai kelas.
Refleksi
Pada kondisi awal hasil belajar masih rendah, terlihat pada hasil tes, dari sejumlah 27 siswa, rata-rata 59,07 hanya 14 siswa yang tuntas belajar (51,85%). Ketuntasan di bawah 75%, maka akan dilakukan pembelajaran menggunakan media grafis berupa gambar.
Deskripsi Tiap Siklus
Siklus I
Hasil belajar IPS tentang “lingkungan alam dan buatan†melalui pembelajaran Siklus I yang mencapai dengan ketuntasan belajar pada ada 17 siswa (62,96%).
Observasi terhadap aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan lembar pengamatan dengan aspek pengamatan masing-masing tim. Hasil observasi terhadap masing-masing tim siswa sebagai berikut.
Selanjutnya dari refleksi pada prasiklus, peneliti melaksanakan penelitian pembelajaran pada siklus I. Kelemahan-kelemahan pada Kondisi Awal (Prasiklus) sudah bisa diperbaiki dan aktivitas siswa meningkat. Kelemahan yang terjadi pada aktivitas siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan guru dan dalam melakukan “lingkungan alam dan buatanâ€.
Pada Siklus I hasil belajar sudah meningkat, terlihat pada hasil tes, dari sejumlah 27 siswa, yang mencapai dengan ketuntasan belajar ada 17 (62,96%) dengan rata-rata 65,19. Karena ketuntasan belajar baru 62,96 < 75%, maka dilakukan tindakan kelas siklus II.
Siklus II
Perolehan hasil belajar IPS tentang “lingkungan alam dan buatan†melalui pembelajaran menggunakan media grafis pada Siklus II yang mencapai dengan ketuntasan belajar ada 23 siswa (85,19%).
Observasi terhadap aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menunjukkan bahwa pembelajaran telah berjalan lancar dan para siswa lebih dapat fokus dengan adanya media grafis yang ditayangkan melalui LCD proyektor.
Pada Siklus II hasil belajar sudah meningkat, terlihat pada hasil tes, dari sejumlah 27 siswa, yang mencapai dengan ketuntasan belajar ada 24 (85,19%). Karena ketuntasan belajar siklus II 85,19% > 75%, maka pembelajaran siklus II sudah dinyatakan berhasil.
Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
Siklus I
Pada tindakan Siklus I guru mulai memfokuskan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Media pembelajaran menggunakan media grafis, tapi baru pada tahap pembentukan kelompok yang efektif. Pembelajaran menggunakan media grafis ini memberi dampak positif bagi siswa sehingga lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling tentang materi pelajarna. Pada kegiatan inti sudah berjalan cukup lancar, dan pada kegiatan akhir guru menutup kegiatan dengan tanya jawab.
Pada kondisi awal, rata-rata nilai 59,07 dengan tingkat ketuntasan belajar 51,85%. Pada Siklus I hasil belajar sudah meningkat, terlihat pada hasil tes, dari sejumlah 27 siswa, yang mencapai dengan ketuntasan belajar ada 17 siswa (65,19%) dengan rata-rata 65,19. Peningkatan rata-rata nilai 6,11 dan peningkatan ketuntasan belajar 11,11%.
Siklus II
Pada penelitian Siklus II adalah penggunaan media grafis lebih intensif. Dalam pelaksanaannya, guru sudah menggunakan media grafis dengan baik. Pengingkatan hasil belajar terjadi pada kegiatan awal yaitu guru melibatkan siswa dalam menyiapkan media grafis untuk pembelajaran.
Pada Siklus II hasil belajar sudah meningkat, terlihat pada hasil tes, dari sejumlah 27 siswa, yang mencapai dengan ketuntasan belajar ada 23 siswa (85,19%) dengan rata-rata 72,22. Peningkatan rata-rata nilai 7,04 dan peningkatan ketuntasan belajar 22,22%.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran prasiklus I, Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada daftar skor hasil tes berikut ini.
Nilai rata-rata Kelas Penelitian Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Tingkat Ketuntasan Klasikal Penelitian Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada kompetensi “lingkungan alam dan buatan†pada kelas III SD Negeri Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang dapat ditingkatkan melalui pembelajaran menggunakan media grafis berupa gambar.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan prasiklus, siklus I sampai siklus II yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: “Pembelajaran menggunakan media grafis dapat meningkatkan hasil belajar Pelajaran IPS pada kompetensi “lingkungan alam dan buatan†pada siswa kelas III SD Negeri Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarangâ€.
1. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada materi “lingkungan alam dan buatan†di kelas III SD Negeri Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang melalui pembelajaran menggunakan media grafis meningkat: (a) Pada Kondisi awal yang rata-rata 59,07; (b) Pada Siklus I rata-rata 65,19; (c) Pada Siklus II hasil belajar rata-rata 72,22.
2. Ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dalam pembelajaran IPS pada kompetensi “lingkungan alam dan buatan†pada kelas III SD Negeri Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang melalui pembelajaran menggunakan media grafis, yaitu: (a) Pada Kondisi awal yang mencapai dengan ketuntasan belajar ada 14 siswa (51,85%); (b) Pada Siklus I yang mencapai dengan ketuntasan belajar ada 17 siswa (62,96%); (c) Pada Siklus II yang mencapai dengan ketuntasan belajar ada 23 siswa (85,19%).
Impllikasi
Berdasarkan pada landasan teori pada hasil penelitian ini maka penelitian ini berimplikasi secara teoritis maupun praktis dalam upaya mengoptimalkan hasil belajar IPS khususnya dalam “lingkungan alam dan buatanâ€. Implikasi Teoritis: pembelajaran dengan pendekatan kooperatif meningkatkan hasil belajar. Implikasi Praktis: dengan penerapan Pembelajaran menggunakan media grafis dapat meningkatkan hasil belajar Pelajaran IPS.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut
1. Bagi para pendidik lain yang sedang mengalami permasalahan dalam pembelajaran seperti peneliti alami dapat diterapkan strategi pembelajaran menggunakan Media pembelajaran menggunakan media grafis. Untuk itu guru perlu mempertimbangkan lebih jauh sebelum menggunakan metode ini. Diharapkan keterampilan mengajar guru juga dapat meningkat.
2. Jika menggunakan Media pembelajaran menggunakan media grafis, guru perlu memberikan tugas yang jelas dan tidak membingungkan anak, sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat secara nyata.
3. Guru lebih intensif melibatkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran menggunakan media grafis agar dapat meningkatkan aktivitas siswa.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prossedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Arsyad, Azhar. 1995. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Alumni.
Moleong, Lexy J. 2011. Prosedur Penelitian Kualitatif. Bandung:PT Remaja Rosda Karya.
Mursiami, Rini. 2015. Penggunaan Media Grafis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Materi Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi pada Siswa Kelas IV SD Anugrah Surabaya. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar. http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-pgsd/article/view/2123
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rifa,i, Achmad & Anni, Catharina Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES.
Sadiman, Arief S. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Sinar Baru Algensindo.
Sudjana. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sugandi, Ahmad. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.
Sulistianingsih, Eni. 2015. Efektivitas Penggunaan Media Grafis pada Minat Belajar Siswa di SD Negeri 13 Poasia Kecamatan Kambu Kota Kendari. Jurusan Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Halu Oleo, Kampus Bumi Thridharma Anduonohu, Kendari.
Sunarso dan Anis Kusuma. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 3: untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.