PENINGKATAN HASIL BELAJAR ALAT PENCERNAAN TUBUH HEWAN DAN MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TUT-SEBA

DAN MEDIA TEBAR-ALPENC PESERTA DIDIK KELAS V

SD NEGERI KEBONBATUR 1

SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Umi Khasanah

SD Negeri Kebonbatur 1 Kecamatan Mranggen

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsi proses pembelajaran, perubahan aktifitas dan, peningkatan hasil belajar materi Alat Pencernaan Tubuh Hewan dan Manusia dengan model Tut-Seba dan media Tebar-Alpenc, pada peserta didik kelas V SDN Kebonbatur 1 semester 1 tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini terdiri 2 siklus, setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Pembelajaran dilaksanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan, dan refleksi. Pembelajaran dari pendalaman materi Alat Pencernaan Tubuh Hewan dan Manusia, model Tut-Seba dan media Tebar-Alpenc, menjawab tebakan tentang gambar pada media. Hasil penelitian: meningkatnya aktvitas belajar pada aspek keaktifan, kreatifitas, semangat, ketepatan, dan displin dengan kategori baik dan baik sekali pada siklus 2. Nilai dari hasil belajar menunjukkan ada peningkatan dari kondisi awal nilai rata-rata 57,50; meningkat menjadi 76,67 siklus 1, dan 85,14 siklus 2.

Kata Kunci: Pembelajaran IPA, Model Tut-Seba dan Media Tebar-Alpenc

 

PENDAHULUAN

Pembelajaran pada Sub Tema 1 di kelas V semeseter 1 tahun pelajaran 2019/2020 Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan? telah dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran, dengan memanfaatkan metode ceramah, penugasan dan tanya-jawab, dan pada saat itu hanya memanfaatkan media gambar-gambar yang ada pada buku peserta didik, tidak ada kegiatan yang menantang peserta didik untuk belajar lebih aktif.

Namun setelah melaksanakan ualangan harian dan menganalis nilai ulangan tersebut, ternyata rata-rata ulangan peserta didik pada khususnya pada materi alat pencernaan tubuh hewan dan manusia, yang mampu mencapai ketuntasan KKM (70) hanya 7 (19,44%) peserta didik, sedangkan yang belum mencapai KKM 29 (80,56%) peserta didik. Rendahnya hasil belajar peserta didik tersebut mungkin disebabkan karena ketika mengawali kegiatan beberapa peserta didik tidak memahami konsep dari yang dipraktekkan, guru ketika menyimpulkan hasil uji coba gaya tanpa melibatkan peserta didik, sehingga terjadi salah pemahaman. Hal ini sangat berpengaruh pada tahap pembelajaran peserta didik pada materi berikutnya.

Berdasarkan kondisi tersebut, guru kelas dengan mendapatkan masukan serta informasi dari berbagai pihak menentukan strategi baru untuk mengadakan perbaikan pembelajaran dengan merancang model pembelajaran Tut-Seba (Tutor Sebaya) dengan memanfaatkan media Tebar-Alpenc (Tebak Gambar Alat Pencernaan),

 

KAJIAN TEORETIS

Hakikat Belajar

Beberapa ilmuwan berpendapat pengertian belajar yang berbeda-beda berdasarkan sudut pandang ilmunya. Menurut Hamalik (2000:21) mendefinisikan bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman atau latihan. Pendapat lain oleh Mudjiono (2009: 18) bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang komplek. Unsur yang terlibat di dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Dari pendapat ilmuwan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku Pada penelitian ini, belajar yang dimaksud adalah belajar dengan materi dengan alat pencernaan tubuh hewan dan manusia dengan memanfaatkan model pembelajaran Tut-Seba dan media Tebar-Alpenc di kelas V semester 1.

Model Pembelajaran Tut-Seba (Tutor Sebaya)

Pembelajaran akan berlangsung efektif apabila menerapkan model pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran merupakan rencana konseptual yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran Tutor Sebaya merupakan peneliti adopsi dari Strategi pembelajaran aktif Berbagi Pengalaman (Uno,2011:115-116), disesuaikan dengan menambah dan memberi penguatan pada tahap pelaksanaan disesuaikan kondisi peserta didik.

Tut-Seba dalam pembelajaran memanfaatkan kondisi peserta didik yang setiap saat berbagi cerita dengan mendapat arahan oleh guru, dimodifikasi dengan bermain gambar sambil menyanyikan lagu sesuai anak usia SD/MI. Peserta didik dibentuk dalam kelompok kecil antara 4-5 peserta didik, masing-masing kelompok dipilih ketua yang akan menyampaikan materi yang dibagikan oleh guru. Ketua kelompok diberikan bekal yang cukup tentang materi Alat Pencernaan Tubuh Hewan dan Manusia dari model Tut-Seba dengan menambahkan pemanfaatan media Tebar-Alpenc (Tebak Gambar Alat Pencernaan). Setelah ketua kelompok telah mampu menguasai materi, ketua kelompok masing-masing untuk menyampaikan bahan belajar yang telah diperoleh dari guru.Model pembelajaran Tut-Seba, dirancang dan dilaksanakan mulai dari tahap sintakmatik, sistem sosial, sistem reaksi, sistem pendukung, dampak instruksional dan dampak pengiring.

Media Tebar-Alpenc (Tebak Gambar Alat Pencernaan)

Media ini merupakan media sederhana yang dirancang oleh peneliti untuk membantu pemahaman peserta didik dalam pembelajaran dengan aktif dan yang menyenangkan terhadap materi alat pencernaan tubuh hewan dan manusia. Langkah pertama adalah mendesain materi alat pencernaan tubuh hewan dan manusia dalam bentuk power poin. Langkah kedua power poin berupa gambar dan konsep materi didesain dalam bentuk gambar yang tidak ada keterangannya untuk ditebak, jawaban ditulis dalam kertas yang disediakan untk masing-masing kelompok, ditayangkan lewat LCD dan proyektok. Langkah ketiga masing-masing kelompok mempresentasikan hasil jawaban dari tebak gambar Alpenc.

Hipotesis

Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: model pembelajaran Tut-Seba dengan media Tebar-Alpenc dapat: 1) meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik pada materi Alat Pencernaan Tubuh Hewan dan Tubuh Manusia di kelas V SD Negeri Kebonbatur 1 tahun pelajaran 2019/2020, 2) merubah perilaku aktivitas belajar peserta didik dalam materi Alat Pencernaan Tubuh Hewan dan Manusia kelas V semester 1 SD Negeri Kebonbatur 1 tahun pelajaran 2019/2020.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2019/2020. Siklus 1 dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus 1 pada hari Selasa, 20 Agustus 2019 dan Selasa 27 Agustus 2019. Siklus 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 3 September 2019 dan Kamis, 5 September 2019.

Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri Kebonbatur 1 Kecamatan Mranggen dengan jumlah peserta didik 36, terdiri atas peserta didik laki-laki sebanyak 12 anak dan perempuan 14 anak. Fokus pembelajaran pada mata pelajaran materi Alat Pencernaan Tubuh Hewan dan Manusia di kelas V SD Negeri Kebonbatur 1 dipilih sebagai lokasi penelitian ini karena merupakan tempat tugas peneliti yang akan memperlancar pelaksanaan kegiatan penelitian.

Sumber data pada penelitian ini: Peserta didik, guru kelas, dan teman sejawat. Data yang diperoleh berupa daftar nilai, catatan harian, hasil observasi dan saran dari observer yang dilakukan sebelum, selama, sesudah tindakan penelitian, dan dokumentasi selama tindakan diberikan.

Validitas pada penelitian ini adalah validitas teman sejawat, yakni teman sejawat yang menganalisis dan mengoreksi soal-soal yang telah disusun peneliti sebelum digunakan dalam penelitian. Adapun hasil dari validasi teman sejawat menyatakan bahwa soal-soal sesuai untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam materi Alat Pencernaan Tubuh Hewan dan Manusia.

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dalam bentuk peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik khusus pada pemahaman terhadap materi Alat Pencernaan Tubuh Hewan dan Manusia. Adapun indikator kinerja tersebut adalah: adanya peningkatan perolehan nilai rata-rata ulangan harian dari 57,50 menjadi minimal 80,00; adanya pencapaian KKM (70) peserta didik dari yang lulus KKM sebanyak 7 (19,44%) anak menjadi sedikitnya 30 peserta didik (83,33%), dan peningkatan aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran dengan kriteria minimal baik.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan model Tut-Seba dan media Tebar-Alpenc yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) guru menyiapkan media yang dibutuhkan, 2) guru menyampaikan tujuan kegiatan, 3) peserta didik di bentuk kelompok kecil antara 4-5 anak, 4) guru mempersiapkan media Tebar-Alpenc, 5) ketua kelompok berkumpul, mendapat pembekalan dan bimbingan dari guru tentang materi, 6) ketua kelompok kembali menuju kelompok masing-masing, 7) ketua kelompok menyampaikan materi juga mengamati satu persatu gambar dan kartu Tebar-Alpenc, 6) peserta didik membahas materi dengan kekompoknya, 7) peserta didik mengerjakan tugas secara kelompok, 8) peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, 9) guru membahas hasil tugas kelompok secara klasikal, 10) peserta didik dan guru menyimpulkan materi pelajaran, 10) peserta didik dan guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran, 11) guru menekankan nilai-nilai pendidikan karakter, 12) peserta didik memajang hasil tugas kelompok dan 13) ulangan harian. Peserta didik mencatat tugas PR dari guru, guru menutup pelajaran dengan salam dan menyanyi lagu “Selamat Kawanku”

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian Siklus 1

Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik

Hasil pengamatan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran materi tentang Gaya pada siklus 1 pembelajaran dengan model pembelajaran Tut-Seba dan media Tebar-Alpenc dapat dilihat peserta didik dalam pembelajaran, menunjukkan peningkatan aktivitas dari kurang baik menjadi baik.

Peningkatan aktivitas dari yang kurang aktif (60%) menjadi aktif dengan kategori baik sekali (85%), kurang semangat (60%) menjadi lebih bersemangat belajar dengan persentase (96%) termasuk kategori baik, kurang kreatif (59%) dalam menyelesaikan soal menjadi 72% kategori cukup kreatif, kurang tepat (59%) mengerjakan tugas menjadi 83% kategori lebih tepat termasuk kategori baik sekali, cukup disiplin (63%) menjadi lebih disiplin 90% termasuk kategori baik sekali. Rata-rata perubahan aktivitas peserta didik dari kelima aspek tersebut pada siklus 1 yakni 85,2 dengan kategori baik sekali.

Peningkatan Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Siklus 1

Pencapaian nilai terbanyak adalahrentang nilai antara 70-79 sebanyak 14 (37,84) peserta didik, 80–89 dan 90–100 sebanyak 15 (40,54%) peserta didik dari jumlah peserta didik sebanyak 37. Nilai terendah 60-69 hanya 8 (21,62%) peserta didik.

Hasil Penelitian Siklus 2

Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik

Berdasarkan tabel tersebut dapat dipaparkan bahwa terjadi perubahan perilaku peningkatan aktivitas belajar Peserta didik dalam pembelajaran dengan model pembelajaran Tut-Seba dengan media Tebar-Alpenc, materi Alat Pencernaan Tubuh Hewan dan Manusia, dari yang kurang aktif menjadi aktif persentase 81% dalam kategori Baik Sekali, kurang semangat menjadi semangat dengan rata-rata skor kelas 89% dalam kategori baik, kurang cepat mengerjakan tugas menjadi lebih cepat dengan rata-rata skor 86% dalam kategori Baik Sekali, kurang kreatif menjadi lebih kreatif rata-rata skor 87% kategori Baik Sekali dan kurang disiplin waktu menjadi disiplin dengan rata-rata 80% kategori Baik Sekali.

Terjadi peningkatan keaktifan belajar peserta didik dalam keaktifan, semangat, kreatif, ketepatan mengerjakan tugas, disiplin. Peningkatan dari siklus 1 terhadap siklus 2, yakni keaktifan dari 80% menjadi 88% kategori baik sekali; semangat, dari 78% menjadi 90% kategori Baik Sekali, Kreatif, dari 79% menjadi 86% kategori baik sekali, ketepatan dalam menjawab dari 81% menjadi 86% dengan kategori tetap baik, disiplin dari 80% menjadi 82% kategori baik.

 

 

Peningkatan Nilai Peserta Didik Siklus 2

 Berdasarkan analisis data nilai tes uji silkus 1 dapat dipaparkan bahwa ada peningkatan hasil belajar materi Alat Pencernaan Tubuh Hewan dan Manusia melalui pembelajaran dengan model pembelajaran Tut-Seba dan media Tebar-Alpenc di kelas V SD Negeri Kebonbatur 1.

Dapat dilihat bahwa rentang nilai 75 ke atas di peroleh Peserta didik dengan jumlah yang lebih banyak. Oleh karena itu, Peserta didik yang tuntas semakin banyak (30) Peserta didik.

Pembahasan Hasil Penelitian

Proses Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Tut-Seba dan Media Tebar Alpenc

Keunggulan proses pembelajaran dengan model Tut-Seba dan media Tebar-Alpenc ini mulai dari dilestarikannya permainan tradisional yaitu permainan dengan alat sederhana bermain tebakan, juga terletak pada aktivitas peserta didik ketika peserta didik mulai percaya diri mempraktekkan Tut-Seba dan media Tebar-Alpenc dan presentasi, hal tersebut meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik.

Perubahan Aktivitas Belajar Peserta Didik

Pembelajaran dengan memanfaatkan model pembelajaran Tut-Seba dan media Tebar-Alpenc pada kondisi sebelum siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pada kondisi sebelum siklus keaktifan 50% (kurang) menjadi 80%(baik sekali) siklus 1, dan meningkat menjadi 88% pada siklus 2 dengan kategori Baik Sekali. Pada aspek semangat, kondisi dari 60 (kurang) menjadi 78% (Cukup Baik) meningkat lagi menjadi 90% (baik sekali). Aspek kreatif dari kondisi awal 59% (kurang) meningkatkan menjadi 79% (baik sekali) pada siklus 1 dan meningkat menjadi 86% pada siklus 2. Ketepatan dalam menjawab dari kondisi semula 60 (Cukup) meningkat menjadi 81 (baik) pada siklus 1, dan meningkat lagi menjadi 86% (baik sekali) pada siklus 2.

Peningkatan Hasil Belajar Peserta didik

Hasil belajar dari posisi kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 pada tingkat ketuntasan jumlah peserta didik, yakni: 7(19,44%) peserta didik, meningkat menjadi 28 (77,78%) pada siklus 1, dan meningkat menjadi 32 (88,89%) pada siklus 2. Dari segi nilai rata-rata pada kondisi sebelum siklus, siklus 1, dan siklus 2 yakni: 57,50 menjadi 76,67 mencapai peningkatan menjadi 85,14.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

  • Langkah-langkah proses pembelajaran Tut-Seba melalui model pembelajaran Model Pembelajaran Tut-Seba dengan media Tebar-Alpent dapat meningkatkan aktivitas dan hasil peserta didik pekelas V SD Negeri Kebonbatur 1 semester 2 tahun pelajaran 2019/2020.
  • Pembelajaran dengan model pembelajaran Model Pembelajaran Tut-Seba dengan media Tebar-Alpenc dapat meningkatkan perubahan aktivitas belajar peserta didik kelas V SD Negeri Kebonbatur 1 semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 mulai dari aktivitas belajar aspek keaktifan, semangat, kreatifitas, kecepatan, dan disiplin dari kurang dan cukup menjadi kategori baik serta baik sekali.
  • Pembelajaran dengan model pembelajaran Model Pembelajaran Tut-Seba dengan media Tebar-Alpenc dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri Kebonbatur 1 semester 1 tahun pelajaran 2019/2020, baik dari aspek ketuntasan belajar maupun dari aspek rata-rata kelas hasil belajar yang dicapai peserta didik.

Saran

Untuk mengintensifkan pemanfaatan Model Pembelajaran Tut-Seba dengan media Tebar-Alpenc dalam pembelajaran dapat disarankan sebagai berikut:

  1. Kepada Kepala Sekolah supaya lebih banyak memberikan motivasi kepada guru dalam kegiatan belajar dan mengajar agar memanfaatkan media yang bervariasi, khususnya media gambar dan TIK
  2. Kepada Guru supaya meningkatkan kemampuannya dalam kegiatan pembelajaran dan mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran di antaranya dengan memanfaatkan model pembelajaran Tut-Seba dengan media Tebar-Alpenc dalam pembelajaran materi Alat Pencernaan Hewan dan Manusia.
  3. Peserta Didik agar meningkatkan aktivitas dan hasil belajarnya dengan sarana belajar giat dan memanfaatkan TIK dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksa

B, Simanjutak. 1983. Metodologi Pendidikan. Bandung. Citra Adi Karya.

Depdikbud. 1998. Pedoman Pembuatan dan Penggunaan Alat peraga/Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Jakarta: Ditektorat sarana Pendidikan Depdikbud.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Hamalik, Oemar. 2000. Media pendidikan. Bandung: Citra Adi Karya.

Joyce, Bruce. 2011. Models of Teaching.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasution, S. 2002. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Subyantoro. 2012. Peneliltian Tindakan Kelas. Semarang: Unnes Pres.

Sudjana, Nana. 2001. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Suprijono, Agus. 2010. Coooerative Learning. Yogyakarta: Pusataka Fajar.

Syaifudin. 2002. Evaluasi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosda Karya.

Tim MKDK IKIP Semarang. 1996. Belajar dan pembelajaran. Semarang: IKIP Press.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrukltivistik. Jakarta. Prestasi Pustaka